Chereads / NEARLY / Chapter 9 - SEMBILAN

Chapter 9 - SEMBILAN

Setelah hampir dua minggu dengan setiap 3 hari sekali Skylar menengoki kucing yang akan ia adopsi itu, akhirnya hari ini Skylar memutuskan untuk membawanya pulang ditemani Jennie. Kucing itu kini sudah terlihat sangat sehat dan lebih gemuk dari pada waktu pertama kali ia datang. Bulunya juga tambah lebat.

"Dokter, saya ingin bawa kucing ini sekarang. Ia perlu mandi agar tubuhnya wangi." kata Skylar sambil memberikan biskuit pada kucing itu.

"Ya, kamu bawa saja sekarang. Pastikan untuk merawatnya dengan baik. Dan kalau kenapa-napa bawa dia kemari."

Skylar pun akhirnya membawa pulang kucing itu ke rumah.

"Selamat datang di rumah baru, Mahkluk Hidup Berbulu Lebat dan Lucu!" sambut Hugi sesaat Skylar meletakan tas berisi kucing ke sofa.

"Apa itu tidak kepanjangan untuk menyapanya, Hugi?"

"Kamu harus memberikan ia nama kalau begitu." kata Jennie.

"Aku sudah punya pilihan untuk menamainya. Luca. Itu namanya sekarang."

"Nama yang sangat bagus. Sepertinya Luca sangat menyukai namanya. Lihatlah dia bertingkah sangat imut sekarang." kata Hugi sambil melihati Luca yang tengah menatapnya lucu.

Skylar kemudian mengeluarkan Luca dari tas. Luca terlihat begitu canggung dengan sekitarnya. Keempat kakinya berjalan rada takut sembari menurunkan ekornya mengartikan bahwa ia masih takut dengan tempat barunya.

"Apa kamu berniat membuatkan tempat khusus untuknya, Skylar? Karena tidak mungkin dia bisa bergabung kedalam undertable," --disebut begitu karena letak ruangannya memang berada di bawah meja belajar Skylar.

"Aku akan berikan dia tempat yang nyaman nanti. Untuk sementara biarkan dia berkeliaran di sekitar sini dulu sembari dia mengenali tempat barunya." kata Skylar dengan memperhatikan Luca yang seolah tengah menelusuri setiap bagian jalur dalam rumah yang sudah mirip labirin itu. Padahal dari luar, rumah ini biasa aja, tidak menarik sama sekali. Tapi siapa sangka dengan apa yang ada didalamnya.

"Sekarang waktunya kamu untuk makan, Skylar." beritahu Jennie sesaat melirik meja makan yang ada di dapur sudah terhidang beberapa makanan.

"Luca, aku akan memandikanmu. Bolehkan, Skylar?"

"Ya. Tubuhnya sudah sangat bau kucing. Sepertinya ia belum pernah mandi sepanjang hidupnya." kata Skylar.

"Aku jadi penasaran bagaimana rasanya mandi." ucap Jennie sedikit pelan.

"Mandi, ya? Hmmm.. bisa aku pertimbangkan. Mungkin nanti aku akan mengubah tubuh kalian agar kalian bisa mandi tanpa harus merusak sistemnya." sahut Skylar lebih kepada memberi tahu dirinya sendiri.

Kemudian Hugi menggiring Luca untuk mengikutinya ke kamar mandi. Siapa sangka kucing itu dengan patuhnya menurut.

"Kucing pintar. Kamu harus tumbuh menjadi Luca yang cerdas." kata Hugi sambil menyiramkan air ke tubuh Luca. Luca menikmatinya tanpa menjerit seperti kebanyakan kucing pada umumnya. Ia justru menggumam seakan merasa nyaman.

Sementara itu didalam dapur, Skylar sudah separuh mengabiskan hidangan yang tadinya terpampang nyata banyaknya. Ia tidak perlu dibuat khawatir sama sekali dengan berat badannya. Sebab, mau Skylar makan sebanyak apapun, ia akan selalu tetap bisa berada di berat badan yang sesuai dengan tingginya.

Duk! Duk! Duk!

Untuk pertama kalinya pintu rumah Skylar digedor dengan nyaringnya. Padahal seluruh orang yang menempati rumahnya tidak sedang ada yang berada di luar. Skylar juga tidak pernah membeli barang dengan jasa kirim paket. Lalu siapa sekarang yang berada di luar?

"Jennie, siapa di luar?" tanya Skylar yang masih santai berada di dapur tanpa beranjak.

"Anak laki-laki seumuran denganmu."

Skylar mengerutkan kening mendengar siapa orang pertama yang mengunjungi rumahnya.

"Mode cctv." mata Jennie berubah biru dan Skylar mengaktifkan robot kepala kanannya untuk menciptakan monitor hologram saat matanya bertabrakan dengan mata Jennie. Di monitor yang bertampilkan cctv itu meunjukan seorang anak laki-laki seumurannya tengah berdiri di depan pintu rumahnya. Padahal rumah Skylar memiliki pagar dan sulit untuk dimasuki karena bagian atasnya penuh beling dan jerujinya dililit kawat berduri. Bagaimana anak itu bisa masuk?

"Siapa dia?"