Chereads / THE BRILLIANT DIAMOND DYNASTY (OH SEHUN) / Chapter 9 - chapter 8 "DINGIN"

Chapter 9 - chapter 8 "DINGIN"

Terimakasih udah pantengin terus cerita ini semoga bisa menghibur kalian semua :v,

Untuk chapter ini kalian harus membacanya dengan lagu Mellow atau musik instrument yang menyayat hati ya..biar kebawa sama cerita ane..happy and enjoy reading..:)

___________________________________________

"Aku bangga padanya,kita begitu beruntung memiliki calon menantu seperti Sehun,dia pemuda yang sempurna.."jelas Canxu pada Taehee

"Benar..dewa mengabulkan doa ku, aku yakin Jiyeon akan sangat bahagia memiliki suami yang sempurna seperti sehun,aku masih menyesal dan merasa bersalah sebelumnya.. berpikiran buruk tentang menantu kita itu,kapan-kapan aku akan membuatkannya makanan yang enak undang dia lagi ke sini suamiku..sebelum pernikahannya berlangsung!"

Mendengar istrinya membahas jiyeon canxu lalu terdiam dan senyumnya hilang dari wajahnya kini.

'Tidak ....harusnya Tyuzu yang beruntung,hanya Tyuzu yang pantas bersanding dengan Sehun bukan jiyeon,aku jadi tidak rela jika Sehun menikah dengan Jiyeon,melihat potensi yang dimiliki Sehun,aku yakin di masa depan dia pasti sangat berguna untuk ku,Aku harus membuatnya menikah dengan Tyuzu,iya..aku harus membicarakannya lagi dengan Zhaou dan Sehun untuk membatalkan pernikahan sehun dengan jiyeon sebelum semuanya terlambat' benaknya.

¯\_ಠ_ಠ_/¯

~~~

Canxu sengaja menyuruh tyuzu untuk membawakannya bekal ke tempat kerjanya yang ada di istana ia berniat mempertemukan tyuzu kembali dengan Sehun ia meminjamkan tyuzu lencana agar bisa masuk ke area istana hanya untuk hari ini.

(PARK TYUZU putri bungsu keluarga Park,sangat menyayangi kakanya dan sedikit membenci sifat sang ayah)

Tyuzupun telah sampai di depan pintu kantor ayahnya.

Penjaga menyambutnya

"Nona anda anak Menteri ke 6 bukan? "

tyuzu mengangguk

"Langsung saja masuk ke dalam nona, Mentri besar menunggu anda dan katanya jika anda datang anda harus langsung bertemu dengannya"

Kini Tyuzu masuk ke dalam ruang kerja ayahnya Melihat di ruangan itu bukan hanya ada ayahnya tapi ada beberapa orang asing yang tak di kenalinya yaitu Sehun dan Chanyeol yang sedang membincangkan kertas yang ada di meja mereka.

membuat tyuzu menghentikan langkahnya untuk menghampiri ayahnya tapi Canxu yang melihat kedatangan tyuzu langsung menyapanya dengan sumringah.

"Tyuzu kemarilah,ayah menunggumu!"

Sehun cukup mengenali Tyuzu ia menundukan pandangannya beralih ke kertas yang ada di meja ia merasa akan di timpa pertanyaan pasti jika sampai chanxu memperkenalkannya pada Tyuzu.

"Sarjana Chanyeol kenalkan dia anak bungsuku tyuzu..."Canxu memperkenalkan tyuzu pada Chanyeol dan Chanyeol ikut memperkenalkan dirinya

"Kenalkan (berdiri dan menunduk)saya sarjana han Chanyeol rekan kerja ayah anda, senang bisa mengenal Anda"Chanyeol dengan senyum manisnya

Tyuzu menunduk membalas senyum itu ia juga memperkenalkan dirinya

"Senang juga bisa mengenal Anda tuan chanyeol saya Park tyuzu .."

Canxu melirik pada Sehun

"Dan ..kau pasti sudah mengenalinya"mengarah pada Sehun yang sedari tadi hanya sibuk mencoret-coret kertas,

tyuzu cukup bingung dengan perkataan ayahnya,Canxu melanjutkan kata-katanya kembali

"Ya kini sehun tengah membantu ayah menangani masalah keuangan negara, dia benar-benar hebat kau sudah mendengar berita tentangnyakan dan Sehun... kau belum menyambut tyuzu"

'apa Sehun?'

tyuzu tidak asing mendengar nama Sehun kini ia terlihat memperhatikan sehun yang duduk di sampingnya.

Sehun dengan cepat

"Oh iya.. ,apa kabar tyuzu " kemudian kembali memandang kertas setelah sebelumnya melirik tyuzu sekilas

Tyuzu terus memperhatikan Sehun dengan tatapan bingungnya

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?tapi aku tidak mengingatnya"

Mendengar penuturan tyuzu membuat ayahnya ikut bingung

Canxu memandang heran pada putrinya

"Apa maksudmu dia oh Sehun,anak jendral besar Zhao sebelumnya kaliankan sudah pernah bertemu untuk masalah perjodohan, ini bukan saat yang tepat jika kau ingin bercanda tyuzu kau seolah-olah baru melihatnya saja..aha..ha"tertawa hambar melihat ke arah Sehun dan chanyeol setelahnya.

Chanyeol menyimak pembicaraan mereka

Tyuzu terkejut

"APA?!"matanya membulat,penjelasan ayahnya sulit di terima

Tyuzu tidak percaya

"tidak mungkin !"

gumamnya mengamati Sehun yang masih duduk Wajah Canxu bingung dengan sikap tyuzu yang tak mengenali Sehun

Kini tyuzu melamun ia teringat saat ibunya sebelumnya bertemu dengannya dan bercerita tentang Sehun.

Kilasan balik ingatan tyuzu

Sebelumnya pelayan datang memberikan pesan dari Jiyeon.

Pelayannya menjelaskan dan menyampaikan pesan Jiyeon saat itu

"Nona ..Kaka anda terliahat sangat cerah dia sepertinya sangat menerima perjodohanya"

Tyuzu yang membersihkan keramiknya,

"Dia hanya berpura-pura aku tau sifat kakak yang munafik itu"terlihat malas membahas Jiyeon

"Tapi tadi nona Jiyeon mengatakan hal lucu, ia bilang bahwa tuan Sehun itu sebenarnya tidak gemuk, dia bilang tuan Sehun sebenarnya tidak berpenampilan buruk ia tinggi dan ramping seperti pohon aku benar-benar tidak mengerti kalau tidak salah sih ...begitu katanya~~"

Di suatu saat ibunya datang menemuinya.

"kalau boleh ibu tahu kenapa setelah pertemuanmu dengan sehun,kau jatuh demam tyuzu?,padahal Sehun begitu tampan dan baik dia seperti pangeran!"

"Pangeran?,memangnya ibu pernah melihatnya ,aku melihatnya secara langsung,ayah benar-benar kehilangan akalnya menikahkan putrinya pada orang seperti dia, memangnya hadiah apa yang di tawarkan paman zhaou padanya?,sampai ayah begitu tidak ingin membatalkan perjodohan ini,aku benar-benar kasihan pada Kaka Bu..!"kesalnya

Tae hee menjawab

"Apa maksudmu,jika ibu jadi kau meskipun rumor itu benar dia bisu ,tapi ibu akan menerimanya karena dia benar-benar tampan.. sungguh ketampanannya bahkan mengalahkan pangeran, dia juga sangat cerdas ibu gemas melihatnya dan ingin mencubit hidung mancungnya.. itu"

Tae hee lanjut menjelaskan

"tadikan dia datang karena undangan ayahmu,makannya ibu bisa tahu rupa Sehun menantu ibu,dan.. sudahi lah mengurung di kamarnya.. ibu bahkan tidak marah lagi pada ayahmu sekarang, ibu benar-benar senang dan bersyukur Sehun akan menikah dengan jiyeon"

Tyuzu mendelik aneh pada ibunya "benarkah?,apa ibu demam?"menyentuh dahi Tae hee.

Kilasan balik berakhir

Saat ayahnya membuyarkan lamunannya

"Tyuzu kenapa kau malah bengong sekarang?"heran Canxu

Chanyeol sedikit tersenyum melihat Tyuzu.

Tyuzu menjawab

"Ya ayah..aku hanya...,bisakah kita bicara sekarang tuan Sehun?,"kini mengalihkan dan bertanya pada sehun

Sehun masih sibuk pada kertas-kertas di depannya dan lama merespon Tyuzu Sehun berniat menghindar.

Sehun menjawab

"Aku cukup sibuk kita bisa berbicara nanti saja, ada beberapa hal penting yang ingin aku bahas pada Menteri Park saat ini~"

"tidak masalah Sehun kau bisa berbicara dulu dengan tyuzu dan kau tyuzu bicaralah di sini saja tidak masalah"ujar Canxu

Tyuzu dengan raut bingung dan sedikit kesal

"Ini penting untuk ku ,kurasa kau harus menjelaskan sesuatu atau aku akan~"

Kini Sehun berdiri dari duduknya

"Baiklah ayo kita bicarakan di luar saja"

Sehun pergi dari ruangan itu

setelahnya Tyuzu menunduk ia memberi hormat pada ayahnya dan Chanyeol kemudian mengekori Sehun.

