Chereads / IMPIANKU / Chapter 5 - Penghargaan

Chapter 5 - Penghargaan

Dara menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Aku menang,aku berhasil."kata Dara dalam hati.

Para penduduk Desa Surya langsung masuk ke dalam lapangan,mereka memeriahkan kemenanngan Dara.

___

"Baik,saat ini kami akan memberikan penghargaan kepada pemenang..pemenang akan mendapatkan mendali dan juga piala,ditambah dengan uang sebesar 10 juta rupiah!"

Semuanya bertepuk tangan mendengar penuturan dari pemimpian acara.

"Pemenang kejuaraan tingkat desa kami berikan kepada Desa Surya,selamat untuk Dara Anindia dari Desa Surya!!..silahkan maju kedepan dan naik ke podium"

Dara berjalan lalu menaiki podium paling atas dengan pertanda juara pertama.

Lalu juara kedua dan ketiga ikut menaiki podium dengan posisinya masing masing.

"Kami undang bapak kepala Desa Surya untuk maju kedepan dan memberikan hadiahnya"

Pak kepala Desa Surya yang bernama Pak Wandi pun maju kedepan menerima hadiah lalu memakaikan mendali ke leher Dara setelah itu memberikan piala beserta uang yang dijanjikan.

Dara mengangkat pialanya dengan tinggi.

Dia terlihat sangat bahagia,untuk pertama kalinya dia bisa merasakan sebagai pemenang.

Semua orang bertepuk tangan dan berteriak menganggil nama Dara yang kini sudah menjadi kebanggaan desanya.

___

Setelah pemberian hadiah selesai,kini Dara sedang berhadapan langsung dengan pak kepala desa yaitu Pak Wandi.

"Dara,kau telah mengharumkan nama desa,untuk pertama kalinya Desa Surya ikut serta dalam kejuaraan,kami sangat bangga kepadamu"ucap kepala desa.

"Terima kasih,pak"balas Dara.

___

Yuda dan Jaki kini sedang berada di pasar untuk membeli keperluan rumah,lalu beberapa orang datang menghampiri mereka.

"Pak Yuda,putrimu memang hebat,dia telah mengharumkan nama desa kita"ucap warga.

Yuda dan Jaki keheranan.

"Maaf,maksudnya apa"ucap Yuda bingung.

"Kenapa kau bicara seperti itu,putrimu Dara sudah menjadi kebanggaan desa kami,dia berhasil memenangkan kejuaraan lari tingkat desa"

Yuda langsung terdiam,dia terkejut dengan pengakuan warga tersebut.

Begitupun dengan Jaki yang sama terkejutanya.

"Tapi pak,Dara tidak mengikuti kejuaraan apapun"ucap Jaki.

"Kau ini bicara apa Pak Jaki,Dara itu pemenang kejuaraan"

"Dara mengikuti kejuaraan,tapi bukannya dia akan melakukan bakti sosial."kata Yuda dalam hati.

"Maaf,kami sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kalian katakan"ucap Jaki.

Lalu warga tersebut mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan momen saat Dara berlari mengalahkan para lawannya.

"Lihat,ini Dara"

Yuda menatap video tersebut dengan nanar.

"Jadi kau berbohong,Dara."kata Yuda dalam hati.

"Dara ini sangat hebat,untuk pertama kalinya desa kami memiliki perwakilan,kami sangat berterima kasih,karna Dara desa kami jadi dikenal dimana mana"

"Kakak,bagaimana Dara bisa mengikuti kejuaraan"bisik Jaki.

"Aku tidak tau,lebih baik sekarang kita pulang"balas Yuda.

Lalu mereka berdua pamit dan langsung pulang ke rumah.

___

Dara memasuki rumahnya dengan tersenyum bahagia,namun saat membuka pintu,Dara memudarkan senyumnya karna melihat seluruh keluarganya sedang berkumpul di ruang depan.

Dara kebingungan,dia melihat ayahnya yang menatap tajam kepadanya.

"Assalamualaikum"sapa Dara namun tidak ada yang menjawabnya.

Lalu Yuda berjalan menghampiri Dara.

"Kegiatan apa yang kau lakukan hari ini,melakukan bakti sosial atau mengikuti kejuaraan?"tanya Yuda dengan intens.

Sepertinya Yuda dan Jaki sudah memberitahu keluarganya tentang kabar bahwa Dara mengikuti kejuaraan dan memenangkannya.

"Ayah,aku.."

"Aku apa"

Dara sangat ragu,dia menghembuskan nafasnya berusaha untuk tenang.

"Aku mengikuti kejuaraan berlari tingkah desa"ungkap Dara.

Yang lainnya terkejut,tetapi tidak dengan Yuda dan Jaki,karna mereka tahu semuanya.

