:)
Baca sambil ngemil di jam santuy
Semoga bisa menghibur kelen yang gabiut
__________________________________________
"Ini!"ucap Jiyeon sembari menyodorkan satu tangkai bunga persik pada Sehun, sembari berjalan mundur di hadapan Sehun
"Selamat ulang tahun Sehun"Jiyeon tersenyum tulus
Sehun masih melangkah dengan pelan
Sehun melirik bunga pemberian jiyeon kemudian menatap gadis yang pipi,hidung dan telinganya sudah memerah karena udara yang begitu dingin, dan beberapa butiran salju bertengger di beberapa helayan rambutnya,Sehun cukup lama memperhatikan wajah istrinya
Setelahnya Ia kembali mengabaikan Jiyeon sembari terus berjalan
"Em .. ya..selamat ulang tahun Suami..ku..!,ini sebagai ucapan selamat dariku"jelas Jiyeon kembali menatap manik elang Sehun dengan cengiran manisnya, mereka saling bertatapan sembari berjalan pelan, Jiyeon masih dalam posisi berjalan mundur di hadapan Sehun
Liu menyimak dengan gurat serius
Kini Sehun menghentikan langkahnya Jiyeon ikut berhenti melangkah mundur
Sehun melihat Jiyeon dan bunga persik bergantian cukup lama
Alih-alih menerima bunga pemberian Istrinya Sehun lebih memilih memberikan payungnya pada Jiyeon

"Pakai ini ,kita harus segera bergegas kembali sudah terlalu lama kita berada di luar" ujarnya pelan pada Jiyeon
Liu memperhatikan tuan mudanya dan Jiyeon bergantian,
'Nona Jiyeon memberikan bunga seperti memberikan sebuah tanda cinta dengan senyuman yang terlihat begitu tulus dan manis hanya di perlihatkan pada tuan Sehun saja,mungkinkah nona muda sekarang sedang menyatakan perasaan cintanya secara langsung lewat bunga pemberiannya itu pada tuan muda?'Liu menautkan alisnya
'Dan tuan muda Sehun terlihat terlihat biasa saja bukannya menerima bunga nona Jiyeon ia malah memberikan payungnya woh..jadi..tuan muda sedang menolak secara halus perasaan nona Jiyeon padanya!'
' wah..tuan mudaku kau panutanku berulang kali menolak perasaan wanita yang menyatakan cintanya padamu,dan bisa memikat hati wanita sekelas nona Jiyeon dan menolaknya mentah-mentah benar-benar luar biasa,Hem.. sampai kapan kau menolak semua perasaan wanita padamu tuan!, apa sampai kau bisa menyatakan perasaan mu pada nona Irene?, kau benar-benar penjahat wanita tuan muda !'Liu menyipitkan Maniknya dengan tatapan yakin pada opininya itu
'kau begitu banyak mempermainkan perasaan para wanita padahal saat ini istrimu adalah nona Jiyeon,tapi kau lebih memilih nona Irene sebagai wanita yang kau cintai!kau bahkan menggantungkannya!'
itulah asumsi Liu dalam hati untuk adegan yang ia lihat saat ini di depan matanya,ia sedikit menaruh rasa iba pada Jiyeon terus memandangi senyum indah nona mudanya itu
"Aku tidak butuh...~"belum Jiyeon menyelesaikan kata-katanya untuk menolak payung pemberian Sehun
Tapi Sehun kini sudah menautkan payungnya pada bahu Jiyeon
"Eh..!??"Jiyeon mengerjab lucu
Sehun kembali berjalan tanpa mengenakan payungnya kini, tapi Liu dengan cepat mengejar dan memayungi tuan mudanya itu dengan payung yang sebelumnya ia gunakan
"Haiss.. jadi dia menolak ucapan selamat dari ku ya..dasar bocah tengik!" Gumam Jiyeon kesal masih menggenggam bunga persiknya dan memegang payung pemberian Sehun,kembali mengikuti Sehun dari belakang.
***
Tamu tampak sudah berdatangan tamu yang di maksud adalah Yeonseok,sang istri dan kedua anaknya,Yoona sang suami dan satu putranya.
Zhaou,Yinok,Sehun dan Jiyeon menyambut mereka
Jiyeon memang sudah mengenal mereka tapi belum terlalu dekat, kini terlihat mereka mengobrol dan perbincangan hangat,yang terlihat tidak berbicara atau berekspresi hanyalah Sehun dan Huan

(Oh Yang mi istri dari Yeonseok anak dari salah satu Jenderal kerajaan,pendiam,lemah lembut,baik hati,sangat keibuan )

(Oh Huan putra pertama Yeon Seok berusia 13 tahun bijak,sopan,cerdas,suka dengan sastra,dan kaligrafi, seperti ayahnya,sedikit pendiam seperti ibunya ia juga cukup ramah)

(Oh Guo Anak laki-laki ke dua Yeonseok, berusia 11 tahun periang, begitu terobsesi pada ilmu bela diri pedang ingin bisa seperti kakek dan pamannya Sehun yang sudah menjadi master dalam permainan pedang,banyak bicara, cerdas,begitu energik,tidak terlalu suka membaca)

(Do Yuan putra pertama Yoona berusia 4 tahun ,polos dan selalu ingin tahu juga banyak bicara)
Bisa di bilang semua cucu zhaou berjenis kelamin laki-laki dan kini Yoona tengah mengandung anak ke dua dan mereka begitu mengharapkan anak perempuan yang akan lahir

(Do Tian yu,Suami dari Yoona jabatannya adalah panglima kerajaan yang hebat,bukan hanya tampan ia baik hati juga bijak,dan suami yang penuh perhatian pada istrinya)
Siang itu di adakan permainan memanah ala keluarga Oh mereka akan menunjukan bakat dan keahlian mereka dalam memanah, Kegiatan memanah di lakukan untuk bersenang-senang di siang hari
kini Sehun sudah terlihat mengganti pakaiannya
"Tunggu di sini tuan biar aku saja yang masuk kedalam untuk mengambil busur panah anda"ujar Liu,
Sehun mengangguk
Setelahnya Liu masuk ke dalam ruangan yang di penuhi barang,ia mengedarkan pandangannya mencari busur panah tuan mudanya di sana
Di luar Sehun terlihat melamun dengan alis tebal bertautan sembari melipat kedua tangannya bersender pada dinding kayu terlihat berpikir
Kilas balik ingatan Sehun
Sehun sebelumnya mencari Jiyeon karena suatu urusan yaitu menyuruh Jiyeon menyiapkan hidangan lezat khusus untuk keponakannya Yuan,agar ia bisa dekat dengan keponakan kecilnya itu
Sehun tak sengaja mendengar perbincangan jiyeon dengan xixi yang membahas dirinya,ia cukup penasaran kini,mendengar diam-diam perbincangan kedua wanita itu
"Aku sangat senang nona dan tuan muda bisa terus akur dan sepertinya tuan muda sudah tertarik dengan anda karena perhatian manis anda padanya katakan padaku sejak kapan anda mulai jatuh cinta pada tuan muda? !"itu xixi yang berujar
"Apa!! jatuh cinta pada Sehun Jangan bercanda xixi!!,kau tahu aku bersikap seperti ini hanya untuk melihat wajah kesal dan dungunya itu,bukan untuk menarik perhatiannya ..."ucap Jiyeon dingin
"Saat aku bersikap baik dan manis padanya!,ekspresi bodohnya itu langsung keluar hahahaha sungguh menyenangkan melihatnya, seandainya aku bisa mengabadikan wajahnya itu kkkk sudah pasti akan langsung ku pamerkan dan ku tempel pada setiap dinding kkkk,"
Sehun yang mendengar kini menyipitkan maniknya yang tajam
"Apa maksud anda nona aku tidak mengerti??!"
"Hah..aku hanya mempermainkannya!, siapa juga yang menyukai pria payah dan dingin seperti dia ewhhh. .. ,setiap hari berkata manis di depannya benar-benar membuat ku mual!!"
"Jadi sikap anda selama ini hanyalah berpura-pura begitu?!"
"Tentu saja,aku sangat senang dia acuh padaku, dia hanya akan dapat omelan dari ibu dan tatapan cemooh dari orang-orang di dekatnya ahaha, akan lebih seru kalau sampai ada yang menampar wajah dinginnya itu kalau dia bersikap kasar lagi padaku!"
"Nona ini tidak benar.. tujuan anda mempermainkan suami anda adalah salah,terlebih alasannya agar tuan Sehun di marahi"
"Aku tidak salah..!,siapa suruh Sehun orang menyebalkan,dia juga sering marah-marah seperti pria tua!,dia itu kejam dan tidak berperasaan dia pantas di jahili dan pantas mendapat omelan"
"dia tidak pantas mendapatkan kasih sayang dari banyak orang..kupingku panas setiap kali ibuku(Tae hee)ayah(Canxu),selalu memuji-mujinya dulu, dia bahkan tidak sehebat itu,ceh.. orang seperti Sehun hanya pantas di kucilkan ia tidak pantas mendapatkan cinta dari siapapun!!"kata-kata Jiyeon terdengar serius wajahnya bahkan dingin seperti perkataannya
"Nona ingatlah, bagaimana pun dia adalah suami anda saat ini..,bagaimana kalau sampai hati tuan Sehun benar-benar luluh pada anda,dan tuan Sehun tahu anda sekarang hanya mempermainkannya"ucap xixi
"Ceh..jangan bercanda xixi tidak akan mungkin!,kau ini .. bisa-bisanya berpikir begitu,aku tahu orang seperti apa Sehun itu, orang seperti dia tidak akan mungkin menyukai ku meski aku bersikap baik padanya dan akupun tidak akan pernah Sudi menyukainya,itu tidak akan pernah terjadi,kau tidak tahu apa-apa Xixi"
"Menurut ku anda mempermainkan hati tuan muda atau tidak,itu tidak akan menjadi masalah yang berarti,karena tuan Sehunkan sudah menjadi suami anda!!"
"Hah..kau tidak mengerti Xixi..Sehun punya kekasih gelap saat ini!, ia sepertinya sangat menyukai wanitanya, itulah alasannya sebelumnya membuat Chedol berpura-pura menjadi dirinya untuk menakuti para putri yang akan di jodohkan dengannya,itu cara halus ia menolak perjodohan yang di paksa oleh orang tuanya"
"ceh..si payah itu pengecut sekali bukan!,tidak berani menentang permintaan orang tuanya,kurasa kekasih gelapnya itu rakyat biasa dan hubungan mereka tidak dapat restu dari ibu dan ayah mertua itulah sebabnya Sehun memanfaatkan pernikahan ini,membuatku selalu jengkel agar jauh darinya agar ia bisa terus berhubungan gelap dengan kekasihnya itu,dan kurasa mungkin mereka sudah menikah diam-diam di luar sana bisa jadi wanita itu adalah istri simpanan Sehun sekarang!!"yakin Jiyeon
Xixi sulit mencerna cerita nonanya lebih tepatnya kurang percaya,ia kurang mengerti dan hanya menyimak sekarang
"Aku tidak bisa membiarkan orang sepicik dan semenyebalkan Sehun mendapat kebahagiaan di atas penderitaan ku,ya aku cukup menderita selama ini hidup dengan orang seperti dia!!"
Jiyeon mengambil ranting bunga Persik ia hadapkan di wajahnya sembari memicingkan maniknya tajam
"Jadi..aku bertekad untuk membuat hidupnya tidak bahagia,dan tidak merasa tenang,akan ku buat dia merasa kesal di setiap harinya agar dia cepat menua ...dan mati secara... perlahan.."Jiyeon kini mematahkan ranting bunga persik itu dengan mudah membuatnya menjadi dua bagian
"Ahahahaha...HaHahahaha..hahahaha!!!"
