Chereads / NEARLY / Chapter 4 - EMPAT

Chapter 4 - EMPAT

Sepeninggalnya Hugi, Skylar lalu mengajak Jennie untuk pergi ke ruangan menarinya. Itu dilakukan bukan untuk mengajak Jennie menari bersamanya. Melainkan sebagai juru kamera demi merekam dirinya (karena robot yang biasa ia gunakan untuk memegang kamera lagi di charging) dan yang mana hasil video itu hanya untuk disimpan begitu saja sebagai dokumen pribadinya. Jennie berulang kali menyarankan Skylar untuk menunjukan diri pada semua orang, tapi Skylar selalu menolak dengan alasan komentar orang lain itu tidak baik untuk mentalnya. Padahal, Jennie selalu yakin kalau Skylar akan mendapatkan lebih banyak pujian daripada hujatan. Namun pada akhirnya, jika Jennie berusaha lebih keras hingga nyaris memaksa, Skylar akan turun tangan dengan melepas daya energi Jennie yang membuatnya tidak bisa bicara lagi. Makanya Jennie hanya menurut saja kali ini.

Sekarang sudah hampir tiga jam Skylar menari, ia masih terlihat memiliki banyak tenaga untuk terus aktif bergerak. Setelah meminum habis sebotol air mineral, Skylar berpindah ke ruang musik. Ia melatih jari-jari tangannya agar lebih terlatih lagi memetik senar gitar, memijat tuts piano, menari diatas pad dj, dan yang terakhir adalah menabuhkan stik drum. Skylar benar-benar melakukannya sendirian tanpa diajari siapapun. Jennie hanya diam sambil sibuk merekam dirinya melalui matanya yang sudah terhubung ke kamera.

Waktu kembali berlalu dan tidak terasa malam pun datang. Skylar melewatkan makan siangnya. Jadinya sehabis mandi ia langsung menuju dapur dan menemukan Hugi, Brown, Jennie, dan dua robot lainnya yang tidak memiliki nama ---karena memang tidak untuk sering dipakai berkomunikasi dengannya seperti Jennie dan Hugi atau Brown, makanya ia merasa tidak perlu menamainya.

"Kamu melewatkan makan siang. Jadi kamu harus makan ini lebih banyak, Skylar." ucap Hugi sembari menuangkan air minum ke gelas Skylar.

"Seseorang tadi baru saja berdiri cukup lama di depan tembok rumah kita." kata Brown sesaat Skylar menyuapkan makanannya.

"Siapa? Apa dia penjahat?" tanya Jennie mewakilkan pertanyaan Skylar.

"Aku rasa dia kagum dengan mural yang Skylar buat di tembok."

"Memang benar sangat bagus hasil karya senimu itu, Skylar." kata Hugi dengan menahan bibirnya agar tidak menyarankan hal yang tidak ingin Skylar dengar lagi.

"Lain kali kamu harus bunyikan suara anjing, Brown. Aku tidak ingin ada orang lain datang dan membuat keramaian disekitar rumahku." kata Skylar dengan acuhnya. Jennie dan Hugi hanya saling melihat satu sama lain dan mengangguk pelan untuk mengerti bagaimana kepribadian Skylar. Gerak-gerik mereka sudah hampir mirip seperti manusia. Skylar hanya perlu membuat kulit mereka terlihat halus saja agar terlihat lebih mirip manusia. Skylar akan mencoba untuk bereskperimen lagi nantinya untuk membuat kulit yang mirip manusia. Tentunya bukan dari kulit manusia asli. Skylar bukan psikopat.

Setelah beres makan, ia lalu beranjak menuju balkon kamarnya demi melihat bintang yang sedang bertabur di langit malam yang cerah. Hugi mengikutinya dan dia sedang dalam mode diam karena Skylar yang mengaktifkannya lewat sensor yang ada pada kepala kirinya. Hugi hanya dibuat menuruti perintahnya tanpa bersuara, Skylar membuat sistemnya seakan sedang melakukan telepati dengan Hugi.

Skylar duduk di bangku dan Hugi bergerak mengambilkan gitar lalu menyerahkan padanya.

Skylar memainkan gitarnya sambil melihat langit malam. Ia pun bernyanyi dengan lagu ciptaannya sendiri. Kali ini ia tidak perlu meminta Hugi untuk merekamnya meski dirinya saat ini kelihatan seperti terlalu indah untuk menjadi nyata. Hugi ingin sekali mengatakan itu, tapi Skylar terlanjur membuat dirinya diam.

Jadilah dia hanya mendengarkan suara indah Skylar yang bernyanyi sendirian. Jennie yang mendengar suara dan petikan gitar dari bawah balkon itu hanya mendengarkan sembari menyayangkan betapa bagusnya hal itu jika diperdengarkan pada semua orang.

Tapi balik lagi pada diri Skylar. Senyaris sempurna apapun dirinya. Inilah kekurangan yang ia miliki. Ia masih terlalu nyaman bersembunyi dalam cangkangnya. Entah mau sampai kapan. Hanya Skylar yang tahu itu.