Pada akhirnya, Hester tetap dibiarkan tinggal di rumah Skylar. Pastinya Hugi dan Jennie berperan untuk mengawasi gerak-gerik Hester karena mungkin saja ia sedang melakukan penyamaran atau seorang perampok yang sedang melakukan perannya. Hal itu mungkin saja terjadi di zaman yang masih susah seperti sekarang ini. Walau wajah Hester tidak menunjukan sama sekali ia seperti orang yang menyimpan niat buruk bahkan sudah berulang kali melakukan aksi penyamaran ataupun perampokan, tapi tetap saja rasa khawatir dan curiga masih ada dalam pengawasan otomatisnya sistem Hugi, Jennie dan beberapa robot pembersih lainnya.
"Hester, apa yang sedang kamu lakukan di dapur?" tanya Skylar yang baru keluar dari kamar menuju dapur karena merasa lapar.
"Aku sedang memasakanmu sesuatu. Aku pikir aku tidak bisa hanya menumpang tinggal dan makan di sini tanpa melakukan sesuatu." kata Hugi yang rupanya berada tidak jauh dari dapur guna mengawasi Hester.
"Tapi aku tidak memintamu untuk harus melakukan itu, Hester. Aku bukan jenis orang yang mengharapkan imbalan." kata Skylar lagi sambil menyuruh Hugi untuk duduk di dekatnya.
"Tidak apa-apa, Skylar. Kamu sudah baik padaku. Jadi, aku harap kamu tidak melarangku untuk melakukan hal kecil ini terhadapmu."
"Baiklah, jika itu maumu. Aku harap kamu tidak memasukan racun ke dalam makanan yang sedang kamu buat itu." kata Skylar dengan sarkastik.
"Aku tidak terkejut kamu mencurigaiku seperti itu. Aku akui memang sangat banyak orang jahat diluar sana yang berkedok dengan tampang yang manis dan kecakapan dalam berbicara untuk mempengaruhi orang lain. Aku salut karena kamu sudah melakukan hal yang benar, Skylar."
"Ya, makanya jika kamu ketahuan berniat buruk padaku maka kamu akan aku hancurkan." ucap Skylar tanpa peduli pada Hester yang memandang dirinya yang seakan seperti berkata "Gadis ini menyeramkan." sambil terus mengaduk sesuatu di dalam penggorengannya.
"Kamu baru selesai melukis, Skylar?" kali ini Hugi yang bertanya sedang Hester sibuk melanjutkan masakannya.
"Ya dan aku kehabisan beberapa cat primer lagi." sahut Skylar sedikit bete.
"Perlu kupanggilkan Jennie untuk membelikannya untukmu?"
"Aku sudah mengirimkan pesan padanya." kata Skylar sambil meraih buah anggur yang ada di depannya kemudian memakannya. Pesan yang dimaksud Skylar adalah jenis pesan yang hanya bisa dimuat melalui sistem di mata kiri Skylar. Tentunya dengan hanya memikirkannya saja pesan itu sudah langsung terhubung ke Jennie.
"Hugi, apa kamu suka rasa pedas?" tanya Hester dan kali ini Hugi tidak perlu menterjemahkannya pada Skylar.
"Tidak. Jangan buatkan untukku. Aku sudah kenyang. Kamu bisa buatkan untuk Skylar saja. Dia bisa makan banyak." jawab Hugi sembari melirik Skylar yang ini sudah mengabiskan buah apelnya yang kedua.
"Kamu baru saja mengatakan bahwa aku itu rakus, Hugi." ucap Skylar dengan santai sembari menarik kembali kebuah stroberi.
"Ya. Dan kamu sedang membuktikannya saat ini."
Skylar hanya menggedikan bahunya tidak peduli.
Tak lama kemudian makanan yang dibuat Hester sudah tersaji kedalam sebuah piring yang kini diletakan di hadapan Skylar.
Hester kembali menawari Hugi agar ia mau mencicipi masakannya.
"Terima kasih, Hester. Tapi aku masih merasa tidak lapar." tolaknya lagi.
"Apa ini aman?" tanya Skylar sesaat melihat masakan yang ada di hadapannya. Aromanya memang sangat menggiurkan. Kemudian tanpa Hester sadari Skylar mengirim sinyal perintah pada Hugi untuk memindai apakah ada sesuatu dalam makanan tersebut. Selang beberapa detik saja Hugi sudah memberikan jawabannya bahwa makanan itu normal.
Sepuluh menit setelah makan, Jennie datang membawakan cat yang dipinta Skylar.
"Kamu tahu apa yang kutemukan saat di luar?" tanya Jennie.
Semua menggeleng dengan diam.
"Sebuah truk dengan dua orang berpakaian berantakan sambil memegang sebuah setrum listrik tengah berada di sekitar rumah kita sekarang. Dan aku harus mengendap masuk lewat jalan belakang demi mengindari mereka."