Canxu hanya tersenyum melihat Sehun dan Tyuzu, ia menganggap dan menilainya sebagai kedekatan.

sedangkan Chanyeol ia terlihat cukup penasaran kini

"Menteri ke enam, jadi kau menjodohkan putrimu tadi dengan Sehun?"tanyanya

Canxu mengangguk dengan senyumnya

"Benar, mereka terlihat serasi bukan?"

Chanyeol menjawab dengan senyumnya juga

"jadi sebelumnya anda sudah mengenal Sehun..pantas saja kalian terlihat cukup akrab rupanya Sehun calon menantumu, anda beruntung menjadikannya sebagai Calon menantu, anda pandai memilih"

Canxu kemudian tertawa mendengar pendapat Chanyeol.

*

Di luar

Sehun menautkan kedua lengannya kebelakang, Tyuzu kini di sampingnya memperhatikan tampilan pemuda tampan dengan pakaian rapi itu.

"Apa anda sungguh oh Sehun anak paman oh zhaou?"tanya tyuzu karena sulit percaya

Sebelumnya Sehun hanya diam kini membuka suaranya

"Tampaknya tadi ayahmu sudah sangat jelas menceritakan semuanya padamu,dan jika aku bukan oh Sehun tidak mungkin aku berada di sini"Masih dengan menautkan alisnya wajahnya tidak di hadapkan pada tyuzu

Tyuzu masih memberikan tatapan selidikny"Sulit di percaya,jika kau oh Sehun lalu siapa pria berbadan buntal yang bertemu denganku saat itu, di kediaman Oh?"

Sehun dengan singkat dan tak ragu menjawab "Dia pelayanku"

"Apa!?"Tyuzu terkejut dan tidak percaya dengan yang di katakan Sehun pria itu begitu dingin tanpa ada rasa bersalah yang terdengar dari nada bicaranya

"Pelayan...?!,kau berniat mempermainkan ku.!"gadis cantik itu menyunggingkan bibirnya menahan sesuatu dalam hatinya yaitu emosi

Tyuzu sulit mencerna

" apa tujuan mu melakukan itu membuat aku berpikir pelayan itu adalah dirimu? ...Apa kau sejak awal memang berniat agar aku menolakmu? Sial..kau berpikir aku tak pantas untuk mu, kau berpikir aku lebih pantas dengan palayanmu begitu?"ujar tyuzu terlihat marah

Kemudian Sehun menatap manik tyuzu

Tyuzu cukup terpanah dan membeku dengan tatapan Sehun padanya,tanpa sadar kini ia menundukkan pandangannya masih dengan emosinya.

Sehun masih dengan bungkamnya

Masih dengan menundukkan pandangannya

"Yah..tapi ada baiknya seperti ini..(matanya menyendu) apa yang kau lakukan itu..membuat aku tidak bisa tidur karena khawatir akan di jodohkan dengan orang yang penampilan dan sikapnya yang buruk,membuat aku,ibuku,kakaku dan ayahku bertengkar, membuat ibu pergi dari rumah, membuat aku membenci kakaku karena menerima perjodohan ini..kau memang berhasil membuat kami berfikir kau begitu buruk,tidak...kau memang buruk tuan Sehun!"

Masih Tyuzu melanjutkan kata-katanya yang terdengar emosi menatap Sehun

"bukan karena rupamu tapi apa yang telah kau lakukan, membuatmu benar-benar sangat buruk melebihi rupa pelayanmu"kemudian meninggalkan Sehun.

Sehun melihat sekilas air mata jatuh pada manik Tyuzu.

"Maaf!" Ucap Sehun singkat

Kembali membuat Tyuzu sejenak terpaku mendengar kata maaf keluar dari bibir sehun, tapi ia saat ini tidak ingin mendengar apapun dari laki-laki yang telah berhasil menipunya tyuzu kembali melanjutkan langkahnya sambil mengusap kasar air matanya meninggalkan Sehun.

Sehun sedikit merasa bersalah, ia merasa ialah penyebab gadis itu menangis tadi,mendengar penuturan tyuzu yang terdengar penuh emosi menjelaskan bahwa Sehun telah membuat keluarganya bertengkar juga salah satu alasannya untuk meminta maaf, ia tidak tau kalau masalah yang di buatnya selama ini bisa menjadi masalah yang cukup berat dan serius buat orang lain.

*

Kini Tyuzu tak lagi di kantor ayahnya ia berjalan bersama pelayan setianya meyli menuju pintu keluar gerbang istana.

'Bodoh sekali aku,kenapa aku tadi menangis ,apa dia melihatku menangis?, tapi mungkin aku hanya kesal saja akhir-akhir ini,aku benar-benar merasa tidak tenang dan khawatir ,aku kesal dia benar-benar berhasil mempermaikan ku sebelumnya, ya itulah sebabnya aku menangis tadi tapi aku merasa lega Kaka akan menikahi orang normal'dalam batinnya.

Entah kenapa hati kecilnya tidak terima Sehun seorang laki - laki tampan, memikirkan Sehun dari cara Sehun berjalan membelakanginya, manik Sehun yang tajam bak elang dan dengan bibir kecilnya yang penuh membuat jantung tyuzu cukup berdegup aneh saat di pandangi Sehun.

Suara yang keluar dari Sehun juga terdengar indah di telinganya, hati kecilnya terasa menyesal pernah menolak sehun,tapi kini tyuzu harus membuang pikiran itu jauh-jauh Sehun sebentar lagi akan menjadi Kaka iparnya,kini ia menyadari sesuatu.

"tunggu.. si Sehun itu ..dia tidak bisu!" Ucapnya sembari berhenti melangkah

Meyli terheran

"ada apa nona kenapa kau menyebut tuan Sehun?"

Tyuzu menjawab

"jika aku menceritakan padamu pasti kau tidak mempercayai ini meyli"

Kini tyuzu sedikit mendengar percakapan beberapa dayang yang melewatinya di sana

Para dayang yang lewat

"benar ... sarjana Sehun tidak kalah tampan dari sarjana Chanyeol..aku ingin sekali dekat dengan sarjana Sehun aku penasaran dengan senyumnya.. !"

Dayang yang lain menyahut

"wajahnya seperti lukisan hidup ya ampun jantungku tidak tahan jika melihatnya dari dekat, beruntung sekali bisa mendapatkan sarjana oh Sehun sebagai pendamping~"

"Jadi kekasih gelapnya saja aku beruntung"ujar dayang yang lain

itulah perbincangan dayang-dayang istana genit

Tyuzu bergumam

"Apa mereka membicarakan si oh Sehun?"

**

Jiyeon berjalan bersama Xixi tidak sengaja berpapasan dengan Tyuzu di halaman rumahnya.

"Tyuzu !"sapa gadis cantik itu

"Kakak!,kebetulan sekali aku ingin bertanya sesuatu padamu!"

Kini mereka sudah ada di paviliun jiyeon

"Iya awalnya aku juga cukup sulit menerimanya, dia sudah mempermainkan semua orang aku benar-benar tidak tau apa tujuannya melakukan semua itu!"jelas Jiyeon

"Aku pikir hanya aku yang dia permainkan ternyata Kaka dan para putri lainnya juga ya...tapi jujur saja,kini aku cukup lega karena pria yang akan kau nikahi itu bukan laki-laki berbadan gempal,hah.. aku kesal sekali jika mengingat bagaimana aku di permainkan sebelumnya, bahkan aku harus memberi hormat pada pelayannya itu,..tapi setelah melihat rupa oh Sehun yang asli, kau pasti menyukainyakan pada pandangan pertamakan..?"ucap Tyuzu menggoda Jiyeon

Entah mengapa setiap orang mengatakan bahwa jiyeon menyukai Sehun hatinya tidak terima dan sedikit kesal terlebih Sehun itu orang yang cukup menyebalkan untuknya ia tidak yakin akan bisa menyukai orang yang dingin seperti Sehun.

karena Jiyeon mendambakan kekasihnya kelak akan seperti para pangeran yang ada di buku-buku yang ia baca, bersikap hangat dan akan selalu melakukan hal-hal manis pada pasangannya, sedangkan Sehun jangankan berbicara, senyum saja tampaknya tidak pernah terlihat di wajahnya.

kini Jiyeon hanya diam saja saat tyuzu menggodanya

Tyuzu kembali bercerita

" kau tau Kak,tampaknya calonmu itu sekarang di gemari para dayang-dayang yang ada di istana tadi aku mendengar mereka memuja-mujanya,dia tampaknya jadi cukup terkenal di area istana, melihat para dayang-dayang tadi.. aku jadi penasaran bagaimana pendapat mereka kalau mereka tau oh Sehun sudah punya Kaka yang akan jadi istrinya pasti mereka akan langsung mundur dan sangat kecewa karena mereka tidak akan bisa bersaing dengan gadis secantik Kaka ku yakan.. "terkekeh

" sepertinya kaka iparku itu ..dia bukan laki-laki genit seperti Yunxi,aku kembali bersyukur untuk mu "masih menggoda kakanya

Jiyeon hanya melirik adiknya

"Aku kurang tau..tentang itu,tapi sepertinya~"

Selanjutnya Jiyeon kembali terdiam dalam pikirannya Sehun bahkan tidak mengatakan maaf pada Jiyeon,tidak seperti yang sehun lakukan pada Tyuzu padahal jiyeon juga korban penipuannyakan.

