Mayat gadis itu langsung di bawa ke tempat Place.S atau tempat di rawatnya orang terluka dan memeriksa orang yang sudah meninggal dunia.
Di kerajaan ke empat di kenal dengan kerajaan esper dan nama pengguna espernya adalah Espertavi atau pengguna esper berjenis gravitasi,
Kekuatan esper seperti menggerakkan barang-barang atau orang sesuai tingkat kekuatannya, jika anak kecil mengangkat orang dia pasti tidak mampu karena dia masih kecil kecuali sudah berlatih.
Espertavi menggunakan jumlah stamina yang di miliki Espertavi sendiri, seperti orang yang sudah dewasa memiliki stamina yang sangat banyak apalagi jika sudah berlatih meningkatkan staminanya pasti dia mampu menggerakkan apa pun.
Tapi kebanyakan kekuatan esper ini tergolong sangat berguna dalam hal pertempuran, sayangnya pertempuran tidak berlaku lagi bagi pengguna esper karena hanya menghabiskan tenaga saja.
Namun, setiap ada kekuatan seperti ini pasti ada yang memiliki niat yang jahat. Banyak orang menggatakan bahwa dulu ada seorang anak perempuan pengguna esper, tapi dia menggunakan kekuatan itu untuk membunuh orang-orang yang dia temui.
Anak perempuan itu dulunya hanya anak perempuan pada umumnya, hanya saja dia selalu diejek oleh teman-temannya karena dia sebatang kara atau tidak punya keluarga.
Teman-temannya tidak pernah lelah mengejek anak perempuan itu selain sebatang kara mereka mengejek kalau dia tidak punya tempat tinggal yang layak baginya.
Anak perempuan itu meminta sebuah rumah kecil kepada orang yang telah merawatnya selama ini. Orang tersebut bekerja sebagai penjual sayur dan penghasilan yang ia dapat setiap harinya tidaklah menentu.
Dengan senyuman yang manis orang itu akan memberikan sebuah rumah untuk anak perempuan itu. Anak perempuan itu biasa di panggil Avi oleh orang itu, Avi memanggil orang itu dengan sebutan 'Paman'
Paman Avi pergi bekerja setiap pagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Avi pergi ke taman yang ada di dekat rumah Pamannya,
Avi selalu ke taman saat Pamannya pergi bekerja dan tentu saja dia masih diejek oleh teman-temannya. Avi langsung pulang ke rumah Paman lalu melihat ke depan cermin
Mata Avi bewarna abu-abu dan rambutnya bewarna cokelat. Saat menatap cermin dia melihat sesosok bayangan yang bewarna hitam sedang mengintainya.
Keesokan harinya...
Avi terlihat tidak bisa berhenti tersenyum tapi Pamannya sama sekali tidak merasa aneh kepada Avi.
"Avi, Paman sudah membeli sebuah rumah yang lumayan besar. Semoga kau menyukai rumah barumu Avi." Paman Avi kembali bekerja setelah memberi tahu rumah baru Avi.
Saat sampai di rumah baru Avi, dia terlihat termenung dan berhenti tersenyum. Lalu seorang Pria datang menghampiri Avi yang sedang termenung di depan rumah barunya.
"Pamanmu meninggal dunia!" Pria itu memberi tahu kabar itu kepada Avi.
Namun, reaksi Avi sama sekali tidak terkejut dan dia tidak peduli lagi kepada pamannya. Avi memilih masuk ke dalam rumah barunya dan Pria yang datang menemui Avi tadi langsung pulang dengan wajah marah dan kesal.
Kabar beredar tentang Paman Avi yang meninggal dunia karena kekuatan esper. Terlihat badan Paman Avi begitu banyak darah dan salah satu kaki Paman terputus dari tubuh Paman.
Pemakaman Paman Avi dilakukan saat sore hari dan di hadiri oleh banyak orang kecuali Avi. Setelah pemakaman selesai mereka semua datang ke kediaman Avi lalu marah-marah.
"Berisik! aku sedang tidur." Avi keluar dari rumahnya.
Semua orang marah-marah kepada Avi karena tidak mau menghadiri upacara pemakaman Pamannya sendiri.
