Chereads / SEBUAH RASA CINTA / Chapter 6 - 6. iya iya

Chapter 6 - 6. iya iya

keesokan harinyaa aku datang terlaku paggi di sekolah belom ada siapa siapa cuman tukang kebun dan beberapa guru lalu

"hai rel paggi banget datangnya" katanya sambil duduk di sebelah ku "iya nih tadi mamaku mbanguninya terlalu paggi" kataku sambil membaca sebuah komik "ohh ya rel mumpung aku ada waktu temenin aku yuk di balapan liar" katanya sambil bisik bisk padaku

"hah balapan liar itukan ilegal ngapain kamu di situ" kataku juga berbisik "ihhh kalo aku ngak di sana kakak ku marah katanya suruh dia ambilin helem ama baju pelindung gitu aku ke sana aku ketahuan siapa siapa temeninyaa" kata elsa yang memohon "emm gimana yaaa"

aku berfikir itukan tempat ilegal kalo aku kesana nanti kalo ana yang lihat atau ada yang kenal aku gimana tapi kasihan juga "oke dehh bener gak papa yaa" kataku padanya "iyaaa ngak akan ada yang tau kok"

kami berjalan ke depan pintu gerbang lalu menaiki taksi sesampainya di sana banyak orangg mengerikan ternyata seperti ini balapan liar "kak kak yugo" teriak elsa kepada kakaknta "ehh man barang barangku" kata kakanya sambil menyodong kan tangan "ini semua ada di sini" kata elsa kemudian memberikan barang barang itu pada kakanya

"yaaa udah sekarang kamu perggi" "iya iyaaa aku pergi mau sekolah" kata elsa kemudian menarik tanganku

tetapi ada satu orang yang melihatku "loh loh itukan aurel ngapain di sini apa dia ikutan balab liar juga wah wah ini harus ada bukti" kata doni kemudian memotoku

sesampainya di sekolah kami agak terlambat untung aja kelas nya belom di mulai aku berfikir ngapain kakaknya elsa ke sana hiii negri

di kelas sebelah

"ray bil guwe ada sesuatu yang menakjubkan" kata doni kemudian duduk di sebelah bili "apaan sih don " kata bili penasaran "lihat nih si aurel murid baru tadi aku lihat di balap liar ama si elsa" kata doni lalu menunjukan hp nya pada bili "wah wah wahhhh nih cewek oke juga" kata bili lalu tertawa "coba lihat sini" rayen pun menarik henfon doni lalu melihatnya sugguh benar tuh cewek ngapain di sini emmm ohh aku pnya ide heheh "don kasih fotonya dong lo hapus foto itu guwe punya rencana" kata rayen lalu agak tersenyumm "ehhh ngak lah ini hadiah guwe dapet poto cewek cantik" kata doni lalu tersenyum lebar "ohh ya" rayen pun menghapus foto itu lalu mengirimnya dulu ke hp nya "ehh kok di hapus sihh jahat lo" kata doni marah "ehh looo diem aja dehh" rayen pun perggi ke tempat duduknya membiarkan doni yang ngamuk ngamuk ngak jelas

waktu istirahat aku dan elsa perggi utuk makan di kantin namun tiba tiba rayen menarik ku lalu dia berkata "elsa guwee pinjem aurel bentar yaa daa" kemudian berlari meninggal kan elsa yang berpatung tak lupa menarik ku hingga ke gerbangsekolah "loo apa apaan sih narik narik guwe" kata aurel pada rayen "ehh lo ngapain tadi paggi di belap liar" kata rayen penasaran "ah kok rayen bisa tahu" kata aurel dalam hati "guwe- guwe anterin elsa" kata aurel membeku "loo jangan bohong deh guwe punya fotonya " kata rayen pada aurel "hapus ngakkk" kata aurel berteriak "ohhh oke guwe akan hapus fotonya tapi looo harus hapus foto guwe waktu di diskotik atau guwe lihatin foto ini pada orang tua looo" kata rayen berbisik

"oke guwe hapus" kata aurel laku menghapus fotonya dia takut kalo ayahnya akan tahu sebab ayah ya sangat alak juga menakutkan kalo laggi marah

"nohh udah guwe hapus loo harus foto guwe" kata aurel pada rayen "esss tak semudah itu aku ada 3 permintaan kalo lo ngak laksanaan akan kau sebarin foto ini " kata rayen laggi

"kan guwe udah hapus foto loo lo cikik yaaa lebih baik tadi guwe ngak percaya looo" kara aurel membentak rayen