Jiyeon tertawa jahat
"No..na..,ehhehe"xixi cengengesan sambil terheran-heran karena tidak ada yang lucu untuk di tertawakan tapi ya ia ikut saja tertawa untuk menghargai nonanya,
Xixi merasa nonanya terlihat berlebihan tampaknya nonanya itu terlalu banyak membaca buku,sampai ia terlihat kejam dan dingin seperti ini terlihat berhalusinasi seolah seperti salah satu tokoh antagonis di buku cerita yang ia baca
Sehun yang mendengar semuanyapun, ikut menyipitkan maniknya meninggalkan tempat itu
Kilas balik ingatan berakhir
'sudah ku duga semua sikapnya hanyalah sandiwara saja,kau pikir aku pria bodoh yang bisa di permainkan begitu?! ceh.. memandangnya sebagai wanita saja tidak pernah?!'
'aku bahkan tidak pernah termakan semua sikap dan kata-kata manisnya,akan ku buat dia menelan ludahnya sendiri!!'
'dia bahkan menyebarkan fitnah bahwa aku memiliki kekasih gelap?!!, apa-apaan dia dasar wanita gila!,entah apa tujuannya melakukan semua ini,dia benar-benar tidak waras!,otaknya perlu di perbaiki dan dia butuh di beri perhitungan!!'
Itulah dalam pikiran Sehun saat ini di penuhi perasaan kesalnya untuk Jiyeon
Dan di saat itulah Jiyeon datang menyapa Sehun sebuah kebetulan
"Suamiku..! apa yang sedang kau lakukan di sini?!"ujarnya tak lupa dengan senyumnya
Baru saja Sehun memikirkan Jiyeon,Istrinya itu sudah muncul di hadapannya jangan lupa bahwa Jiyeon memang akan selalu menempel pada Sehun akhir-akhir ini, sudah menjadi salah satu kegiatan wajibnya mengganggu dan membuat Sehun kesal
Sehun mengalihkan pandangannya kelain arah acuh tak menjawab
"Kau mencariku ya?!"Jiyeon dengan percaya dirinya
"Jangan mengada-ada!"ketus Sehun membantah
"Wah..Kau terlihat tampan dengan baju ini!!"Jiyeon melirik tampilan Sehun yang kini sedikit berbeda
"Berhentilah membual seperti ini, apa kau tidak lelah?, pergi sana!!"Sehun menatap dingin wajah Jiyeon
"Apa maksudmu suamiku,akukan istri mu sudah seharusnya aku bersikap seperti ini,lagi pula kau memang tampan.. aku tidak berbohong "masih dengan senyumnya dan sekarang terkekeh ia mendekat
'semua kata-kata dan raut wajahnya terlihat alami, benar-benar pandai berpura-pura,untung aku tahu kebusukan nya!'ujar Sehun dalam hati ia menyipitkan maniknya
"Kau mungkin bisa menipu yang lain tapi tidak denganku!"tutur Sehun dingin
"apa kau begitu tergila-gila pada ku!,kau tampaknya sangat menyukaiku sampai kau seperti ini!!"ucap Sehun yakin
Jiyeon membelalakan maniknya
"Ya... itulah sebabnya kau terus mencoba menarik perhatian ku selama ini dengan menggodaku!!"Sehun mencoba memancing Jiyeon mengakui sendiri tentang sandiwaranya selama ini
Sehun memalingkan wajahnya dari Jiyeon ke arah lain
"Tapi maaf saja nona.. berusahalah lebih keras..,karena aku tidak akan luluh apa lagi dengan orang aneh seperti mu!"ujarnya angkuh sembari memicingkan maniknya
"Ceh"Jiyeon memutar bola matanya setelahnya ia mendekat pada Sehun menepis jarak diantara ia dan Sehun sembari berkacak pinggang menantang
"Em..ya mungkin terlihat seperti itu..ahahaha!!"Jiyeon terkekeh
'Bangun dari tidur mu,Ti..dak mungkin aku menyukai orang seperti mu!,itu bisa menjadi mimpi buruk untuk ku'batin Jiyeon
masih dengan mengulas senyumnya ia mencengkram salah satu pundak lebar Sehun dengan salah satu tangannya sekarang
"Aku hanya berusaha menjadi istri yang baik buatmu..suamiku kau sendirikan!,yang memintanya waktu itu,apa kau lupa suamiku?!!"
"Em..bagaimana jika saat ini kau yang sangat menyukaiku suamiku!!"ujar Jiyeon sembari terus memperhatikan wajah Sehun
Sehun mendorong kening Jiyeon dengan jari telunjuknya menjauhkan wajah istrinya itu darinya karena terlihat terlalu dekat dan benar-benar mengganggunya

"Selain gila,kau juga bodoh ternyata !,apa aku pernah terlihat menyukaimu selama ini?!!,Jangan pernah berharap,kau dengar!!"ujar Sehun dingin
Sehun masih melanjutkan kata-katanya
"Berhentilah memanggilku dengan sebutan menggelikan itu(Suami),aku benar-benar muak setiap kau memanggilku dengan sebutan itu,kau semakin membuatku mual dan jijik "ujarnya tenang
"Dan satu hal lagi, aku diam selama ini hanya karena kau bersikap baik pada keluarga ku!"jelas Sehun masih memandangi wajah Jiyeon
"jika sampai mereka tahu kemunafikan mu dan menyakiti hati mereka!,aku tidak akan tinggal diam!,pastinya aku akan membuatmu begitu menyesal nanti!"lanjut Sehun ucapannya dingin terlihat begitu yakin akan ancamannya
Jiyeon menyimak masih pada posisinya
"Wah..aku takut...,aku tidak mengerti kau ini membicarakan apa?!"Jiyeon mengernyit berpura-pura menampilkan ekspresi takutnya,Sehun tahu Jiyeon tidak menanggapi kata-katanya dengan serius
Sehun menjauhkan tanganya dari wajah cantik wanita yang ada di hadapannya sekarang melipat kedua tangannya di depan dada
"Aku.. merasa kau orang paling bodoh karena menerima pernikahan palsu ini!,tapi terimakasih ..sudah mau menerima pernikahan ini, aku jadi benar-benar terbebas dari desakan orang tuaku sebelumnya"
Kini Sehun menepis lengan Jiyeon dengan kasar sekarang ia terlihat mendekatkan wajahnya di telinga Jiyeon sedikit berbisik di sana
"Dengar ini,selama ini aku hanya sedang manfaatkan mu..,dan terimakasih ... Sudah bersikap menjadi istri yang baik di depan keluargaku,jika tidak aku pasti sudah membuang mu !!"
Jiyeon yang mendengar semua perkataan yang keluar dari bibir Sehun,membuat Istrinya itu menatapnya dengan tajam,
kini ia sudah menjauhkan wajahnya dari telinga Jiyeon menatap lekat-lekat manik Jiyeon yang lebih pendek darinya sembari berujar kembali melanjutkan kata-katanya
"Ya.. membuang dan menyingkirkan mu jauh-jauh dari kehidupan ku dan keluarga ku !,itu jika.."
Kini Sehun kembali menyentuh kening Jiyeon dengan jari telunjuknya
" kau!,... tidak!,...berguna!, ..untuk ku!"
mendorong pelan kepala Jiyeon beberapa kali dengan jarinya setiap ia mengeluarkan kata-katanya,jiyeon terlihat membeku dengan ekspresi dinginnya
"tapi...ternyata kau cukup berguna, benar-benar bisa di manfaatkan!"Sehun menjauhkan tanganya, sembari menatap lekat-lekat wajah Jiyeon menikmati raut wajah istrinya yang terlihat memerah sekarang karena menahan amarahnya
Plak!!!
Tamparan keras dan tiba-tiba di layangkan ke salah satu pipi Sehun sampai membuat wajahnya menghadap ke samping
Sehun terbelalak marah ,tampaknya Jiyeon benar-benar sudah tersulut emosi sekarang
"Kau..!"berang Sehun menoleh dan melotot tidak terima ia mencengkram kuat kerah baju Jiyeon wajah keduanya mengeras dan saling bersitatap
ingin rasanya Sehun membalas tamparan jiyeon jika saja orang yang di hadapannya ini adalah laki-laki mungkin Sehun sudah menghabisinya hanya dengan sekali pukul.
Jiyeon terlihat ikut menarik kerah baju Sehun menantang tatapan marah Sehun mereka berdua sama-sama mengerang tengah tersulut emosi
Dan di situlah Liu datang
"Tuan..!! aku sudah menemukan busur pan ...wah maaf mengganggu kalian!"Liu membalikkan tubuhnya merasa mengganggu kedua pasangan suami istri itu,
Sehun dan Jiyeon menoleh ke arah liu,mereka sama melepaskan cengkraman mereka dengan kasar,tubuh Jiyeon sampai gontai karena dorongan kuat dari Sehun,dorongan dari Jiyeon tidak berpengaruh sama sekali pada tubuh tegap Sehun
Jiyeon beranjak pergi dari tempat itu dengan berjalan kesal ia begitu cepat melewati Liu ,dan meninggalkan Sehun yang membeku di sana dengan wajahnya yang masih terlihat marah dengan alis bertautan memandangi kepergian Jiyeon
***
Jiyeon terduduk di pojok kamar di tempat baru itu,Ia duduk meringkuk di samping lemari, terlihat termenung dengan sorot mata menyalang,
tangannya bergetar hebat karena merasa sedih yang bercampur aduk ia tidak menangis seperti sebelum-sebelumnya
Jiyeon bertekad tidak ingin lagi menjadi wanita lemah dan cengeng,
Yang membuat Jiyeon emosional saat ini bukan karena tahu bahwa Sehun benar-benar memanfaatkannya,ia masih bisa mengabaikan hal itu, karena Jiyeon Sebelumnya juga sudah pernah di manfaatkan oleh yahnya Canxu
Tapi yang membuatnya tersulut emosi saat ini mendengar semua kata-kata yang keluar dari bibir Sehun yang begitu menusuk dan yang paling membekas adalah kata
'Buang!'
kata itu yang mampu membuat perih hatinya, kata yang dulu pernah di lontarkan ayahnya untuknya
Seolah dirinya benar-benar tidak berharga ia hanyalah sampah yang tak terlihat selalu di pijak-pijak pantas untuk di singkirkan, kenapa takdirnya begitu buruk kenapa dewa terus memberinya cobaan seperti ini,
kenapa orang seperti Sehun begitu mudah mengeluarkan kata-kata keji yang begitu melukai hatinya, apa salah dan dosa yang di lakukan Jiyeon sampai harus hidup penuh penekanan,dan selalu berakhir dengan kekecewaan.
Terlebih harus terikat dengan orang sekejam dan sedingin Sehun yang tidak punya hati, begitu dingin dan tidak berperasaan, Sehun bukan hanya memanfaatkannya tapi juga berniat akan menyingkirkan dan membuangnya,jika Jiyeon tidak berguna untuknya
jika saja saat itu Canxu tidak menolongnya dari percobaan bunuh dirinya saat itu dan tidak berjanji untuk tidak mengulangi aksi nekatnya mengakhiri nyawanya sendiri,
mungkin Jiyeon sudah lama terbebas dari kehidupannya yang memuakkan dan ia tidak akan merasakan lagi yang namanya tersiksa batin dan tidak akan hidup bersama orang seperti Sehun sekarang
"Si*lan, br*ngsek,bedeb*h.."geram Jiyeon, tangannya masih bergetar,sembari mengumpat
"Jiyeon kau bisa menghadapinya,kau bisa...! jangan menangis karena orang brengsek seperti mereka..tunjukan kau bukan orang yang lemah!!"Jiyeon terus berusaha menguatkan dirinya dari keterpurukannya
gumamannya terdengar bergetar beberapa kali mengambil nafas dan memejamkan mata sembari menyentuhkan tangannya yang masih bergetar ke letak jantungnya mencoba tegar dan kembali tenang
Hatinya terasa nyeri,apapun yang ia lakukan meski dengan niat yang baik sekalipun pasti tetap akan selalu di nilai buruk oleh orang seperti Sehun dan Canxu,dan kata-kata Sehun selalu berhasil melukai hati Jiyeon
**
Di lain tempat masih berada di rumah baru itu
Liu memperhatikan terus tuan mudanya ia sebelumnya mendengar percakapan Sehun dengan Jiyeon di gudang
'padahal aku belum sempat menceritakan tentang nona Jiyeon tapi tuan muda tampaknya lebih tau segalanya,tentu saja diakan suaminya'batin Liu
'Tapi aku merasa kasihan pada nona Jiyeon karena di manfaatkan untuk tujuan tuan muda, kata-kata tuan Sehun tadi benar-benar terdengar jahat,mengapa ia bisa tega ingin menyingkirkan nona Jiyeon jika tak lagi di butuhkan!,wah..tuan muda!'
