Tepat pukul 13.00 aku terbangun tiba-tiba, pegal dibadan masih sangat terasa. Ku langkahkan kaki menuju jendela yang berada tepat di ujung kamar.
Perlahan ku buka, ku rasakan angin menyentil ujung hidungku. Ku hirup perlahan angin Turki yang mendekap gigil tubuh.
Tepat dihadapan ku sekarang adalah hamparan lapangan yang ditumbuhi rumput-rumput hijau. Bebatuan yang menumpuk alami, ditambah danau yang bermuara diujung lapangan menjadikan kombinasi yang pas untuk diakui sebagai 'pemandangan yang sungguh indah'.
Aku tersenyum kecil. Mengingat diri yang masih tak menyangka bisa menginjakkan kaki di negeri orang untuk pertama kalinya.
------------
"Lagi ngapain Ru?"
Aru menoleh melihat siapa yang bertanya
"Eh Ajeng udah bangun juga, ga lagi ngapa-ngapain sih hehe"
Ajeng mendekat menuju tempat berdirinya Aruna
"Indah yaa..."
"Iyaa bagus"
Ajeng dan Aruna tenggelam dalam indahnya lukisan karya yang Tuhan ciptakan. Mereka terus memandanginya dengan kekaguman yang berkali-kali.
--------------
Kamar yang ditempati cukup luas untuk kami bertiga. Terlihat dari dinding bercat putih bersih menandakan bangunan yang baru saja didirikan.
Kamar dengan konsep modern namun tak menghilangkan unsur ciri khas turki. Disana terdapat satu kamar mandi, satu toilet dan juga wastafel yang di desain agar kita bisa merasa nyaman ketika mengantri di kamar mandi utama dengan melakukan hal yang lainnya entah itu untuk membuang air terlebih dahulu atau menyikat gigi di wastafel.
Tiga kasur, tiga lemari dan tiga meja belajar. Internet. Fasilitas yang begitu memuaskan untuk kami pakai dengan sangat baik.
Tumpukan koper terlihat menghalangi langkah ku. Ku putuskan untuk segera berbenah merapihkan kamar ini.
Ku mulai dengan menyimpan baju-baju yang akan sering terpakai di lemari. Kami membagi semuanya menjadi tiga bagian, baik lemari, tempat tidur ataupun meja belajar.
Kami memulai untuk merapihkannya dengan segera setelah beristirahat tadi.
--------------
'Tok tok tok'
Suara pintu terketuk. Shindy berjalan untuk membukakannya.
"Permisi" ucap seseorang di luar sana
"Eh kak Erika, sini masuk kak"
"Kalian lagi sibuk ga?"
"Engga kak, kebetulan kami baru saja beres merapihkan kamar"
"Kebetulan juga nih, kakak ingin mengajak kalian dorm tour"
"Wah boleh tuh kak, kebetulan kita juga belum tau nih"
"Yaudah ayo"
"Sebentar ya kak, Shindy ajak dulu Aru dan Ajeng"
Shindy kembali masuk ke dalam untuk mengajak ku dan Ajeng agar ikut serta dorm tour.
"Ru, Jeng di depan ada kak Erika. Dia ngajak kita buat dorm tour"
"Wah asik nihhh.." Ajeng menyahut duluan
"Yaudah ayo" ajak Shindy
----------------
Kak Erika adalah kakak kelas Shindy sewaktu dulu di SMA yang kini sedang melanjutkan study nya di Turki dan sudah memasuki tahun kedua sehingga sudah sangat faham tentang seluk beluk dorm ini.
Kami berempat melangkah menuju lobby dorm ini. Disana terletak sebuah sofa berwarna hitam yang tak lupa meja kaca dihadapannya. Dindingnya bercat warna putih. Jendelanya sengaja didesai dengan full kaca sehingga terlihat jelas pemandangan indah di sebrang sana.
Setelah menyusuri lobby dorm, kak Erika menggiring kami menuju selatan. Disana terdapat perpustakaan dan tempat belajar di dalamnya. Tersusun dengan rapih puluhan buku di dalam rak nya. Setiap sudutnya di desain dengan interior yang terlihat klasik namun tetap nyaman dipakai untuk berdiam diri disana.
Kak Erika menjelaskan setiap sudutnya, tanpa ada bantahan apapun dari kami hanya cukup dibalas dengan anggukan kecil saja sebagai pengganti kata 'iya'.
Setelah menyusuri lorong di sebelah utara, kini kak Erika mengajak kami untuk menuju gedung B.
Disana terdapat ruangan laundry, salon, dan minimarket sebagai fasilitas tambahan bagi mahasiswa disini. Sedangkan dapur sudah ada di setiap lantai di gedung A, gedung dimana kamar khusus wanita berada.
Tidak hanya dari negara Indonesia saja, mahasiswa negara lain pun banyak yang sengaja untuk berkuliah disini sehingga sudah sangat jelas jika ada berbagai macam manusia disini.
Peraturan di dorm ini sangat ketat sekali, dimulai dengan finger print sebagai kunci masuk, jam buka dan tutup dorm, dan aturan lainnya demi kenyaman bersama.
Gedung wanita dan pria disini pun dipisahkan. Gedung C, disana gedung khusus pria. Sengaja dibuat gedung B untuk pembatasnya.
Titik pusatnya terletak pada lapangan olahraga yang sengaja di desain untuk multifungsi sebagai sarana untuk berolahraga, baik berlari, bermain basket, bermain badminton ataupun tenis sudah difasilitasi semuanya disini. Sungguh menyenangkan rasanya.
-----------------------
"Kalian mengambil jurusan apa disini?" tiba-tiba tanya kak Erika
"Kami mengambil jurusan manajemen kak" jawabku
"Wah asik dong satu fakultas"
Kami serentak menjawab dengan anggukan dan senyuman kecil.
"Jadi kapan dimulai kelasnya?"
"Lusa kelas bahasa sudah dimulai kak"
"Oh begitu ya.. berapa lama kelas bahasa dalam angkatan kalian?"
"Aturannya masih sama seperti angkatan sebelumnya kak"
"Saya kira ada peraturan yang berbeda pada tahun ini"
"Tidak ada kak, semuanya tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya"
"Kalian sudah makan belum?"
"Belum kak hehe..." sahut Ajeng cepat
"Giliran makan aja paling cepet" celetuk Shindy
"Hehe..."
Oh ya Ajeng dan Shindy memang satu sekolah dahulunya, jadi tidak ada kecanggungan diantara mereka berdua. Berbeda dengan ku yang masih sangat terasa kaku.
"Yaudah kita ke kantin dulu yuk, kebetulan saya juga belum makan" ajak kak Erika.
Dan kami berempat pun berjalan menuju kantin dan kak Erika masih menjadi guide kami pada hari ini.