Chereads / NEARLY / Chapter 8 - DELAPAN

Chapter 8 - DELAPAN

"Jennie!" Skylar memanggil Jennie yang sedang menyiapkan peralatan lukis mural di tembok belakang rumah.

"Ya, Skylar, ada apa kamu memanggilku?" tanya Jennie sembari menyusun cat semprot dengan berbagai warna.

"Skincare-ku mau habis. Kamu mau membelikannya untukku? Nanti ditemani sama Hugi."

"Kenapa tidak sama Hugi saja?"

"Kamu tidak mau lihat dunia luar memangnya?"

"Tentu saja aku mau. Baiklah aku akan membelikannya untukmu."

"Terima kasih. Itu biar aku saja yang lanjutkan. Kamu pergilah sekarang."

Jennie tidak langsung beranjak pergi, "Aku sedang tidak memegang uang sekarang."

"Ah, kamu bisa ambil kartu debit di kamarku." Jennie pun pergi.

Skylar mencampurkan beberapa kaleng cat ke dalam ember besar hingga menciptakan sebuah warna yang sangat artistic. Setelah kemarin ia mengabiskan waktunya hanya untuk menari saja, hari ini Skylar memutuskan untuk melukis di dinding rumahnya yang sudah dipoles polos oleh Hugi. Tadinya disitu ada gambar 3D sebuah lereng dan goa, tapi Skylar mau merubahnya karena sudah merasa bosan melihatnya setiap hari ketika dia sedang olahraga keliling rumah.

Setelah mengaduk dan memastikan adonan cat itu sudah tercampur rata menjadi warna yang seperti dia inginkan. Lalu Skylar melempar ember tersebut sampai membentur dinding dan cairan cat tersebut menciprat ke sekitar tembok. Sembari cat itu meleleh kebawah, Skylar dengan lihainya memainkan kuas untuk menyambung-nyambungkan cairan cat yang luruh ke bawah itu. Hampir setengah jam ia berkutat dengan cara seperti itu barulah ia mengambil cat semprot untuk memberi detil pada setiap garis yang dia gambar.

Skylar tampak fokus sekali mengerjakannya. Sesekali ia mengelap keringat yang jatuh di dahi, wajah dan lehernya. Setelah dirasa sudah beres untuk sentuhan terakhir Skylar mencampur cat bening dengan sesuatu yang nantinya ketika cat itu menempel ia akan memberikan efek seperti sebuah kaca yang menempel.

Setelah jadi, Skylar menaiki tembok keatas sambil membawa ember berisi cat bening tersebut. Ia lalu mengguyurkannya dari atas.

"Woah, boleh aku memotretnya?" tanya Hugi yang baru muncul setelah membersihkan ruang dancing.

"Jangan. Gambar ini tidak boleh dilihat oleh banyak orang. Cukup aku dan kalian saja yang tahu."

"Tapi ini terlalu indah untuk dinikmati sendirian, Skylar."

"Apa kamu melihat ponselku berada dimana?" tanya Skylar mengabaikan saran Hugi yang lagi-lagi memintanya untuk menunjukan diri pada dunia akan keberadaan dirinya.

Hugu kalau bisa bernapas, dia saat ini seperti orang yang sedang menghela napas lelah. Sudah terlalu sering ia meminta Skylar untuk menampakan dirinya. Kemampuan serta bakat yang dimiliki Skylar itu sangat luar biasa. Dia nyaris melakukan semua hal yang orang lain cuma bisa menguasai beberapa hal. Menari atau dance, ia sangat pandai bahkan bisa dikatakan sudah masuk dalam level pro. Menyanyi, suaranya sangat sempurnya. Jika ada pengukur suara terbaik, maka ukuran suara Skylar itu adalah 99. Skylar juga pandai melukis, memainkan segala jenis alat musik sampai bisa membuat lagu hanya dalam 5 menit pertama untuk main-mainin alat musik saja. Tapi, meskipun Skylar memiliki kemampuan yang sehebat itu, Skylar masih memiliki kekurangan dalam dirinya. Ia tidak pandai memasak kecuali mie instant dan telur rebus, Skylar juga tidak pandai dalam bidang pelajaran. Otak kanannya lebih bekerja ekstra ketimbang otak kirinya. Tapi itulah yang membuat diri Skylar lebih menonjol dari orang-orang kebanyakan di luar sana.

Tapi lagi-lagi Hugi hanya menyayangkan bahwa.. Skylar masih terus menyembunyikan dirinya.

"Keluarlah dari zona nyamanmu, Skylar."

Setelah itu Hugi masuk mode non-aktif selama seminggu.