"ohhh gitu oke guwe sebarin 1 ...2....." Kata rayen " oke oke stop iya deh iya guwe akan menuhin permintaan lo" kata aurel agak takut

"yang pertam loo harus Ikut guwe kalo lo guwe ajak ke mana mana yang ke dua harus patuh apa yang guwe suruh yang ke tiga loo juga jangan mbantah okeee" kata rayen tersenyum

"ihhh banyak banget" kata aurel sebal "yaaa kalo gak mau gpp guwes ebarin" kata rayen

ihhhh ini anak emmm "oke iya iyaa guwe nurut"

kata aurel sebal melihat tingkah laku rayen yang sombong dan ihhh begitulah di mata aurel rayen itu adalah hama di hidupnya ingin menyingkirkan namun tak bisa selalu datang di mana mana

"kali ini looo ikut guwe ke rumah sakit" kata rayen pada aurel

"watt aku masih sekilah oke kelas mu bebas tapi kelas guwe ada ulangan" kata aurel lalu ingin perggi namun tertahan oleh rayen yang menarik lengan bajunyaa "ehhh lo gak usah kuatir guwe udah minta ijin sama gulo kalo loo pulang cepet karena sakit" "may god loo keterlaluan sekali nanti kalo ketahuan orang tua guwe gimana" "udah lah jangan banyak bacot ikut guwe tau foto loo guwe sebarin" kata rayen memaksa "iya iya okee guwe nurut tapi ngapain di rumah sakit" kata aurel penasaran "udah nanti lo juga tau"

di perjalanan aurel terpesona dengan pemandangan laut dan pantai ohh ya ini adalah pantai nur wansyah pantai ini sangat terkenal di kota bandung airnya jernih warna biru kalo aku kesana pas tiiii aku aku akan senang tapi mama sama papa sering sekali sibuk dengan pekerjaan nya "wahhh indahnya paintai ini" kataku terpesona "emmm" nih anak ngak kepantai girang banget lihatnya hih "looo ngak pernah ke pantai " kata rayen kepada aurel "dulu waktu kecil pernah tapi sekarang ngak pernah keluargaku sering sibuk ibuku kadang ada pekerjaaan di luar kota papaku yahhh seorang tentara pasti sibuk membela negara" kata ku kemudian agak sedihhh di dalam hati rayen

nih anak sebenarnya kasihan juga tapi aneh brengsek laggi apa guwe ajak ke pantai yaa biar seneng tapi nanti di kira suka laggi ama dia ihhh jijik yaa kalik

tapi lihat dia seseneng itu kenapa hati guwe jadi adem yaa hah bodo amat

"oyy dah sampe" kata rayen membangunkan aurel dari tidurnya "hah ini di mana" kata aurel terbangun "rumah sakit" kata rayen

aurel berjalan keluar dari mobil mengikuti langkah rayen yang memasuki rumah sakit

lalu masuk ke sebuah ruangan dokter "ehhh lo kok lepas baju mo apa" kataku sambil teriak

"kalo lo ngak mau lihat kelaur lah" jewek bego

"iya iya guwe keluar" kata aurel lalu keluar dari ruangan itu setelah rayen keluar dari ruangan itu iya menyadari kalo rayen seorang dokter "loo kerja jadi dokter" kata aurel penasaran "iya guwe jurusan dokter guwe belajar di sini dan karena ayah ku ada kepentingan guwe gantinya" kata rayen agak tersenyum "yakin looo bisa merawat orang sakit" kata aurel "ehhh guwe merawat orang disini udah lama looo lebih baik bantu guwe bawa obat obat ini deh" kata rayen lalu menunjukan sebuah kardus yang berisi obat obatan "jadi guwe jadi pembantu lo gitu" kata aurel yang sebal "emm bisa di bilang begitu tapi loo jadi suster guwe dulu bantu yaaa suster aurel" lalu rayen menepuk halus kepala aurel membuatnya merasa nyaman

" apa apansih loo suster guwe ngak bisa merawat orang" kata aurel agak terbata bata

"udahh bantu guwe ngasih obat ke orang orang tinggal gitu aja susah" kata rayen yang agak ketus "iya iya iya terserah loo" mereka pun berjalan ketempat yang akan di tuju ruang pasian

hahha kalian penasaran kenapa up aku cepet banget karena sebenarnya aku udah nulis di aplikasi mangga ton lali aku tempel di sini jadi aku punya 2 buku yang satu di sini yang satu di mangga toon