tyuzu menceritakan Sehun mengatakan maaf padanya tapi Tyuzu tidak menceritakan bahwa ia menangis jadi Jiyeon bisa punya pikiran seperti itu.

Jiyeon berpikir mungkin sehun benar-benar tidak menyukainya, sebelumnya juga Sehun tidak perduli jika Jiyeon tersesat di kediamannya, mungkin Sehun memang berniat membuat Jiyeon menyerah dengan perjodohan ini, makannya Sehun mencoba membuat Jiyeon benci padanya.

bisa saja Sehun tidak bisa menolak perintah ayahnya yang selalu menjodohkannya dengan pilihannya itu,sama seperti Jiyeon yang tidak bisa menolak perintah ayahnya, ataukah mungkin Sehun menyukai seseorang yang bukan dari kasta bangsawan makannya ia selalu ingin para putri yang di jodohkan dengannya menolak dirinya seperti salah satu kisah pada buku fiksi yang ia baca, itulah yang saat ini berada di pikiran Jiyeon.

tapi ia cukup cemas jika itu benar ia telah masuk merusak hubungan Sehun dengan wanita yang di sukainya saat ini,tapi bagaimanapun juga perintah ayahnya adalah mutlak baginya.

***

Di pagi hari yang dingin

Jiyeon dan Tyuzu berjalan bersama sambil bergandengan tangan terlihat Jiyeon membawa bunga segar yang habis ia petik tadi di kediamannya, kini mereka berada di ruang makan, di sana sudah ada ibu dan ayahnya.

"selamat pagi ayah..,ibu "sapa Jiyeon dengan senyumnya yang cerah

Berbeda dengan Tyuzu tanpa menyapa ia hanya duduk dengan senyumnya

Tae hee menyahut

"pagi sayang, putri-putri ibu yang cantik"

Sedangkan Canxu hanya terlihat menyumpit makanan ke mulutnya tidak membalas sapaan Jiyeon, sudah biasa buat Jiyeon di abaikan seperti itu jadi tidak masalah untuknya.

Tae hee melirik pada Jiyeon

" bunga yang indah makanlah cepat,nanti semuanya tidak hangat lagi !"

Tyuzu kini sudah melahap makanannya Jiyeon mengangguk sambil menukar bunga yang ada di dalam guci dengan bunga yang baru ia bawa.

Canxu membuka suaranya

"Tyuzu aku penasaran kemarin apa yang kau bicarakan dengan Sehun?" Meletakan sumpit nya

Tyuzu kini melihat ayahnya

"hanya membahas sesuatu yang tidak penting ayah"

Canxu membalas

"benarkah? tapi Sehun tampak memikirkan sesuatu setelah berbicara denganmu,ayah jadi sedikit khawatir.." setelahnya menegak minum.

Jiyeon menyimak setelahnya dia duduk di kursi kosong yang dekat dengan Tyuzu.

Tyuzu mengernyit

"benarkah?"kemudian melirik Jiyeon yang kini menyuapkan nasi pada mulutnya "mungkin hanya firasat ayah saja"

Canxu masih dengan nada tenangnya

"sepertinya Sehun menyukaimu!"

tidak ada keraguan kata-kata keluar dari mulutnya terdengar begitu yakin

Tyuzu menghentikan makannya,Taehee mendelik ke arah Canxu seolah tak percaya apa yang dikatakan suaminya dan

Jiyeon,

Ya awalnya ia berhenti mengunyah setelahnya ia melanjutkan makannya seolah tak memperdulikan perbincangan ayahnya dengan Tyuzu.

Tyuzu memandang tidak suka pada Ayahnya

"Apa yang ayah katakan!(melirik Jiyeon kembali setelahnya melanjutkan bicara)yang ayah tuduhkan itu pasti tidak benar,dia adalah Kaka iparku.. aku dan dia bahkan tidak dekat ayah jangan mengada-ada"dengan raut kesal

Canxu bertutur

"Sehun belum resmi jadi Kaka iparmu!,lagi pula kau tahukan ayah kira Sehun itu pria yang buruk sebelumnya makannya ayah membatalkan perjodohamu dengannya, tapi setelah ayah cukup mengenalnya kini ayah yakin dia pria yang cocok untuk mu, di pertemuan mu yang sebelumnya pasti Sehun sebenarnya sudah tertarik denganmu..!,ayah akan kembali membicarakannya dengan zhaou dan sehun, ada kemungkinan bukan jiyeon nanti yang menikah dengan Sehun tapi kau tyuzu" kata-katanya penuh penekanan.

Taehee menautkan alisnya memandang tak percaya pada suaminya

"apa yang kau katakan suamiku?"

Tyuzu awalnya bengong kemudian tidak terima

"Apa maksud ayah...aku tidak mau aku ..ti..tidak suka oh Sehun!,apa maksud ayah ingin membicarakannya pada paman zhaou malah ingin menikahkan ku dengan Sehun!?" melirik Jiyeon yang terlihat tenang menyantap makanannya kemudian Tyuzu menatap tajam pada ayahnya

Canxu mengalihkan

"Aku akan berangkat kerja, aku sudah siap makan"meninggalkan ruangan yang suasanya tidak hangat lagi,

Taehee dengan raut wajah kesal mengekori suaminya sambil bergumam

"apa -apaan dia ini!"keluhnya

Tyuzu begitu kesal dalam benaknya

'sebenarnya di mana pikiran ayah, dia sama sekali tidak memikirkan perasaan kakak,ya dia lagi-lagi membuatku benci dengan sikapnya yang kejam itu pada kaka membuatku tidak tahan'

Tyuzu mencoba menjelaskan pada kakanya

"kakak..aku sungguh tidak mau menikah dengan oh Sehun sungguh dan apa yang di katakan ayah oh Sehun tidak menyukai ku..!"dengan wajah cemas meyakinkan Jiyeon

Jiyeon menjawab dengan raut tenang tidak mempermasalahkan ucapan dari siapapun

"Sudah lanjutkan makanmu..kenapa kau terlihat cemas begitu.. tenanglah tidak masalah untuk ku!,lagi pula Sehun pemuda tampan, kau pasti lama-lama akan menyukainya, sudah turuti saja kemauan ayah kita~"dengan tenang melirik tyuzu sebelum melanjutkan makannya

Mendengar Jiyeon berbicara dengan santai, membuat Tyuzu menjadi emosional

"dia bersikap bukan seperti seorang ayah, dia selalu memaksakan kehendaknya, selalu egois.dan kau Kaka, aku juga benci padamu kau selalu membela orang itu,Hemn.."menyunggingkan bibirnya suara bergetar menahan emosinya

Lanjut Tyuzu berucap

"kau masih menganggapnya sebagai seorang ayah.. kau lihat tadi dia bahkan menganggap mu tidak ada!,setidaknya Bisakah dia mendengar pendapat mu terlebih dahulu.. sebelum bicara seperti tadi"suaranya bergetar

"awalnya dia menjodohkan mu dengan yunxi kau menerimanya,setelah paman zhaou berniat menjodohkanku dengan Sehun yang semua orang kira lelaki buruk, Ayah malah membatalkan perjodohanmu dengan yunxi dan menjodohkan mu dengan Sehun, harusnya dia bersyukur kau tidak menolak perjodohanmu dengan Sehun sebelumnya!"

"aku dan ibu sampai bersikeras menetang perjodohanmu berusaha membuatmu menolaknya, tapi kini setelah kau menerimanya dia lagi-lagi bertindak semaunya sendiri, ia malah berniat membatalkan pernikahan mu,dan malah ingin menikahkan ku dengan Sehun..aku lelah melihat sikap lembekmu.. itu kepadanya, Aku benci dia! aku juga benci kau kakak!"dengan suara bergetar terlihat genangan air mata di manik tyuzu kemudian meninggalkan kakanya begitu saja.

Tyuzu hanya geram dan gemas dengan kelembekan kakanya yang begitu penurut dengan Ayahnya yang sama sekali tidak menganggapnya ada.

Jiyeon mencoba lagi mengalihkan,mencoba menenangkan sang adik dan melupakan ucapan Ayahnya

"kau belum menghabiskan makanan mu tyuzu ...!"kata-kata Jiyeon di abaikan tyuzu yang berlalu pergi

Hati Jiyeon benar-benar teriris begitu sesak mendengar keluhan Tyuzu, yang dikatakan adiknya benar, terasa sakit di hatinya kini, rasa sakit yang di rasakannya bukan sepenuhnya karena mendengar Sehun menyukai Tyuzu, atau Tyuzu yang akan menikah dengan Sehun nantinya.

