Chapter 12 - 1.2

"Eh singgah bentar dong. Sakit kaki gue." Keluh Renjun. Dia duduk ditanah sambil memijat mijat kakinya

"Buruan njir. Entar ketinggalan rombongan." Ucap Haechan

"Lemah lo. Jiwa hello kitty." Celetuk Jeno

"Beneran sakit njing." Renjun ngegas

"Tasya mana si?" Jeno dan Renjun menoleh ke Haechan

"Masih dibelakang kali." Jeno dan Renjun sebenarnya sudah tahu Haechan dan Tasya sudah bertunangan, tetapi Haechan menyuruh mereka untuk tutup mulut. Jaemin juga

Btw Jaemin ga ngikut, kalo acara begini mah mau dipaksa atau disogok juga kaga pernah mau tu anak. Mageran anaknya, tapi kalo soal pacaran Jaemin bucin banget

Itupun dia ga ngijinin Heejin buat ikutan, katanya nanti banyak yang godain kalo Jaemin ga ada disana

"Udah yok." Renjun berdiri lagi

"Duluan aja, gue nungguin Tasya." Kata Haechan

"Dih bucin. Cepet, njun." Jeno dan Renjun pergi meninggalkan Haechan. Beberapa saat kemudian Tasya dan Somi tiba ditempat Haechan

"Berhenti dulu." Kedua cewek itu mengangguk. Mereka duduk direrumputan. Tasya meringis merasa sakit dibagian telapak kakinya

"Gila. Ini kapan nyampenya si? Lama banget perasaan." Gerutu Tasya. Somi membuka tasnya dan mengambil airnya dari dalam sana

"Nih minum." Haechan memberikan Tasya botol airnya, menyuruhnya untuk minum juga. Tasya heran aja kenapa tiba tiba Haechan jadi baik gini, biasanya ngeselin. Padahal dia juga punya air ditasnya, tapi dia tetap meminum air pemberian Haechan

"Kenapa, Sa?" Mark dan dua temannya berhenti, Tasya kira Mark sudah ada didepan sama rombongan. Ternyata ada dibelakangnya. Dia menggeleng pelan

"Kaki gue lumayan sakit." Ucap Tasya

"Udah, gausah jalan lagi. Kayaknya ini masih lama, kalo dipaksain bisa tambah sakit." Ujar salah satu teman Mark, Changbin. Dibenarkan oleh mereka semua

"Yang nemenin dia siapa?"

"Gue aja." Baru Mark ingin bersuara tapi keduluan Haechan. Mark tidak menolak, karena menurutnya memang Haechan yang berhak atas Tasya

"Yaudah kita jalan lagi, rombongan udah jauh."

"Gue lanjut ya, Sa?" Ucap Somi. Tasya mengangguk

Setelah itu Mark, Changbin, Minhyuk, dan Somi melanjutkan perjalanan. Tersisa Tasya dan Haechan, mereka hening

"Mau nunggu disini atau turun balik ke tenda?" Tanya Haechan

"Bentar, gue nafas dulu." Mereka menunggu sebentar, sekitar sepuluh menit. Kemudian bersiap untuk turun. Kalo mau nunggu pasti bakal lama, rombongan juga pasti baliknya agak sorean. Ini aja mereka udah setengah jam jalan tapi belum nyampe juga. Belum lagi baliknya nanti

Diperjalanan setiap limat menit mereka berhenti karena Tasya terus mengeluh kesakitan dikakinya. Haechan memindahkan tasnya ke depannya dan berjongkok didepan cewek itu, membuatnya keheranan

"Naik." Tasya sempat bingung ingin naik atau tidak, tapi akhirnya dia naik juga ke punggung Haechan

Dia melingkarkan tangannya dileher Haechan, cowok itu mengangkat tubuhnya dengan enteng dan berjalan. Ketika hendak menuruni bukit, Haechan menurunkan Tasya

"Kok turun?"

"Yakali gue gendong lo. Repot njir, bisa jatoh. Udah cepet, lo duluan." Tasya berjalan didepan Haechan. Mereka turun dari bukit

"Pelan pelan kali, Sa. Ntar kaki lo lecet." Tegur Haechan namun cewek itu tidak mendengar dan akhirnya apa, dia kepeleset dan hampir aja jatoh kebawah kalo Haechan ga nangkep tangannya

"Kan kena karma instan. Gue bilangin juga, batu lo." Oceh Haechan. Lima menit kemudian mereka sudah ada dibawah bukit, berjalan kembali ke tenda

"Kaki lo masih sakit ga?" Tasya mengangguk pelan. Haechan membawanya ke tenda kesehatan, ada beberapa siswa disana yang tidak ikut naik ke bukit tadi karena alasan sakit. Mereka sedang istirahat dikasur yang udah disediain

"Buka sepatu lo." Tasya membuka sepatunya. Kakinya merah dan banyak lecet akibat tadi banyak terjatuh

Haechan pergi mengambil sebotol air dan minyak gosok kemudian menghampiri Tasya lagi

"Siniin kaki lo." Haechan berjongkok dibawah Tasya yang duduk dikursi

"Gue aja."

