Chereads / IMPIANKU / Chapter 10 - Atlet

Chapter 10 - Atlet

Ana tersenyum senang.

"Syukurlah kalau kau menyukainya,kakak harap kau bisa melakukan yang terbaik"

"Iya kak"

Mereka berdua saling tersenyum,kebahagian Dara lengkaplah sudah.

Akhirnya dia bisa melihat senyum dari kakaknya.

Kebahagiaan kakaknya sangat penting baginya.

___

Setelah keluar dari kamar Ana,kini Dara berjalan menghampiri ayahnya yang sedang duduk di kursi.

Dara langsung ikut duduk di samping Yuda.

"Dara,bagaimana kuliah kamu?"tanya Yuda.

"Bagus,aku suka"jawab Dara.

"Syukurlah,ayah senang mendengarnya"

Mereka berdua saling tersenyum,Yuda mengelus rambut Dara dengan lembut.

Lalu Maya datang dan ikut duduk.

"Kalian sedang membicarakan apa?"tanya Maya sambil tersenyum.

"Kuliahnya Dara,katanya dia senang"jawab Yuda.

Lalu Maya ikut mengelus rambut Dara dengan lembut.

Tiba tiba Dara teringat akan Satria.

Pertemuannya dengan Satria terus saja terbayang,Dara pun menggelengkan kepalanya.

"Ada apa,Dara?"tanya Yuda yang merasa aneh dengan tingkah Dara.

"Tidak papa ayah,kalau gitu aku masuk ke kamar dulu ya"jawab Dara lalu berdiri dan pergi ke kamar.

___

Saat sampai di kamar,Dara menggaruk kepalanya kesal.

"Ih...kenapa wajah dia terbayang terus sih"ucap Dara.

Dara duduk di depan cermin menatap dirinya sendiri.

"Dara,kamu itu gak boleh kayak gini,jangan hanya karna tatapan matanya,dia jadi memenuhi pikiran kamu"ucap Dara sambil menunjuk dirinya dalam cermin.

___

Keesokan harinya...

Seperti biasa kehidupan di kampus yang ramai dan begitu menyenangkan.

Seorang pria berjalan dengan pakaian lengkap olahraga,dia juga menggunakan kacamata hitam.

Dia berjalan menuju lapangan,melihat bagaimana kondisi lapangan disana.

Dia adalah seorang pelatih atlet lari yang datang ke kampus untuk mencari seorang atlet yang akan mengikuti Kejuaraan Tingkat Distrik.

Sebut saja dia Pak Rizal...

Pak Rizal membuka kacamata hitamnya.

"Kira kira siapa atlet yang akan terpilih disini"ucap Pak Rizal.

Pak Rizal telah memiliki izin dari pihak sekolah,kini dia akan mengajar di kampus.

Lalu tiba tiba Monica datang menghampiri Pak Rizal dengan senyum di bibirnya.

"Permisi pak"ucap Monica,lalu Pak Rizal beralih menatap Monica.

"Pak,perkenalkan namaku Monica,aku seorang atlet,sejak kecil aku sering mengikuti beberapa kejuaraan dan mendapatkan mendali emas"ucap Monica memperkenalkan diri.

Satu hal lagi yang mungkin kalian belum ketahui bahwa Monica adalah seorang atlet lari sejak kecil.

Keahlian berlarinya dapat diandalkan,dia selalu menjadi juara di setiap kompetisi.

Keluarganya sangat mendukung impiannya itu,yaitu untuk menjadi seorang atlet.

"Oh jadi kamu seorang atlet,itu bagus,kebetulan saya sedang mencari seorang atlet yang mau mengikuti kejuaraan tingkat distrik,apa kamu mau berpatisipati"

"Tentu saja pak,itu sebabnya aku menemui bapak"

Monica terlihat sangat senang,lalu Pak Rizal mengangguk setuju.

"Baiklah,perlatihan akan dimulai setelah kampus selesai,kamu datang saja ke lapangan"

"Baik pak"

Pak Rizal pun pergi meninggalkan lapangan,Monica tersenyum senang bahkan sampai melompat.

"Akhirnya gue akan mengikuti kejuaraan tingkat distrik,gue akan terus berusaha sampai bisa ke tingkat nasional"

___

Saat ini Ken sedang berjalan,lalu tanpa sengaja dia melihat Monica yang sedang berbincang dengan teman temannya.

"Gue akan mengikuti kompetisi tingkat distrik"ucap Monica senang.

"Benarkah,lo hebat banget"

"Semoga sukses ya,Monica"

Monica dan teman temannya begitu senang.