rasa sakit di hatinya adalah karena ayahnya lagi-lagi mematahkan semangatnya, seolah hatinya di tikam oleh pisau nafasnya sesak dan berat kini, benar jika Jiyeon tidak pernah dia anggapnya ada, semua pengorbanannya seolah sia-sia, Canxu tetap selalu dingin padanya, tidak pernah Canxu memandang Jiyeon dengan tatapan hangat,tatapan yang di berikannya selalu tatapan dingin penuh kebencian seolah Jiyeon seorang penjahat.

tampak jelas jika Jiyeon bukan anak kandungnya mungkin itu yang mau Canxu tunjukan pada semua orang bahwa ia tidak layak untuk mendapat kasih sayang dari seorang ayah yaitu Canxu, tanpa ia sadari satu tetes air mata lolos dari maniknya tubuhnya bergetar hebat ia terus menahan kesedihan yang menerjangnya.

"Dia bukan Anak ku,Dia bukan putriku itulah kenyataannya!!".

"sebelumnya aku hanya kasihan padanya, jangan kira aku menyayanginya!! Itu tidak akan terjadi!".

"Kau tau..kau itu anak haram!!,kau bukan bagian keluarga ini".

"PERGILAH DARI SINI KAU ADALAH AIB KELUARGA INI,KAU BUKAN ANAKKU KAU ADALAH ANAK HARAM,AKU TIDAK PERDULI JIKA KAU MAU MATI MATILAH SAJA ITU AKAN LEBIH BAIK!!".

Semua ingatan Kata-kata buruk ayahnya berdatangan dan selalu menusuk hatinya di setiap ia sedih dengan sikap ayahnya,

hatinya yang rapuh terus di buatnya untuk terus tegar menghadapi sifat sang ayah.

jika bisa memilih ia tidak akan mungkin mau di lahirkan sebagai anak haram di keluarganya.kini tekatnya adalah membalas kebaikan keluarganya,yang sudah membesarkannya dengan sangat baik,yang telah membesarkan seorang anak haram sepertinya,yang tidak pantas bersanding dengan orang baik,yang hanya pantas bersanding dengan orang buruk sepertinya, itulah pikirnya.

Butiran salju terus menghujani halaman luar kediaman itu,terlihat Jiyeon masih terduduk di ruang makan yang sunyi senyap dan kini sudah begitu terasa dingin menambah suasana hatinya menyendu.

Jiyeon terus menyuap makanan ke mulutnya dengan sumpit di tangannya yang masih gemetar sampai menggembungkan pipinya genangan air mata masih terlihat di maniknya.

ia masih saja menyuap makan ke mulutnya yang penuh meski ia sudah tak selera makan, ia berniat menghabiskan makanan di mangkuknya yang sudah susah payah di masak oleh ibu tercintanya ia tidak ingin membuat Taehee kecewa dan sedih nanti kalau makannya tidak habis.

Jiyeon kembali berusaha menenangkan hatinya dan pikirannya dengan melupakan semua hal yang membuatnya berlarut semakin sedih ia berusaha menghilangkan gemetar hebat di tangannya.

Jiyeon sangat mencintai keluarganya,itulah kenyataannya, jika mereka membutuhkan bukti ketulusan Jiyeon, Jiyeon bahkan rela membuktikannya dengan cara apapun meski dengan mengorbankan nyawanya sekalipun.

Bagaimana juga dulu ia cukup ingat pernah merasakan kasih sayang yang hangat dan tulus dari seorang ayah yaitu Canxu tapi itu dulu saat ia masih sangat kecil, ia mengingat bagaimana Canxu menyayanginya meski ingatan itu sekarang sedikit memudar seolah seperti mimpi yang ingin ia putar kembali ia rindu dengan kenangan itu.

Jiyeon kembali berusaha menenangkan hatinya dan pikirannya dengan melupakan semua hal yang membuatnya semakin sedih ia terus melanjutkan makannya di ruangan itu.

(╥﹏╥)

***

Di Istana

Semua petinggi Negara dan Kerajaan berkumpul di Istana menghadap kaisar mereka untuk membicarakan hasil kerja keras yang beberapa hari ini mereka geluti.

"bagaimana hasilnya.. ?"

Saat kaisar bertanya, seorang Mentri paruh baya maju melangkah ke depan membawa gulungan setelah memberi hormat ia kemudian membuka suaranya ketegangan sedikit terjadi di sana takut akan hasil kerja keras mereka sebelumnya tidak sesuai.

Menteri itu menjelaskan panjang lebar

"Setelah ide,usulan dan gagasan dari sarjana Han Chanyeol dan sarjana OH Sehun di laksanakan, hasilnya di luar dugaan semua orang yang mulia, Negeri kita menjadi negara yang cukup terkenal di negara lain yang mulia, penjualan yang begitu meningkat, karena begitu banyak pembeli membuat kita terus menambah jumlah pekerja sehingga angka pengangguran berkurang di negeri ini"

Menteri membuka gulungan kertas selanjutnya dan kembali menjelaskan

" banyak negara lain yang tertarik dengan perniagaan ini,dan mereka ingin bergabung, bukan hanya masalah keuangan yang terpecahkan tapi kekayaan kerajaan kembali stabil bahkan meningkat dari sebelumnya, kita bahkan sudah mengirimkan dan menebar bantuan untuk rakyat kecil,bukan hanya dapat menyelesaikan masalah keuangan Negara ini, tapi juga masalah-masalah lain kini telah dapat di atasi selamat yang mulia.. Anda berhasil menghilangkan dan menuntaskan masalah yang terjadi, ini semua karena keagungan yang mulia... selamat yang mulia kaisar Cenghua..semoga anda di berikan umur panjang dan kebahagiaan selamanya.... " Kemudian memberi hormat pada kaisar dan di ikuti yang lainnya.

Raja tertawa lega, yang lainnya ikut tersenyum cerah.

Kaisar menyanjung

"Ini semua berkat para sarjana muda itu, ahaha..ha ..mereka benar-benar tidak membuat ku kecewa,dengan begitu aku akan menepati janjiku untuk mengurangi pajak bagi rakyat kalangan atas,dan menghapus pajak untuk rakyat miskin,kalian segera panggil kedua sarjana muda itu, suruh mereka menghadapku,aku akan memberikan hadiah bagus untuk mereka..."

Canxu tersenyum lebar masalah keuangan berhasil di pecahkan berkat Sehun calon menantunya, Canxu ikut bangga dan yang lain menganguk membenarkan penilaian kaisar dan mereka segera melaksanakan perintah sang kaisar.

Kini rumor tentang Sehun dan Chanyeol menyebar dengan cepat di seluruh area istana tentang dua sarjana muda yang berhasil memecahkan masalah keuangan negara dengan hebat berhasil menolong rakyat dari kemiskinan. Para dayang istana dan wanita lebih tertarik dengan cerita ketampanan mereka yang masih berusia belasan tahun dan melajang.

Sedangkan rumor yang membahas masalah kebisuan sehun kini memudar di ganti dengan berita kehebatannya berhasil lulus dengan nilai terbaik hanya satu hari ia berhasil menjadi seorang sarjana di tambah dengan ide-idenya memecahkan masalah kerajaan sekaligus berkat Sehun pajak di hilangkan Sehun dan Chanyeol menjadi begitu populer di kalangan para penjabat istana, para pelajar dan kaum bangsawan kini banyak yang ingin berteman dengan mereka.

*

Zhaou memukul perut Sehun kuat sebelum memeluknya.

"Ehe.. tidak ku sangka kau bertindak benar kali ini,sudah ku bilang canxu dia anakku dia hebat seperti ku"ucap Zhao bangga pada Sehun

Canxu tersenyum cerah mengangguk mengiyakan kata-kata Zhaou.

Sehun mengelus perutnya yang cukup sakit pukulan kuat ayahnya benar-benar berhasil menyakitinya bagaimana tidak, tangan ayahnya biasa di gunakan untuk membunuh lawan di medan perang.

abangnya datang kemudian memeluk Sehun dengan rasa bangga.

Sehun menautkan alisnya terlihat menyamarkan senyumnya di hadapan sang kaka, kini kakanya mengusap baju yang di kenakan sehun.

(Oh Yeonseok sebelumnya Mentri tingkat 6 yang paling muda,anak pertama oh zhaou terkenal tampan,pintar,ramah dan bijak sana,Kaka dari Sehun)

Yeonseok dengan senyum cerahnya

"Tampaknya kau akan menjadi penjabat istana sepertiku...,tidak ku sangka adik ku akan membalas kata-kata ku sebelumnya ... kau akhirnya bisa berguna untuk negara ini..aha..ha..,aku bersyukur kau tidak mengecewakan ku aku bangga padamu sehun....oh iya dan aku dengar kau akan menikah aku pasti akan datang meski tugas negara menyuruku tidak libur" menatap adiknya masih dengan senyumnya

Sehun membalas masih dengan raut muka tenang

"Tidak aku tidak mau menjadi seperti mu, ataupun ayah..."berkata dengan tenang menatap kakanya

Yeon seok menepuk bahu Sehun

"tidak ada salahnya cobalah dulu..aha ha"

Kemudian Canxu kini mendekati sehun

Canxu berujar

"Aku benar-benar bangga padamu nak..,(merapikan pakaian Sehun) yang mulia terlihat begitu menyukaimu,itu berarti baik"dengan sumringah

Zhao mengajak Yeonseok untuk meninggalkan Sehun dan Canxu, memberikan mereka waktu untuk berbincang agar mereka lebih dekat.

