Chereads / NEARLY / Chapter 5 - LIMA

Chapter 5 - LIMA

Layar monitor laptop Skylar tengah menampilkan kamera live streaming untuk aplikasi Instagram. Namun, lucunya arah kamera itu menunjukan ke langit yang sedang mendung. Dan lebih lucunya lagi banyak viewrs yang tertera pada layar. Padahal Skylar tidak menunjukan dirinya atau pun bersuara saja tidak. Tayangan live streming benar-benar hanya menampilkan langit. Dan itu ia biarkan saja sembari memperhatikan komentar yang masuk melalui ponselnya. Skylar kalau sudah selesai mengerjakan hobinya dia memang akan segabut ini kelakuannya. Untung apa live kalau dia tidak mau muncul? Astaga, Skylar memang anak yang ajaib.

Doraemonkuning kok, langit doang sih dari tadi?

Melodyningrum ini siapa sih main ig gabut bgt apa gmn

SaharDaulay live langit mendung doang penontonya bejibun anjir

Marlonmongkey nggak jelas nying

Raaaaa07 gobl***ok

Anakmamasoleha hallo kakak

Minionion007 tunjukin mukanya dong oy

Fosilfoil yg punya ig pasti mukanya burik

Jagoanpapa tai

Milkitabersama cuma langit doang gue juga bisa nying

Barbar tunjukin muka lo

Ezraeeeeeeelll tunjukin muka 9999++

Skylar meletakan ponselnya begitu saja. Dengan gerakan cepat ia pun mematikan live IG dari laptopnya. Sebisa mungkin ia buat tangannya agar tidak masuk kamera.

"Apa yang sedang kamu lakukan, Skylar?" tanya Jennie mengampiri. Sebenarnya ia sudah dari tadi ada di belakang Skylar, tapi tidak beranjak karena ia tahu laptop Skylar sedang merekam secara langsung. Satu sisi Jennie senang karena akhirnya Skylar mau berani menunjukan dirinya, tapi satu sisi lagi merasa sayang karena Skylar masih bersembunyi.

"Aku tahu kamu juga pasti sudah tahu." sahut Skylar dengan memalingkan arah laptop ke depannya dan membuka beberapa akun ig yang ternyata merecord live nya. Padahal ia hanya membuka explor dan terdapat unggahan tentang live yang dilakukannya tadi. Skylar mengembuskan napas lega karena masih tidak ada yang tahu siapa orang dibalik penayangan live tidak jelas itu.

"Aneh, padahal kamu tidak menampakan batang hidungmu sama sekali. Tapi lihatlah yang dilakukan oleh orang-orang tidak jelas ini. Mereka merecord untuk apa coba?" kata Jennie seperti tak habis pikir.

"Kamu jangan heran. Sekarang kan di bumi lagi maraknya dengan orang-orang yang tidak jelas maksud dan tujuannya apa di sosial media. Yang mereka pikir hanyalah bagaimana pun caranya yang penting bisa viral." kata Skylar tanpa menoleh.

"Termasuk dirimu kalau begitu."

"Tidak jelas memang aku. Tapi kalau untuk viral aku tidak perlu seperti itu. Aku hanya tinggal menunjukan kemampunku maka pandangan seluruh dunia akan tertuju kepadaku." kata Skylar dengan tersenyum miring.

"Kamu sombong sekali. Kalau begitu buktikanlah." kata Jennie sedikit hati-hati agar Skylar tidak mencabut batrainya lagi kali ini.

"Nggak. Membuang waktu. Aku lapar. Mau makan sekarang." ucap Skylar kemudian beranjak dari balkon menuju dapur yang mana terdapat Hugi dan dua robot dapurnya yang sedang memasak.

"Hei, Skylar. Bagaimana live streamingnya?  Menyenangkan?" tanya Hugi sembari meletakan piring berisi irisan kue coklat ke hadapan Skylar.

"Menarik. Tapi manusia lain terlalu cerewet."

"Namanya juga komentar manusia, Lar. Kamu tidak bisa memprogram apa yang pantas dikatakan mereka seperti hal nya kamu membuat kami."

"Ya. Aku sangat tahu itu. Meski aku mengisolasi diriku seperti ini, aku tidak pernah lupa dengan jati diriku yang sama seperti mereka di luaran sana."

"Kalau begitu maukah kamu jalan-jalan sore ini denganku?"

"Nggak."

"Baiklah, maafkan aku."

"Aku mau tambah kuenya. Aku juga mau susu coklat."

"Akan aku berikan untukmu, Skylar."