'ini..semua tidak benar kata- kata dan perbuatan tuan muda salah,meski yang di cintainya nona Irene saat ini tapi Istrinya adalah nona Jiyeon sekarang,dan nona Jiyeon terlihat sudah berusaha mengambil hati tuan muda dengan perhatiannya dan sikap manisnya tidak seperti saat awal-awal menikah!'kembali Liu berkutat dengan pikirannya memandangi Sehun yang melesatkan panahnya
'Cinta memang tidak bisa di paksa tapi ia harusnya tidak membalas kasar jika memang tidak suka,yang membuatku bingung.. jika tuan muda benar-benar mencintai nona Irene,kenapa ia belum menyatakan perasaannya juga sampai sekarang'
'dan kenapa ia tidak mengatakannya langsung saja pada ibu dan ayahnya tentang siapa orang yang ia cintai,aku yakin tuan besar dan nyonya besar akan menerima nona Irene,hah...kenapa semuanya menjadi begitu kacau dan rumit aku bingung dan kepalaku benar-benar sakit jika memikirkan semua ini'
'hah..tuan muda bukan hanya raut wajahmu yang sulit di pahami dan
penuh teka-teki tapi juga kisah cinta dan pernikahan mu juga !' :( Liu dengan pikirannya terus memperhatikan Sehun dari posisinya yang cukup jauh memandang
Sehun tampak tenang seperti biasa seolah tidak terjadi apapun sebelumnya,ia benar-benar tidak menyesali semua pernyataan untuk Jiyeon, harapannya sekarang semoga Jiyeon tidak lagi mengusik dan bersandiwara dengan kata-kata manisnya untuk dirinya,semoga Istrinya itu mengerti ia muak dengan kepalsuan Jiyeon yang berpura-pura baik padanya
Di tempat itu semua keluarga Oh berkumpul, Tiannyu mengajari Yuan menggunakan panah kecil sesuai ukurannya dan anak panahnya tidak tajam, Yanmi berbincang hangat dengan sang suami Yeonseok,Yinok dan Zhaou sembari menikmati teh,Huan sibuk membaca buku dengan tenang di kursi santainya
Sehun membidik dan melesatkan panahnya pada target,Sehun selalu berhasil mengenai target dengan tepat di bantal jerami
"Woh kau hebat sekali paman kau selalu tepat sasaran!,tujukan padaku bagaimana caramu bisa selalu tepat sasaran seperti itu!"pinta Guo pada Sehun
Sehun kini menunjukan dan membantu Guo dalam memanah mempraktekannya langsung pada ponakan laki-lakinya itu
"Posisi ini sudah benar,fokus pada target gunakan satu matamu ~"ujar Sehun membimbing
"Sehun di mana jiyeon?!"Yona tiba-tiba datang dan bertanya pada Sehun
Sehun hanya menoleh setelahnya ia mengabaikan pertanyaan kakaknya dan masih membantu Guo mengajarinya melesatkan panah agar tepat sasaran
"Dasar anak ini!"kesal yoona yang merasa di abaikan ia pun berniat kembali ke tempat duduknya
"Jiy !!"seru Yoona senang karena melihat Jiyeon baru saja datang
Sehun hanya melirik singkat dengan ekor matanya ke arah Jiyeon setelahnya ia kembali mengabaikan masih membimbing Guo
"Kemarilah ,kau bisa memanah?!"seru Yoona
Jiyeonpun mendatangi Kaka iparnya yang tengah hamil besar itu
"Aku tidak terlalu handal dalam memanah kak,adikku tyuzu dia yang sangat berbakat dalam hal memanah"Jiyeon berkata jujur sembari mengulas senyum
"Kalau begitu kau harus minta Sehun untuk mengajari mu!,agar kau bisa jadi handal sepertinya!"tutur Yoona
"Apa?!,kurasa tidak perlu kak..."Jiyeon terlihat ragu dan enggan
"Benar Jiyeon memanah salah satu keahlian yang harus di miliki wanita ,Sehun ajari jiyeon memanah" ujar Zhaou dari duduknya memberi saran dan menyuruh Sehun untuk mengajari jiyeon
"Dia tidak cocok memegang panah Ayah..,dia hanya cocok memegang pisau dapur!"remeh Sehun enteng yang masih memperhatikan Guo yang bersiap melesatkan panahnya,membuat senyum Jiyeon menghilang di sana

Guo melesatkan panahnya dan tepat sasaran sekarang
"Wah lihat paman aku tepat sasaran!!" Guo terlihat senang karena anak panahnya kini tepat sasaran karena ajaran Sehun
"Lagi pula saat ini paman sedang mengajariku kakek,lain Kali saja ya bibi!"jelas Guo pada Zhaou dan Jiyeon
Jiyeon tersenyum pada guo
"Bibi bisa belajar sendiri tidak masalah"
Kini memandang Sehun masih dengan mengulas senyumnya
"Suamiku.. aku bukan hanya ahli dalam memegang pisau dapur..bisa di bilang aku tidak buruk dalam hal memanah,aku sering mendapat nilai bagus dari guruku"
Jiyeon kini mengambil busur panah dan anak panahnya yang sudah di sediakan
'dia masih saja memanggilku seperti itu,ceh.. dasar batu! begitu keras kepala'batin Sehun masih mengabaikan Jiyeon dengan wajah dinginnya
Kini Jiyeon terlihat berancang-ancang ia menarik busur panahnya menutup satu matanya dan satu matanya di gunakan untuk fokus pada target
Sfutt ...Ctak
Jiyeon melepaskan anak panahnya,anak panah itu melesat dengan cepat dan menancap tepat di titik tengah lingkaran merah yang ada di bantalan jerami
"Tepat sasaran!"pekik seorang penilai poin di sana dengan bendera kecil yang ia kibarkan sebagai tanda bahwa Jiyeon berhasil mengenai target dengan tepat
Jiyeon mengangkat salah satu alisnya memandang Sehun dengan gurat angkuh
'kau lihat itu sialan!'ujarnya dalam hati pada Sehun
"Wah..kau hebat jiy"Yoona senang sembari bertepuk tangan
Zhaou dan yinok yang memandang dari kejauhan ikut bertepuk tangan yang lainpun begitu
"Ternyata bibi bisa memanah dengan baik!"gumam Guo yang terdengar oleh Sehun
"Kurasa ia hanya beruntung tadi"ujar Sehun terdengar meremehkan
Sehun kini menarik busur panahnya dengan kuat anak panah itupun melesat dengan cepat membelah anak panah jiyeon yang sebelumnya tertancap di jerami tadi
Guo mengambil teropong kecil dari sakunya iapun melihat dengan jelas anak panah Sehun di sana
"Woh...anak panah bibi sampai terbelah menjadi dua,kau benar-benar hebat paman !!"kini Guo bertepuk tangan dengan semangat dan begitu terkagum pada Sehun
Jiyeon yang melihatpun memicingkan maniknya memandang Sehun yang begitu meremehkannya,kini Jiyeon beranjak dari tempatnya ia menuju target yang lain
Di hadapan mereka di sediakan 4 target yang masing-masing jaraknya jauh berbeda
Dan kini terlihat Jiyeon melesatkan anak panahnya pada masing-masing target,
3 tepat sasaran 1 meleset keluar dari garis merah
hampir Jiyeon mendapatkan nilai sempurna,ia memang tidak terlalu handal apalagi sekarang Jiyeon tidak fokus pada target, karena fokusnya sekarang adalah untuk mengurangi getaran tanganya seperti sekarang mencoba menetralkan kecemasan pada hatinya
Sehun dengan cepat melesatkan anak panahnya tidak bergerak dari posisinya ia bahkan terlihat sangat tenang Sehun kembali membelah anak panah Jiyeon di banatalan jerami,dan nilai mereka sama
"Tumben sekali paman tidak tepat sasaran"heran Guo karena Sehun tidak mendapat nilai sempurna
Sehun tidak bermaksud membidik sasaran ia hanya bermaksud menyingkirkan anak panah jiyeon dari sana,Kini Sehun dan Jiyeon saling berpandangan tidak ada yang tahu kecuali Liu bahwa mereka saling memberi tatapan permusuhan
Dari kejauhan Zhaou dan Yinok duduk menikmati teh dan cemilan mereka sembari menyaksikan pertunjukan panahan itu,
"Terus awasi mereka"ujar Zhaou pada Yinok untuk Sehun dan Jiyeon
Yinok dengan senyum samarnya
"Sehun banyak berubah,aku pernah melihat Sehun tersenyum saat bersama Jiyeon"
"Benarkah?!"
Yinok mengangguk sembari mengulas senyum
"Aha.haha.. syukurlah"Zhaou ikut tersenyum cerah
"Jiyeon,anak yang ceria sifatnya itu ternyata berbeda dengan Sehun yang kaku ,dia begitu manis dan polos,dia juga pintar dalam segala hal dia sangat cocok dengan Sehun"Yinok terdengar memuji Jiyeon
"Aha..ha ha berarti aku tepat memilihkan pasangan untuknya(Sehun),aku rasa kita nanti akan mendapatkan cucu yang cerdas melebihi Sehun dengan wajah seperti berlian pastinya ahahahaha "
Yinok ikut tersenyum mendengar penuturan Suaminya
Zhaou melanjutkan kata-katanya
"Aku merasa mereka sudah di takdirkan bersama saat pertama kali melihat Jiyeon,aku selalu ingin cepat-cepat memperkenalkannya dengan Sehun saat itu, untunglah perjodohan sebelumnya dengan anak Mentri Han belum di resmikan aku datang di saat yang tepat meski sebelumnya sempat mempertemukan Sehun dengan Tyuzu adik Jiyeon, Jiyeon bukan hanya gadis yang cantik ia memiliki prestasi yang bagus dan pandai dalam beberapa hal"
"Yang terpenting bagiku bukan sebuah prestasi,harus cantik ataupun kedudukan keluarganya, aku hanya berharap ia bisa menjadi pendamping yang baik buat anak kita yang satu itu!, mencairkan sifat dinginnya, mengurangi eksperi seriusnya,dan aku benar-benar berharap Jiyeon bisa memberi Sehun kebahagiaan dan warna dalam hidupnya"Yinok memandangi Jiyeon dan Sehun
"Sempurna!"ujar penilai poin ,kini
Sehun mendapatkan nilai sempurna
Biasa bagi keluarga Oh,
Sehun memang ahli dalam memanah,dan masih banyak beberapa keahlian yang Sehun kuasai dengan baik, Sehun adalah orang yang cerdas dan gampang menangkap terlebih lagi ia anak dari seorang Jenderal besar, sejak kecil sudah mendapat beberapa pelatihan bagaimana cara menggunakan beberapa senjata tajam dan ilmu bela diri
***
Malamnya
Acara yang di nantipun tiba yaitu perayaan Ulang tahun Sehun
Semua orang sudah berada di dalam aula yang sudah di persiapkan tadi hidangan lezat sudah tersedia di hadapan masing-masing tamu yang duduk teratur di tempat masing-masing,mereka di layani dengan pelayanan baik
tempat itu merupakan aula yang sangat luas,tempatnya tidak dingin ataupun hangat udara dalam ruangan normal,Jiyeon sedikit bingung tidak mendapati Sehun padahal ia adalah bintang utama acaranya ini tapi Jiyeon memilih acuh dan ia cukup senang tidak melihat wajah Sehun di sampingnya.