Sehun menunduk memberi horma

"terimakasih paman jika kau tidak membantuku meyakinkan para Mentri untuk menerima ku mengikuti ujian negara aku tidak akan dapat berhasil menjalankan ideku untuk membantu memecahkan masalah keuangan negara ini,kini aku bisa terlihat berguna, semua berkat dukungan anda paman"

Canxu mengangguk dan tertawa setelahnya

"itu bukan apa-apa,itu semua karena potensi dan bakat yang kau miliki membuat hatiku yakin kau bisa melakukannya,dan ternyata aku benar, kau tidak mengecewakan keyakinan ku padamu... sungguh aku bangga padamu anakku kau sudah ku anggap sebagai anakku sendiri..jangan panggil aku paman panggil aku ayah saja"

Sehun tersenyum samar kemudian mengangguk.

Canxu melanjutkan kata-katanya

"ada masalah Yang ingin aku bicarakan padamu..ini tentang perjodohamu~ "

Tapi ucapannya itu terpotong karena Sehun akan segera di hadapkan dengan kaisar

semua orang di perintahkan berkumpul untuk menghadap kaisar karena Sehun dan Chanyeol akan menerima hadiah dan titah dari kaisar yang akan di saksikan semua orang di istana.

Kini Sehun dan Chanyeol duduk bersampingan mereka bersimpuh menundukkan kepala menghadap kaisar.

Kaisar dengan suara biasnya yang menggema

"Aku memberikan kalian 100 hektar tanah, satu peti emas ,dua peti perak,di tambah kalian akan ku beri jabatan sebagai penasihatku dalam mengurus negara,kalian akan menjabat sebagai Mentri tingkat 7 dan kalian bisa meminta satu permintaan padaku terimalah titahku"

kini salah satu Menteri mendekat pada mereka membawa nampan dengan topi penjabat kemudian memakaikan topi itu pada mereka.

Kaisar memberikan selamat dengan raut senangnya

"Selamat atas penjabatan kalian, dan untuk permintaan yang akan ku kabulkan, kalian pikirkan permintaan kalian dengan matang, permintaan itu akan terus berlaku sampai kalian memintanya"

Chanyeol masih pada posisinya

"Saya akan memikirkan permintaan saya yang mulia, hadiah yang anda berikan sangat begitu banyak terimakasih atas kebesaran hati yang mulia kepada saya sebagai penjabat dan penasehat anda saya tidak akan mengecewakan anda saya berjanji"

"Baikalah, Aku bangga padamu Mentri chanyeol aku percaya padamu,dan kau Mentri Sehun, apa kau juga akan memintanya di lain waktu?"tanya kaisar pada Sehun

Sehun langsung menjawab masih dengan posisinya

"Sebelumnya terimakasih atas hadiah yang anda berikan dan terimakasih atas kebesaran hati Anda mulia, saya akan meminta permintaan saya di kabulkan saat ini juga"

Raja terlihat penasaran

"Hem..begitu..,katakanlah apa permintaanmu?"

Semua orang cukup penasaran dengan permintaan Sehun saat ini.

"Saya meminta untuk anda mencopot jabatan saya sebagai penasihat sekaligus Menteri yang mulia.."pinta Sehun dengan nada tenang, yakin tanpa beban

Semua orang yang ada di sana terkejut, terlebih Canxu ia sangat terkejut dengan permintaan Sehun yang sama sekali tidak di duga olehnya.

Yeonnseok hanya tersenyum seakan tau permintaan adiknya itu, karena ia cukup mengenal karakter adiknya.

Zhaou hanya bisa memicingkan matanya ia ikut hadir dalam acara bersejarah baginya ini berusaha memahami Sehun, ia terima semua keputusan yang anaknya itu ambil.

Chanyeol menatap Sehun di sampinya menautkan alisnya karena bingung dan tidak percaya dengan permintaan aneh Sehun.

Raja terlihat menimbang dan berfikir

"Apa kau yakin?, jabatan ini banyak yang menginginkannya kau yakin ingin melepasnya aku akan memberimu waktu?"

Sehun menjawab

"Saya sangat yakin yang mulia,saya harap anda mengabulkannya sekarang juga"dengan sangat yakin

Raut wajah Canxu cemas ia yang terlihat tidak rela kini.

Raja mengangguk mencoba mengerti

"Sangat di sayangkan sekali.. tapi sesuai janjiku aku akan mengabulkannya meski sebenarnya aku tidak rela melepas orang seperti mu"

"Aku akan datang membantu anda jika anda membutuhkan bantuan saya yang mulia" jelas Sehun

Kaisar dengan berat hati mengabulkan permintaan Sehun dan memberikan titah

"aku mencopot jabatan mu sebagai penjabat tapi akan ku gantikan dengan gelar sebagai Sehun berlian dari negeri selatan" kini Menteri mencopot topi yang di kenakan Sehun

Sehun memberi penghormatan pada kaisar

"Terimakasih yang mulia, kebesaran hati anda tiada Tara!"

Raja tertawa kembali

"Oh Sehun...baru kali ini aku mengenal orang seperti mu, aku akan selalu mengingat mu,kau beruntung Jendral Zhaou memiliki anak yang begitu hebat sepertinya"

Zhaou tersenyum setelah berterima kasih pada rajanya.

*

Di luar ruangan berjalan tenang setelah orang-orang memberikan selamat pada Chanyeol dan Sehun, meski Sehun lebih banyak di hujani banyak pertanyaan dari para Menteri tentang permintaan yang terbilang aneh bagi mereka banyak dari mereka yang menyayangkan tapi Sehun tidak menjawab dan hanya tersenyum samar saja.

Chanyeol mendekat pada Sehun

"kau orang yang tidak mudah di tebak, permintaan mu itu terbilang cukup konyol,apa kau menyesal sekarang?"

"Aku akan menyesal jika menerima hadiah sebagai Menteri, aku hanya ingin hidup bebas, melakukan hal yang ku suka,tanpa di perintah siapapun"jawaban Sehun begitu tenang memang terlihat tidak ada penyesalan di wajahnya

Chanyeol menepuk punggung Sehun

"Woh.. laki-laki berjiwa bebas ya..."

Masih melanjutkan kata-katanya dengan senyumnya

"Yah... Kau lumayan membuatku cukup kagum padamu, kau masih punya tempat untuk berteman dengan Menteri tingkat tujuh sepertiku kau tau, banyak yang ingin menjadi teman ku tapi aku hanya ingin kau yang menjadi teman ku, dan kita bisa merayakan pesta minum bersama di kediamanku, o..ya aku dengar kau akan melepas masa lajang mu kau akan menikah Minggu ini..anggap ini sebagai pesta lajang ..kita akan minum di temani wanita-wanita cantik aku yakin kau tidak akan menyesal~ "

Sehun terlihat tidak tertarik mengabaikan ajakan Chanyeol meninggalkannya yang masih berbicara.

Chanyeol mengembangkan senyumnya memandangi kepergian Sehun

"lagi-lagi menolak ku untuk jadi teman ya..Hem jadi dia laki-laki yang setia dengan pasangannya....dasar".

***

Canxu begitu kecewa berat atas keputusan dan permintaan Sehun pada kaisar, merasa Sehun telah membuang kesempatan yang sangat bagus untuk masa depannya.

Canxu yang tadinya berniat membatalkan pernikahan Sehun dengan Jiyeon dan menikahkannya dengan Tyuzu kini mengurungkan niatnya.

ia awalnya mengira Sehun akan memiliki jabatan penting di Kerajaan yang nantinya bisa ia manfaatkan untuk kepentingannya rupanya calon menantunya itu mematahkan harapannya, ia sangat kecewa dan sedikit marah pada Sehun yang melepas jabatan besar yang di tawarkan kaisar padanya.

ia beberapa kali mengatakan kekecewaannya itu pada istrinya tentang Sehun tapi Tae hee hanya mendengar keluhan suaminya itu tanpa berkomentar.

entah mengapa hatinya merasa tenang setelah suaminya mengurungkan niatnya untuk membatalkan pernikahan Jiyeon,Taehee merasa ia cukup mempercayakan Jiyeon putrinya pada Sehun.

*

Malam itu kediaman OH merayakan pesta untuk keberhasilan putra bungsu mereka Sehun, Zhaou mengundang seluruh anggota keluarganya dan besannya Park Canxu.

Semua orang terlihat bergembira mereka terlihat bercengkrama

Zhaou dan istrinya Oh Yinok menyambut kedatangan Canxu dan Taehee.

Terlihat Zhaou berbincang hangat dengan Canxu, sedangkan Taehee, Jiyeon dan Tyuzu ikut bergabung dengan Yinok dan para wanita lainnya yang ada di sana.

