Dia cari mati atau bagaimana,mengendarai motor tapi kayak gitu."kata Dara dalam hati.
Orang itu terus beraktrasi layaknya seorang pemotor yang handal.
Semuanya bertepuk tangan kagum kecuali Dara.
Dara justru merasa heran dengan sikap yang lainnya.
Mungkin karna Dara tidak mengerti bagaimana perkembangan pergaulan di kota.
Tak lama orang tersebut menghentikan aksinya lalu membuka helmnya.
Banyak yang merasa kagum melihat ketampanan orang tersebut.
"Terlalu banyak gaya,menyebalkan."kata Dara dalam hati.
Orang itu mengusap rambutnya sambil tersenyum,lalu dia turun dari motornya.
Lalu tiba tiba datang seorang pria menghampiri orang tersebut.
Dia adalah Ken,dia telah menjadi mahasiswa di kampus selama 2 tahun.
Ken dikenal dengan kekuasaan yang dia miliki,dia selalu disebut sebagai penguasa karna jabatannya sebagai presiden kampus selama 2 tahun berturut turut.
"Ini kampus,lo tau kan apa gunanya kampus"ucap Ken.
Orang tersebut menghampiri Ken.
"Gue tau ini kampus,tapi gue bisa melakukan apa saja,karna gue VIP"balas orang tersebut dengan bangga.
Maksudnya VIP adalah,bahwa dia merasa berkuasa karna dia berasal dari keluarga terpandang.
Perkenalkan dia adalah Satria,mahasiswa baru...
Hidupnya dipenuhi dengan kemewahan,kedua orang tuanya seorang konglomerat,dia bisa melakukan apa saja.
Tapi sikapnya sangat angkuh dan sombong,tetapi Satria memiliki hati yang baik dan tulus.
Ken berdecak sambil tersenyum picik.
"Apapun lo,gue gak peduli"ucap Ken.
"Kenapa lo bicara seperti itu,lo tau kan apa arti dari VIP"
"Iya gue tau,tapi VIP tidak bersikap seperti lo,yang datang ke kampus hanya untuk memamerkan diri"
Satria terlihat sangat kesal karna kata kata Ken,lalu tiba tiba sebuah mobil berwarna putih berhenti disana.
Pandangan semua orang langsung tertuju kepadanya,Satria tersenyum saat melihat mobil tersebut.
Seorang sopir keluar lalu membukakan pintu belakang mobil.
Keluarlah seorang gadis dengan kemewahan dalam dirinya.
Rambutnya yang panjang,menggunakan berbagai aksesoris yang menambah kecantikannya,dia menggunakan celana pendek dengan atasan tanpa lengan.
Sangat terlihat kalau penampilannya tidak seperti ingin pergi ke kampus,melainkan pergi ke pantai.
Tapi walaupun begitu,dia banyak dikagumi oleh banyak orang.
Namanya adalah Monica,gadis cantik dari keluarga kaya raya sama seperti Satria.
Lalu Satria berjalan menghampiri Monica,mereka saling menjabat tangan.
Mereka sudah kenal sejak lama,Monica dan Satri sangat dekat bagaikan seorang sahabat.
Tidak seperti yang lainnya,Ken terlihat sangat tidak tertarik dengan kehadiran Monica,justru dia malah merasa ngeri dengan apa yang Monica kenakan.
"Dengar!...kalian semua harus tau kalau kami adalah orang terpandang,kami VIP di kampus ini,jadi tidak boleh seorangpun yang berani melawan kami"ucap Satria sambil merangkul Monica.
Monica tersenyum senang.
"Satria,sudah cukup,lebih baik sekarang kita masuk"ucap Monica lalu Satria mengangguk setuju.
Mereka berdua pun memasuki kampus bersama.
Perlahan orang orang mulai membubarkan diri,namun Dara masih diam di tempat dengan cemberut.
"Huh..ternyata begini kehidupan di kota,mereka saling memamerkan kekuasaan,aku bersyukur karna lahir di desa,kami hidup dengan apa adanya"ucap Dara.
Tanpa dia sadari kalau Ken mendengar apa yang Dara katakan,Ken tersenyum lalu menghampiri Dara sambil memasukkan tangannya kedalam saku celana.
"Lo benar"ucap Ken sampai membuat Dara terkejut lalu menatap Ken dengan heran.
"Banyak perbedaan didunia ini yang sulit dimengerti,terkadang kita harus melakukan hal yang tidak baik sekalipun hanya demi bertahan di mana kita ada"sambung Ken dengan bijak.
