__o0o__
Di rumah sakit kota London , dokter cantik bernama Agatha Taylor tersebut sudah masuk kedalam ruangannya . dia tengah memeriksa beberapa data pasien dan juga data mengenai asisten dokter yang akan bekerja dirumah sakit ini .
Tok tok !
Agatha menoleh kearah pintu yang terbuka sedikit dan menampilkan seorang laki – laki dengan wajah lumayan tampan dan senyuman tipis masuk kedalam ruangannya . Agatha melihatnya sekilas dan meminta laki – laki tersebut untuk duduk .
"Perkenalkan namaku Zaidan Ravindra , asisten dokter anda" ucap laki-laki tersebut dan Agatha membolak balik data pribadi milik Zaidan Ravindra .
"Baiklah…., kau bisa duduk di meja itu dan tugasmu hanya membantuku untuk operasi dan nanti jika menurutku kau sudah siap kau bisa melakukan operasi sendiri" ucap Agatha dengan senyuman yang menambah kesan cantik di wajah nya .
Laki – laki tersebut segera duduk dimejanya dan bersiap untuk bekerja . tak lama setelah itu seorang perawat membuka pintu ruangan Agatha dan mengatakan sesuatu .
"Dokter Agatha ada yang ingin bertemu dengan anda" kedua orang diruangan itu sama-sama menoleh kepada perawat wanita tersebut dan Agatha hanya mengangguk lalu beranjak pergi .
Zaidan yang penasaran hanya mengintip dari balik pintu , terlihat bahwa dokter Agatha itu sedang bicara dengan seorang wanita lainnya yang berpakaian jas rapi . tak lama setelah mereka bicara Agatha kembali keruangan bersamaan dengan Zaidan yang baru saja duduk .
"Kau bisa operasi jam 2 siang nanti , sekarang kau bisa mulai mengurus pasien" Zaidan mengangguk mengerti setelah mendengar pemberitahuan Agatha .
Bella Charlotte , CEO dari perusahaan ekspor/impor tersebut tengah duduk di kursinya , tangan kanananya memegang bullpen dan memutar mutar bullpen tersebut . dia menunggu seketaris barunya yang Nio bilang akan datang sedikit terlambat .
"Permisi CEO?" Bella menoleh dan mendapati seorang laki-laki yang lumayan tampan tengah berdiri diambang pintu ruangannya dengan wajah yang bingung .
"Masuk saja dan duduk di kursi" ucap Bella dan laki-laki tersebut duduk di kursi didepan kursinya , Bella dapat melihat wajahnya yang bingung , takut , gugup bercampur menjadi satu .
"Matteo Arrison , lulusan Universitas dengan S2 benar?" tanya Bella sambil membaca data diri laki-laki tampan dihadapannya dan jawabannya hanya anggukan dari Matteo tak lupa dengan senyuman manis menghiasi wajahnya
"Kau bisa bekerja mulai hari ini , mejamu ada diluar ruanganku dan jika ada apa-apa ketuk dulu sebelum masuk . dan yang terakhir jangan penah lalai dalam pekerjaanmu" Matteo mengangguk cepat , sepertinya dia sudah bisa percaya diri sekarang
"Terima kasih CEO" Matteo segera pergi dengan senyuman diwajahnya , sebelum dia keluar dan menarik tangannya sambil mengatakan 'YES!' membuat Bella hanya terkekeh saat melihatnya
Bella berpikir dia harus sedikit akrab dengan seketaris barunya ini , karena dia seperti orang yang mudah didekati . Bella memang ingin mencari teman , tapi buktunya teman dikantor hanya Harry dan Jeremy saja .
Di restoran italia terkenal di kota London , restoran dimana milik Lucy Malvia berada . restoran tersbeut hanya dibuka saat siang hingga malan hari dan sekarang restoran itu masih tutup karena akan ada pelayan baru . Lucy datang pagi – pagi agar semuanya bisa cepat selesai .
Dan sekarang semua pelayan baru yang sebanyak 5 orang sudah siap dengan seragam mereka masing – masing . Lucy memberitahu mereka semua peraturan yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan . restorannya ini restoran bintang 5 jadi disini hanya bisa dihiasi dengan miniature mewah dan klasik .
"….Itu semuanya adalah peraturannya dan kalian jangan lupa untuk memasang senyuman diwajah kalian , dan satu hal kalian jangan pernah melanggar peraturan ditempat ini kalau tidak kalian bisa keluar dari pekerjaan ini" setelah mengatakan itu Lucy pergi ke lantai 2 tempat dimana ruangannya berada .
"Terima kasih CEO Lucy~" kata Eunbi yang merupakan sahabat Lucy , dia bekerja disini sebagai pelayan dan juga dia akan menggantikan Lucy jika dia iizin atau absen .