"jadi yang mana menantuku?"tanyanya melihat Tyuzu dan Jiyeon bergantian Tae hee menunjuk Jiyeon dengan menyentuh bahu Jiyeon lembut

Tae hee menjawab

"Jiyeonlah,yang akan menjadi menantumu yinok"dengan senyumnya yang mengembang

Yinok memperhatikan lekat-lekat tampilan jiyeon yang ada di hadapannya dengan senyum samarnya

Jiyeon sedikit gugup di amati wanita yang merupakan calon mertuanya itu.

(OH YINOK istri dari Zhaou ibu dari Sehun,wanita pintar, bijak, sebenarnya wanita yang ramah dia akan sangat dingin pada orang yang tidak di sukainya)

Jiyeon menunduk memberi hormat dengan anggun

"salam pada bibi semoga bibi sehat selalu"

Yinok membalas salam itu dengan mengangguk terlihat senyumnya sedikit menghilang ia terlihat memikirkan sesuatu, bagi Jiyeon pandangan ibu mertuanya itu cukup dingin, membuatnya tidak nyaman dan gugup.

"Jadi ini adik ipar ku,wah.... kau cantik sekali.. sungguh beruntung Sehun mendapatkan mu sebagai istri, aku adalah Kaka iparmu Do Yoona ,di lihat dari dekat wajahmu itu bersih sekali, matamu Sangat indah, Sehun pasti akan sangat menyukainya mata indahmu itu..aku sangat yakin" sapa wanita muda yang cantik di samping yinok yang ternyata anak keduanya oh Yoona.

(Do Yoona, menikah dengan bangsawan bermarga do suaminya menjabat sebagai salah satu Jendral ,Yoona terkenal cerdas dan cantik,anak ke dua dari ke dua pasangan Zhaou dan yinok Kaka perempuan dari Sehun)

Jiyeon memberi salam

"salam kenal Kaka, saya park Jiyeon.. wajah Kaka juga sangat cantik" tersenyum tulus dan sedikit tersipu malu di pandangi terus oleh Yoona jiyeon cukup terlihat gugup

" iya benar Kaka ini cantik sekali"sahut Tyuzu pada yoona kini menghampiri jiyeon dan yoona

" kau ..?"Yoona memandang Tyuzu dengan bingung dan penasaran

Tyuzu memperkenalkan diri dengan senyum manisnya

"salam kenal Kaka saya park tyuzu adik dari Kaka jiyeon"

"wah..dalam satu keluarga semuanya tercetak begitu indah,kalian berdua benar-benar cantik bolehkah aku memeluk kalian aku gemas pada kalian"Yoona tersenyum sampai bola mata hitamnya tenggelam

Awalnya Jiyeon dan Tyuzu saling bertatapan kemuadian mengangguk setuju pada Yoona setelahnya

"kemarilah kalian adik-adik yang manis"memeluk mereka kuat

Tae hee hanya tersenyum melihat mereka berpelukan bertiga,

"sudah lama aku ingin punya adik perempuan dan anak perempuan"ucap Yoona sembari memeluk.

*

Jiyeon sedikit gugup dengan wanita yang sedari tadi mencuri pandang padanya yaitu Yinok calon ibu mertuanya.

"Jiyeon harusnya saat ini kau menemani sehun, kau temui lah dia"perintah Yinok pada Jiyeon

"benar sayang pergilah temui calon suamimu"Taehee membenarkan

Jiyeon sedikit ragu

"iya ..ibu,bibi aku akan segera menemuinya "

Tyuzu menyahut

"Kaka aku ikut kak !"

Tae hee melarang tyuzu

"tidak bisa kamu di sini saja,kamu bisa mengganggu mereka nanti"

"tidak apa ibu jika tyuzu menemani~"ucap Jiyeon

Yinok menyahut

"kenapa tyuzu harus ikut pergilah sendiri Jiyeon, kalian butuh waktu berdua agar kalian bisa lebih dekat"jelasnya

Jiyeon mengangguk tersenyum paksa

" baik bibi saya mengerti"beranjak pergi meninggalkan kumpulan wanita itu

Tyuzu sedikit kecewa tidak bisa bersama kakanya saat ini, ia malah terjebak dan berkumpul dengan para wanita paruh baya.

Jiyeon berjalan di ekori xixi ia melihat Sehun tak berada jauh darinya terlihat Sehun berkumpul bersama ayahnya, zhaou dan beberapa orang.

awalnya Jiyeon ragu untuk menghampiri Sehun,bukannya harusnya laki-laki duluan yang menghampiri wanita. Jiyeon berniat mengurungkan niatnya, tapi saat berbalik ia melihat bahwa Yinok memperhatikannya terus dari kejauhan merasa di awasi dia mencoba kembali mendekati Sehun.

'ya ampun... baiklah akan ku coba'

Zhaou menyadari kedatangan jiyeon kini menyuruh Sehun untuk menghampiri jiyeon tapi Yeonseok menyapa jiyeon lebih dahulu

"Apa gadis cantik ini adalah calon adik iparku ?"ujar Yeonseok ramah

Canxu yang ada di sana hanya diam senyumnya sedikit samar sekarang.

Zhaou membenarkan

"benar kau tidak salah Seok..,dia gadis pilihan ayah untuk Sehun dia anak pertama Canxu"

Yeon seok memperkenalkan diri

"salam kenal adik ipar aku Yeonseok Kaka pertama dari Sehun yang payah ini" menepuk bahu Sehun di sampingnya wajahnya tak lepas dari senyumnya

"Salam kenal Kaka,saya park Jiyeon ,senang bisa berkenalan dengan Kaka" balas Jiyeon sopan, saat melihat dua Kaka beradik itu benar-benar nyaris mirip hanya saja janggut di wajahnya yang membedakan mereka dan kepala besar juga tinggi Sehun lebih unggul tapi ketampanan mereka tidak bisa di bandingkan mereka sama-sama tampan.

"Mentri ke Enam putri anda begitu cantik jelita, ayahku memang pintar dalam memilih calon untuk kami aha..ha.. wah Sehun kau beruntung Jiyeon gadis yang sangat manis"puji Yeonseok untuk Jiyeon.

Jiyeon hanya tersenyum malu, sedangkan Sehun hanya diam matanya memandang ke arah lain.

Yeonseok menepuk bahu Sehun yang ada di sampingnya

"Hey..apa yang kau lakukan kau harusnya tidak bersama kami,pergilah bawa calon istrimu berkeliling, suasana sangat bagus untuk membawanya berkeliling saat ini,tapi jangan bawa ia di tempat gelap ya..jika hanya berduaan ahahaha" mencoba menggoda adiknya

Sehun kini melirik Jiyeon

Zhaou membenarkan

"benar Sehun bawa dia berkeliling dan jangan tunjukan hal-hal aneh lagi padanya"jelas Zhaou sedikit menasehati anaknya

Sehun hanya menghelakan nafasnya tampaknya Ayahnya masih salah paham padanya.

Setelahnya Sehun benar-benar membawa Jiyeon berkeliling halaman itu mereka berjalan tenang hanya berdua melewati jembatan kayu dan kolam,setelah itu mereka duduk berhadapan di tempat yang tak jauh dari keramaian orang, ada kolam di tempat itu suasana begitu dingin

sedari tadi mereka berjalan berkeliling tapi tidak ada pembicaraan dari keduanya dan Jiyeon memang sengaja berniat membuat Sehun memulai perbincangan mengajaknya bicara terlebih dahulu.

Kini mereka berakhir duduk berhadapan pada kursi masing-masing, Sehun bisa melihat dengan jelas wajah Jiyeon begitupun sebaliknya, merasa di perhatikan terus oleh pemuda tampan yang akan menjadi suaminya ini Jiyeon terlihat canggung dan salah tingkah sekarang.

Raut polos dan semanis mungkin ia tampilkan di wajahnya cantiknya ini, Jiyeon berniat untuk mengambil hati calon suaminya sekarang, tapi entah mengapa di pandangi terus seperti ini oleh Sehun membuat jantung Jiyeon berdegup cepat dengan pipi merona.

Ia merasa tidak sanggup menatap manik elang Sehun sampai harus berpaling ke arah lain agar tidak merasa canggung, baru kali ini ia merasa seperti ini.

beberapa pelayan menaruh poci berisi teh dan beberapa kudapan, dan akhirnya Sehun membuka suaranya terlebih dahulu.

"Aku cukup penasaran.."ujar Sehun masih menatap gadis yang ada di hadapannya dengan ekspresi datar

"ya..?"Jiyeon menatap Sehun dengan cepat

"Kenapa kau mau menerima perjodohan ini?,kenapa kau tidak menolaknya seperti adikmu..?"tanya Sehun tenang

"Hm..? apa aku harus mengatakannya padamu alasannya tuan..,sedangkan anda tidak menjawab semua pertanyaan saya sebelumnya,anda tidak menjelaskan alasan dari tujuan anda mempermainkan kami sebelumnya?"

Jiyeon menuangkan teh ke gelasnya ia memperlihatkan sedikit senyum manisnya dia harus terlihat anggun dan cantik di hadapan calonnya agar Sehun terpikat saat ini padanya.

