Chereads / NEARLY / Chapter 16 - ENAMBELAS

Chapter 16 - ENAMBELAS

"Kamu yakin akan pulang sekarang, Hester?" tanya Skylar pada Hester yang sudah berdiri di ambang pintu.

"Aku berterima kasih sekali padamu karena telah mengizinkan aku tinggal selama beberapa hari di sini." Hugi menyuarakan apa yang dikatakan Hester. "Aku juga berterima kasih karena telah diselamatkan dari orang-orang jahat kemarin. Terima kasih banyak, Skylar. Aku tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikanmu."

"Kamu tidak perlu membalasnya, Hester. Tapi... kamu yakin akan pulang sekarang? Bagaimana jika kamu dipukul lagi?" tanya Skylar dengan wajah menunjukan kekhawatiran.

Hester menggeleng pelan. "Tidak, Skylar. Kali ini aku akan pastikan ibuku tidak lagi menyiksaku. Lihatlah rambutku lebih panjang dari ketika aku dibawa orang-orang itu. Aku yakin ibuku tidak lagi melihat wajah ayah di mukaku."

Skylar menatap wajahnya tanpa berkedip. Kemudian ia pun mengangguk mencoba untuk mengerti.

"Baiklah jika itu maumu. Tapi, jika kamu butuh pertolonganku kamu bisa datang kembali. Aku selalu ada di rumahku." kata Skylar.

Hester hanya mengangguk kemudian berjalan keluar memasuki taxi yang ternyata telah dipesan sedari tadi. Tentu saja Hugi yang melakukannya.

_____________

Keadaan rumah Skylar kembali sunyi seperti biasanya. Hanya terdengar suara AC dan beberapa robot pembersih debu yang berjalan lalu lalang di lantai. Skylar tengah duduk di sofa sambil mengetik sesuatu pada laptopnya. Hugi menemaninya sambil bermain dengan Luca. Skylar tidak merasa terganggu sedikit pun meski Luca berlari-larian disekitarnya dan tidak jarang meloncati tangannya yang sedang mengetik. Perhatian Skylar tidak teralihkan dari layar laptopnya.

Tiga jam pun berlalu.

Luca sudah lelah bermain dan kini ia duduk di samping Skylar sambil bersender di paha Skylar. Matanya menutup tapi ekornya masih bergerak kesana kemari. Skylar sempat melirik kucing itu kemudian ia terkekeh kecil lalu kembali lagi melanjutkan kegiatannya.

Setelah benar-benar selesai dan dirasa cukup. Skylar akhirnya menutup laptopnya kemudian meregangkan tangannya ke atas dan membenarkan pinggangnya ke kiri dan kanan. Luca pun berpindah seakan mengerti.

"Makanlah, Skylar." kata Jennie.

"Menu apa yang kamu masak hari ini, Jennie?"

"Masih menu seperti biasanya. Apa kamu sudah mulai bosan? Aku bisa membuatkan menu baru lain kali."

"Ya, aku rasa sebaiknya begitu. Sekalian kamu belajar untuk membuat berbagai resep masakan."

"Baiklah."

___________

Hugi sedang memfilter komentar buruk yang masuk ke sosial media yang mana ada video Skylar menari di dalamnya. Beberapa akun telah banyak menebarkannya hingga video Skylar kini banyak ditonton dan dicari di pencarian google bahkan hastag #angelmask sudah memasuki peringkat 10 di tagar twitter.

"Kenapa mereka menamaiku angelmask?"

"Karena seperti yang kamu pinta aku tidak boleh memberikan identitas atau menunjukan info apapun tentang dirimu. Aku jadi hanya memberikan judul angelmask pada videomu yang kuunggah semalam." sahut Jennie sembari menunjukan tampilan hologram dari tangannya perihal video dan tagar mengenai Skylar.

"Banyak yang memujimu, Skylar. Aku hanya menemukan sedikit komentar pembenci tapi setelah kulacak lagi itu hanya ditulis oleh seorang anak kecil. Selebihnya, kamu disukai banyak orang." ujar Hugi sembari meletakan tablet yang tadi diletakan didepan dadanya.

"Hahhhh... Kamu tahu apa yang aku rasakan ketika mendengar hal itu?" Skylar menggeleng menjawab sendiri. "Aku tidak merasa senang namun juga tidak sedih. Aku tidak mengerti apa yang terjadi padaku. Tapi, aku hanya merasa itu adalah hal yang baik. Itu saja."

"Tidak apa-apa, Skylar. Mungkin ini masih hal baru untukmu." kata Jennie sembari menggenggam tangan Skylar. Jennie paham apa yang membuat Skylar seperti ini, menurut analisis programnya, Skylar begitu karena selama ini ia hanya mengabiskan waktunya selalu bersama robot-robot buatannya.