Saat Lyra ingin mengambil alih Rira, dia ragu dan merasa ada yang akan menolongnya, dia tidak jadi berganti dengan Rira yang sedang di kendalikan.
Meskipun hanya sesaat sebelum serangan mereka mengenai Rira, mata Rira terlihat akan berkedip. Dengan secepat kilat Lyra mencoba mengambil alih tapi di hadang oleh cincin.
Saat sihirnya akan mengenai Rira satu detik sebelum Rira terkena sihir wilayah desanya langsung di selimuti jaring laba-laba yang besar dan tebal yang membuat sihir di dalam penghalang itu menghilang.
Bukan hanya itu, Rira yang hanya berkedip sekali sekelilingnya langsung hancur. Ternyata Lyra berhasil mengambil alih dengan susah payah dan kekuatan sihirnya tidak sengaja ia gunakan untuk menghancurkan desa Rira.
Orang-orang bertopeng itu sangat terkejut dan panik, mereka langsung berpencar sendiri-sendiri dan membuat pemimpin mereka kesulitan untuk mengatur mereka dengan kepala penuh berkeringat dingin. Tidak mengira hal ini akan terjadi, pemimpin mereka tetap melaksanakan tujuan mulianya untuk membunuh Rira.
"A-a-aku a-akan mem-membunuh Rira..." Pemimpin bertopeng itu mengeluarkan pistol dan mengarahkan itu ke kepala Rira.
"Tidak akan, aku biarkan kau menyentuhnya meskipun hanya sedikit angin napas darimu!!"
Seorang berada di atap rumah yang sudah hancur akibat sihir yang tidak sengaja Lyra gunakan di sini, saat bulan menyinari orang di atap itu, terlihat orang itu memiliki punggung yang terdapat kaki laba-laba berjumlah enam di punggung dua di kedua lenganya.
Kemudian orang yang berada di atap itu menyerang dan membuat pemimpin bertopeng itu berteriak histeris...
Setelah satu jam, Nero melihat Lyra yang berdiri dengan wajah tenang. Saat Nero lebih mendekatinya Lyra seperti sangat kelelahan dan Nero memutuskan untuk menggendong Lyra lagi dan menggunakan sihir Soafly untuk membuat energi sihir dan tenaga Lyra kembali seperti semula.
"Kita mulai jalan, apa ada yang tertinggal?" Nero melihat ke depan.
"Tidak, oh iya aku sudah menggunakan sihirku untuk melepaskan sihir pengendalian pikiran dari Rira." Lyra terlihat senang.
"Iya, sampai-sampai desa yang sudah hangus terbakar kau hancurkan lagi! sekarang bentuknya seperti danau dan untungnya kita ada di pinggir." Nero berjalan memutari lubang besar yang akan menjadi danau jika air dari bawah naik ke atas saat hujan tiba.
Salah satu dari anak buah pemimpin yang sudah mati tadi, masih selamat karena beruntung. Saat sihir Lyra tidak sengaja ia gunakan, dia selamat dari sihir Lyra karena dia tadi tidak sengaja melihat mayat yang ia injak yang membuatnya lari secepat kilat karena terkejut dan takut.
Meskipun sudah selamat dari sihir Lyra, tapi bahaya yang mengancamnya sama sekali tidak berpindah kepada orang lain. Kini ia sedang bersembunyi di batu raksasa yang cukup besar dan tinggi. Batu ini muncul karena sihir Lyra,
Orang itu sedang di cari oleh orang yang mempunyai punggung kaki laki-laki. Saat merasa sudah aman Pria itu mengendap-endap pergi dari tempat dia bersembunyi.
"Ketemu!!" orang itu berhasil menemukan orang yang masih hidup dari perburuan orang itu.
"Tolong!! ampuni nyawaku aku mohon kepadamu." Pria itu memohon ampun sambil menundukkan kepalanya.
Orang itu sama sekali tidak peduli, tapi dia akan mengampuni Pria itu jika memberikan informasi atau mencari informasi mengenai kerajaan ke sembilan.
Pria itu dengan senang hati mencari informasi tersebut selama nyawanya tidak di ambilnya, Orang itu dan Pria itu pergi ke tepi lubang yang di buat Lyra tadi untuk berbicara.