Sehun menjawab

"aku melakukannya karena aku ingin melihat apakah ada gadis yang menerima ku dengan tulus meski wujudku tidak terlihat baik seperti sekarang, lagi pula Chedol itu tidak terlihat menakutkan ..tapi gadis-gadis berlebihan menanggapi itu,saya sangat kecewa mendapati hal itu yang berarti mereka tidak akan menerima oh Sehun yang berpenampilan seperti pelayan saya,kebanyakan wanita hanya melihat seseorang pria dari rupanya saja benarkan!" Menaikan alisnya maniknya masih menatap Jiyeon

Jiyeon meminum tehnya di sela-sela itu ia menyunggingkan senyumnya, merasa lucu

"Hem..alasan yang aneh,lalu bagaimana jika sebaliknya? apakah laki-laki tidak memandang rupa wanita?,apa kau akan menerimanya jika calon istrimu seandainya bisu dan berpenampilan buruk?"kini meletakan tehnya ke atas meja.

Sehun mantap menjawab dengan nada pelannya

"Aku akan menerimanya jika ia juga mau menerima ku dengan tulus~ !"Sehun mengambil tehnya kemudian menyandarkan punggungnya pada bangku maniknya tertuju pada cangkir tehnya

Jiyeon dengan cepat menyela Sehun maniknya menatap lelaki itu kini

"Aku menerima mu!,kau lihatkan ..aku menerima perjodohan ini meski penampilan mu buruk saat itu...,aku tulus bukan?!"ramah Jiyeon

"Ceh..Tidak!,kau tidak tulus"Sehun sekilas menyunggingkan bibirnya,memutar gelas tehnya dengan jari

Jiyeon kini menautkan alisnya mendengar penuturan Sehun di hadapannya.

Sehun melanjutkan kata-katanya,manik tajam dan dingin itu bertemu dengan huzel Jiyeon

"Sangat terlihat jelas ...kau tidak tulus, bukannya ayahku memberikan mu imbalan yang sangat besar karena kau sudah menerima perjodohan ini, karena imbalan besar itulah anda sangat menerima dijodokan dengan lelaki bisu berpenampilan buruk.., benarkan..?!" setelahnya meminum tehnya maniknya tak lepas menatap Jiyeon begitu yakin dengan ucapannya

Sebelumnya Sehun tidak sengaja mendengar percakapan Ayahnya dengan bawahan kepercayaannya, diam-diam ia menguping semua pembicaraan sang ayah di balik pintu,membahas Putri dari park Canxu yaitu Jiyeon menerima perjodohannya dengan Sehun.

dari pembahasan percakapan itu, ternyata Ayahnya menjanjikan imbalan besar pada park Canxu jika putrinya mau di nikahkan dengan Sehun, isi dari imbalan itu adalah berhektar-hektar tanah emas dan termasuknya perlindungan dari seorang Jendral.

Sehun cukup kecewa setelah tahu alasan di balik Jiyeon menerima perjodohan ini karena adanya imbalan besar menggiurkan yang di berikan ayahnya bukan karena ia tulus menerima Sehun apa adanya,pantas saja ia bisa menerima Chedol si Sehun palsu dengan sukarela sebelumnya karena hadiah-hadiah itu, pikirnya buruk tentang Jiyeon saat ini.

"Apa maksud anda tuan.. ,jangan sembarangan berbicara seperti itu padaku,kau tidak mengenal siapa diriku"bantah Jiyeon dengan ekspresi tidak suka seketika alisnya bertautan ia tidak senang dengan ucapan pria di hadapannya sekarang

tidak benar jika Jiyeon menerima perjodohan ini karena adanya imbalan,ia menerimanya karena ayahnya yang memerintahkannya membuktikan tanda baktinya untuk sang ayah 'Canxu' demi membalas kebaikan keluarganya yang sudah mau membesarkannya dengan baik.

Sehun mengangkat alisnya terlihat wajahnya meremehkan ucapan Jiyeon

"Anda harus tahu ini,saya bukan seseorang yang mudah di bodohi dan bukan orang yang sembarangan berbicara"menaruh gelas tehnya ke meja masih dengan wajah dan tatapan dinginnya

"A...apa anda mau berpura-pura tidak tahu dengan imbalan itu ?!,tidak mungkin ..anda tidak mengetahuinya kan?"remeh Sehun

"Saya tahu anda bukan orang yang seperti itu, karena sebelumnya anda bahkan meminta hadiah mewah yang langka pada pelayan saya yang anda.. kira adalah saya,saya tidak menyangka anda dengan sukarela mau di tukar hanya untuk sebuah keuntungan! murahan sekali.."ujar Sehun yakin bahkan terdengar menghina

Jiyeon bahkan tidak tahu imbalan apa yang di maksud Sehun, itukah sebabnya ayahnya tidak bisa menolak perjodohan ini,ia ingin mengambil keuntungan itu!, memanfaatkan putrinya karena harta?

tidak!, ayahnya bukanlah orang yang seperti itu yang Jiyeon tahu,lagi pula Ayahnya melakukan perjodohan ini karena Zhaou adalah sahabatnya dan Zhaou sangat memohon pada ayahnya waktu itu.

"Dengarkan ini..sepertinya anda salah paham pada ku dan keluargaku tuan, aku menerima pernikahan ini bukan karena yang anda bilang barusan,tapi ...aku tidak bisa mengatakan alasan ku yang sebenarnya pada anda..!"jelas Jiyeon tenang

"Hm..aku bisa menebaknya..pasti karena anda tahu sekarang bahwa calon suami anda rupanya lelaki tampan dan mapan,jadi anda bertambah ingin melanjutkan perjodohan ini ,benarkan begitu?!,"balas Sehun tersenyum miring penuh percaya diri memandang Jiyeon yang terlihat marah

Jiyeon sedikit terbelalak mendengar tuduhan Sehun padanya ia sampai tak bisa berkata-kata ia hanya ingin tertawa saat ini,tidak menyangka dengan kepercaya dirian lelaki di hadapannya.

sedikit ada benarnya ia jadi bisa menerima pernikahan ini karena pemuda yang akan di nikahinya ternyata lelaki tampan bak pangeran tapi selebihnya yang ada pada Sehun membuatnya tidak suka termasuk kesombongannya dan Jiyeon tidak tertarik dengan kekayaan yang Sehun punya.

"Dengar tuan, saya juga punya penilaian tentang anda saya tidak menyangka anda adalah orang yang kasar, sombong,dan sangat menyebalkan,tidak terlalu pintar..di mata saya..Saya akui anda memang tampan dan mapan... mungkin!"tuturnya maniknya terus memandang Sehun

"tapi itu tidak membuat saya tertarik dengan anda,jangan terlalu percaya diri,kau bukan tipeku tuan sungguh karena percuma tampan kalau bermulut tajam,aku benar-benar tidak suka!"ujar Jiyeon tenang dengan raut datarnya ia masih melanjutkan kata-katanya

"Anda tidak tahu bukan.. ayah anda sangat memohon pada ayah saya untuk menikahkan putri berharganya pada orang menyebalkan seperti anda!"jelasnya ketus dengan sorot mata tajam

Jiyeon tidak terima dengan semua perkataan dan tuduhan Sehun padanya yang begitu merendahkannya ia menyunggingkan bibirnya kini

"heh...dan anda berbicara seolah kami sangat menginginkan hadiah besar dari ayah anda, jangan berkata sembarangan seperti itu tentang keluarga saya!"

Jiyeon memberikan tatapan dinginnya pada sehun membeberkan semua unek-uneknya

"Tch...anda orang yang sangat,amat menyebalkan jika bicara, saya sampai ingin memasukan seluruh makanan yang ada di meja ini ke dalam mulut anda itu.."meraih sumpitnya maniknya tertuju pada kudapan di meja Jiyeon masih melanjutkan ucapannya.

"saya akan sangat bersyukur jika anda benar-benar bisu saja saat ini!" wajah Jiyeon terlihat serius karena tersulut emosi mendengar semua kata-kata Sehun tentangnya

ekspresi Sehun masih sama dinginnya datar menyimak dengan baik masih memandangi calon istrinya.

Manik Jiyeon masih menatap Sehun

"Saya tidak akan membiarkan anda menghina saya seperti ini.., lagi pula jika benar ayah anda sampai melakukan imbalan itu, tentu saja karena kekacauan yang anda buat sendiri heh..?!,"Jiyeon membalas Sehun kini ia tersenyum miring

"Anda membuat ayah dan ibu anda frustasi karena putranya yang sempurna berulang kali selalu di tolak mentah-mentah oleh para putri lain dan... kau harusnya bersyukur aku menerima perjodohan ini tuan dan hanya aku yang mau menikah dengan mu!" Jiyeon menunjuk wajah Sehun dengan sumpit yang di pegangannya dengan sorot mata nyalang masa bodoh dengan sopan santun jika berhadapan dengan orang yang merendahkannya Jiyeon akan bersikap kasar.