Dara melipat tangannya kedepan dada lalu memalingkan wajahnya dan pergi begitu saja.
Ken tersenyum saat itu juga.
"Gadis desa,sangat terlihat jelas dari penampilannya"ucap Ken.
___
Saat ini para mahasiswa baru sedang mengantri untuk pengambilan kartu identitas baru di Enternational School.
Dara mengantri di bagian paling belakang,sementara Satria dan Monica berada di depan.
Antrian perlahan berkurang,sampai saatnya giliran Dara memasuki ruangan untuk mengambil kartu.
"Dara Anandia,ini kartu identitasmu"ucap salah satu petugas disana.
Dara menerimanya.
"Terima kasih"balas Dara lalu keluar dari ruangan.
Setelah Dara keluar dan berjalan sambil melihat kartu identitasnya tanpa melihat jalan,tanpa sengaja dia menabrak Satria sampai kartu identitasnya terjatuh.
Dara mendongkakkan kepalanya menatap Satria,lalu Satria berjongkok mengambilkan kartu identitas milik Dara.
Satria menyondorkan kartu tersebut kepada Dara,lalu Dara mengambilnya.
Tidak ada yang memulai pembicaraan,mereka hanya saling menatap mata.
Lalu tiba tiba Monica datang menghampiri mereka berdua dan langsung menggandeng tangan Satria.
Monica menatap Dara dengan tajam,lalu beralih menatap Satria yang sedari tadi terus menatap Dara.
"Satria"panggil Monica lalu Satria beralih menatapnya.
"Ayo kita pergi"sambung Monica lalu Satria mengangguk dan pergi bersama Monica.
Dara melihat kepergia Satria dari belakang.
"Matanya itu,kenapa aku terus menatap matanya."kata Dara dalam hati.
___
Dara memasuki kelasnya dan langsung menemukan Satria beserta Monica.
Satria yang sedang berbincang bincang bersama teman temannya seketika langsung menatap kehadiran Dara.
Tatapan mereka kembali bertemu,lalu Dara duduk di kursi yang masih kosong tepat di depan Satria.
Sementara Monica asik mengobrol bersama teman temannya,Satria menepuk pundak Dara sampai membuat Dara membalikkan badannya menatap Satria aneh.
Satria menyondorkan tangannya.
"Satria"ucap Satria memperkenalkan diri.
Dara menyeritkan dahinya heran.
"Apa apaan ini."kata Dara dalam hati.
Perhatian Monica kini tertuju kepada Satria dan Dara.Monica menunjukkan wajah kesalnya.
Satria terus menyondorkan tangannya menunggu balasan dari Dara,namun Dara hanya terdiam saja.
"Gue Satria,lo?"tanya Satria.
"Dara"jawab Dara tanpa menerima uluran tangan Satria lalu kembali membalikkan badannya tidak peduli.
Satria menatap tangannya yang sama sekali tidak menerima balasan lalu menurunkan tangannya.
Monica tersenyum picik lalu menghampiri Dara dengan melipat tangannya kedepan dada.
"Lo dari desa 'kan"ucap Monica lalu Dara menatapnya.
"Kenapa?"tanya Dara.
"Gue gak nyangka aja,kalau orang dari desa bisa masuk kampus se-elit ini"jawab Monica.
Lalu Dara berdiri dari duduknya menatap Monica dengan tajam.
"Jangan kau pikir kalau orang desa hanya bisa berjalan di atas tanah,orang desa juga bisa berjalan di atas ubin sama seperti orang kota..derajat kita sama,kita sama sama manusia,jadi jangan menganggap kalau derajat orang desa lebih rendah daripada orang kota"ucap Dara dengan sedikit emosi.
Monica mengepalkan tangannya kesal,sementara Satria melipat tangannya sambil menaikkan satu halisnya keatas
Semua orang yang berada kelas langsung menatap Dara.
Begitupun dengan seseorang yang berada di balik pintu,dia adalah Ken.Ken melihat dan mendengar apa yang terjadi.
Dia tersenyum...
"Gadis desa."kata Ken dalam hati.
___
RUMAH DARA
Saat ini Ana dan Nenek sedang duduk di kursi dan mengobrol.
"Ana,kapan kau akan mencari pasangan dan menikah?"tanya Nenek.
Ana yang sedang memijit kaki Nenek langsung menghentikan aktivitasnya.
"Aku tidak tau,nek"jawab Ana.
"Carilah pasangan yang baik,buatlah dirimu nyaman saat bersamanya"ucap Nenek lalu Ana mengangguk sambil tersenyum.