"wah.. pertunjukan akan di mulai!"girang Guo
"Pertunjukan apa?"Jiyeon menoleh pada Guo yang duduk di sampingnya tidak terlalu jauh
"Bibi tidak tahu?!"Guo balik bertanya
"Pertunjukan seni pedang bi"itu Huan yang menjawab pada Jiyeon
"O..."Jiyeon mengangguk
Kini dua orang datang dan berjalan ke tengah aula berdiri di tengah semua tamu,mereka mengenakan baju hitam dan putih saling berhadapan memberi hormat
Mereka juga menggunakan topeng dan membawa pedang yang masih dengan sarungnya
Suara pukulan Tambur di pukul dengan berirama sebagai latar musik pertunjukan
{Tambur,berupa gendang/bedug yang ukurannya tidak terlalu besar,cara memainkannya menggunakan kayu atau alat pukul khusus suara tambur bisa di jadikan sebagai penyemangat di medan perang }
Dua orang itu bergerak dengan indah mengikuti dengungan tambur mereka membuka sarung pedang itu begitu dramatis dan mereka memainkan pedang yang terlihat sangat tajam dan berbahaya, terdengar bunyi saat mereka mengibaskan pedang mereka karena saking tajamnya,
Mereka terus bergerak seperti menari dengan tegas dan anggun menampilkan jurus-jurus pedang indah dan berbahaya, terlihat seperti master atau ahli dalam permainan pedang,bergerak lihai begitu profesional
beberapa kali mereka seperti melayang di udara kedua pria bertopeng itu tak urung terlihat beradu pedang saling menyerang dan menghindar menimbulkan ketegangan untuk para penonton,baju yang mereka gunakan begitu mendukung pertunjukan mengagumkan itu,
Semua yang menonton merinding dan takjub mereka bahkan tidak ingin berkedip menyaksikan pertunjukan mengagumkan yang sekarang sedang berlangsung termasuknya Jiyeon ,
Jiyeon sampai menganga menonton kedua pria bertopeng itu beraksi dengan pedangnya, terutama dengan pria bertopeng yang mengenakan baju putih terlihat begitu menawan jurus pedangnya tampak mematikan dan juga terlihat indah secara bersamaan gerakannya kuat dan luas benar-benar lawan yang berbahaya pikirnya
Setelah pertunjukan selesai jiyeon tak hentinya berdecak kagum dan menepuk tangannya kuat penuh semangat
"luar biasa !"gumamnya terus menatap kedua orang itu,keduanya terbaik menurut Jiyeon karena sama-sama memukau
"Keren sekali"
"Luar biasa!!"
"Permainan pedang yang menakjubkan!!"
Itulah pujian yang terdengar di ruangan itu bersamaan dengan tepuk tangan mereka
Kedua orang itupun membuka topengnya
Jiyeon terkejut melihat ternyata Liu sosok di balik pria yang mengenakan pakaian serba hitam dengan topeng peraknya


"Liu !"kejut Jiyeon
Liu sudah menampilkan cengiran khasnya pada semua orang yang ada di sana setelah memberi hormat
"Kau keren Liu!!"ujar Yoona
"Keren paman liu!"ucap Yuan dengan suara yang terdengar mengemaskan
Dan kini Jiyeon lebih terkejut dengan sosok pria di balik topeng kayu yang mengenakan baju serba putih saat menampilkan wajahnya

'Sehun!!'kaget Jiyeon kembali bahkan sangat terkejut
Jiyeon kembali terperangah ia sampai membuka mulutnya lebar terkejut mendapati Sehun begitu lihai dengan seni bela diri pedanganya tadi
'jadi ..Sehun yang bermain pedang barusan!'
aura dingin bak kutub utara menyeruak saat tatapan Sehun terlihat raut wajahnya begitu dingin benar-benar membuat semua orang merinding dan berdebar bersamaan
"Cobalah untuk tersenyum Sehun!"ucap Yoona malas melihat ekspresi adiknya itu
Di sahut dengan kekehan Yeonseok dan beberapa orang yang ada di sana, merasa bosan dengan mimik wajah Sehun yang tidak berubah sedari dulu
Setelahnya terlihat Sehun memberikan topeng dan pedang yang di gunakan sebelumnya pada pelayan, Sehunpun kini beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju tempat duduk kosong di samping Jiyeon
Jiyeon tidak terpikiran sama sekali bahwa sosok di balik ke dua penopeng lihai bermain pedang itu adalah Liu dan Sehun,ia pikir mereka adalah dua pasukan terlatih prajurit khusus istana yang sengaja di undang Zhaou untuk mengisi acara,dan ternyata pikirannya salah
Setelah tahu siapa sosok di balik topeng kayu kini Jiyeon merutuki dirinya sendiri karena sempat terpukau
"Apa aku begitu mengagumkan!,sampai kau membuka mulut mu lebar-lebar tadi!,kau sepertinya terlihat begitu menikmati pertunjukan ku"ucap Sehun penuh percaya diri maniknya tertuju pada gelas teh yang ia isi dengan air dalam poci
Ternyata Sehun diam-diam memperhatikan ekspresi Jiyeon tadi saat ia tampil, Jiyeon terlihat terus memandanginya dengan wajah terkagumnya membuka mulut bahkan ia mendapati Jiyeon paling bersemangat bertepuk tangan.
"Aku terkagum dengan Liu bukan denganmu"ketusnya
"Benarkah ?! tapi yang ku lihat sedari tadi tatapan mu tak pernah lepas dariku!"Sehun menoleh pada Jiyeon kini membalas menatap Jiyeon sembari meminum tehnya
Dub..dub !! (Suara debaran jantung Jiyeon)
Jiyeon membulatkan maniknya,saat manik Sehun bertemu dengan irisnya,entah mengapa jantungnya sempat berdegup tidak normal lama mereka bertatapan
Jiyeon mengalihkan pandangannya ke arah lain sekarang
'Haiss...jika aku tahu itu kau mana mungkin aku Sudi menontonnya buat sakit mata saja!'batin Jiyeon
ia berusaha mengacuhkan Sehun di sampingnya
Sehun menyunggingkan senyumnya,ia tahu Jiyeon mengagumi permainan pedangnya tadi,sangat terlihat jelas meski Jiyeon menyangkalnya
Prosesi acara berlanjut dengan pemberian hadiah dan ucapan untuk Sehun
Semua orang sudah memberi hadiah,ucapan juga doa untuk Sehun
Tibalah yang terakhir jiyeon
Jiyeon gugup ia bahkan tidak menyiapkan apapun untuk ulang tahun Sehun saat ini,bukan hanya tidak sempat ia bahkan tidak tahu bahwa hari ini adalah ulang tahun suaminya
Jiyeon berdiri dari duduknya
"Untuk.. untuk suamiku semoga kau sehat selalu dan panjang umur,semakin tampan dan...dan.."Jiyeon benar-benar gugup di saat semua orang memandanginya, Jiyeon terlihat berpikir mencari kata-kata yang tepat
Semua orang menatap Jiyeon dalam keheningan termasuknya Sehun
"Dan aku sudah menyiapkan puisi untuk suamiku ..hehehe.."cengirannya
"Ehem.. jika aku kuas kau adalah tintanya!
jika aku gelas kau adalah airnya!
jika aku matahari kaulah sinarnya!
jika aku malam kau lah bintangnya!
Tanpa dirimu hidupku tak akan lengkap!
Kaulah nadiku kaulah nafasku!
Tidak bersamamu
akulah hampa yang tidak bermakna
Kau ..begitu berharga..duhai suamiku !!" ucap Jiyeon dengan lantang di depan semua orang
Beberapa saat hening
Jiyeon'kenapa aku jadi mual!!'
Sehun mengerjapkan matanya,ia merinding geli sekarang
'dari mana ia mendapatkan kata-kata menggelikan itu'batin Sehun memandang geli pada Jiyeon
"Ehehe"Jiyeon dengan cengirannya kembali duduk dengan anggun
"WOHH puisi yang sangat indah.. benar-benar menyentuh hati"ucap Yeonseok sembari bertepuk tangan
Yang lain juga bertepuk tangan sebagai apresiasi untuk Jiyeon
"Benar puisi yang bagus Jiyeon kau yang merangkainya?,kau begitu romantis"ujar Yoona pada Jiyeon
"Itu salah satu puisi yang ku baca di buku,aku suka kata-kata itu sederhana namun membuat hatiku bergetar,ku harap.. Sehun bisa merasakan apa yang telah kurasakan untuknya saat ini"mengeluarkan senyum palsunya kembali bersandiwara memandang Sehun di sampingnya
"Woh...!!!"seru mereka bersamaan
Sehun terlihat acuh ia kini tengah menikmati hidangan
'sepertinya setelah ini aku akan melupakan dan menghapus bait itu,aku bahkan ingin muntah'batin jiyeon
"Apa hadiah yang kau berikan untuk Sehun jiyeon?"ujar Yoona mengejutkan Jiyeon
"Itu....itu hanya aku dan Sehun yang tahu"Jiyeon beralasan
"Woh kurasa aku tahu hadiah itu"ujar Yeonseok
"Berikan ciuman ulang tahun untuk Sehun jiy!,aku penasaran dengan raut wajah Sehun jika ia sedang berbunga!"tutur Yoona pada Jiyeon
"Apa?!"kaget jiyeon sampai membelalakkan matanya
"Benar beri dia ciuman ulang tahun kkkk" Yeonseok ikut menyarankan sembari terkekeh memandang Sehun yang tenang menikmati kudapannya
"Ahhahaha tapi bukannya di sini banyak anak-anak.." Jiyeon beralasan sembari tersenyum palsu ia melirik Sehun yang hanya menikmati kudapannya
'aku bahkan tidak akan sudi menyentuhnya,apa lagi menciumnya!!,
si brengsek ini bisakah dia berhenti makan,situasi sedang sulit sekarang!!'
"Hanya ciuman di pipi tidak berlebihan bukan"kembali Yoona berujar
"Seperti ini ibu !!"
Cup!
putra kecil Yona ,Do Yuan mencium pipinya
"Woh..Benar sayang!!"Ujar Yona gemas pada anaknya
"Paman Sehun menakutkan bu!,kurasa bibi jiyeon takut dengan paman bu!"ujar Yuan dengan nada bicaranya yang terdengar mengemaskan
"Ahahaha" semua orang tertawa kini
Jiyeon ikut tersenyum dan Sehun masih dengan diamnya
"Ya ampun kau masih takut ya.. dengan paman Sehun!" Yuan sedikit melirik takut pada Sehun yang kini ikut melirik bocah laki-laki itu
Yuan langsung menutup matanya saat Maniknya bertemu tatapan Sehun yang datar
"Ahahaha "semua orang kembali tertawa
Kini Sehun membuka suaranya memandangi Yoona
"Jangan berpikiran aneh kaka, tidak akan ku biarkan Jiyeon menyentuhku...di sini"ada sedikit jeda dari kata-kata Sehun
"siapa juga yang mau menyentuhmu!"balas Jiyeon ketus sambil meliriknya
Hening seketika
"Wah.. tampaknya mereka sedang malu sekarang!" Yona memecah keheningan berasumsi demikian
"Jangan menggoda mereka sayang"ucap Tiannyu suami Yoona
"Rubahlah wajah kakumu itu sehun,kau lihat Yuan sampai tidak bisa menatap mu, kata-kata mu juga membuat Jiyeon urung mencium mu sekarang kkkk!"yoonseok ikut membuka suara
"Tapi paman Sehun terlihat keren ayah!!"ujar Guo anak Yeonseok yang satu itu memang sering membela Sehun
"Keren apanya ,kerenan juga ayah benar bukan Yuan?!"ujar Yeonseok pada Yuan bocah kecil itu tidak bereaksi di pelukan Ayahnya Tiannyu
"Aku tidak tahu bagaimana cara mu bertahan dengan orang seperti Sehun si payah ini jiy, kau hebat!"ujar Yoona pada Jiyeon
Jiyeon hanya tersenyum kaku
"Apa yang kalian katakan jangan memojokkan Sehun di depan Istrinya"
"Ibu selalu membela Sehun"keluh Yoona pada Yinok
"Ahaha..lihat di antara yang lain hanya Sehun yang seperti patung,ia hanya punya satu ekspresi yaitu eksperi datarnya itu"kekeh yoonseok menggoda Sehun
"Ahahaha benar"Yoona terkekeh
"Duh... aku jadi teringat kejadian itu hahaa"ujar Yeonseok kembali
"Kejadian apa Kaka?!"kini Jiyeon membuka suara cukup penasaran
"Saat kami mengikuti pelatihan bertahan hidup di hutan,aku mendapati Sehun duduk sendiri dengan raut datar di penuhi peluh"
"Dia hanya duduk terdiam dengan tangan terkepal, aku cukup lama mengawasinya dari kejauhan, aku curiga dan aku berpikir dia sedang di rasuki roh penunggu hutan !"
