__o0o__
Lucy baru saja masuk kedalam restoran dan sudah ada banyak sekali pelanggan , dia sengaja membuka restoran lebih awal sejak hari ini dan semua pegawai restoran akan dibayar lebih tinggi dari biasanya .
"Bu Lucy" panggil seseorang membuat Lucy menoleh dan melihat salah satu chef restorannya membawa satu nampan berisi makanan yang belum pernah dia lihat .
"Maaf mengganggu anda tapi saya punya resep terbaru yang ingin saya tunjukkan kepada anda , jika anda berminat dan menyukainya bisa tambahkan ini kedalam menu?" tanya chef laki-laki tersebut dan Lucy tersenyum , jarang sekali ada yang mengembangkan menu baru .
"Taruh saja diruanganku akan kucicipi dan jika enak aku akan menambahkannya kedalam menu" jawab Lucy , perempuan kita itu segera pergi keruangannya .
Dia duduk di kursinya mencicipi masakan dari chef yang tadi , katanya itu bernama Shrimp Noodle Ship . mie yang direbus dengan hiasan 2 udah yang saling berhadapan , dihiasi dengan seledri , keju dan juga udah tentunya .
Lucy mengangguk angguk saat memakannya menurutnya itu lumayan enak , perempuan tersbeut mengambil minum dan matanya melihat kearah rak disebelah kananya . bukan didalam rak melainkan di atas rak tersebut .
Sebuah kotak berbentuk persegi enam berwarna hitam , tangannya tergerak untuk mengambil kotak tersebut . dia duduk dan membuka kotak misterius itu lalu melihat isinya . Tunggu! kalung yang sama seperti milik Joy kemarin , tapi warnanya saja berbeda .
Yang berada di kotak genggaman Lucy tersebut berwarna ungu sedangkan Joy kemarin berwarna biru . Lucy mengambil kalung aneh itu dan melihatnya lebih jelas , memang itu sangat indah seakan didalam batu tersebut ada sebuah gambar .
Perempuan itu memakai kalung itu dan tiba-tiba saja dia berteriak kesakitan dengan tangan kirinya yang memegang kalung itu erat . tubuhnya saja sudah tersungkur di bawah , tangan kanannya merogoh tasnya dan menelfon seseorang untuk dihubungi .
"hallo Lucy-ie ada apa?" terdengar suara Agatha yang sedang menggoda Lucy , tumben sekali adiknya ini menelfon dipagi hari seperti ini .
"K-kak….argh!! kemarilah…akh a-aku kesakitan!" Lucy berusaha untuk memberitahu Agatha meskipun dia sudah tidak tahan dengan semua rasa sakit ditubuhnya ini .
"kau dimana?! direstoran?!" Lucy menjawabnya dengan deheman dan Agatha segera memutus panggil secara sepihak , Lucy masih menahan rasa sakit tersebut .
10 menit kemudian ada seseorang yang membuka ruangan Lucy , bukan Agatha melainkan seorang perempuan yang berprofesi sebagai seorang psikiater .
Jika kalian menjawab Yovanka? kalian benar , bukannya Agatha melainkan Yovanka .
Perempuan itu sedang kosong sekarang dan Agatha meminta perempuan iitu untuk melihat keadaan Lucy , Agatha ada banyak jadwal operasi hari ini jadi dia tidak bisa datang . meskipun Yovanka psikitaer dia juga tahu beberapa penyakit .
Baru saja masuk Yovanka sudah mendapati Lucy tergeletak didekat mejanya dengan kalung yang terpasang di lehernya , benar kalung yang sama seperti yang dikenakan Joy dan Bella .
Hanya saja ini berwarna ungu bukan warna hitam seperti milik Bella atupun berwarna biru seperti milik Joy .
Dengan kerja keras perempuan itu membopong tubuh Lucy dan meletakkannya di sofa , nafas perempuan itu teregah engah setelah meletakkan tubuh berisi Lucy .
Sekali lagi Yovanka melihat hal aneh , sebuah ukiran gelombang di lengan kiri Lucy . hanya saja itu ukiran gelombang dengan sebuah gambar seekor tupai , hal itu sangat aneh bagi Yovanka .
"Apa lagi ini yatuhan…, kenapa kau terus memberiku ujian seperti ini…" terpaksa perempuan itu meminta seseorang untuk membawa Lucy masuk kedalam mobil , bukan mobil Yovanka tapi mobil milik Lucy .
Saat diperjalan menuju rumah dia mendapat telfon dari orang lain yaitu dari salah satu kaka tsunderenya yaitu Fiona Alicia . sambil menyetir perempuan itu mengangkat telfonnya , terdengar suara orang lain disana bukan suara seorang Fiona Alicia .
"Apa?! baiklah aku segera kesana" sampai di persimpangan mobil itu berbelok menuju ke agensi milik Fiona , dia terpaksa memberitahu dokter magang bernama Kenzie itu untuk membatalkan jadwalnya selama 1 jam kedepan .
Dengan tergesa gesa Yovanka berlari memasuki agensi Fiona , memasuki lift dan menekan lantai 10 letak dimana kantor milik Fiona berada . perempuan itu memasuki ruangan Fiona dan melihat ada laki-laki tampan bermata sedikit besar yang tengah menemaninya .