"Kenapa?"tanya Yuda dengan serius.

Dara membuka tasnya lalu mengeluarkan piala,mendali bahkan uang yang di masukkan kedalam amplop.

"Untuk ini ayah"jawab Dara sambil menunjukkan hadiahnya.

Yuda mengambil piala,mendali bahkan uang yang berada dalam amplop lalu melemparnya begitu saja.

Dara sangat terkejut dengan apa yang ayahnya lakukan,begitupun dengan yang lainnya.

Dara menatap nanar hadiah tersebut,bahkan Dara sempat meneskan air mata.

"Kau mengikuti kejuaraan untuk sampah itu!"ucap Yuda sambil menunjuk hadiah yang sudah tergeletak di lantai.

Yuda tidak tahu bagaimana niat Dara untuk mengikuti kejuaraan.

"Demi sampah itu,kau rela berbohong kepada ayahmu ini!"sambung Yuda dengan menunjuk dirinya.

Dara terus menatap ayahnya dengan nanar,air matanya terus menetes.

"Ayah,aku.."ucap Dara terpotong.

"Apa ini didikan yang ayah ajarkan padamu,kau berbohong kepada ayahmu sendiri!"potong Yuda dengan kesal.

Tidak ada yang mengeluarkan suara kecuali Yuda dan Dara.

Semuanya terdiam,apalagi Santi dan Seli yang tersenyum karna melihat pertengkaran tersebut.

"Ayah maafkan aku,aku tidak bermaksud untuk berbohong"ucap Dara.

"Lalu kenapa kau melakukan kebohongan itu?"tanya Yuda dengan tajam.

Dara tidak bisa menjawab,dia hanya menangis,untuk pertama kalinya ayahnya memarahinya seperti ini.

Lalu tiba tiba beberapa orang datang dengan suara gendang dan keramaian.

Mereka memasuki rumah,disana juga ada pak kepala desa.

"Assalamualaikum!"sapa mereka bersamaan.

"Waalaikumsallam"balas keluarga dengan keheranan.

Dengan cepat Dara menghapus air matanya.

"Selamat Pak Yuda"ucap kepala desa sambil memeluk Yuda.

"Putrimu itu sangat hebat,dia telah mewakili desa kita dan melawan lawan prianya dengan sangat baik,bahkan dia memenangkan kejuaraan,putrimu telah membuat desa kami harum dan dikenal disetiap desa lain"sambung kepala desa dengan senang.

Yuda hanya terdiam,mau bagaimanapun dia tidak ingin Dara mengikuti kejuaraan apapun,apalagi karna itu semua Dara berani berbohong kepadanya.

Melihat Yuda yang hanya diam saja,Jaki pun menghampiri kepala desa.

"Pak,terima kasih atas perhatiannya,tapi kami mohon maaf,kami sama sekali tidak ingin merayakan hal ini"ucap Jaki.

"Kenapa kau bicara seperti itu,seharuskan kalian bangga kepada putri kalian karna telah berhasil membuat sejarah yang baru"balas kepala desa.

Jaki langsung terdiam,dia tidak tahu harus bicara apa lagi.

Lalu kepala desa melanjutkan penuturannya.

"Karna putri kalian Dara telah berhasil memenangkan kejuaraan,saya sebagai kepala desa ingin memberikan uang sebesar 5 juta rupiah untuk Dara"

Seluruh keluarga terkejut,kepala desa ingin memberikan uang sebesar itu.

Lalu kepala desa menghampiri Dara dan menyondorkan uang tersebut kepada Dara.

"Ini nak,ini sebagai penghargaan karna kau telah membanggakan desa kami"ucap kepala desa.

Dara menatap seluruh keluarganya lalu beralih menatap kepala desa.

"Maaf pak,aku tidak bisa menerima ini"balas Dara.

Warga desa lain terkejut mendengarnya,apalagi Santi dan Sela.

Mereka berdua memang mata duitan.

"Kenapa Dara,ini adalah penghargaan untukmu"ucap kepada desa.

"Pak,lebih baik uang ini bapak berikan saja kepada para lansia di desa ini,awalnya aku bicara untuk bisa melakukan bakti sosial untuk para lansia,aku sangat berterima kasih karna bapak mau memberikan penghargaan kepadaku,tapi penghargaan yang sudah aku terima,itu sudah cukup"balas Dara.

Keluarga dan warga desa merasa bangga karna terdapat orang seperti Dara di antara mereka.

Lalu kepala desa mengangguk menyetujui apa yang Dara inginkan.

"Aku mohon pak,tolong kalian semua keluar dari rumah ini,aku tidak ada maksud untuk mengusir kalian,tapi ini adalah urusan keluargaku,aku minta perhatiannya dari kalian"ucap Dara lalu kepala desa memerintahkan para warganya untuk keluar.