Chereads / SEBUAH RASA CINTA / Chapter 9 - 8. cowok sialan

Chapter 9 - 8. cowok sialan

" looolooo pacaran sama kak rayen" kata elsa kagen "usss jangan keras keras aku cuman pacaran ama dia tuh pura pura" kataku sambil berbisik, "hah maksudnya gimana" kata elsa penasaran, "jadi aku di tantang sama dia kalo aku pacaran sama dia dan siapa yang tidak bisa bertahan antara hubungan kita maka yang kalah harus jadi babu" kataku sambil berbisik

"hah kerterlaluan sekali" kaka elsa agak marah "emmm aku punya rencana agar dia meminta putus duluan" kataku kepada elsaa "apa tuh rencananya" kata elsa sangat penasaran "hahahahha nanti kamu juga tau" kataku bahagia

saaat pulang sekolah aku menunggu di depan gerbang pak yanto tak kunjung datang kemana sih dia mogok laggi aku sebal lalu menendang sebuah krikil dan lalu mengenai seseorang cowok "aww sakit " katanya menjerit "maaf kak aku ngak sengaja" kataku meminta maaf padanya "ohhh aurel yaa" katanya sambil tersenyum "hah kamu kaka yang menghukumkutadikan maaf kak" kataku padanya meminta maaf "ohh tidak papa oh yaaa kita belom kenalan yaa namaku doni syaputra salam kenal yaa" katanya sambil mengulurkan tangan "emmsaya aurellia pranciska" kataku pada kak doni "emm kamu belom di jemput yaa" katanya bertanya padaku "iiya kak hari ini kayaknya mobil nya mogok" kataku dengan senang.

tin tinnnnn tinnnnn suara tlakson mobil mengagetkan ku dengan kak doni "oiii mingir guwe mau lewat" katara rayen sambil membawa mobilnyaa "ehhh ada orang nihh tunggu bentar napa" kataku membahtah rayen "ohhh yaudah rel guwe duluan" kata kak doni kemudian melaimbaikan tangan oadaku, diapun perggi menjauh dan menghilang, "loo belom di jemput " kata rayen padaku "bukan urusan looo" kataku mendengus "dari pada looo nunggu lama di sini mending ikut guwe dehh guwe anterin pulang " katanya memintaku untuk menaiki mobilnya, "tumben loo baik" kataku kaget melihat rayen sebaik initak mungkin, "ehhh guwe cuman kasihan sama lo kalo besok looo hilang terus ngak bantuin guwe bersihin taman guwe jitak tuh kepala" katanya padaku "apa looo suruh guwe bersihin taman" katanku kaget "guwe kan ketua osis jadi guwe yang bersihin semua taman karena kemaren ada tawuran di situ" katany bercerita padaku

"hah " kataku terkejut, jadi rayen ini ketua osis anak kek gini jadi ketua osis astaga bisa terpecah belah tuh sekolah

"oiiii naik guwe anter" kata rayen memintaku

" guwee ngak mau guwe mau di sini" kataku sambil meminum es teh yang guwe beli

" ohhh ngak mau nih ya udah kalo sore sore begini jarang taksi lewat mungkin loo harus nunggu sampe malem" katanya menakut nakutiku

"bodo amat guwe ngak takut" kataku sambil memaling kan muka "beneran nihh guwe tinggal yaa" katanyaa kemudian meninggalkan ku sendirian, yaaa sebenarnya sekolah ini agak zerem jugaya kalo rayen bener guwe sampe di sini tengah malem gimana

atau nanti guwe di culik gimana

hahhh kalo guwe nanti di culik terus ginjal guwe di jual atau organ tubuh guwe di jual gimana astagaaa serem banget

tin tinnnnnsuara tlakson mobim membuat ku terkejut "mbak yang namanya aurelya" kata bapak tua itu padaku astaga jangan jangan dia penculik laggi tapi kok pakek mobil taksi " ohh iya pak saya aurel" kataku sambil melihat bapak itu "ohhh mari saya antar tadi anak mas mas yang nyuruh saya anterin perempuan yang namanya aurel ke rumahnya begitu" kata bapak itu padaku " ayoo naik mbak" kata bapak itu memintaku naik

