Chereads / Felis's Rain / Chapter 15 - 14#~Rileks

Chapter 15 - 14#~Rileks

Hujan telah mereda sejak beberapa belas menit yang lalu. Felis dan Ghea juga sudah mengirimkan dokumen pendaftaran beasiswa itu dengan perantara kurir. Mereka sekarang sedang dalam perjalanan pulang ke rumah masing-masing.

Felis tenggelam dalam pikirannya sendiri. Jika Felis lolos dan berhasil mendapatkan beasiswa itu, ia akan meringankan beban kedua orangtuanya. Jika Felis lolos dan berhasil memenangkan ujian dari lain peserta, ia akan sekolah jurusan kedokteran di Jepang. Terlebih itu gratis. Jika Felis lolos dan berhasil menjadi salah satu dari sepersekian persen orang yang lolos di beasiswa ini, ia akan mendapat banyak keuntungan pastinya.

Namun, jika ia berhasil mendapatkan kesempatan untuk bersekolah kedokteran di Jepang secara gratis, ia akan jauh dari keluarganya selama tujuh tahun. Ia akan jauh ketinggalan informasi akan kondisi Farrel, Lia, Rafi, bahkan Viko. Ia juga lama tak dapat berjumpa dengan Ghea, satu-satunya sahabat, serta penyemangat Felis, untuk sekarang.

Tapi Felis tak dapat mundur lagi. Ia sudah sampai sejauh ini, berkat bantuan Ghea juga. Jadi, yang bisa Felis lakukan kini ialah berdoa, meminta kemudahan dan diberikan yang terbaik bagi dirinya oleh tuhan yang maha esa.

Felis tiba di rumah ketika rasi orion telah muncul di utara. Selepas itu, Felis kembali melakukan rutinitasnya.

*****

Matahari tenggelam di ufuk barat, rasi orion juga menunjukkan arah barat. Aldebaran adalah bintang paling bersinar di rasi bintang Taurus sedangkan bintang yang bersinar paling terang pada rasi bintang leo adalah regulus. Bintang dan tata surya bergabung membentuk kostelasi, konstelasi-konstelasi bergabung membentuk galaksi. Sekitar 10-15 galaksi bergabung menjadi kluster, dan beberapa kluster bergabung menjadi super kluster. Hebatnya lagi, keseluruhan dari semua benda langit yang berjarak lebih dari ribuan juta tahun cahaya berada dalam satu alam semesta. Mengapa bisa begitu?

Karena tuhan telah menakdirkannya seperti itu. Bayangkan, dari sekian banyak benda langit, dari ratusan juta konstelasi, dari ribuan galaksi dank luster, Felis hanya diteksirkan menjadi seorang manusia. Yang tidak ada pa-apanya di banding alan semesta. Itu, juga karena takdir.

Ada dua masam takdir. Takdir yang bisa diubah jika diusahakan, atau takdir yang tidak bisa diubah. Hal seperti kapan, dimana, dan dalam keluarga yang mana seseorang akan dilahirkan termasuk dalah satu takdir yang tidak bisa diubah.

Felis memang tidak dilahirkan dalam keluarga yang memiliki kelas ekonomi menengah ke atas. Namun, itu bukan berarti bahwa keluarganya akan menjadi keluarga dengan kelas ekonomi menengah ke bawah selamanya. Felis mungkin akan bisa mengubahnya, setelah ia bisa menggapai cita-titanya.

Felis, cita-citanya ingin menjadi seorang dokter spesialis bedah. Cita-citanya juga ingin mendapatkan ilmu tinggi dan mencari cara agar adiknya bisa kembali seperti sedia kala. Tapi menaikkan kelas ekonomi keluarganya menjadi menengah, setidaknya juga merupakan cita-citanya. Ataupun jika ia mampu, mengubahnya dan menaikkannya menjdai menengah ke atas.

Karena itu Felis terus berusaha, terutama sejak ia tahu bahwa ia lolos dalam seleksi berkas. Selanjutnya ia akan menrmpuh ujian tertulis. Dengan jeda waktu yang lumayan singkat antara pengumuman peserta ujian tertulis dan waktu pelaksanaannya, Felis hanya bisa mempelajari ulang sekitar Sembilan puluh lima persen dari seluruh materi yang pernah ia pelajari.

*****

"Ghe, ujian tertulisnya kan mash besok, nih… kok gue udah deg deg an banget, ya?"