Ken mendengar semuanya,dia melipat tangannya kedepan dada.

"Dia tidak pantas mendapat banyak pujian seperti itu,cewek sombong yang hanya mengandalkan kekuasaan kedua orang tuanya."kata Ken dalam hati.

Lalu Ken melanjutkan langkahnya...

___

Setelah sampai di lapangan utama,Ken melihat Dara yang baru saja memasuki kampus dengan berlari.

Gadis itu tampak kelelahan,Dara menghapus keringat dari keningnya.Lalu Ken pun menghampiri Dara.

Dara yang melihat kehadiran Ken,dia hanya menyeritkan keningnya.

"Ada apa?"tanya Dara intens.

"Lo..ke kampus dengan berlari"ucap Ken.

"Tentu saja tidak,aku naik bis..ya,hanya karna jarak halte ke sini agak jauh,jadi aku harus lari,agar tidak terlambat"balas Dara.

"Lo ingat kata kata gue kemarin?"tanya Ken.

"Yang mana"

"Parkiran"

Dara berusaha mengingatnya...

Flashback On

"Banyak perbedaan didunia ini yang sulit dimengerti,terkadang kita harus melakukan hal yang tidak baik sekalipun hanya demi bertahan di mana kita ada"

Flashback Off

"Oh yang itu"ucap Dara mengerti.

"Lo benar benar ingat atau cuma sekedar pura pura ingat"

Kata kata Ken membuat Dara kesal.

"Kau ini mau apa sih, 'kan tadi sudah aku katakan kalau aku mengingatnya"

"Ya..gue cuma memastikan"

Dara melipat tangannya kedepan dada dengan kesal.

Ken tersenyum melihat wajah Dara yang cemberut.

"Sepertinya,gadis ini lebih pantas menjadi pemenang dibandingkan Monica."kata Ken dalam hati.

"Ehem..gue mau lo ubah cara bicara lo"ucap Ken.

Dara begitu terkejut mendengar ucapan Ken.

"Kau pikir kau siapa,kau tidak bisa memerintahkan aku seperti itu"balas Dara.

"Terserah,yang jelas gue udah kasih tau sama lo,selebihnya itu urusan lo"

Setelah mengucapkan itu Ken pergi dari hadapan Dara dengan senyuman dibibirnya.

Dara menghentakkan kakinya kesal.

"Dia pikir dia siapa"ucap Dara kesal.

___

Dara berjalan menuju kelasnya,dia dibuat terkejut saat melihat gambarnya terpampang disana.

(Foto)

ORANG DESA

Dara mengepalkan tangannya kesal,Dara terus menatap gambarnya.

Semua orang yang berada di dalam kelas berbisik bisik sambil memperhatikan Dara.

Begitupun dengan Monica yang tersenyuk picik sambil melipat tangannya kedepan dada.

Tentu saja karna ini adalah rencananya Monica,dia menempel foto Dara di dalam kelas untuk mengingatkan akan derajatnya Dara.

Dengan kesal Dara merobek semua gambar tersebut dan membuangnya,Satria yang baru saja datang dibuat terkejut melihat tingkah Dara.

Dara berusaha menengangkan dirinya lalu tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan Satria.

Tak lama Monica angkat bicara.

"Kenapa lo sobek semuanya,lo sadar akan derajat lo disini,lo itu hanya gadis desa"ucap Monica lalu yang lainnya tertawa kecuali Dara dan Satria.

Satria hanya bisa diam saja,karna menurutnya apa yang dikatakan Monica memang benar.

Dara kembali mengingat kata kata Ken saat itu.

Bahwa 'banyak perbedaan didunia ini yang sulit dimengerti,terkadang kita harus melakukan hal yang tidak baik sekalipun hanya demi bertahan dimana kita ada.

Dengan memberanikan diri,Dara berjalan menghampiri Monica dengan tatapan tajam.

"Gue memang dari desa,dan gue bangga mengakuinya,soal kesadaran,sejak dulu gue sadar,tidak peduli dimana gue menyadari semuanya,asal lo tau,gue lebih bersyukur menjadi seorang gadis desa,daripada gue menjadi gadis kota tapi berkelakuan sama kayak lo,bahkan jika itu terjadi lebih baik gue diam tidak melakukan apa apa"ucap Dara.

Dengan sangat mudahnya Dara merubah cara bicaranya.Ken yang sedari tadi melihat dan mendengar kejadian itu diluar kelas mulai tersenyum.

"Hebat."kata Ken dalam hati.