" apa rayen yang memersan taksi ini ahhh ngak mungkin ohhhh pasti kak doni iyaaa kak doni pasti" kataku dalam hati "wahh cowok mbak perhatian sekali yaa sampe memesan taksi buat ceweknya" katanya bahagia " apa mbak dan mas pacaran" tanya bapak itu padaku "hahaha semoga saja saya bisa bersama dia" kataku memikirkan kak doni soswit bangett ahhh apa kak doni suka sama aku, astaga jiwa jobloku meronta ronta "wahhh jadi inget masa muda nih mbak" kata bapak itu tersenyum.

beberapa menit aku tiba di rumah ku

"terimakasih ya pak ini uangya" kataku menawarkan uang "ngak usah mbak udah di bayarin sama pacar mbak" katanya padaku, astaga kak doni soswit bangettt 💖💗

"ohhh terimakasih pak udah nganterin saya" teriak ku pada sopir tua itu " iya mbak sama sama " katanya dari kejauhan, astaga hahhhh makasih kak doni

malam nya aku di rumah sendiri karena mama dan papaku sibuk bekerja kaka ku ada kuliah malam jadi yaaa begitulah

ting tong ting tong suara bel rumah ku berabunyi itu pasti kakak aku turun dari tangga lalu berlali membuka pintu dan memeluk nya

"kok lama banget sih aku takut sendirian" kataku sambil memeluk kakak ku, kok ada yang berbeda yaa dari kaka ku badanya tambah besar dan lebar dadanya jugaaa "hah looo saking kangenya guwe sampe meluk meluk astagaaa rel loo kangen ama guwe" "EELOOOOO" teriak ku lalu melepaskan pelukan ku kok bisa sihhh rayen di sini "loo tau alamat rumah guwe dari siapa" protes ku padanya

"ohhh dari pak taksi" katanya kemudian masuk begitu saja ke rumahku dan duduk di sofaku

"jadi looo loo yang mesen taksi itu" kataku kaget oke guwe tarik kata kata guwe tadi astaga aaaa guwe tadi omong apaaaa

"hah ternyata rumah mu nyaman juga yaa" katanya sambil tidur di sofaku "ehh siapa yang suruh looo masuk ke eumah guwe" kataku pada si cowok prengsek ini "ehh diem deh nih guwe bawa martabak loo makan gih jangan banyak bicara " katanya lalu tidur laggi "eh jangan tidur di rumah guwe nanti kalo ketauan orang tua guwe gimana loo pulang gihhh" kataku mengusir nyaaa

" ehhh tenang tenang loo makan aja makanan nya " kata rayen lalu berduduk dan menatapku

" guwe ngak mau makan makanan loo" kataku sambil memalingkan wajah "loo minta guwe suapin okeee" katanya lalu mengambik sepotong martabang itu memberikan padaku "buka mulut" katanya padaku " ehh guwe ngak mau" kataku padanya menolak "kalo loo ngak mau makan guwe juga ngak mau pulang"

katanyya memaksaku "oke oke guwe makan sendiri" kataku membantah "esss ngak boleh loo harus guwe suapain" entah apa yang aada di pikiran cowok ini brengseng sekali " oke oke aaaaaa" aku membuka mulut lalu dia memasukan sedikit martabak itu lalu ku gigit jarinya "aww sakit" katanya kesakitan "makanya jangan suapin guwe" kataku sambil mengunyah martabak "hah gpp anak pintar gitu dong patuh pada tuanya" kata rayen lalu mengelus kepalaku "apa loo bilang emang guwe anjing" kataku berteriak padanya.

" udah lah guwe mau pulang abesok guwe ke rumah loo jemput looo" katanya kepadaku

"ehhh ngak usah guwe bisa naik mobil sendiri"

"udah lahh kalo lo ngak patuh foto itu guwe sebarin" kata rayen mengancam ku "is okey oke" aku pasrah apa yang di katakanyaa

dasar cowok prengseng selaluaja membuat masalah pada guwee emmmm tapi nyaman yuja elusanya terasa hangat di kepala ku "APAANSIH KOK GUWE JADI MIKIRIN DIA ngak rel ngak loo jangan terpengaruh ama dia " kataku lalu menasuki kamar kemudian tidurrrr

selamat malam kak mah pah