"Kau masih membahas itu kak,itu cerita lama"
Ujar Sehun kini membuka suaranya
"Jiyeon kan belum tahu tentang kekonyolanmu!"lanjut Yeonseok
"Lalu kak?!"Jiyeon bertambah penasaran
"Seok berhentilah mencerita kejadian itu"ucap Yinok kini
"Tidak apa bu.. biarkan Jiyeon mendengar cerita ini bu kkkk"
Kini Yeonseok melanjutkan ceritanya
"Aku mendekatinya dan kulihat bajunya sudah basah di banjiri keringat dingin, wajahnya masih tetap tidak menunjukan ekspresi lain selain eksperi datarnya itu, dia benar-benar menahan sakit !"
"Kakak sebaiknya tutup mulutmu!"Ujar Sehun terdengar mengancam kini
"Karena di rasuki arwah?!!"tanya Jiyeon membuka suara
Yeonseok tidak takut pada ancaman adiknya dan terus melanjutkan ceritanya untuk Jiyeon
"Bukan..jiy dia sakit perut karena ingin buang air besar ahahha!,bodohnya dia duduk berjam-jam di tempat itu tanpa melakukan apa-apa hanya duduk saja dengan wajah penuh peluh dan tersiksa ia sampai tidak bisa berdiri dari duduknya karena mungkin sudah di ujung tanduk aHAHAHAHA!!"
Semua tertawa Yinok hanya tersenyum
"memangnya di hutan tidak ada kamar kecil KKKK?!" Jiyeon berusaha menahan tawanya sampai wajahnya memerah,ia bisa membayangkan cerita kakaknya itu
"Ada... tentu saja di siapkan!,meski tidak seperti kamar kecil pada umunya hanya saja si payah ini!(menunjuk Sehun),dia lebih memilih diam tersiksa dari pada harus bertanya pada orang lain di sekitarnya ahahaha!"semua orang tertawa kini
Sehun hanya berdecak sebal semua orang mentertawakannya kini
Sehun mendelik tidak senang pada Jiyeon terus terkekeh di sampingnya
'dia pasti sangat puas melihat aku di permalukan seperti ini'batin Sehun
"Waktu itu pertama kalinya aku pergi ke hutan aku tidak tahu kalau kamar kecilnya adalah sungai yang terbuka,jangan melebih-lebihkan kak, benar-benar tidak lucu lagi pula saat itu usiaku masihsebesar Guo!"Sehun membela dirinya sendiri
Kenapa kakanya harus menceritakan kejadian memalukan itu pada Jiyeon, dia membuat adiknya ini terlihat payah dan kembali di tertawai orang
"Aku benar-benar tidak habis pikir egomu itu besar sekali Sehun,tidak ada salahnya bukan bertanya letak kamar kecil pada orang lain!"ujar yoona
"ia hanya mau berbicara denganku saja Jiyeon,sejak kecil dia payah dalam bersosialisasi bahkan ia tidak punya teman karena sikap ketus dan angkuhnya itu tidak pernah ada yang cocok dengannya kecuali Liu"jelas Yeonseok Kembali
"akan sangat mererepotkan menjadi orang yang pendiam seperti Sehun,ahahaha sekalinya berbicara hanya ada kata-kata yang menyakitkan yang terdengar aku yang kakanya saja tidak tahan jika berbicara dengannya sama sekali tidak asik untuk di ajak bercanda wajahnya akan hanya datar !"ujar yoona
benar apa yang di ucapkan Kaka iparnya itu Jiyeon mengangguk setuju
"Aku hanya berbicara apa adanya,apa itu salah"Sehun membela diri kembali
"Terserah mu saja kau tidak akan mendengar ucapan kakamu ini"keluh yoona ketus
"Sehun jangan pernah lagi seperti itu kau bisa cepat mati kalau terus begitu"wajah Yoon Seok memerah karena terus tertawa
"Itu aku yang dulu"ujar Sehun ketus dan kesal
"Benarkah ahahaha"
"Sudahlah hentikan mengganggunya, ini ulang tahunnya ...ibu juga sudah bisa melihat perubahan Sehun sekarang,kalian lihat ia jadi lebih bijak dan dewasa,dia bukan lagi Sehun yang dulu dia cukup banyak berekspresi sekarang"bela Yinok
"Ada-ada saja kau ini Sehun kkkk"ucap Yoona masih menahan tawanya
"Tapi benar apa yang di katakan ibu,jika dulu kau hanya diam tidak perduli jika aku menceritakan ini pada orang lain, tapi sekarang kau jadi banyak berbicara apa kau malu pada istrimu?!!"goda Yeonseok
"Woh..benar ,benar!! jadi seperti ini adikku saat malu,jadi banyak bicara !!,ahahah aku baru memahaminya kkkk"mulai Yoona lagi ikut menggoda
"Jangan mengada-ada"kilah Sehun melirik Jiyeon di sampingnya dengan tatapan tidak senang
Ingin rasanya Jiyeon ikut menghina Sehun hanya saja Jiyeon tidak mungkin ikut menjelekkan suaminya di depan keluarganya bisa berkurang etikanya dan citranya sebagai menantu idaman dan sekarang Jiyeon sedang berusaha menahan tawanya
Sehun terus menautkan alis tebalnya kini merasa kesal pada kedua saudaranya itu
'apa lucunya, tidak ada yang lucu dan mesti di tertawakan saat ini' kesal Sehun
ia menegak tehnya,inilah malasnya jika berkumpul dengan kaka-kakanya pasti ia akan di pojokan dan jadikan bahan lelucon yang sama sekali tidak lucu buatnya
'sial'
"Sudah..sudah"ujar zhaou kini ia mengangkat gelas araknya
"Untuk putra bungsuku yang berharga "ujarnya
"Untuk oh Sehun yang sudah dewasa dan sudah menikah"
"Untuk adikku yang tampan!"
"Untuk oh Sehun yang bisa malu!"
"Untuk paman yang paling keren"Guo ikut mengengkat gelas tehnya
"Untuk suamiku yang...yang "Jiyeon menggaruk rambutnya yang tak gatal mencoba mengambil kata yang tepat
Semua orang menunggu jiyeon menyelesaikan kata-katanya
Sehun menatap datar Jiyeon di sampingnya
"Yang ...paling menggemaskan!"ucapnya lantang
"Woh....menggemaskan..kkkkk"Seru Yeon seok dan Yoona bersamaan dengan kekehan mereka
"Bersulang untuk Oh Sehun!!!"Seru semua orang bersamaan
Jiyeon melihat
Zhaou dan yinok saling menyilangkan tangan mereka untuk menegak segelas kecil arak
Yeon seok dan dan sang istri menyentuhkan gelas mereka setelahnya saling menyilangkan tangan menegak arak itu
Yoona tersenyum penuh cinta pada sang suami yang tengah menegak kedua gelas arak karena sang istri tidak di perbolehkan minum (tengah hamil besar)
Jiyeon menyodorkan gelas araknya pada Sehun dan ingin menyilangkan tangan seperti pasangan suami istri yang ada di ruangan itu
tapi Sehun terlihat sudah menegak arakanya terlebih dahulu sampai habis,dan kini terlihat menaruh gelas kosongnya di atas meja mengabaikan Jiyeon yang terus memperhatikan suaminya di sampingnya dengan wajah datar
***
Pesta ulang tahun Sehun ke 18 tahun di akhiri dengan pesta minum-minum,hanya ada orang dewasa di tempat itu
"Tambah lagi "ucap zhaou
"Sudahlah suamiku kau sudah terlalu banyak minum"cegah Yinok suaminya itu memang kuat minum bahkan ia memang belum mabuk meski sudah menghabiskan banyak arak dan anggur merah
"Satu gelas lagi saja"rengek Zhaou pada Yinok
"Tidak !!ayo ini sudah terlalu malam"Yinok menarik paksa tubuh sang suami untuk pergi dari tempat itu
"Jiy kau tidak minum?"tanya Yoona yang duduk disamping jiyeon
Jiyeon menggeleng pelan
"Aku hanya bisa minum dua gelas arak saja kak" Jiyeon berkata jujur
Yoona tersenyum
"Hah..jika aku sedang tidak hamil mungkin aku akan minum setidaknya menghabiskan satu botol"
kini ia melihat suaminya terlihat mabuk,dan ia mendekati Tiannyu memapahnya pergi dari tempat itu
Yeonseok juga sudah terlihat di papah oleh istrinya Yanmi karena banyak minum,tinggallah Sehun dan Jiyeon yang tersisa di ruangan itu,
Sehun masih duduk dengan tegak sembari menuangkan araknya ke gelas kecil, jiyeon memperhatikan sedari tadi Sehun begitu banyak minum tapi tampaknya laki-laki itu terlihat seperti biasa saja tidak terlihat tanda-tanda mabuk
"Hey Sehun kau dengar aku?!"Jiyeon beranjak dari duduknya mendekati Sehun yang duduk di meja yang berbeda denganya
Sehun dengan diamnya masih menuangkan araknya di gelas dan meminumnya
"Kurasa dia mabuk"gumam Jiyeon memperhatikan raut wajah Sehun yang datar dengan leher memerah
"Ceh apa jika kau mabuk kau masih dengan eksperi datarmu ini!?"Jiyeon melambaikan tangannya di depan wajah Sehun kini ia menduga Sehun sedang mabuk karena tidak merespon
"Di saat kau mabukpun wajahmu masih saja sama!"ujar Jiyeon masih memperhatikan dengan alis bertautannya
Kini Sehun menatap Jiyeon sembari
mengangkat gelasnya berupaya minum tapi Jiyeon dengan cepat mencegatnya perempuan cantik itu meraih gelas Sehun dan meletakkannya di meja
" sudahi minumnya!! "ujarnya
"Aku tidak mabuk"ucap Sehun pelan
"Pergi sana!!"kini terdengar Sehun mengusir wanita yang sudah jadi istrinya itu
Jiyeon mengerjabkan maniknya lucu,Sehun yang paling banyak minum tadi tapi ia tidak mabuk,
'wah..apakah Sehun peminum atau ia hanya berpura-pura menegak arak?!'