"terimalah kenyataan itu.. dan aku tahu kau tidak akan bisa menolak pernikahan ini, kau akan membuat malu ayah ibumu jika sampai itu terjadi, tanggal pernikahan kita sudah di tetapkan, tidak akan mungkin membatalkan perjodohan ini! dan kau dengar ini.."menjeda perkataannya setelahnya sedikit mendekatkan wajahnya pada Sehun

"Aku akan membuatmu ..menyesal karena telah membuat ku marah tuan Sehun!!!"ia menajamkan maniknya pada Sehun setelahnya kembali memundurkan duduknya sembari memutar bola matanya malas menyenderkan tubuhnya ke kursi tidak lagi berminat berbicara

Sehun menuang teh pada gelasnya sembari berujar maniknya juga tertuju pada tehnya kini

"Ya.. yang anda bilang memang ada benarnya, membuatku yakin anda memang sangat menginginkan imbalan itu,tch.."masih melanjutkan kata-katanya dengan tenang

'Apa dia masih tidak mengerti juga?!'batin Jiyeon kembali menatap kesal Sehun

Sehun masih melanjutkan kata-katanya

"Saya sama sekali tidak masalah jika anda menginginkan hadiah dua kali lipat dari hadiah yang ayah saya berikan,itu.. jika anda mau menolak pernikahan ini !"meraih gelas tehnya kini menatap Jiyeon

Yang menyimak kata-kata dinginya terdengar membuat kesepakatan dengan Jiyeon

"Karena pernikahan ini terjadi atas dasar desakan dan paksaan ayah saya, pernikahan yang akan kita jalani nantinya pasti tidak akan membuat kita bahagia"menyesap tehnya maniknya melirik Jiyeon yang wajahnya terlihat tidak senang

Setelah mengesap tehnya ia melanjutkan ucapannya dengan serius

"Aku tidak bersikap baik pada orang seperti anda, aku sangat memandang rendah orang yang menyukai harta dan kemewahan..!"raut wajahnya dingin dengan sorot mata tajam menatap Jiyeon yang terdiam di hadapannya dengan mimik wajah yang sama

"anda harus tau aku bukan orang yang mudah bersimpati pada orang lain...apa sekarang anda masih ingin menikah dengan ku?!"tidak ada jawaban dari Jiyeon raut wajahnya terlihat berbeda kini bisa di bilang raut wajah tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya

"karena pernikahan ini terjadi berlandaskan paksaan..itu terdengar payah di telinga ku?terlebih lagi gadis yang akan ku nikahi hanya ingin mengambil keuntungan benar-benar menjijikan sekali..,kita sangat tidak cocok nona, sama sekali tidak serasi anda jauh dari kriteria saya!"menautkan alis tebalnya menatap Jiyeon dengan tatapan tajamnya

"Anda pasti berpikir akan bisa mengambil banyak keuntungan setelah kita menikah, tapi sayangnya itu hanya akan ada dalam mimpi anda!"Sehun begitu yakin dengan pendapatnya menatap Jiyeon yang wajah marahnya mencoba menyela tapi Sehun masih terus melanjutkan kata-katanya

"Perlu anda tahu setelah menikah nanti tidak akan ada lagi barang-barang mewah ataupun hadiah yang akan ku berikan pada anda seperti sebelumnya.., saya akan membuat anda hidup tanpa adanya kemewahan,tidak ada baju mahal..tidak ada emas..dan perhiasan yang akan menghiasi rambut anda seperti sekarang"jelasnya dingin dan yakin

Jiyeon merasa darahnya mendidih mendengar penuturan Sehun yang begitu terdengar angkuh di telinganya Ia merasa begitu di rendahkan oleh Sehun yang selalu membahas bahwa dirinya menerima pernikahan ini karena harta,sehun salah besar memandang dirinya sebagai wanita seperti itu, kata-kata sehun lebih tajam dari matanya yang menatapnya kini, Jiyeon sampai mencengkeram gaunnya berusaha menahan emosinya yang ingin meledak.

Jiyeon kembali membuka suara karena benar-benar merasa marah

"Sebelumnya saya berniat akan bersikap baik pada anda,tapi kini berbeda ya.. akan sangat berbeda,saya akan mencari celah untuk membuat anda menderita tuan !"

Wajah datarnya tak kalah dingin dari sehun

"Ya..setelah menikah anda tidak akan bebas dari ku,aku bukan gadis sembarangan yang akan diam saat anda hina..,jangan menganggap remeh diriku tuan Sehun dan sebaiknya berhentilah berbicara omong kosong lagi dan terimalah kenyataan ini kau akan menikah dengan ku!,gadis yang kau bilang pecinta kemewahan itu heh!"menatap Sehun dengan tatapan tajam berbicara dengan nada tenang seperti Sehun dengan semburat senyum kejam setelah itu kembali mendatarkan raut wajahnya dingin, Jiyeon sedang menahan emosinya saat ini.

Sehun hanya menautkan alisnya,

beberapa detik kemudian hening dan mereka saling memberi tatapan dingin.

Sehun berdiri dari duduknya kemudian berujar

"Terserah anda saja.., anda bersikeras menerima pernikahan ini,ya ..mau bagaimana lagi,pernikahan ini sama sekali tidak merugikan saya dan keluarga saya, tidak ada lagi yang ingin saya bicarakan dengan anda, kita akhiri perbincangan ini nikmatilah kudapannya saya undur diri"

Sehun membungkuk singkat untuk memberi hormat setelahnya meninggalkan Jiyeon begitu saja yang masih memberikan tatapan dinginnya pada Sehun.

Jiyeon masih terdiam di tempatnya ia terus melihat sehun yang semakin jauh dan kini menghilang dari pandangannya,ia benar-benar tidak menyangka dan tidak percaya Sehun sang calon suaminya begitu angkuh memberi penilaian buruk tentang dirinya, Sehun terlihat merendahkannya dan memandangnya jijik, ia tidak terima di pandang seperti itu.

Jiyeon sampai ingin memaki dan menampar wajah Sehun dengan keras tadi, hati kecilnya sekarang tidak menginginkan Sehun untuk menjadi suaminya kelak.

ia tidak bisa menerima orang seperti Sehun yang memandang rendah dirinya untuk jadi suaminya,tapi ia tidak bisa membatalkan pernikahan ini,ini semua demi balas budi pada Canxu ayahnya.

setelah pernikahan ini ,semua akan selesai hutang budi bisa terlunasi jika Canxu benar mendapat keuntungan dari pernikahannya dengan Sehun.

miris untuknya setelah lepas dari tatapan kebencian Canxu kini ia harus berhadapan dengan orang seperti Sehun nantinya orang yang terlihat tidak bisa menghargai dirinya kata-katanya juga terdengar sangat kasar meski ia berbicara dengan nada yang tenang.

Tangannya gemetar hebat kini seperti sebelumnya ya jika ia di timpa rasa sedih yang menyiksa batinnya tangannya akan gemetar dengan sendirinya,ia beberapa kali terlihat mengambil nafas dan menghelakan nafas yang cukup panjang menenangkan dirinya agar gemetar di tangannya hilang.

melihat tangannya beberapa kali menyentuhkan tangannya yang gemetar ke bibirnya kemudian memejamkan matanya melupakan segalanya yang membuatnya emosi.

(•﹏•)

**

Sehun kini sudah ada di kamarnya acara pesta tadi sudah lama usai, ia telah berbaring di ranjangnya.

matanya belum terpejam ia terlihat memikirkan sesuatu memandangi langit-langit kamarnya, pikirannya kini berputar pada Jiyeon calon istrinya.

tentang raut wajah Jiyeon yang sebelumnya lembut seketika bisa berubah menjadi begitu dingin dan terlihat seperti gadis yang kejam, dengan sorot matanya membalas mata Sehun, baru kali ini ia bertemu dengan gadis yang berani menatapnya seperti itu.

dan mengatakan tidak tertarik dengannya benarkah? Sehun tidak yakin bahwa Jiyeon tidak tertarik dengannya, karena selama ini tidak ada yang pernah menolak pesona rupa seorang Sehun, Sehun yakin Jiyeon mengatakan tadi agar bisa menarik perhatiannya saja.

'Tidak mungkin ia tidak tertarik dengan ku,sudah pasti alasannya mau menikah karena harta dan rupa ku,dia hanya mencoba menyembunyikan semua itu karena tidak ingin terhina karena keangkuhannya!'batinnya

Kini Sehun memejamkan matanya, satu lengannya menindih keningnya.

'tidak ku sangka aku akan berakhir menikah dengan gadis angkuh dan licik seperti dia'.

"Hah...!"Sehun mengehelakan nafasnya meringankan sedikit pikirannya yang kacau

'tidak akan ku biarkan dia menyentuhku nanti setelah menikah,meski seujung kukupun tidak akan ku biarkan !'yakin Sehun.

~

~

( ˘ .˘)Z..z..z

Suasana di kamarnya begitu hening akhirnya Sehun benar-benar terlelap setelah pikirannya berkutat memikirkan Jiyeon.

(-_-メ)

{Terlalu percaya diri lu Hun...}

TBC

___________________________________________

Di next chapter mungkin akan ada pernikahan :v, dan karakter baru akan muncul ya guys pantengin terus ye..yang buat cerita gua lama update adalah proses edit picture yang terbilang cukup nguras waktu dan tenaga... karena harus mencari gambar yang pas dengan suasananya untuk di edit biar dapet feelnya , terimakasih udah follow,vote and coment love you all (~‾▿‾)~