"Udah diem." Haechan menarik kakinya, menyiraminya sedikit. Setelah mencuci kakinya, dia mengoleskan kaki Tasya dengan minyak gosok pada bagian telapak kaki

"Mau gue anterin ke tenda ga?" Tasya menggeleng

"Gue bisa sendiri." Haechan mengangguk dan meninggalkan Tasya. Cewek itu juga berdiri kemudian berjalan menuju tendanya

~~~~~~~~~~~~~~~

Pukul 6 sore rombongan kembali dari bukit. Semuanya disuruh untuk bersih bersih dan beristirahat sebentar sebelum melanjutkan lagi aktifitas mereka untuk malam nanti

"Gila sih, Sa. Coba lo ada tadi, gue yakin lo gamau balik." Ujar Somi

"Jadi kaki lo gimana?"

"Gapapa. Cuman lecet dikit aja."

"Jadi bentar malem lo ga lanjut?"

"Gatau, tapi ini udah agak baikan sih." Somi hanya mengangguk singkat. Dia pergi untuk mandi, tadi Tasya udah jadi sekarang dia tinggal nunggu maghriban

Beberapa menit kemudian, Tasya pergi ke mushollah. Setelah maghriban mereka disuruh siap siap lagi, jam delapan harus pada ngumpul dan udah siap masing masing

"Eh ini kaki lo beneran ga sakit lagi, kan? Ntar ada apa apa gue yang repot." Ucap Somi, dia melihat Tasya sedang memakai sweaternya

"Jahat banget lo. Lo kalo kenapa napa juga gue yang repot." Balas Tasya

"Canda repot." -Somi

Akhirnya setelah meyakinkan Somi, mereka berdua menuju ke tempat dimana mereka disuruh ngumpul

"Jadi ini bagi kelompok ya. Buat yang kelas 11 sama 10 kelompoknya sesuai perwakilan kelas, yang kelas 12 bakal saya acak kelompoknya." Somi berdecak sebal. Padahal dia mau sekelompok sama Tasya

"Gapapa, udah sana." Tasya dan Somi pergi ke kelompok masing masing. Somi sekelompok sama perwakilan kelas 10 yang lain, begitu juga dengan Tasya

"Eh ada Tasya cantik." Jisung mencolek dagu Tasya

"Gue patahin tangan lo, Sung." Ketus Tasya. Jisung heran aja, Tasya cantik cantik kok galakan

"Galak bener." Gumamnya

"Elo sih. Makanya ada pepatah, jangan ganggu singa yang lagi tidur. Kan gitu jadinya." Ujar Felix

Ini Haechan diem diem tapi dia misuh misuh dalem hati. Ga suka aja liat Jisung tadi kayak gitu ke Tasya

Dikelompok Tasya ada, Jeno, Haechan, Renjun, Felix, Hyunjin, Jisung, Seungmin, Lia, Yeji, sama Chaeyeon

"Jadi misi kalian, masuk ke hutan. Cari bendera sebanyak tiga bendera, disini kerja sama kalian akan dinilai. Kita juga udah pasang pembatas jadi kalian ga perlu khawatir kalau nyasar. Mohon kerja samanya dalam kelompok, jangan ada yang egois." Mereka mengangguk mengerti

Kelompok Tasya adalah kelompok dua, jadi mereka harus mencari bendera berwarna Biru. Masing masing kelompok masuk berpencar kedalam hutan

"Eh njir ko gelap banget." -Renjun

"Goblok. Itu senter ditangan lo kenapa ga dipake." Renjun hanya nyengir nyengir, Jeno memutar bola matanya

"Duh, kaki gue lo injek, Ji." -Lia

"Sorry sorry, gue ga liat. Gue kira kayu." -Yeji

"Hanjis, jauh jauh ga lo. Ini lo kenapa nempel banget ama gue sih, njing!" -Felix

"Gue takut goblok." -Han Jisung

"Banci lo." -Hyunjin

"Eh ini kita muter muter doang daritadi?" -Chaeyeon

Ini mereka emang ga ada yang beres. Yang kalem doang cuman Haechan sama Tasya, mereka hanya terus berputar putar hingga beberapa menit. Melupakan misi mereka

"Chan, kerasukan apa lo kok kalem?" Heran Felix

"Hantu pensiun." Ucap Haechan asal

"Ih ih ih, itu tuh." Heboh Renjun sambil nunjuk nunjuk pake senter kearah ranting pohon yang diikatkan dengan bendera biru

Tapi masalahnya benderanya ketinggian, dan kayaknya harus manjat

"Ini yang cowok cowok ga ada yang mau manjat apa? Cepet keburu kelompok lain nyampe duluan." Kata Yeji

"Lo aja, Min." Suruh Felix

"Gabisa manjat." -Seungmin

"Njun, naik." Suruh Felix lagi ke Renjun

"Gue gamau."

"Jin, kan lo udah berpengalaman banget nih. Yaudah lo aja." Ini si Felix taunya cuman nyuruh orang doang, kenapa ga dia aja coba?

"Lo pake nyuruh nyuruh orang, lo aja kalo gitu." Kata Jeno

"Gue gamau jatoh. Ntar baju gue juga kotor, gue baru beli ini." Semuanya berdecak malas mendengar penuturan cowok itu

"Udah minggir." Hyunjin bersiap untuk memanjat ke atas pohon. Dengan mudahnya Hyunjin udah nyampe diatas, dia terus mengambil bendera yang diikat. Udah dapet satu bendera, tinggal nyari dua lagi

"Gue kelewatan cakep kali ya, sampe sampe nih nyamuk naksir ama gue juga." Renjun beberapa kali digigiti nyamuk

"Kebanyakan gaul sama Lucas lo jadi kepedean banget. Yang ada nyamuk tuh suka mikir dulu sebelum ngisep darah lo, takut penyakitan. Kan darah lo kotor." Renjun menabok kepala Haechan

"Gue slepet disini mau ga lo?" Hanjis ama Felix udah kayak 'ayo gelut, gue suka keributan.'