Chereads / Kenapa Aku Sendirian / Chapter 11 - Katanci Sorawa.

Chapter 11 - Katanci Sorawa.

Saat Rira bangun dari tidurnya dia sedang di gendong oleh Nero. Rira bertanya-tanya pada dirinya "kenapa aku di gendong oleh Nero? dan apa yang terjadi?"

Nero yang menoleh ke arah Rira melihat kalau Rira sedang menutup mata dengan muka yang sedang berpikir keras. Karena Nero merasa Rira bisa mati karena kebanyakan mikir, Nero berbaik hati memberi saran kepadanya...

"Tidak usah berpikir nanti kepalamu bisa pecah!" Sindir Nero sambil melihat jalan yang ada di depan.

"Lagi pula kau tidak sekolah jadi tidak usah berpikir keras, aku saranin tidak usah berpikir tentang aku yang lagi menggendongmu di punggungku."

Rira terkejut karena Nero peduli padanya mungkin? Rira pun berhenti berpikir dan memegang kedua pundak Nero untuk berpegangan supaya dia tidak jatuh.

Nero berpikir bahwa ada sesuatu yang memegang pundaknya, tangan yang lembut tapi dingin. Beberapa detik kemudian, tangan yang lembut sekarang berubah menjadi hangat dan nyaman.

Dengan muka Nero yang sedikit memerah dia langsung menurunkan Rira dan berjalan cepat ke depan. Di pikiran Rira tidak mengerti "kenapa dia di turunkan? apa aku berat?"

"Apa yang kau lakukan?, ayo jalan...." seru Nero dengan muka sedikit memerah saat menggatakan hal itu di depan Rira.

Nero melihat pundaknya dan untungnya dia Pria yang sudah terbiasa dengan anak perempuan seperti Rira. Setelah di lihat-lihat lagi pundaknya terdapat sehelai rambut Rira, rambut Rira yang hitam saat di ambil Nero warna rambutnya berubah menjadi hijau terang seperti rambut Lyra.

Nero dengan melihat ke depan diam-diam memasukkan rambut Rira ke salah satu kantong celananya dan berharap Rira tidak melihatnya.

Di pikiran Nero banyak kata-kata yang terus-menerus membuat kepala Nero semakin memerah. Kata-kata itu antara lain yaitu perempuan harus jalan di depan laki-laki karena takut terjadi apa-apa nanti siapa menolongnya.

Laki-laki yang terlalu dekat dengan perempuan pasti dia akan segera mati karena dia tidak mau menghirup udara yang sama dengannya.

Laki-laki yang berani membawa anak perempuan atau lebih tepatnya menggendongnya di punggung laki-laki akan selamanya menjadi laki-laki atau pria memalukan.

Kata-kata itu terus muncul ke kepala Nero dan pada akhirnya Nero tidak mendengarkan apa yang di katakan oleh pikiran-nya. Setelah satu menit kemudian...

Saat mereka berjalan bersama, Nero di belakang Rira sekitar sepuluh langkah kaki orang dewasa karena Nero belum terbiasa dengan Rira yang polos kecuali Neko.

Dan kata-kata yang ada di pikiran Nero pasti benar adanya jika salah artinya dia juga tidak bersekolah. "Dulu aku tidak sempat masuk ke sekolah." dalam hati Nero yang kecewa.

Tapi dia memiliki seseorang yang bernasib sepertinya tapi dengan cerita yang berbeda. Nero terlihat melupakan sesuatu.

"Oh iya, Neko di mana?" Rira bertanya sambil melihat ke arah belakang, tapi Nero secara misterius tiba-tiba menghilang.

Rira berpikir bahwa Nero membencinya karena dia banyak berbicara sampai-sampai dia menghilang tanpa bilang kepada Rira.

Saat sibuk memikirkan bahwa Nero membenci Rira karena berbagai alasan tiba-tiba muncul seseorang yang jatuh dari langit.

"Wahahahah.... siapa kau? gadis cilik?" seorang wanita yang berambut pendek berwana biru seperti langit dengan mata putih dan dengan pakaian seperti kesatria pegasus

(kuda terbang).

Dia memiliki sayap yang sangat indah lalu kakinya memakai pelindung yang bewarna putih cerah seperti sepatu yang di kenakannya.