Bulan terlihat tertutupi awan yang sangat tebal yang membuat wajah orang itu dan Pria itu tidak kelihatan jelas. Pria itu duduk di tanah sambil memberikan informasi yang ia ketahui tentang kerajaan sembilan.
"Kerajaan itu sangat sulit untuk di masuki karena mereka punya banyak penjaga dan hukum yang berlaku jika ingin masuk ke sana."
"Hukum?"
"Ya, hukum. tapi isinya menggunakan tulisan yang memakai bahasa sangat kuno. jika bisa mengartikannya maka bisa masuk." Pria itu sudah memberikan informasi yang ia ketahui.
"Letak hukum itu ada di dalam sebuah ingatan yang di miliki olehnya! sesuai janjiku aku mengampuni nyawamu dan jika kita bertemu lagi mari berteman."
Pria itu senang lalu ia memberi tahukan namanya. Dia adalah Rezone dan orang yang berada di depan-nya bernama Katanci.
Katanci pasti memiliki suatu alasan kenapa dia mencari tahu soal hukum dan kerajaan ke sembilan. Katanci juga pasti tahu siapa orang yang memiliki ingatan tersebut, namun dia tidak akan pernah memberitahukan hal ini kepada siapapun baik teman maupun lawan karena Katanci selalu bernegosiasi kepada lawan untuk menjual informasi atau barang.
Rezone mengatakan hal lain selain kerajaan sembilan yaitu rahasia dibalik kerajaan ke limabelas yang sangat bersejarah baik dari dalam maupun dari luar kerajaan.
Rezone mengatakan kepada Katanci bahwa sebenarnya kerajaan di dunia itu ada bukanlah kebetulan belaka melainkan suatu kejadian yang telah menimpa dunia ini selama beribu-ribu tahun yang lalu.
Para dewa-dewa tidak akan memberitahukan hal ini kepada manusia melainkan kepada seseorang yang diutus olehnya. Katanci bertanya kepadanya
"Sebenarnya yang di utus itu pedang atau sarung pedangnya?"
"Rasanya aku hanya bisa menjawab itu yang bisa aku katakan padamu hanya ini. Tapi yang sudah pasti semua yang ada di dunia ini tidaklah nyata melainkan ilusi!"
Kembali ke Rira...
Saat Rira terbangun dia berada di bawah pohon dengan wajah pucat. Katanci menggatakan kalau Rira terkena sihir cuci otak dari kobaran api yang ada di panti asuhan.
"Heeeey... apa kau dengar Rira ?" Katanci menatap Rira yang sedang melamun.
"Kemarin itu, di desa Rira kedatangan VSL.." Nero datang sambil membawa tumbuh-tumbuhan untuk di masak.
"VSL ya?.. Violet Spider Loss" Suara Lyra dari pikiran Rira.
Violet Spider Loss adalah monters legendaris ke empat setelah VSV. Violet Spider Loss atau biasa di sebut Loss, termasuk monster generasi kedua yang pada saat itu masih belum ada namanya kelima belas kerajaan.
Loss memiliki gelar monster sihir perangkap nomor satu di generasinya jadi dia mempunyai nama flima atau nama yang di tentukan berdasarkan bentuk dan warnanya. Jadi nama flima Loss adalah VSL.
Saat Nero membuat sarapan Katanci kagum melihat Nero yang pandai memasak. Rira hanya duduk diam di bawah pohon dengan tatapan kosong.
"Aku dengar kau punya adik Nero? dimana dia?" Katanci bertanya sambil membantu Nero memasak.
"Aku...sudah membunuh dia!" Nero melanjutkan memasak dengan ekspresi "Hahahaaaa es krim di kerajaan ke enam bakal ku makan sendiri."
"Es krim? hmmm ekspresi yang mudah di tebak." Katanci menebak apa yang Nero pikirkan.
Rira yang mendengar perkataan Nero membuat Rira tersadar kembali dan berdiri sambil menunjuk Nero dengan jari telunjuknya.
"Beraninya kau Nero memanen sayurku!!"