"Ada apa dengan kak Fiona?" tanya Yovanka pada laki-laki tampan bermata sedikit besar tersebut , Fiona sudah dibaringkan di sofa dengan mata yang terpejam mungkin dia pingsan .
"Dia tiba-tiba berteriak kesakitan dan dia menyuruh ku untuk menelfonmu jadi aku menelfonmu , aku tidak tahu apa yang terjadi padanya yang pasti dia sekarang tengah pingsan" ucapnya dengan wajah khawatir , Yovanka hanya mengangguk mengerti .
"Bisa kau bawa dia kemobilku? aku akan membawanya pulang kerumah" ucap Yovanka diangguki oleh laki-laki bermata sedikit besar tersebut .
"Kenalkan namaku Rey Alexis , aku koreografer baru di agensi ini" Yovanka membalas jabat tangan laki-laki itu dengan senyuman tipis , Rey sudah memasukkan Fiona dibelakang dan dia juga melihat ada perempuan lain dibelakang .
"Yovanka Nataline , baiklah aku pergi dulu tolong urus agensi sementara ya" ucap Yovanka dan dibalas anggukan oleh laki-laki tampan tersebut , perempuan itu segera menancap gasnya dengan kecepatan tinggi bak pembalap membuat mata Rey membola
__o0o__
Seperti dugaan Yovanka , Fiona juga memakai kalung itu hanya saja berwarna orange bahkan di dada sebelah kirinya ada ukiran dengan lambang serigala . bukankah itu aneh? kenapa yang mengalami hal ini kakak-kakaknya?
Malam ini Agatha , Shabilla dan Yovanka berkumpul diruang tamu kedua perempuan itu sengaja pulang lebih awal karena mendengar kabar dari Yovanka kalau Fiona dan Lucy mengalami hal sama seperti Bella dan Joy .
"Bagaimana ini kak…, aku sudah bingung mereka semua belum ada yang sadar" tanya Yovanka lirih , dia khawatir dengan keempat kakaknya itu yang sudah terbaring diranjang mereka .
Coba bayangkan saja orang yang kau sayangi terbaring lemah di ranjang? apa itu tidak sakit?
"Kurasa Joy dan Bella akan sadar sebentar lagi , aku sudah memeriksa mereka . tapi aku tidak tahu apa yang membuat mereka semua seperti itu…, Shabilla apa kau punya solusi?" tanya Agatha dan yang ditanya hanya mengangkat bahunya .
Shabilla juga bingung harus bagaimaan sekarang .
"Aku juga tidak tahu harus bagaimana , lebih baik kita istirahat saja dan semoga saja ada dari mereka yang sadar" ucap Agatha final lalu dia beranjak dari duduknya dan pergi kekamar diikuti oleh Shabilla dan Yovanka .
Pukul 02.34 entah pagi entah malam Joy membuka matanya , dia perlahan bangun sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat berat dia melihat kearah jam sudah lewat tengah malam .
Perempuan tersebut membuka pintu kamarnya dan ternyata sudah gelap gulita disini . Joy pergi ke dapur untuk minum , setelah meneguk satu gelas air dia mendengar suara .
Tuk!
Joy segera menyalakan lampu dan melihat sebuah penampakan yang tidak terduga . apa ini? Lucy tangh memakan ramen dengan mata yang tertutup? astaga Joy tidak habis pikir kenapa bisa Lucy berjalan sendiri kearah dapur seperti ini .
"Lucy bangun! Lucy!" Joy menggoyangkan tubuh Lucy dan membuat pemuda itu membuka matanya , pemuda dengan pipi gembul tersebut melihat kesekitarnya
"Joy-ya bagaimana bisa aku didapur? dan kau sedang apa disini??" tanya Lucy bingung
Dan Joy hanya tertawa saat melihat reaksi seorang Lucy Lucy ini .
"Aku tidak tahu yang pasti aku melihatmu tengah memasak ramen didalam tidurmu , hahaha" ucap Joy dan mata Lucy membola saat mendengarnya dia tidak percaya kalau dia memasak ramen dengan keadaan seperti…..tidur? .
"Ada apa ini?" mereka semua menoleh dan mendapati Bella yang menuruni tangga sembari membenarkan rambut dan juga mengucek matanya , Lucy hanya diam melihatnya tapi Joy malah tertawa .
"kau tahu….? kkk Lucy memasak ramen dalam keadaan tidur , seharusnya kau melihatnya tadi" Lucy memukul lengan kurus Joy membuatnya meringis tapi tetap saja Joy kita itu tertawa .
"Sudahlah…sebaiknya kalian segera tidur ini sudah pagi besok kita harus kembali bekerja lagi" ucap Bella dan dia berjalan untuk mengambil sebotol air minum lalu pergi kembali kekamarnya .
Lucy segera membawa ramen dan satu gelas air untuk dibawa kekamar dan Joy hanya kembali kekamar dengan tangan kosong , tenggorokannya sudah tidak kering dan sekarang dia akan tidur kembali .
__o0o__