Kukunya terlihat bersinar seperti cahaya matahari pada saat siang hari. Lalu pakaiannya seperti seragam atau pakaian seperti gaun yang sangat indah.

Rira hanya melihat mata wanita atau perempuan itu yang membuat Rira tertarik, tanpa di sadari itu hanya ilusi belaka. Pakaian kesatria tidak memiliki sayap seperti itu dan kuku seperti itu,

Di pandangan Rira dia hanyalah seorang perempuan yang sangat aneh. Mulai dari pakaiannya dan rambutnya yang begitu indah, sedangkan Rira berambut hitam dan mata hitam. Lalu...

Rira tersentak kaget kalau perempuan itu lebih tinggi darinya. Rira bertanya kepada "perempuan itu berapa umurnya?"

dengan sangat kesal perempuan itu bilang,

"kalau bertanya dari nama dulu gadis cilik.. lik... lik..." perempuan itu menginjak-injak tanah karena kesal.

Perempuan itu bilang namanya Katanci Sorawa, umurnya 18 tahun. Rira menghela napas karena dia tinggi rupanya sudah dewasa.

Katanci bilang ke Rira kalau mata atau rambutnya sama-sama hitam maka dia akan menjadi penyihir kegelapan yang sangat serakah.

Rira hanya diam sambil menatap Katanci dengan wajah tidak percaya. Katanci bilang lagi ke Rira kalau sampai Rira marah maka matanya akan berwarna putih.

Rira tidak merespon karena tidak percaya lalu mengira Katanci sedang demam atau sedang menderita penyakit pengetahuan aneh. Katanci tidak peduli jika Rira tidak percaya, kemudian Katanci mengganti topik pembicaraan,

"Kenapa kau mirip dengan dia? siapa namamu...." Katanci mendekati Rira dan menatap ke bawah karena Rira lebih pendek darinya.

dengan sedikit kesal karena lebih pendek satu telunjuk jari bayi, dia memberi tahu Katanci nama dan umurnya dengan sedikit tertawa dan bangga.

Katanci tambah kesal dia langsung meloncat kemudian dia akan menendang Rira ke bawah. Rira begitu panik sampai-sampai dia tidak bergerak dan sedikit membuang angin untuk mengurangi rasa takutnya.

Cincin yang sebelumnya Rira pakai, muncul kembali dan membuat Rira di seret tanaman untuk menghindari serangan Katanci. Cincin itu akan terus melindungi Rira apa pun jenis bahaya yang akan mendatanginya.

Katanci tambah kesal karena dia dapat menghindari serangan-nya meskipun itu di bantu oleh tanaman. Katanci terus menyerang Rira kali ini dia akan memukul Rira bertubi-tubi.

Tanaman itu terus melindungi Rira untuk menghindari serangan-nya. Serangan Katanci sama sekali tidak bisa mengenainya meskipun sudah menggunakan kecepatan yang tinggi.

Secara tidak sengaja, Katanci melihat cincin yang di pakai Rira. Dia berhenti menyerang Rira dan menanyakan cincin yang di pakai oleh Rira.

"Cincin ini sudah kupakai tadi, tapi kemudian menghilang lalu muncul lagi, ini dia cincin-nya." Rira menunjukkan cincin-nya kepada Katanci.

"Dari mana kau dapat cincin itu?" Katanci sedang menggali informasi mengenai cincin itu.

Rira menjawab bahwa cincin ini muncul secara tiba-tiba di jari manisnya dan menghilang secara tiba-tiba seperti cincin ini punya kesadaran. Cincin itu lagi-lagi menghilang bersamaan dengan tanaman yang menyeret Rira.

Katanci melihat hal itu hanya bisa diam dan tidak menyangka bahwa dia sudah mendapatkan aksesoris yang pertama. Aksesoris seperti cincin itu hanya ada satu tapi banyak aksesoris seperti cincin itu meskipun itu bukan berbentuk cincin melainkan kalung, anting, dan lain-lain.

Di saat yang sama Nero datang dengan muka yang sangat datar. Nero melihat Rira dan wajah datarnya hilang dan juga Nero tidak bisa memberi tahu Rira apa yang terjadi pada Neko karena salahnya sendiri.