Chapter 2 - 0.2

Sudah pukul 1 malam tapi Tasya belum juga tidur. Dia masih terus terpikirkan oleh perjodohannya. Tadi orang tuanya menelfon dan menanyakan keberadaannya. Ia menjawab jika dia sedang berada dirumah Siyeon dan harus berbohong untuk mengatakan kalau Haechan yang mengantarnya tadi kerumah Siyeon. Sebelum pergi dari makan malam tadi ia mengatakan jika akan mengantarkan Tasya pulang.Tapi nyatanya mereka tidak pulang bersama

"Heh. Lo kenapa blom tidur?" Itu Heejin. Dia terbangun karena melihat Tasya masih berkutat dengan handphonenya

"Gue gabisa tidur. Tidur lagi aja, ntar gue yang bangunin." Heejin mengangguk dan kembali tidur

Pukul 2 Tasya baru tertidur. Dikamar Siyeon ada dua kasur, Tasya tidur bersama Heejin, Siyeon bersama Somi

Pagi pun tiba. Siyeon orang yang pertama bangun, kemudian Heejin. Mereka mandi secara bergantian. Somi dan Tasya pun sudah bangun. Mereka semua sudah selesai mandi

"Eh, gue balik ya. Ntar gue susul disekolah." Pamit Tasya, dia tidak membawa baju gantinya, hanya dalaman. Jadi dia harus pulang kerumah untuk mengganti baju

"Eh, balik sama siapa? Lo kan kemaren gojek doang." Tanya Somi

"Gue udah chat Mark. Duluan ya."

"Oke, hati hati." Tasya menunggu orang bernama Mark itu didepan rumah Xiyeon. Tidak lama kemudian, bunyi motor mendekati Tasya. Awalnya Tasya mengira itu adalah Mark, tapi ketika dia melihat siapa yang datang, cewek itu kaget

"Heh, ngapain lo disini?"

"Katanya mau pulang, yaudah ayok."

"Gue bukan nyuruh lo, anjir. Ini motor Mark kenapa di elo. Lo nyolong?"

"Banyak nanya lo. Cepet naek."

"Gamau."

"Yaudah, gue tinggal." Tasya mendengus kesal. Orang itu benar pergi. Ia merogoh tasnya untuk mencari handphonenya

"Halo?"

"Lo dimana?"

"Rumah. Napa si?"

"Jemput gue dirumah Xiyeon, dong."

"Iya dikit lagi. Gue nunggu motor gue dulu, lagi dipake adek gue, katanya mau jemput ceweknya."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Anjir. Gue juga baru tau, astaga." Ucap Heejin heboh

"Pantes marganya sama." Ujar Siyeon

"Terus gue gimana?"

"Deket sama abangnya, dijodohin sama adeknya. Rumit sih."

Tasya dan Mark memang belum terlalu dekat. Mungkin baru sekitar 2 bulan, dan Mark juga tidak pernah bilang kalau ia punya adik laki laki yaitu Haechan. Tasya juga baru mengenal Haechan ketika Fery bilang ia akan dijodohkan dengan cowok itu, itupun lewat Jaemin, pacar Heejin yang sekelas dengan Haechan

Mereka beda kelas dan juga beda jurusan, Tasya dikelas Ipa sedangkan Haechan dikelas Ips. Apalagi ditambah kelas mereka yang sangat berjauhan, sekolahnya terlalu besar. Itu membuat mereka tidak saling mengenal dan jarang bertemu

Sedangkan Mark, dia menempati kelas 12 Ipa 5

"Tapi ya, kayaknya ga mungkin kan kalo Mark gatau soal perjodohan adeknya sendiri." Tasya, Siyeon, dan Heejin menatap Somi

"Iya sih. Coba deh lo tanya dia bentar, Sa." Tasya mengangguk

"Eh tapi, masa iya gue nanya soal perjodohan? Kan ntar dia bingung darimana gue tau kalo adeknya mau dijodohin." Ucapnya

"Bilang aja lo taunya dari Jaemin atau dari gue." Ujar Heejin

"Ntar aja gue pikirin."