"SETELAH PAMANMU BEKERJA KERAS HANYA DEMI DIRIMU!! SEKARANG APA YANG KAU LAKUKAN?" Salah satu orang bilang seperti itu kepada Avi.
Avi tersenyum dan tertawa setelah mendengar perkataan itu lalu dia mengancam akan menghancurkan seluruh dunia. Avi pun menyerang semua orang yang ada di sana tanpa terkecuali,
Sejak saat itu, Avi selalu menghancurkan apa pun yang menurutnya membosankan. Lalu dia berpikir kalau dia ingin bertemu seseorang yang sama sepertinya.
Avi tidak menangis saat kehilangan Pamannya atau satu-satunya orang yang di anggap Avi sebagai keluarga. Saat membunuh atau mencelakai orang dia selalu tersenyum lebar.
Dan pada saat kerajaan memberikan perintah untuk tidak menggunakan kekuatan esper untuk tidak melukai orang lain. Dan pada saat yang bersamaan Avi menghilang secara misterius,
Kembali ke Place.S...
Di Place.S terdapat Esper berjenis 'deteksi' seperti namanya dia bisa mendeteksi musuh, mendeteksi jenis penyakit, dan mendeteksi cuaca. Sebutan untuk esper jenis ini adalah Esperze,
Mayat gadis itu di deteksi oleh seorang Esperze, lalu orang-orang yang membawa mayat gadis tadi segera pergi dari Place.S supaya tidak mengganggu orang lain yang sedang di rawat oleh Esperze lain.
Setelah dua jam, Lyra, Katanci, dan Nero sampai di kerajaan ke empat dengan keadaan yang cukup menyedihkan. Nero memakai bajunya yang berlubang-lubang karena dia di serang Kara, sedangkan Katanci dan Lyra penuh dengan salju yang tidak mencair.
"Lyra sebaiknya kau tetap di sini! aku dan Nero akan membeli beberapa pakaian dan jubah untukmu, tentu saja kita pakai uang Nero." Katanci tersenyum ke Nero.
"Hari ini kantong uangku terkena musim kemarau." Nero membuka isi kantong uangnya sambil menghela napas.
Dengan perasaan yang khawatir dan takut jika uang Nero kurang, mereka berdua meninggalkan Lyra sendirian. Lyra berbalik badan, kemudian dia berjalan dengan kedua mata tertutup.
Lyra membuka matanya dan dia berada di tengah hutan dengan daun-daun yang bewarna kuning dan oranye. Lyra melihat seorang perempuan yang sedang meremas sesuatu.
Saat Lyra mendekatinya terlihat kalau dia kehujanan, padahal tidak ada hujan yang sedang mengenai Lyra.
Tetesan air itu ialah darah, perempuan itu melihat Lyra dengan wajah tersenyum lebar. Setelah itu, perempuan tadi langsung menghilang atau lenyap seketika,
Katanci berlari ke tempat Lyra, lalu dia memberi tahu tentang kejadian yang ada di kerajaan empat. Lyra mengambil baju dan jubah yang di bawa Katanci.
"Kita pergi sekarang!" Lyra lari duluan.
Katanci mengikutinya dari belakang. Lyra berhasil masuk ke dalam kota Turbin dengan mudah lalu dia berjalan biasa sembari mencari Nero.
Nero terlihat sangat serius sampai-sampai dia tidak bergerak seinci pun. Di depan Nero begitu banyak orang yang saling dorong-dorongan,
Lyra melihat Nero dan berjalan menuju ke arahnya lalu memegang telinga kanan Nero menggunakan tangan kiri Lyra.
"Apa yang terjadi di sini?" Lyra memegang erat telinga kanan Nero sampai memerah.
Nero memberi tahu Lyra, tadi terdapat korban pembunuhan di tempat pertukaran uang. Nero yang mendengar kabar atau berita tersebut Nero datang ke tempat kejadian dengan buru-buru.
"Masalahnya itu...KENAPA KAU MALAH MENGANTRE ES KRIM DI SINIIIII!!!" Lyra menjerit dengan keras sehingga banyak orang yang melihat Lyra.