Chapter 9 - 0.9

Tasya sedang mempersiapkan barang barang yang akan dia bawa besok. Dia memutuskan untuk ikut camping

Somi juga ikut, perwakilan kelas 10. Setelah siap Tasya mengirim pesan pada Somi, menanyakan apakah dia sudah mempersiapkan semuanya

Setelah semuanya selesai, Tasya hendak tidur. Besok dia harus bangun pagi

Keesokan paginya, Tasya bangun pukul 6. Dia kemudian mandi dan bersiap siap

"Katanya Haechan ikut juga, kan?"

"Iya, mungkin." Jawab Tasya. Mereka sedang sarapan bersama bersama Ferry juga

"Mama ga khawatir kalo dia ikut. Kamu jangan jauh jauh dari dia, ntar mama bilangin."

Tasya tidak membalas. Dia bahkan tidak perduli jika cowok itu juga ikut camping bersamanya

Setelah sarapan, Ferry mengantarnya sekalian ke sekolah

"Baik baik, ya." Tasya menyalimi tangan papanya

"Iya, pa." Kemudian dia turun dari mobil dan masuk kedalam sekolah

Sudah mulai ramai, Tasya pergi mencari Mark karena dia tahu pasti Somi belum datang. Sangat kebetulan sekali, dia melihat Mark sedang berada dipos satpam sendirian

"Sorry ga jemput, takut dimarahin bokap lo." Ucap Mark sambil terkekeh, kamu menggeleng

"Sendirian aja?" Tanya Tasya, suasananya sedikit canggung

"Engga, temen temen gue lagi pada ke alfamart depan." Cewek itu hanya mengangguk

"Ga nyariin Haechan?"

"Kalo ada lo, kenapa nyari dia." Mark tersenyum sambil menatap Tasya

"Jadi kalo gada gue lo nyariin dia?"

"Engga juga." Mark tertawa sambil mengacak rambut cewek didepannya itu

"Lucu banget pacar orang."

"Pacar siapa?"

"Adek gue lah."

"Padahal gue maunya elo."

"Liat aja nanti, siapa tau takdir berkata lain." Mark tersenyum penuh arti padanya

"Dih, baru juga ditinggal bentar udah mesra mesraan aja." Teman teman Mark datang sambil membawa plastik besar

"Gue ke Somi dulu." Mark mengangguk, Tasya pun pergi

"Yah, Tasya. Baru juga mau diajak ngobrol."

"Jelek sih lo." Ledek Mark, pria itu langsung mendapat jitakan dari Rocky

Pukul 10, semua siswa disuruh berkumpul sebelum berangkat

"Saya harap semuanya mengikuti arahan panitia, kalo ada yang ngeyel dipulangkan. Sekarang silahkan masuk ke bus masing masing yang sudah ditentukan." Tasya dan Somi mengambil barang barang mereka terlebih dahulu sebelum masuk kedalam bus

Bus dibagi beberapa, tiga untuk seluruh anak kelas 12 dan satu untuk perwakilan kelas. Mereka pun masuk, Tasya dan Mark berbeda bus

Mereka memilih barisan kedua dari belakang, Somi duduk didekat jendela dan Tasya disebelahnya. Beberapa saat kemudian Haechan, Jeno dan Renjun masuk. Mereka duduk dibelakang kursi Somi dan Tasya

Kedua cewek itu terlihat tidak memperdulikan kedatangan tiga orang itu

"Eh, depan orang cantik nih." Ucap Jeno

"Oke, semuanya perhatian." Ucap salah satu panitia

"Perjalanan mungkin agak panjang ya, jadi santai santai aja. Kalo ada apa apa segera lapor. Bus udah mau berangkat, ngerti semua?"

"Ngerti, kak." Jawab semua orang

Beberapa menit kemudian bus pun berangkat. Semua orang sangat bersemangat

~~~~~~~~~~~~~~~~

"Som, ngantuk gue. Pinjem bahu lo, ya."

"Hmm." Tasya menyandarkan kepalanya dibahu kanan Somi yang sedang bermain ponsel. Bus sudah berjalan sekitar satu jam

Sudah ada beberapa siswa juga yang tertidur, tapi entah apa yang dilakukan Renjun, Haechan, dan Jeno dibelakang. Mereka terdengar sedang tertawa

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya bis berhenti. Mereka sudah tiba dikawasan camping tepat pukul 5 sore

"Karna udah mau malam, langsung aja pasang tenda masing masing. Saling bantu, ya." Ucap salah satu panitia, semua mengangguk mengerti

Somi dan Tasya memasang tenda mereka, tepat disebelah tenda Haechan, Renjun, dan Jeno. Setelah itu mereka semua disuruh berkumpul

Mereka mengambil tempat duduk masing masing, duduk melingkar. Haechan dan Tasya duduk bersebelahan, Mark duduk diseberang mereka. Memandang keduanya

Panitia menjelaskan semua kegiatan yang akan mereka lakukan, sore ini mereka dibiarkan istirahat dulu setelah perjalanan panjang

Sekarang memasuki waktu maghrib, yang muslim sudah disiapkan tenda besar sebagai mushollah. Tasya sedang bersiap, mengambil air wudhu

"Gue tinggal gapapa, kan?" Somi mengangguk, setelah itu Tasya meninggalkan sendiri Somi ditenda mereka

Mark menghampiri Tasya yang sedang berjalan menuju mushollah, pria itu mengenakan peci hitam dikepalanya

"Gue imamin mau ga?" Canda Mark