"Benarkah?!"Jiyeon sulit percaya
"Sebenarnya apa yang kau minum?!"Jiyeon penasaran mungkin saja yang di minum Sehun benar bukan arak
Jiyeon menuangkan arak itu ke gelasnya setelahnya ia mencicipi
"Aishhh !!!,emhh bagaimana kalian suka air seperti ini"Jiyeon mengernyit tidak suka
"Pergilah tinggalkan aku sendiri !" Sehun mendorong tubuh Jiyeon agar menjauh
"Haisss dasar,terserah mu saja jangan sampai mabuk!!"Jiyeon memperingati dan mencoba mengabaikan Sehun
Tapi kini ia cukup penasaran dengan poci bertuliskan Anggur merah, Jiyeon pernah sekali mencicipi minuman itu tapi hanya sedikit dan ia cukup suka rasanya terlebih minuman anggur adalah minuman para bangsawan kerajaan
"Kau tidak meminum ini?!"tunjuknya pada botol minuman berwarna gelap
Sehun hanya melirik dengan ekor matanya pada botol minuman yang di tunjuk istrinya tanpa bergeming,
"Hais..baiklah akan ku temani kau minum anggur ini !"Jiyeon kini duduk di kursi di samping Sehun ia beralasan menemani pria itu minum padahal tujuannya adalah ingin mencicipi anggur merah yang ia sedikit lupa rasanya
"Pergilah aku tidak berselera minum jika kau di dekatku!" Sehun merasa terganggu
"Kau memang keterlaluan ..suamiku hehehe,aku akan pergi setelah mencicipi ini!"Jiyeon mengabaikan Sehun yang mengusirnya
wanita berkulit cerah itu menuangkan minuman berwarna merah keunguan ke dalam gelas kecilnya dan gelas Sehun
"Ayo..ayo di minum "ujarnya seolah minuman itu miliknya
Jiyeon minum sedikit demi sedikit seperti meminum teh
"Woh..minuman ini enak,terbaik!! "ujarnya sembari membulatkan maniknya melihat gelasnya
Sehun melirik heran ia pun mencicipi minuman yang di tuang Jiyeon untuknya
'Berlebihan sekali dia ini!! rasanya sama saja..!'batin Sehun setelah mencicipi minuman anggur itu
tanpa di sadari Jiyeon cukup banyak meminum anggur merah hadiah dari Yeonseok untuk Sehun,dan usia minuman itu terbilang cukup tua
Pipi Jiyeon sudah semerah tomat matanya juga terlihat sayup ia terus bergumam sesuatu sekarang
Sehun mengerjap heran
'dia baru minum 4 gelas anggur tapi sudah terlihat mabuk sekarang!'batin Sehun sembari memperhatikan gelagat Istrinya
Jiyeon mencoba menuangkan minuman memabukkan itu lagi ke gelasnya tapi Sehun mencegatnya
"Pergilah ke kamar,kau bisa mabuk berat nanti,kau tidak kuat minum sadarlah"ujar Sehun melarang jiyeon untuk minum kembali
"Lepaskan...!! sok tahu,aku ini kuat kau tahu!!,kau yang payah!!,jadi jangan seenaknya memerintah ku ataupun melarang ku!!" Serunya dengan pipinya yang memerah menepis tangan Sehun
"Ceh..!"Sehun berdecak malas
Sehun membiarkan jiyeon menegak dan menghabiskan minuman yang ada di gelasnya
"Haiss,sial mataku seperti berputar.."Jiyeon kini menjatuhkan wajahnya di atas meja secara tiba-tiba
Setelahnya Jiyeon kembali menegakkan kepalanya menatap Suaminya yang duduk di sampingnya
"Wow..ha haha..?!!"ujarJiyeon kini tertawa samar-samar melihat wajah Sehun
Sehun diam seribu bahasa masih dengan tatapan herannya untuk Jiyeon
Jiyeon berdiri dari duduknya dengan gontai Sehun hanya terus memperhatikan
Jiyeon yang tersenyum aneh,dan ia beranjak mendekati Sehun berdiri di hadapannya sembari terus menatap sang suami
'Apa yang sedang di pikirkannya? Kenapa dia menatapku ku seperti ini??!'heran Sehun dengan alis bertautan melihat Jiyeon yang terus menatapnya dengan wajah datar
Lama mereka saling menatap dan tiba-tiba Jiyeon duduk di pangkuan Sehun dengan cepat melingkarkan tangannya pada leher laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu,tentu saja membuat Sehun terkejut
"Apa yang ?!"kaget Sehun membelalakkan matanya membeku mendapati Jiyeon yang wajahnya terlalu dekat dengannya
"Ya ampun kenapa ada dua Sehun? Aku pikir aku bermimpi!?,ceh ..satu Sehun saja membuatku kesusahan!!"ujar Jiyeon melantur pelan
Sehun membeku ia terpaku pada wajah Jiyeon yang mengerjab lucu dan terlihat polos, pipi dan hidungnya merah Semerah Cherry sembari terus memandangi wajahnya
Dub..dub!
,dub..dub..dub !!
bunyi debaran jantung Sehun yang berdetak cepat seperti habis lari ribuan kilometer karena memandangi wajah Jiyeon dan Sehun bisa menghirup aroma unik yang menenangkan dari Jiyeon
"Pergilah..!!"Sehun mencoba mendorong tubuh Jiyeon karena baru saja tersadar posisi mereka saat ini salah,ia berusaha mengalihkan pandangannya dari Jiyeon yang sedang mabuk saat ini
"Mau ku beri tahu rahasia!ku!"ujar Jiyeon
Mendengar itu kini Sehun cukup penasaran,iapun membiarkan jiyeon berbisik di telinganya,mungkin ada rahasia besar yang Istrinya mau beberkan sekarang
"Aku..sangat ..amat...!"Sehun memasang pendengarannya dengan baik mencoba merekam setiap kata-kata yang nanti akan di keluarkan Istrinya saat ini.
"membencimu ...SIALAN!!"lanjut Jiyeon memekik di telinga Sehun, seketika iapun menghindar tapi Jiyeon meraih leher Sehun mencekiknya dengan kedua tangannya tak berhenti di situ Jiyeon kemudian meraih kuping Sehun dan mengigit salah satu daun telinganya
"Haisss!!" Berang Sehun
Membuatnya mendorong tubuh Jiyeon dengan kasar Jiyeonpun ambruk ke lantai,Sehun berdiri dari duduknya sembari mengusap kasar daun telinganya melototi jiyeon yang sudah tergeletak di lantai
"Apa yang..kau lakukan!!!"kesalnya Sehun tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan
"Matilah kau bocah payah!aku akan membunuhmu! aku akan menenggelamkan mu ke laut..!"ucap Jiyeon yang sedang mabuk sembari memukul-mukul udara dengan tangannya masih pada posisi terlentang di lantai maniknya terpejam
Sehun memicingkan maniknya
memandangi wajah Jiyeon dengan tatapan tidak suka dan kesal
Sehunpun pergi dari sana dengan kejengkelannya meninggalkan Jiyeon yang tergeletak di lantai
Setelah melewati pintu ,ia kembali berpikir,menurutnya bisa jadi masalah meninggalkan wanita itu di sana terlebih saat ini semua keluarganya ada di tempat ini
"Hah..sial !!"Sehunpun kembali lagi ke ruangan yang terdapat Istrinya terkapar di lantai
Sehun berniat mengendong jiyeon tapi jiyeon tiba-tiba mendorong tubuh Sehun dan terus memberontak
"Apa yang kau lakukan ,sialan jangan sentuh aku!!"pekik Jiyeon lemah
*
Kini Jiyeon berjalan gontai karena benar-benar mabuk
"Lewat mana ya..."ujarnya berhenti dari langkahnya
Sehun hanya mengawasi dari belakang memutar bola matanya malas melihat Jiyeon yang mabuk di depannya
"Hah ...kiri!"desahnya malas menujukan arah pada Jiyeon yang mabuk
Kini mereka sedang berjalan menuju kamar
"Oh ya..Kiri!!"Jiyeon mengangguk kembali melangkah tapi ia berjalan ke arah yang salah
Tangan jenjang Sehun terulur ke jidad lebar Jiyeon berhasil menghentikan langkah wanita yang setengah sadar itu,
"Kau ini ..!"kesal Sehun kini ia menarik tangan Jiyeon membawanya ke jalan yang benar
Dan akhirnya Sampailah mereka di kamar
Sudah ada dua kasur lipat yang tergelar di lantai dengan jarak yang cukup jauh di bilik itu
"Itu tempatku !!"komplen Sehun pada Jiyeon karena tergeletak di kasur lipatnya yang berwarna putih,
Jiyeon sudah tidak sadarkan diri dengan posisi tidurnya yang asal di kasur Sehun, tentu tidak mendengar keluhan Sehun sekarang
Entah sudah berapa kali Sehun mendesah malas dan sebal, iapun membiarkan Jiyeon menggunakan kasur lipatnya mengabaikan kembali dan berjalan ke ruang ganti pakaian,
Sehun sudah mengenakan baju tidurnya kini ia di kejutkan dengan Jiyeon yang terduduk dengan mata tertutupnya dan rambut panjangnya yang tergerai sedikit berantakan, wanita itu juga sudah melepas semua pernak-pernik yang sebelumnya menghiasi rambutnya, sembari membuka semua lembaran baju yang ia pakai di tubuhnya
"Hah..gerah sekali!!"tutur Jiyeon lemah sembari membuka tali baju yang hanya tinggal satu-satunya menutupi kulit mulusnya
Merasa ada yang salah Sehun bergegas mendekat dan mencegah Jiyeon
"Hey..Apa yang ..?!!!"
"Jangan buka bajumu yang ini!!"tegas Sehun sembari membelalakkan maniknya melarang jiyeon yang tampaknya tidak sadar dengan perbuatannya
"Semua ini membuatku sesak... Xixi,e..mh "Jiyeon melantur hampir membuka seluruh lapisan bajunya jika saja Sehun tidak mencegatnya tadi
kini hanya tersisa satu lapisan baju yang menutupi tubuhnya,dan tampaknya Jiyeon memang sudah berhasil membuka tali bajunya,
bajunya itu sedikit tersibak Sehun tidak sengaja melihat dengan jelas belahan dada Jiyeon sekarang yang terekspose indah masih dengan branya,ia pun memalingkan wajahnya dengan cepat ke arah lain,
Wajah Sehun memerah seketika seperti kepiting rebus,ia cukup terkejut sampai menegak ludahnya dengan kasar karena melihat milik Jiyeon yang menyembul di sana
"Jangan berani-beraninya kau membuka seluruh bajumu!"ancam Sehun lemah masih memalingkan wajahnya
Jiyeon terus merengek dan menggeliat minta pergelangan tangannya di lepas dari cengkraman Sehun
"Haiss hikss hikss ..e..Sehun...!!"
masam Jiyeon melantur lemah masih memejamkan maniknya setelahnya ia kembali berbaring dengan baju yang sedikit terbuka masih menampilkan sedikit belahan dadanya di sana
"Dia ini!!!"
kesal Sehun dengan kasar menutupi tubuh Jiyeon dengan selimut tebal sampai batas lehernya dan Sehun melakukannya masih dengan memalingkan wajahnya,
Tapi Jiyeon menyibak selimutnya dengan cepat dan kasar
"panas xixi!,haiss!!"lantur Jiyeon lagi
Sehun tak sengaja menoleh pada Jiyeon,dan lagi-lagi ia tidak sengaja melihat milik Jiyeon dan ia merutuki maniknya sendiri yang selalu tertuju pada milik Jiyeon yang menyembul di sana
dan kini Sehun menelusuri wajah Jiyeon dengan ekor matanya wajah istrinya terlihat sangat menggoda anak rambutnya terlihat sedikit menutupi wajahnya,wajah Jiyeon sangat menggiurkan dengan hidung mancungnya, kulit mulus yang pucat dengan pipi dan bibirnya yang merah merona ,seolah memanggil-manggilnya untuk di jamah
Deg,
deg
deg..deg !,
sembari terus memandangi Istrinya yang tertidur detak jantung Sehun benar-benar berdetak tidak karuan sedari tadi
Glek!
Entah sudah berapa kali Sehun menelan ludahnya kasar
Ia tercenung cukup lama memandangi istrinya yang sedang tidak sadarkan diri saat ini
"Haiss !!Apa yang ku pikirkan!!"Sehun sampai menampar salah satu pipinya merutuki dirinya sendiri dan mencoba sadar yang di pikirkannya saat ini tidaklah benar untuknya,
"Kurasa aku mabuk sekarang!!"Sehun mencoba berkilah dari dirinya sendiri, padahal ia benar-benar sadar saat ini
Ia kini bergerak dengan cepat meraih tali baju Jiyeon merapikannya menutup tubuh Jiyeon dan mengikat tali bajunya itu begitu kuat ia buat simpul mati agar tidak mudah di lepas atau di buka lagi seperti sebelumnya oleh Jiyeon
"Kau ini !! ..benar..benar merepotkan ku saja!!jangan lagi-lagi kau berani minum minuman itu!!,dan aku bahkan tidak akan membiarkan mu menyentuh botolnya sekalipun!!!"
