Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan pastinya.karena,hari ini hari Senin yang tentunya sekolah mengadakan upacara.hari yang selama ini Fatur hindari sebab setiap upacara pasti akan merazia rambut dan atribut yang tidak lengkap.yang pasti Fatur selalu tak hadir saat upacara.
"Lo bolos lagi?"tanya Edo.
"Gue mending di hukum dari pada upacara,"jawab Fatur santai dan berjalan menuju gudang belakang sekolah.
"Lo ikut?"tanya Edo kepada Habibie.
"Gak lihat udah rapi gini malah bolos,"ujarnya sombong.
"Alah bentar lagi rambut Lo di razia mampus Lo,"ujar Edo dan mengejar Fatur yang sedang berjalan santai.
"Bener juga ya,tunggu woi!!!"teriak Habibie dan berlari mengejar sahabatnya
Itu.
Sedangkan dhilak sedang berada diperjalanan.kali ini tidak di antar oleh serlly melainkan di antar oleh intan.tentu jelas maksudnya apa,untuk bertemu dengan pangeran SMA Jasmine.
"Lewat pintu belakang aja Lo antar,"ujar dhilak sebab lewat pintu belakang lebih dekat dengan kelasnya.
"Kenapa? gue kan maunya lewat depan!"
"Kelas gue dekat parkiran jadi lewat pintu belakang aja!"ucap dhilak karena pintu masuk ada didepan untuk tamu maupun yang tak bawa kendaraan dan di belakang untuk orang yang bawa kendaraan.
"Yaudah deh!"
"Belok kiri!"
"Iya,eh tapi cogan yang kemarin ada gak ya!"ujar intan bertanya sambil menyetir.
"Mana gue tau Lo kira gue canayang!"
"Tapi Lo harus minta id linenya kalo hari ini gak ada novel Lo kurang satu!"
"Iya-iya!!"
"Sepupu gue memang terbaik!"
"Kalo ada maunya,"gumam dhilak sambil memperhatikan jendela mobil.
Mobil intan pun berhenti tepat di didepan gerbang.tak disangka di sana ada Fatur dan teman temannya sedang duduk didepan gudang.mata intan begitu tajam bahkan melihat Fatur dan temannya di sudut parkiran tepatnya didepan gudang.
"Fix gue berjodoh sama dia!!"ujarnya kegirangan.
"Gue mah amit amit,"ujar dhilak sambil membuka pintu.
"Dhil,gimana kalo sekarang Lo minta id linenya!"
"Gak,yang ada pagi pagi udah marah tuh bocah,nanti aja pulang sekolah sekalian Lo jemput gue!!,"ujar dhilak dan membatin pintu keras.
"Terserah Lo deh yang penting dapat nomor Wanya atau id linenya!"ujar intan dan melajukan mobilnya.
Dhilak menggeleng kepalanya saat melihat tingkah intan saat melihat fatur.dhilak berjalan melewati parkiran yang sudah dipenuhi mobil maupun motor.dhilak mendengar arahan dari lapangan dan langsung berlari agar tak terlambat.
"Itu bukannya dhilak?"tanya Habibie kepada kedua sahabatnya.
"Dari mana Lo tau namanya?"tanya Fatur bingung.
"Wah!! Parah Lo tur,temen sekelas aja Lo gatau namanya!!"ujar Habibie begitu heboh.
"Emang urusan gue?"
"Jadi ngapain Lo nanya njir!"ujar Habibie kesal.
"Udah tau sifat Fatur begitu,malah Lo nanya gitu lagi,"ujar edo maklum.
"Bodo ah,"kesel Habibie.
Upacara pun di mulai setelah beberapa intruksi dari guru.seluruh murid sudah berkumpul di lapangan kecuali beberapa murid yang bolos hanya masalah rambut contohnya Fatur dan kedua sohibnya. Setelah beberapa menit upacara pun selesai.
"Baik anak anak,bagi yang mengikuti ekskul sepak bola wajib berkumpul setelah istirahat dilapangan sepak bola,tolong beritahu juga kepada yang tidak hadir,sebab ini pertandingan antar sekolah,sekian!"pengumuman yang diberikan oleh guru.
~__~
"Lak ini gimana gue gak ngerti,"ujar mutiara kepada dhilak tidak mengerti.
"Oh itu,Lo tinggal kali dengan f,f nya itu kan lima x di tambah dua jadi Lo kaliin aja,"ujar dhilak mengajar mutiara.
Ya,mereka sedang pelajaran matematika.ini adalah keahlian dhilak dari mata pelajaran lainnya.matematika adalah pelajaran kesukaannya setelah bahasa Inggris.menurut dhilak bahasa Inggris itu paling mudah dari pelajaran lainnya kalo bisa translate menjadi bahasa Indonesia.kalo matematika menurut dhilak kalo tidak dicoba tidak akan berhasil.
"Oke anak anak,hari ini pelajaran kita berakhir kita sambung Minggu depan,"ujar sang guru sambil membereskan buku bukunya.
