Chereads / LOSING YOU / Chapter 31 - LOSING YOU - Pakai Baju Gue

Chapter 31 - LOSING YOU - Pakai Baju Gue

Peyvitta langsung mencari di temana letak lokernya. Peyvitta langsung membuka lokernya. Peyvitta dengan seketika menjadi terdiam setelah membuka lokernya.

Peyvitta mengingat-ingat sesuatu hal yang dia rasa berbeda atau membuat dirinya merasa aneh setelah melihat isi lokernya. Peyvitta mendadak bingung setelah dia mengetahui apa yang ada di dalam lokernya.

Devian memperhatikan Peyvitta sejenak. "Ada apa?" tanya Devian. Devian merasa ada sesuatu yang mungkin salah atau apalah itu sampai membuat Peyvitta terdiam seperti ini.

"Ternyata gak ada baju ganti," jawab Peyvitta.

Alasan yang semula membuat Peyvitta terdiam saat dirinya tidak melihat ada seragam di dalam lokernya. Peyvitta baru ingat kalau beberapa hari yang lalu seragam yang dia simpan di lokernya sudah dia bawa pulang.

"Ya udah pake baju gue." Devian berucap dengan nada yang terdengar begitu santai.

"Hah?" Peyvitta kaget saat mendengar apa yang sudah Devian ucapkan.

"Pake baju gue." Devian tetap mengucapkan kalimat itu dengan nada yang cukup datar.

"Terus Kak Dev mau gimana? Gak mungkin kalau Kak Dev memilih gak pakai baju kan?" tanya Peyvitta dengan nada yang terdengar begitu polos.

Devian memperhatikan Peyvitta sejenak. Devian merasa gemas sendiri mendengar pertanyaan yang sudah Peyvitta ucapkan barusan.

Peyvitta mengernyitkan keningnya saat melihat Devian yang memperhatikan dirinya dengan tatapan yang seperti itu.

"Gue pakai jaket," jawab Devian dengan nada yang begitu enteng.

"Udah gak usah, aku aja yang pake jaket. Aku juga bawa jaket kok di kelas," ujar Peyvitta.

Peyvitta tidak mau kalau Devian memilih untuk menggunakan jaket, padahal dirinya juga membawa jaket yang bisa dia gunakan.

"Selama jam pelajaran lo mau pake terus jaket? Yang ada lo diomeli sama guru," ujar Devian.

Apa yang sudah Devian katakan memang benar. Kalau Peyvitta sampai memilih untuk menggunakan jaket dengan alasan untuk menutupi seragamnya yang kotor, maka bukan tidak mungkin kalau akan ada guru yang mengomeli Peyvitta.

"Ya gimana dong?" tanya Peyvitta. Peyvitta malah bingung sendiri. Peyvitta bingung akan apa yang harus dia pilih sekarang.

"Gue udah bilang pakai baju gue," ujar Devian lagi. Devian sudah memberikan solusi pada Peyvitta, tapi Peyvitta malah bingung sendiri.

"Kak Dev nanti emang gak akan dimarahin sama guru?" tanya Peyvitta. Peyvitta tidak mau kalau hal ini sampai terjadi.

"Gue cuma mau menemui guru itu sebentar, gak kayak lo yang harus belajar seharian."

Devian sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, makanya Devian dengan mudah memberikan solusi kepada Peyvitta untuk memakai seragamnya.

"Oh. Jadi, Kak Dev sekarang baru ke sekolah?" tanya Peyvitta. Peyvitta tidak tahu kalau Devian itu baru ke Sekolah.

"Ya, gue baru datang." Devian memang baru saja datang ke sekolah dan saat sedang berjalan, Devian bertabrakan dengan Peyvitta.

"Oh."

"Mau gak?" tanya Devian ulang.

Devian malas berbicara dengan jauh lebih panjang lagi, apoalgi hanya karena sebuah seragam. Devian hanya ingin tahu kalau Peyvitta ingin atau tidak.

"Ya udah, sini?"

"Gue ke toilet dulu," ujar Devian setelah mengetahui kalau Peyvitta meminta sergamnya.

"Kirain mau buka di sini," celetuk Peyvitta dengan nada yang terdengar begitu polos. Peyvitta berucap sambil tersenyum dengan senyuman yang begitu lebar dan ekspresi yang begitu polos.

Devian menatap Peyvitta dengan tatapan yang datar. "Entar jadi tontonan para siswi mau?" tanya enteng Devian.

Peyvitta dengan seketika langsung menatap Devian dengan tatapan yang sinis. "Ya jangan lah, udah sana di Toilet aja." Peyvitta sangat tidak ingin jika pacarnya menjadi tontonan banyak siswi Permata.