"Yaudah, kita balik kelas dulu." Siyeon dan Somi keluar dari kelas Tasya. Mereka berempat memang tidak sekelas, hanya Tasya dan Heejin saja. Mereka berdua dikelas 11 Ipa 1, Sieyon 11 Ipa 4, dan Somi 10 Ipa 2. Somi adalah adik kelas mereka

Setelah 3 jam pelajaran berlangsung, jam istirahat pun tiba. Tasya dan Heejin sedang berjalan menuju kelas Siyeon sambil mengobrol

"Somi masih dikelas, katanya duluan aja. Ntar dia nyusul." Ucap Siyeon. Akhirnya mereka bertiga menuju ke kantin tanpa Somi

"Sa. Tuh Mark." Tunjuk Heejin pada seorang cowok yang duduk disebuah meja bersama teman temannya

"Jalan aja, ntar dia manggil." Mereka bertiga tetap berjalan hingga didepan meja Mark, dan benar, Mark memanggil Tasya

"Sini aja." Ucap Mark sambil menepuk nepuk bangku disebelahnya

Tasya, Heejin, dan Siyeon akhirnya bergabung dengan Mark dan teman temannya. Tasya duduk disebelah Mark, Heejin dan Siyeon duduk dihadapan mereka berdua

"Mau pesen apa? Biar gue pesenin." Tanya Mark ke tiga cewek itu

"Eh gausah, kak. Biar gue aja." Ucap Heejin

"Udah, biar gue." Mereka pun menyebutkan pesanan mereka pada Mark, Mark pamit sebentar untuk memesankan mereka

Seorang teman Mark mendekati mereka, atau lebih tepatnya Tasya

"Tasya, ya?" Tasya ngangguk dan agak senyum kaku

"Gue Rocky, nama asli gue Park Minhyuk. Terserah mau panggil apa, kalo mau manggil sayang juga boleh banget." Cowok itu mengulurkan tangannya pada Tasya, dengan ragu Tasya membalasnya

"Tasya."

Rocky juga berkenalan dengan Heejin dan Siyeon. Heejin melirik Tasya dengan aneh, Tasya menggelengkan kepalanya dan mengangkat bahunya

"Heh, minggir lo." Mark mendorong tubuh Rocky hingga menjauh dari Tasya

"Sante aelah, pak." Protes Rocky

Heejin menatap Tasya lagi, seolah memberi kode untuk menyakan Mark soal yang tadi pagi mereka bicarakan. Tasya mengangguk

"Emang lo tadi pagi masih tidur? Soalnya lo gak bales chat gue, jadi gue telfon." Tasya membuka suara

"Iya. Pas lo nelfon gue kebetulan gue baru bangun, gue nyuruh lo tunggu karna pas gue masih tidur adek gue ngijin pinjem motor. Jemput ceweknya katanya." Jelas Mark

"Cewek?" Mark ngangguk

"Bukan cewek sih. Calon istrinya dia." Tasya kaget karna Mark emang bener gatau kalau yang dijodohin sama Haechan itu adalah dirinya

"Gila. Calon istri?" Heejin pura pura kaget

"Dia abis dijodohin kemaren, gue juga belom tau muka si ceweknya." Pantes, batin Heejin, Siyeon, dan Tasya

Setelah mengobrol beberapa menit pesanan mereka pun datang. Mark jadi melupakan teman temannya, mereka baru saja pamit kembali ke kelas dan meninggalkan Mark. Rocky sempat menggoda Tasya sebentar tapi langsung dapat tinjuan cepat dari Mark

"Ini kelasnya si Somi lagi ngapain si? Masa iya daritadi belom kelar kelar."

"Katanya lagi ulhar. Dia istirahat nanti jam selanjutnya."

"Yaudah yuk balik ke kelas, udah mau bel nih." Mereka berempat mengangguk

Mark mengantar Tasya hingga tiba dikelasnya

"Makasi ya, Mark." Ucap Tasya. Mark tersenyum dengan manis dan mengangguk