"Iya Bu"
"Yang sering bolos itu gak masuk lagi ya kali ini,"ujar guru tersebut yang dimaksudnya adalah Fatur dan kedua temannya.
"Gatau Bu,"hanya itu jawaban para murid sebab kalo mereka beritahu pasti pulang sudah tak bisa berjalan.
"Yaudah Minggu depan jangan lupa pr-nya, "ujar guru tersebut dan berjalan keluar.
"Iya Bu"
Para murid pun berhamburan setelah bell sudah berbunyi.dhilak dan temannya pun berjalan menuju kantin sambil bercanda tawa.tapi kali ini kantin tampak sepi tak seperti biasanya yang sangat ramai.
"Dek pesan apa?"tanya Mbak kantin.
"Bakso tiga dan teh dingin tiga ya nabi!"
"Oke dek,ditunggu ya!"
"Iya"
"Loh kok sepi, biasanya aja tempat untuk duduk aja gak ada,"ujar dhilak kesal dan duduk dikursi kantin.
"Kan anak ekskul sepak bola latihan,"ucap mutiara duduk didepan dhilak.
"Emang kenapa?"tanya dhilak
"Lo gatau,kalo udah ada latihan sepak bola pasti sekarang lapangan dikelilingi ciwi ciwi yang ganjen,"ujar Della begitu kesal.
"Emang kenapa sampai tuh ciwi ciwi pada kelapangan,"ujar dhilak yang belum mengeri.
"Astaga dhilak Lo belum ngerti juga!!!"kesel Della sudah diubun ubun.
"Belum!"
"Kasih tau mut!!"
"Jadi dhilak sayang,anak ekskul sepak bola itu ganteng ganteng,ya wajar aja ciwi ciwi pada kesana,apalagi tiga bocah biang onar kelas kita juga anak sepak bola!"ujar mutiara memberitahu dengan halus namun sangat kesal.
"Oh jadi itu.."
"Iya!"
"Coba aja tiap hari ada sepak bola!!"
"Kenapa lak? Lo mau nonton ya,atau ada yang Lo suka!!"ujar mutiara menggoda dhilak.
"Yang gak lah,kan kalo mereka setiap hari tanding yang ada kantin selalu sepi jadikan enak tuh kita aja yang makan disini,"ujar dhilak sambil terkekeh.
"Bener juga ya tapi gak mungkin,"ujar Della.
"Kalo mau makan juga gak perlu kesana malah mbaknya yang datang ke kita,"ujar mutiara senang.
"Ini dek makanannya,"ujar mabknya meninggalkan bakso dan Teh dingin.
"Makasih ya mbak!"
"Iya sama sama dek!"
"Oh iya mut,Lo kan sepupunya Fatur..."ujar dhilak.
"Iya Emang kenapa?"tanya mutiara sambil makan baksonya.
"Gue boleh minta nomor Wanya gak? Kalo gak id linenya deh,"ujar dhilak serius.
"Serius!! Buat apa!! Lo suka Fatur lak!!"ujar Della conge.
"Ya gak lah!!"
"Terus buat apa lak,gue takut entar Fatur marah kalo tau gue yang kasih!"ujar mutiara sedikit takut.
"Sepupu gue suka sama Fatur!"
"APA!!"ucap mereka bersamaan kecuali dhilak.
"Segitu terkenalnya ya fatur,"ujar Della terkejut.
"Kemaren ketemu pas joging!"
"Terus Lo mau!"ujar Della heboh.
"Kalo imbalanya novel ya gue mau!"gumam dhilak.
"Gue gak yakin sih,"lirih mutiara.
"Please mut,masalahnya dia kasih empat novel keluaran terbaru,"ujar dhilak memohon.
"Tapi gue gak tanggung kalo Fatur marah,"ujar mutiara.
"Iya,gue yang tanggung jawab,"ujar dhilak tanpa pikir panjang.
"Bego asal ceplos aja nih mulut,kalo Fatur bruntal gimana?"batin dhilak.
"Lo juga harus minjemin kita ya,"ujar Della.
"Sip deh"
"Nih gue kirim nomor wa Fatur ke lo "ujar mutiara sambil mengotak-atik handphonenya.
"Oke!"
Sedangkan Fatur sedang panas panasan dilapangan dengan penuh keringat membuat dirinya menjadi tambah cool dan mendapatkan teriakan teriakan dari cewek cewek yang hanya bisa menatap dari jauh,ini adalah kesempatan mereka untuk melihat wajah fatur.sebab jika di hari biasa Fatur akan marah dan menghina jika mereka melihat wajah Fatur.
"Tur!! Tur!!"ujar Habibie sambil mengangkat tangan Fatur ke atas.
"Apaan,gatau panas apa!!!"
"Goyang dikit napah!"ujar Habibie dan menggoyangkan tangan Fatur seakan akan melambai tangan.
"Aaaaa!!!!!"teriak para cewe cewe akibat ulah Habibie.
"Sialan Lo,"ujar dhilak dan menjitak kepala Habibie.
To be continued.....