Berang Sehun kesal dan terlihat marah-marah pada Jiyeon yang terpejam tidak sadarkan diri
Ya pada intinya Jiyeon tidak akan mendengar Sehun sekarang ini
Sehunpun membaringkan tubuhnya di ranjang masih dengan kekesalannya yang terasa campur aduk, wajah dan kupingnya masih memanas tubuhnyapun terasa begitu
"Ah..!"desah Sehun tiba-tiba ia kembali terduduk dari kasur merah jambunya
Ia merasa menindih sesuatu di atas ranjangnya,dan benar saja ternyata salah satu pernak-pernik rambut Jiyeon yang sepertinya terlempar asal hingga berakhir di kasur yang ia pakai sekarang
"Haiss! Benar-benar,,!!"desis Sehun yang bertambah jengkel ia melempar kasar pernik rambut itu ke arah Jiyeon,dan wanita itu tertidur pulas sama sekali tak bergeming dan bergerak
Sehun kembali berbaring sembari menghelakan nafasnya kasar
Ia masih membuka matanya dengan posisi menyamping memunggungi jiyeon di sana debaran jantung Sehun agaknya terasa bermasalah saat ini,
"Haiss!,apa yang kupikirkan tadi padahal aku sudah cuci muka!"desis Sehun merutuki berusaha melupakan semuanya
Sehun kembali merasakan desiran aneh pada tubuhnya rasa geli di salah satu daun telinganya yang sempat di gigit Jiyeon sebelumnya masih terasa,
Gigitan itu tidak terlalu kuat dan tidak meninggalkan jejak tapi entah mengapa meninggalkan rasa aneh di telinganya, dan mampu membuat tubuh Sehun sedikit bergetar karena desiran aneh yang ia rasa,belum lagi bayangan wajah dan...
"Apa yang terjadi padaku , sial!! umpatnya sembari terus menggosok-gosok daun telinganya untuk menghilangkan semua rasa aneh yang menyerangnya dan melupakan segalanya malam ini
Keduanya dapat tidur nyenyak malam itu :)
Di kasur masing-masing ,Sehun tidur dengan menutup seluruh tubuh dan wajahnya dengan selimut tebal dan Jiyeon tidur dengan posisi terlentang kaki dan kepalanya menyentuh lantai tanpa mengenakan selimutnya posisi tidurnya benar-benar berantakan dengan mulut yang sedikit terbuka
Paginya Jiyeon begitu kesulitan membuka tali bajunya,ia sampai meminta bantuan xixi untuk melepas tali bajunya dan berakhir mengguntingnnya,Jiyeon sedikit menaruh curiga pada tali itu,tapi ia mengabiakan karena ia benar-benar tidak ingat apapun yang terjadi di malam itu di saat ia mabuk,yang pastinya kepalanya saat ini masih berdenyut pusing.
Acara perayaan ulang tahun Sehun berjalan sangat lancar dan sempurna di tempat itu,keluarga OH pun kembali pada kediaman mereka masing-masing,Juga Sehun dan Jiyeon mereka telah kembali ke Paviliun mereka di kediaman Zhaou
***
Sebelumnya Irene mendapatkan kabar baik dari informannya tentang Sehun dan keluarganya yang sudah kembali,Irene merasa senang kini tidak lagi merasa cemas ia berniat akan segera menjumpai tuan mudanya,
dan sekarang Irene sudah berada tak jauh dari pintu gerbang kediaman Zhaou di mana tempat Sehun tinggal terlihat dari kejauhan banyak penjaga yang menjaga pintu itu
Saat Irene yang di ekori pelayannya berniat mendekat tiba-tiba Liu keluar dari pintu gerbang bersama beberapa orang yang di duga temannya
"Pengawal Li..!seru Irene melebarkan langkahnya mendekati Liu
Liu cukup terkejut mendapati Irene yang datang
"Nona..Irene!!"kagetnya
Di lain tempat
sekarang Liu membawa Irene ke sebuah tempat sepi
"Nona anda sebaiknya urungkan niat anda untuk bertemu tuan Sehun di kediamannya saat ini!"
"Apa maksud anda pengawal Li?!Kenapa?!,bukannya tuan es pernah mengundang ku ke kediamannya itu,kurasa tidak akan ada masalah?!"heran Irene karena liu melarangnya
"Em.. masalahnya, Istrinya saat ini sudah berubah !!"
"Apa maksudmu Liu aku tidak mengerti berubah ?!, Lagi pula untuk apa mempermasalahkan istrinya aku hanya datang bertamu"ujar Irene
"Intinya anda tidak boleh bertemu dengan istrinya,istrinya itu sudah jatuh cinta pada tuan Sehun bahkan terlihat tergila-gila padanya!"
Irene berwajah serius kini mendengar penuturan liu
"Tapi tenang!,tuan muda terlihat tidak punya perasaan pada Istrinya ia bahkan menolak langsung pernyataan cinta dari Istrinya!"Liu berpendapat sendiri
Irene terus menyimak
"Yang terpenting saat ini adalah,anda harus menghindari istri tuan muda karena kalau sampai Istrinya tahu tentang anda, bisa membuat kalian dalam bahaya!, karena ku lihat istrinya itu sedang mencari tahu tentang anda saat ini,aku dan tuan Sehun akan terus mencoba menutupi tentang anda darinya"pada kenyataannya di sini hanya Liu sendiri yang mencoba menyembunyikan Irene dari Jiyeon
"Apa?!!,tapi kenapa?!!"
"Karena..karena untuk melindungi anda dari rencana licik nona Jiyeon!"serunya
"Apa?rencana apa?!"Irene terus bertanya
"Aku merasa nona Jiyeon merencanakan sesuatu saat ini,aku tidak tahu itu apa!! tapi aku merasakan firasat buruk tentang rencana nona Jiyeon pada kalian berdua!"jelas liu masih dengan opininya dan Irene percaya dengan semua perkataan Liu
Liu melanjutkan penuturannya
"jadi kita harus waspada dan berhati-hati!,nona Jiyeon itu orang yang misterius sikap dan tindakannya benar-benar tidak bisa di perkirakan, aku tidak ingin anda dan tuan Sehun terlibat masalah yang bisa mengancam kalian!, terlebih aku khawatir dengan keselamatan Anda nuna!"
"Apa Istrinya itu orang yang sangat berbahaya?!"
Liu mengangguk serius
Irene terlihat berpikir kini,ia cukup iba pada Sehun mendengar penuturan Liu membahas istri tuan Esnya orang yang berbahaya dan licik,ini semua karena perjodohan kasihan tuan esnya pasti merasa tertekan hidup bersama istri yang tidak di cintainya,
Dan mendengar cerita Liu saat ini ia merasa bersalah tuan esnya berusaha melindunginya selama ini dari niat buruk Istrinya,hati Irene terasa mencair ia senang dengan ini,itu artinya tuan esnya mencemaskannya, benar-benar perduli padanya sudah pasti tuan esnya mencintainya juga
iapun mengurungkan niatnya bertamu ke kediaman Zhaou untuk menghindari istri tuan Esnya Jiyeon,mengikuti saran dari Liu ia tidak ingin membuat tuan esnya dan Liu dalam masalah karena dirinya.
**
Setelahnya Sehun dan Irene bertemu di kota di sebuah kedai makan mewah
"Tuan ku harap kau menyukai hadiah dariku"ujar Irene dengan senyumannya menyerahkan sesuatu pada Sehun
Sehun menerima hadiah pemberian Irene
"Bukalah tuan!"ujar Irene kembali
Sehun menurut iapun membuka bungkusan kain itu dan ia mendapati kotak makan dengan kain sutra bersulam perak dengan gambar naga sebagai pembungkus kotak itu
"Aku yang menyulamnya,kurasa itu cocok untuk tuan es,bukalah kotak itu!" Jelas Irene masih dengan senyum cerahnya
Saat membukanya Sehun mendapati bola daging yang terlihat begitu lezat
Sehun memandangi makanan itu
"Terimakasih "ucap Sehun tulus menatap Irene
Irene semakin mengembangkan senyumnya, karena tuan esnya terlihat menyukai hadiah darinya ia semakin melambung tinggi,
"Selamat ulang tahun tuan Es"menatap lekat Sehun yang duduk di hadapannya
Selanjutnya Irene menunggu Sehun untuk membuka suara ia berharap tuan esnya bisa menyampaikan perasaan cintanya padanya,atau lebih tepatnya membalas perasaan Irene saat ini
Liu memperhatikan dari kejauhan interaksi tuan mudanya dengan Irene, terlihat Irene selalu mengulas senyum bahagia dan Sehun terlihat begitu tenang sangat berbeda bila berhadapan dengan nona mudanya Jiyeon.
Setelah perjumpaannya dengan Irene kini Sehun dan Liu berniat kembali berjalan pulang sembari melihat-lihat keadaan kota kelahirannya
"Tuan apa tuan tidak berniat mengungkapkan perasaan Anda pada nona Irene?"ujar liu
Sehun melirik Liu dengan wajah datarnya
"Kapan anda akan menyatakan Cinta Anda pada nona Irene?!saya yakin anda pasti tidak akan mendapatkan penolakan percayalah pada diri anda tuan! sampai kapan anda diam seperti ini,anda harus bertindak!"Liu mencoba memberi motivasi untuk Sehun
Sehun hanya mengernyit bingung tapi masih dengan diamnya mencoba mencerna kata-kata pengawalnya itu
"Tuan pasti tahu maksudkukan?!!"ujar Liu melihat gurat wajah Sehun di sampingnya
"PENCURI.. !!,TANGKAP PENCURI ITU..!!!"pekik seseorang dari kejauhan sembari berlari
Orang yang di duga mencuri itu berlari ke arah Sehun dan Liu berada sembari membawa hasil curiannya
"MINGGIR !!"pekik pencuri itu ke arah Sehun
Tapi Sehun tidak beranjak dari posisinya ,
membuat pencuri itu hampir menabrak tubuhnya jika saja Sehun tidak sigap sedikit menghindar iapun menahan pencuri itu dengan menyekal kaki si pencuri dengan kakinya,
pencuri itu jatuh terpelosok ke tanah
Saat Sehun mencoba menangkap pencuri itu,dengan gerakan tiba-tiba dan cepat pencuri itu bangun dari terjatuhnya menyerang Sehun dengan pisau, Sehun dapat menghindar serangannya tak berarti untuknya sama sekali
"Menjauh dari ku jika tidak ingin ku habisi!!"ujar pencuri yang terlihat gelagapan
"MINGGIR!!"kini ia menangkap seorang anak kecil untuk di jadikan sandra
"MINGGIR atau akan ku habisi anak ini!!!"seru si pencuri terlihat meyakinkan
Sehun terus mendekati pencuri yang berusaha mengancam nyawa seorang anak kecil itu,
"Sialan Aku tidak main-main akan ku bunuh anak ini khyaaa!!"pencuri itu mengangkat pisaunya tinggi-tingi berniat melukai anak kecil yang di sanderanya
"Tiidakk anakku!!"pekik ibu si anak
Syufft .....Crassh !!!