Setelah Minsoo pergi semua pelayan , chef dan pegawai restoran mulai menyiapkan meja – meja karena sebentar lagi akan buka .
Salah satu dari 5 pelayan tadi terdapat laki – laki bernama Rezvan Naindra , laki – laki yang tampan sekaligus berwajah kebule bulean tersebut dan juga punya senyuman ramah itu merasakan hal aneh saat melihat bos nya .
Dirumah sakit nasional kota London , rumah sakit yang berbeda dimana tempat Agatha bekerja . rumah sakit ini adalah tempat Yovanka bekerja , perempuan itu baru saja datang dan sudah disambut oleh senior dokter lain bernama Jordan .
"Yovanka dokter magang itu belum datang , dia mungkin akan datang sebentar lagi jadi bersabarlah" ucap dokter Jordan dia memiliki nama panjang Jordan Cristiano dan perkataan Jordan diangguki oleh Yovanka , perempuan itu segera pergi keruangannya .
Tak berselang lama seorang laki-laki mengetuk pintu ruangan Yovanka , Yovanka menoleh dan melihat laki-laki tampan yang sudah memakai jas dokter . sekarang perempuan itu mengerti , dia melepas kacamata nya dan menunjuk kursi didepannya mengisyaratkannya itu untuk duduk .
"Namamu Kenzie Vicenzo , mahasiswa dari Universitas Hankook Korea Selatan , benar kan???" laki-laki tampan tersebut mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Yovanka .
"Meja mu berada di balik dinding kaca ini , kau bisa mulai hari ini! jika kesulitan atau memerlukan sesuatu bilang padaku . dan satu hal lagi aku tidak suka ada yang mengangguku dan juga aku juga tidak suka orang yang terlambat!" ucap Yovanka sedikit penekanan karena dia memang tegas jika soal pekerjaan .
"Terima kasih" ucap Kenzie denngan senyuman tipis yang sedikit dipaksakan lalu pergi ke mejanya yang berada disisi ruangan Yovanka , pembatas ruangan mereka hanya dinding kaca .
Kenzie menduduki mejanya dan menaruh beberapa barang yang dia bawa sembari mencibir dokter perempuan itu . dia memasang wajah datar , nada dingin , auranya juga dingin dan bahkan dokter itu hanya menoleh sekali pada Kenzie .
"Menyebalkan!"
__o0o__
Disebuah perumahan elit di kota London terdapat satu rumah yang ditempati oleh ketujuh pangeran yang berasal dari kerajaan Diamond , mereka semua baru saja pulang dari tempat pekerjaan mereka masing – masing dan sekarang tengah berkumpul di ruang tamu .
Mereka masih harus menuntaskan misi mereka yang harus mencari ketujuh Kristal kehidupan tersebut , mereka harus secepatnya menemukan itu agar bisa secepatnya kembali ke kerajaan dan melindungi kekaisaran bintang .
"Apa kalian sudah punya petunjuk mengenai Kristal itu?" tanya sang tertua yaitu Zaidan Ravindra , dia tengah menatap satu persatu kearah adik – adiknya yang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka masing – masing .
Mulai dari Alvaro yang sibuk dengan buku – buku dari dosen yang mengajarinya tadi , Matteo yang sibuk dengan laptop dan berkasnya , Rezvan yang tengah membaca buku peraturan di restoran tempat dia bekerja .
Rey yang tengah fokus melihat kearah ponselnya sepertinya dia melihat koreo yang dibuat oleh koreografer lain , sang maknae Kenzie yang sibuk membaca buku novel , Evano yang juga sibuk dengan laptopnya .
"Kurasa aku punya petunjuk kak , kurasa mereka semua berada di kota London ini . karena tadi saat aku mengajar entah kenapa ada sesuatu yang aneh disana" ucap Alvaro sembari menutup laptopnya dan menatap saudara – saudaranya , Zaidan masih berpikir .
"Mereka seperti mutiara yang diincar semua orang tapi memilih kesedihan tersendiri , mereka tak ternodai dan berada di tempat yang suci?" tanya Rey tapi tidak ada satupun saudaranya yang menjawab tentang hal itu .
"Kurasa mereka adalah orang yang membawa sebuah kalung batu permata dengan masing – masing perwakilan" mereka semua menoleh ke sumber suara dan itu adalah Kenzie Vicenzo , dia masih sibuk membaca tanpa menoleh ke saudaranya .
"Sebentar akan kucatat perwakilannya" Matteo menulis satu persatu perwakilan dari Kristal kehidupan tersebut , mulai dari ketulusan , kebaikan , keberanian , keceriaan , kesetiaan , kekuatan dan keajaiban .
"Aku menemukan misteri itu disini" ucap Evano sembari menunjukkan laptopnya kepada semua saudaranya , dia menunjukan sebuah artikel yang membahas mengenai ketujuh Kristal kehidupan tersebut .