Devian yang masih menggunakan baju saja sudah jadi tontonan banyak siswi Permata, apalagi kalau sampai Devian melepas seragamnya di sini. Bisa-bisa hal ini menjadi hot news di SMA Permata.

'King Most Wanted SMA Permata membuat bajunya di tempat umum'

"Kan." Devian tersenyum kecil saat mendengar apa yang sudah Peyvitta ucapkan. Devian sudah tahu kalau Peyvitta pasti tidak akan mengizinkan dirinya untuk membuka seragamnya di sini.

"Udah sana, jangan buka baju di sini!" larang Peyvitta. Peyvitta berucap seolah dirinya sedang mengusir Devian.

Devian akhirnya melangkahkan kakinya dengan santai menjauh dari tempat ini. Devian berjalan ke arah Ruang ganti.

Devian membuka hoodie yang dia gunakan, kemudian membuka satu persatu kancing seragamnya sampai akhirnya Devian kembali menggunakan hoodie itu.

Devian tidak lama berada di dalam Toilet. Devian langsung keluar dan kembali ke tempat di mana Peyvitta berada.

*****

"Nih." Devian memberikan seragam miliknya.

"Ya udah aku ke Toilet, ganti baju dulu." Peyvitta berucap seperti itu setelah dirinya menerima seragam milik Devian.

"Ya, karena gue tidak akan mengizinkan lo untuk ganti baju di sini." Devian berucap dengan nada yang begitu datar. Devian memang tidak akan memberikan izin kepada Peyvitta untuk mengganti pakaiannya di sini.

Tadi saja Peyvitta tidak mengizinkan Devian untuk melepaskan bajunya di sini, apalagi Devian. Devian sudah pasti tidak akan memberikan izin kepada pacarnya untuk mengganti pakaian di tempat umum.

Peyvitta akhirnya melangkahkan kakinya ke arah Toilet yang tidak jauh dari tempat ini. Peyvitta masuk ke salah satu Ruangan dan mencuci mukanya terlebih dahulu sebelum melepaskan pakaiannya.

Setelah itu Peyvitta membuka satu persatu kancing seragamnya. Peyvitta kemudian membuka lipatan baju Devian. Peyvitta memperhatikan dua kata yang tertera di bagian depan seragam milik Devian.

'Devian Alvano'

Apa mungkin gue akan berpisah dengan Kak Dev? Semakin lama gue malah semakin sulit untuk bisa merelakan lo pergi Kak.

Peyvitta akhirnya menggunakan seragam Devian. Wangi maskulin yang ada di seragam Devian langsung tercium saat Peyvitta mulai memakai seragam Devian. Peyvitta begitu menikmati wangi itu.

*****

"Kak," panggil Peyvitta saat dirinya sudah berada dekat dengan Devian.

Devian melirik ke arah dari mana suara itu berasa. Devian memperhatikan Peyvitta yang sekarang sudah menggunakan seragamnya. Peyvitta yang terlihat seperti anak kecil.

Peyvitta berputar sambil tersenyum seperti anak-anak. Devian tersenyum kecil memperhatikan Peyvitta. Peyvitta kembali melanjutkan langkah kakinya. Peyvitta berjalan menuju ke tempat di mana Devian berada.

"Aku pake baju gede kayak gini keliatan gede apa keliatan kurus?" tanya Peyvitta.

Peyvitta memang menyadari kalau seragam Devian itu jauh lebih besar daripada seragam miliknya. Hal ini bukan karena Devian yang besar dan gemuk ya.

Hal ini terjadi, karena Peyvitta biasa menggunakan seragam dengan size yang relatif kecil dan menyesuaikan bentuk tubuhnya, sedangkan seragam cowok terutama milik Devian itu relatif longgar, sehingga tidak heran saat Peyvitta menggunakan seragam Devian, seragamnya terlihat begitu kebesaran di tubuhnya.

"Kak, aku keliatan gemuk atau keliatan kurus?" tanya Peyvitta ulang. Peyvitta bertanya sambil terus memperhatikan dirinya.

Devian memperhatikan Peyvitta dari atas sampai ke bawah. "Keliatan lucu." Devian menjawab dengan nada yang begitu santai. Devian tersenyum di ujung kalimatnya.

Peyvitta menjadi blushing saat mendengar jawaban yang sudah keluar dari mulut Devian. Devian begitu menyukai ekspresi Peyvitta yang malu-malu seperti ini. Peyvitta memang terlihat begitu lucu saat menggunakan seragam yang over size, terlihat seperti anak kecil.

"Aku pake baju Kak Dev seharian pingsan gak ya?" tanya Peyvitta dengan ekspresi yang terlihat sedikit kebingungan dan banyak tanda tanya.

Devian mengernyitkan keningnya. "Maksud lo?"