Tiba-tiba sebuah botol keramik kecil mendarat pecah di kepala pencuri itu membuatnya kembali terjerembab jatuh ke tanah
Kesempatan itu Sehun gunakan dengan baik meraih anak kecil itu,dan berhasil menjauhkannya dari si pencuri anak kecil itu kembali pada pelukan ibunya si pencuri masih menggenggam pisaunya
"Sialan !!"umpat si pencuri
Pencuri itu mencoba kabur lagi tapi Sehun mengejarnya tiba-tiba seorang gadis mengentikan pencuri itu dengan menendangnya si pencuri berhasil menghindari tendangan si gadis
Pencuri itu lengah dari Sehun, Sehun berhasil menyerang si pencuri dengan menendang punggungnya kuat pencuri itu gontay tapi masih mencoba menyerang gadis yang menghentikan larinya tadi,
Sang gadis hanya berniat membantu dengan ikut menyerang si pencuri tapi ia malah berada dalam bahaya karena sikap sembrononya pisau tajam itu menuju pada gadis itu hampir saja melukainya jika saja Sehun tidak cepat menahannya, menarik tubuh si gadis untuk menghindar ke belakang
Sehun memberikan pencuri itu serangan telak dangan beberapa jurus bela dirinya tidak sampai mengeluarkan banyak tenaga dan hanya gerakan ringan mampu membuat pencuri itu tidak berkutik dan pingsan tergeletak di tanah
"Wah...kau hebat sekali tuan!!"ujar gadis itu terpesona pada Sehun yang berhasil menangkap pencuri itu tanpa terluka sedikitpun
Ia beranjak mendekat pada Sehun tapi kakinya tersandung tubuh si pencuri
"WAA..wa..wa!!!"seolah waktu melambat gadis itu berusaha menyeimbangkan tubuhnya dengan bersuara dan menggerakkan tangannya mencoba meraih sesuatu untuk berpegang dengan raut wajah terkejutnya
di saat itu ia bisa menangkap dengan jelas wajah Sehun yang menatapnya datar hanya dengan hitungan detik gadis yang berusaha menyeimbangkan tubuhnya hampir memeluk Sehun
tapi dengan cepat Sehun menghindar hanya dengan satu gerakan menyamping,gadis itupun seketika berakhir jatuh tertelungkup di tanah dengan posisi yang tidak cantik ,
gadis itu membeku ia begitu tercenung masih dengan keterkejutannya tergeletak di tanah, maniknya bahkan masih terbelalak
"Sial ini memalukan!"gumam gadis itu membeku
Sehun dengan alis bertautan hanya memandangi gadis yang terjatuh itu tanpa ada niat membantunya
"Terimakasih pendekar tampan telah membantu kami,menangkap pencuri ini!"tiba-tiba beberapa orang datang berterima kasih pada Sehun karena telah menghentikan si Pencuri yang berbahaya
Gadis yang sebelumnya terjatuh tadi kini berdiri dan beranjak dari posisinya ia membersihkan bajunya dengan perasaan dongkol dan kesal
"Terimakasih telah menyelamatkan anak ku tuan tampan!"ujar seorang wanita paruh baya yang memandanginya penuh binar kagum
Sehun hanya mengangguk ria tanpa berekspresi
"Hey..Tuan kenapa kau tidak menangkapku! Tadi?! aku jadi terjatuh!,Kau bahkan tidak menolongku!!"kini gadis itu mendekati Sehun dengan berkacak pinggang berakhir marah-marah pada Sehun
Gadis itu terheran-heran karena Sehun tidak menolongnya jika saja Sehun tidak nenghindar dan berhasil menangkapnya ia pasti tidak akan berakhir memeluk tanah dan menjadi tontonan orang di sekitarnya bahkan lebih kesalnya lagi Sehun tidak membantunya berdiri malah hanya menonton dan terlihat tidak perduli ia terjatuh
Sehun hanya melirik tanpa bersuara pada gadis itu
"Kalian juga!! tidak berterima kasih kepada ku ?!!, Aku juga tadi yang menghentikan pencuri itu!"Seru gadis itu pada semua orang yang ada di sana yang sebelumnya berterima kasih hanya pada Sehun
"Aku juga yang menghentikan pencuri itu yang hampir saja melukai gadis kecil ini,(tunjuknya pada anak kecil yang menatapnya penuh keheranan) aku yang melempar kepala penjahat itu dengan botol arak!"serunya kembali dengan angkuh
Semua orang memandanginya
"Te.. terima kasih nona.. terimakasih"ragu mereka
"Terimakasih telah menyelamatkan anak ku nona!"ujar wanita paruh baya tadi
"Ya..ya... baiklah-baiklah!!"
Gadis itu menerima ucapan terimakasih dari semua orang sembari mengangguk angkuh iapun menoleh pada keberadaan Sehun tapi sudah tidak mendapati lagi laki-laki tampan itu di sampingnya
"Kemana pemuda tampan tadi!!??"gumamnya mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari Sehun yang sudah menghilang
Gadis itu terus berjalan mencari keberadaan Sehun di sana
"Kemana tuan tampan itu tadi?!,apa dia tidak kehilangan kotak ini!"ujar gadis imut itu memegang kotak makan hadiah dari Irene sebelumnya
"TUAN PUTRI..!!SEJEONG..!!!"seseorang memekikan nama gadis itu terlihat pengawalnya itu berlari mendekat dan mengatur nafasnya
"Di mana sih..! si pemuda tampan itu?!,baru kali ini ada seseorang yang tidak memperdulikan ku,terlebih ia tampak tidak terpesona dengan kecantikan ku!! dia benar-benar membuatku penasaran??!!"
gerutunya sembari terus mengedarkan pandangannya tidak memperdulikan pengawalnya yang mengeluh di hadapannya
"Tuan ..huh..hah..huh..ha.h ..putri,aku kira akan kehilangan anda,hah..anda dari mana saja... kita harus segera kembali,jika Baginda sampai tahu anda pergi dari istana aku bisa menjadi potongan acar ...yang mulia!!"keluh pengawalnya itu frustasi
Sejeong menatap tajam pengawalnya
"Sudah ku bilang jangan panggil aku tuan putri jika aku di luar istana!!kau ini..sudah berapa kali ku beri tahu!!"
ancamnya dingin sembari menarik kuping pengawalnya kuat
"A..aa..ya..ya..tuan...put,aw..ya nona..nona!!"ujar pengawalnya cukup kesakitan
Sejeong adalah putri kerajaan anak salah satu selir kaisar yang sekarang menyamar jadi rakyat biasa untuk bersenang-senang di kota, Sejeong dan pengawalnyapun pergi dari sana sembari membawa kotak bekal hadiah dari Irene untuk Sehun
***
Di lain tempat di ujung kota
"Syukurlah anda tidak apa-apa tuan!,aku tahu anda bisa mengatasi pencuri tengik tadi kkk?"kekeh Liu sebelumnya ia ikut mengejar pencuri itu tapi ia mengambil jalan yang berbeda untuk mencegat pencuri itu semisalnya pencuri itu dapat lolos dari Sehun
"Hm"Sehun mengangguk mengerti
mereka pun melanjutkan perjalanan pulang
"SUAMI KU...!!"seru seseorang yang tidak asing untuk Sehun yaitu Jiyeon kini berhamburan mendekatinya dengan senyum cerahnya
'kenapa dia bisa di sini?!'
Batin Sehun, ia cukup terkejut bertemu Jiyeon mahluk pengganggunya di kota,raut wajahnya jadi berubah tidak senang dengan alis bertautan
Liu juga cukup terkejut mendapati nona mudanya itu di kota saat ini
'apa nona Jiyeon mengikuti kami,apa dia memata-matai kami?!'cemas liu
Pada kenyataannya Jiyeon habis mengunjungi sekolah yang di dirikannya dan tak sengaja bertemu Sehun ,awalnya memang berniat memata-matai Sehun tapi Jiyeon tahu suaminya itu berjalan ke arah rumah dan berakhir lah ia menyapa sang Suami kembali pada niatnya untuk mengganggunya saja.
Jiyeon berjalan di samping Sehun kini , ia bisa menangkap beberapa gadis dan wanita yang Sehun lewati memandang penuh kagum dan terpesona dengan ketampanan Sehun,meski Sehun tampak tidak perduli dan bahkan mengabaikan beberapa pasang mata itu tetap saja membuat Jiyeon membalas mereka dengan tatapan tajam dan tidak suka pada para gadis tadi
Jiyeon memicingkan matanya terus memperhatikan wajah Sehun dari samping, Sehun masih terus berjalan menatap ke depan dengan gurat malas mengabaikan Jiyeon di sampingnya, karena setelah ini pasti Istrinya itu akan membuatnya kesal dengan tingkah anehnya
Sehun kini dengan cepat menoleh ke sampingnya karena merasa tangannya di sentuh sesuatu dan Sehun mendapati jari-jemari kanannya di genggam erat oleh Jiyeon ,Sehun melirik bergantian tangannya yang di genggam dan cengiran istrinya itu
"Lepaskan!!"tepis Sehun kasar dengan alis menukik tajam membuat tautan tangan itu terlepas
"He..kita ini Suami istri!,sebagai sepasang suami istri idaman kita harus berjalan dengan berpegangan tangan biar mesra..!,jadi kemarikan tanganmu sekarang !!"tutur Jiyeon manis
Tentu mendapat tatapan heran dari Sehun
"Bermimpilah!,menjauh sana..!"tolak Sehun bahkan sampai mendorong tubuh Jiyeon pelan agar menjauh
"Ahaha.ha.. kau malu ya..!jangan malu-malu Kitakan sudah jadi pasangan suami istri wajar bergandengan tangan!!"jelas Jiyeon tetap kekeh dengan niatnya Sehun terlihat terus menolak
"Kemarian tanganmu...! Suamiku..!"Jiyeon terus berupaya meraih tangan Sehun,sampai beranjak bolak balik ke sisi kiri dan kanan Sehun guna mendapatkan salah satu tangan sang suami yang terus menghindar untuk di genggam
Merasa begitu terganggu terlebih di tatap banyak orang dan menjadi pusat perhatian Sehun menghentikan langkahnya ia menatap tajam mengintimidasi Jiyeon yang berada di sampingnya agar ia berhenti bertingkah, benar bukan firasatnya kalau Jiyeon akan membuatnya kesal
mendapat tatapan tajam dan gurat tidak senang dari Sehun tidak mengurungkan niat Jiyeon untuk menggenggam tangan sang suami,
Jiyeon sekarang bahkan lebih menempel ia sampai memeluk lengan Sehun erat,awalnya Sehun terus menggeliat,berusaha melepaskan tangannya dari wanita cantik yang berstatus sebagai istrinya itu
Dan lihat sekarang Sehun malah mendapati Jiyeon mengeluarkan senyum mautnya dengan manik tatapan anak kucing begitu manis memandang Sehun yang lebih tinggi darinya sembari memeluk erat lengannya
membuat Sehun mendengus sebal dan mengubah arah pandangnya ke arah lain berupaya mengabaikan ia menyerah kini menghadapi mahluk pengganggunya, Karena semakin di larang pasti akan semakin menjadi-jadi tingkahnya.

"Abaikan dia Sehun..abaikan dia..!"gumam Sehun yang mencoba untuk tidak terpancing emosi ia kembali berjalan dengan membiarkan Jiyeon yang terus memeluk salah satu lengannya
Jiyeon terkekeh kecil di sana melihat wajah kesal Sehun dengan gumaman Suaminya itu sembari terus memeluk salah satu tangan Sehun di sepanjang jalan pulang
Xixi dan Liu memperhatikan ke dua pasang itu dari belakang dengan perasaan yang berbeda,
Liu dengan rasa cemas dan was-was, Xixi dengan rasa bahagia ia bahkan sampai tersenyum-senyum sendiri melihat tingkah ke dua pasangan suami istri di hadapannya terlihat begitu manis
Beberapa pasang mata berdecak kagum pada pasangan muda yang terlihat serasi dan begitu manis bagi mereka dan juga membuat beberapa orang memandang iri.
TBC
________________________________________
Wow.. hebat kalian selama ini sudah membaca 9540Kata dalam setiap chapter cerita gw awokwok tapi yang ini 11338 kata terpuanjang :v, makasih banget buat voment kalian gw akan selalu bersemangat
Mari kita doakan semoga para bias gw terus tampil di tv :) dan terus nongol dengan prestasi Aamiin