"Selow, Lis. Itu wajar, kok. Tapi nih ya, gue yakin kalo lo, pasti bisa, deh. Gue yang pantau terus usaha lo dari kelas sepuluh, seenggaknya gue juga tau kalo lo, terutama otak lo termasuk superior. Jadi, lo enggak boleh minder. Lo harus pd gimanapun caranya. Tarik napas lewat hidung, keluarin lewat mulut. Rileks. Ulangi tiga kali, kalau belum rileks ulangi samoai rileks. Pokonya Felis harus bisa. Oke?" ujar Ghea menyemangati. Wajah Felis yang semula murung berangsur-angsur ceria kembali.

Felis menganggukkan kepalanya dengan mantap. Hanya bertatap muka via online dengan Ghea, sudah dapat menghilangkan kegugupan Felis dengan presentase yang cukup banyak. Felis bersyukur menjadi sahabat Ghea. Felis juga bersyukur memiliki keluarga yang selalu mendukungnya, walau mereka kadang Felia anggap kurang mengerti akan Felis.

Felis bersiap untuk tidur, berharap besok semua bisa ia lalui dengan lancar.

*****

"Alat tulis udah semua, kak?" tanya Lia pada Felis.

"Udah Ma," jawab Felis mantap.

"Itu, buku-buku, air minum, sama dokumen-dokumen enggak ada yang ketinggalan lagi?" tanyanya memastikan.

"Enggak kok ma,"

"Ya sudah. Kamu hati-hati ya kak, mengerjakannya nanti yang teliti!" Lia mengingatkan Felis.

"Iya, ma"

"Jangan keburu-buru lis. Tapi jangan terlalu santai juga. Inget, rileks!" Rafi juga ikut memberi nasihat.

"Iya, yah. Felis berangkat dulu"

"Iya, hati-hati" Felis hanya membalas dengan anggukan singkat, mengalimi kedua orangtuanya, lantas berangkat menuju gedung yang sudah disepakati untuk jalannya ujian tertulis. Seperti biasa, Felis berangkat mengendarai sepedanya, berhubung gedung itu juga cukup dekat dari rumahnya.

Sesampainya di sana, Felis melihat segerombolan anak seusianya yang masing-masing sepertinya juga sudah lolos dari seleksi berkas. Felis menjadi gugup seketika. namun, ia mengingat saran Ghea dan Rafi. Ia mencoba rileks dengan berusaha menghirup lebih banyak oksigen di sekitarnya melalui hidung, lantas menghembuskannya lagi dari mulut.

Cara itu membuahkan hasil. Felis menjadi lebih tenang dari sebelumnya. Ia mengeluarkan catatan super lengkapnya, kemudian membacanya sambil duduk di salah satu bangku di depan ruangan ujian.

Tak berapa lama, bel tanda para peserta sudah diperbolehkan untuk masuk ke ruang ujian masing-masing berbunyi.setelah itu, beberapa lembar soal dan lembar jawaban dibagikan kepada masing-masing dari mereka.

Setelah bel kedua berbunyi, mereka dipersilakan untuk mengerjakan ujian dalam kurun waktu 120 menit untuk sesi pertama. Soal demi soal, menit demi menit, sesi demi sesi. Ujian tertulis mereka kini murni dinyatakan selesai.

Hasilnya baru akan diumumkan sekitar beberapa hari setelah ujian tertulis dilaksanakan. Karena itu setelah ujian selesai, Felis berniat untuk langsung pulang ke rumah karena letih bercampur kantuk mulai berdatangan.

Felis memang seperti itu, setelah ujian, ia akan mengantuk dengan cepat. akan tetapi, ia tak merasa mengantuk sama sekali selepas ujian. Felis menggowes sepedanya dengan kecepatan sedang. Ia masih agak trauma dengan kejadian terserempet mobil kala itu, sehingga Felis tidak mengendarai sepedanya dengan kecepatan yang lumayan ekstrim.

Felis merebahkan tubuhnya di Kasur selepas sampai di rumah. Ia memejamkan matanya sejenak, sebelum kemudian ia akan masuk ke alam mimpi. Alam dengan sejuta halusinaasi bawah sadar manusia yang kadang akan memberikan ide-ide baru ketika kita mengingatnya secara tiba-tiba.

Ia berencana untuk memberikan kabar ini pada Ghea. Bagaimanapun, peran Gghea dalam kesuksesannya dalam mengerjakan juga sangat berarti. Semoga saja tidak hanya sukses dalam mengerjakannya, melainkan juga sukses dalam hasilnya. Semoga saja.

______________

Kyle_Keii