Skylar sedang asyik menari ketika Jennie tiba-tiba datang dan mengintrupsinya untuk berhenti sebentar. Skylar mematikan musik dan mengampiri Jennie.
"Ada apa, Jen?" tanyanya.
"Apa semenjak anak itu pergi kamu sudah cepat melupakannya?" tanya Jennie
"Anak itu? Siapa anak itu?" Harriet menyipitkan mata tidak mengerti.
"Hester. Kamu sudah lupa dengannya? Anak manusia pertama yang mengampiri rumah ini." kata Jennie mengingatkan.
"Oh iya. Aku ingat. Lalu kenapa?"
"Dia dituduh membunuh ibunya. Sekarang dia ditahan tanpa ada yang mau mendengarkannya sama sekali."
"Tentu saja tidak ada yang mendengarkannya. Dia kan tidak--"
"Skylar." tegur Hugi.
"Oke. Mengapa disini robotku yang lebih berahklak daripada penciptanya." ucap Skylar dengan pelan.
"Dia butuh pertolonganmu, Skylar." kata Hugi.
"Tunggu dulu. Memangnya kalian tahu darimana apa yang terjadi dengan dia?"
"Waktu itu sebelum dia pergi, aku memberikan sebuah jam tangan padanya. Jam itulah yang kami gunakan untuk mengawasinya." kata Hugi.
"Hah? Kalian melakukan itu tanpa bicara denganku?"
"Maafkan kami Skylar, kami tidak bermaksud seperti itu." kata Jennie.
"Sekarang justru kalian yang terlihat memiliki perasaan layaknya manusia ketimbang manusia itu sendiri."
"Apakah sekarang waktunya untuk mempermasalahkan itu, Skylar? Hester mengharapkanmu." kata Hugi.
Skylar menghela napasnya dengan kesal.
"Coba kirim linknya ke mataku, aku ingin lihat sendiri." beberapa detik kemudian Skylar tengah memperhatikan sesuatu didalam mata kirinya.
"Kenapa kita harus menolongnya? Kita tidak begitu mengenalnya."
"Tapi kamu yang berjanji kemarin dengannya untuk jika dia membutuhkan sesuatu maka katakan saja denganmu. Aku rasa kamu tidak lupa dengan ucapanmu sendiri, Skylar." ujar Jennie.
Skylar terdiam sambil memperhatikan kedua robot yang nyaris seperti manusia itu. Jika ia lupa, mungkin saat ini ia seperti sedang tengah berhadapan dengan dua orang kakak yang lagi mengomelinya. Skylar sedikit bangga tapi juga ada perasaan tidak nyaman melesap ke dadanya. Jika dipikirkan, ia hanya sedang berbicara pada dirinya sendiri saat ini.
"Skylar? Kenapa kamu diam saja?"
"Baiklah, aku akan ke sana. Tapi aku mau bersiap dulu. Tunggulah di luar." kata Skylar sembari berjalan menuju pintu.
Dua jam kemudian mereka sudah berada di dalam mobil. Hanya Skylar dan Hugi pastinya karena Jennie harus menjaga rumah.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada ibu Hester?" tanya Skylar karena ketika tadi ia memeriksa dengan mata kirinya, ia tidak menemukan apa-apa kecuali berita pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak yang tidak waras.
"Kukira dia bunuh diri karena stres dan frustrasi yang dialaminya selama ini."
"Tapi kenapa Hester yang disalahkan?"
"Karena didalam rumah hanya ada mereka berdua."
"Bagaimana jika ada orang lain yang masuk ke dalam rumah itu? Seperti perampok misalnya?"
Hugi menggeleng, "Tidak ada. Polisi sudah memeriksanya dan tidak ada jejak orang lain di rumah itu kecuali Hester dan ibunya."
"Harusnya mereka coba dengarkan pendapat Hester dulu sebelum menghakimi. Berikan dia kertas sama pulpen atau ponsel gitu kalau tidak mengerti sama bahasa isyaratnya dia." kata Skylar sedikit menggerutu.
"Kamu benar. Tapi sayangnya mereka mengabaikan itu."
"Lalu apa yang mesti kita lakukan ketika tiba disana? Mengatakan kalau kita tahu bahwa ibu Hester membunuh dirinya sendiri? Atau menyatakan Hester tidak bersalah?"
"Lakukan apa yang tidak mau mereka lakukan."
"Apa?"
"Berikan dia buku dan pulpen."
"Kenapa tidak tablet saja agar tidak begitu lama ia menuliskannya."
"Itu bisa dicurigai dengan kita yang sudah mengetikanya lebih dulu."
Skylar mengangguk setuju.
"Dan kamu tidak bisa keluar dengan dandanan seperti itu, Skylar. Kamu justru akan disangka teroris." kata Hugi lagi.
"Hey! Aku tidak bisa menunjukan wajahku, Hugi. Kamu tahu sendiri orang-orang akan--"
"Kamu hanya perlu menyamar dengan ini." potong Hugi dengan memberikan Skylar sebuah topeng kulit yang benar-benar menyerupai wajah seorang wanita muda.
"Aku harusnya marah dengan kamu yang akhir-akhi ini sering memotong perkataanku. Tapi aku tidak bisa karena apa yang kamu lakukan saat ini memang benar." kata Skylar dengan menyipitkan matanya dan Hugi mencoba untuk menyengir tapi ia malah terlihat seperti manekin yang menyeringai.