Setelah petarungan selesai Nero dan Katanci berdebat keras soal yang paling banyak membasmi monster-monster itu dengan yang paling cepat membasmi ular. Lyra yang melihat mereka terus berdebat langsung membangkitkan kembali monster baru yang bernama Claw dalam jumlah besar.
"Cl-Claw, monster terbang yang bersayap elang dengan kaki yang mirip dengan elang tapi di lapisi sihir baja, bukan hanya itu badannya kucing." Nero terlihat akan sangat kesusahan sampai mengeluarkan keringat dingin sebelum bertarung.
"Gawat....gawat...GAWAAAAAAAT!!!" Katanci sangat panik dan teriakan-nya membuat Claw beterbangan ke atas dan langsung terjun menyerang mereka berdua.
"Swo–" salah satu Claw mencengkeram Nero yang ingin memanggil pedangnya tapi di gagalkan oleh Claw itu yang membuat Nero di bawa terbang ke atas langit dan menghilang.
Katanci menggunakan sihir Blublo yang penggunaan sihirnya sangat unik karena Blublo menggunakan sihir lawan untuk melancarkan serangan-nya.
Tapi tidak berhasil karena Claw dapat memantulkan sihir yang mengarah padanya. Blublo memantul dan mengenai Lyra yang sedang bersantai.
"Nona Lyra saya mohon hentikan, saya sudah berusaha mati-matian untuk menyerangnya dan terus di pantulkan saya menyerah." Katanci berputus asa karena Loss juga tidak sanggup menyerang satu Claw karena lebih besar darinya dan memiliki sihir pantulan dan angin.
"Kau ingin aku menolongmu setelah kau menggunakan Blublo padaku?" Lyra tidak ingin menolong Katanci atau pun Nero yang berada di atas langit.
Loss mencoba meracuni Claw karena itu bukan sihir tapi kemampuan. dan racun Loss sama sekali tidak berdampak meskipun Claw sudah terkena racun-nya.
Loss terkena sihir angin dari sayap Claw yang ia racuni. Angin yang di ciptakan akan membuat Loss tidak dapat bergerak, tidak bisa menggunakan sihir, dan luka yang di terima Loss akan sangat parah.
Tapi Loss bukanlah laba-laba biasa jadi dia tidak mungkin bisa terluka sangat parah karena kulitnya yang tebal dan warna ungu yang di miliki Loss akan membuat semua serangan yang di terimanya atau luka yang di terimanya hanya setengah saja.
Lyra yang sedang menguap tiba-tiba di serang oleh Claw yang seukuran dengan pohon itu, Lyra menghindari serangan-nya. Claw lain yang melihat Lyra menghindar dari serangan Claw itu langsung menginjak Lyra tanpa ampun, setelah beberapa kali di injak bertubi-tubi Lyra ternyata tidak ada di sana.
Lyra berada di belakang Claw itu, Lyra pun mengayunkan kedua tangan-nya seperti huruf V dan membuat Claw besar itu terpotong pada kedua sayapnya. Claw itu berteriak mundur kepada semua bawahan-nya lalu ia mati di tempat tersebut karena kehilangan banyak darah.
Semua Claw tiba-tiba menghilang seperti hembusan angin yang menerpa mereka. Katanci terlihat lega dan duduk di samping Loss yang terluka cukup parah karena serangan angin Claw.
Lyra menyuruh Katanci untuk pergi ke desa terdekat untuk membawa makanan sambil ia menyembuhkan Loss. Katanci berdiri dan langsung berlari ke arah kanan pohon besar itu dengan cepat.
Nero tiba-tiba jatuh dalam keadaan setengah mati karena luka yang ia terima sangat parah dan darahnya bercucuran dari kepala sampai kaki seperti di patuk burung.
Lyra menyuruh Loss untuk menangkapnya supaya lukanya tidak tambah parah. Loss mencoba berdiri tapi Nero sudah jatuh duluan sebelum Loss berdiri.
Lyra menyembuhkan luka Nero dalam sekejap. Loss menaruh Nero di kepalanya untuk tempat dia tidur atau istirahat.
Lima menit kemudian.....
"Saya sudah membawa makanan dan minuman, dan kenapa Nero tidur di atas Loss?" Katanci melihat Nero yang tidur di kepala Loss sampai mendengkur.
"Kita pergi ke desa terdekat untuk menginap, uuuuh suhunya mulai dingin." Lyra menggosok-gosok kedua tangan-nya.
"Apa sudah pagi?" Nero menguap,
"Sudah mati kok!" Lyra tersenyum.
Nero terlihat punya firasat buruk, tiba-tiba Lyra tersenyum ramah dan menyambutnya dengan kata-kata yang begitu peduli padanya. Nero tersenyum ke Lyra dengan wajah gembira seperti seorang kakek-kakek yang baru saja menemukan cucunya.
"Lyra..apa kau mengubah Nero menjadi perempuan?" Katanci melihat Nero yang tersenyum.
Loss pun menghilang karena Katanci menghilangkan-nya dan Nero langsung terjatuh dengan kepala di bawah.
"Kalian pasti tidak percaya apa yang telah terjadi padaku?" Nero berdiri.
"Tidak tertarik." Lyra tidak peduli.
"Jangan dingin seperti itu, jika aku tidak cerita nanti aku mimpi buruk. Jadi saat di langit aku menikah dengan Claw yang membawaku ke atas." Wajah Nero memerah seperti akan terjadi letusan gunung berapi.
Katanci dan Lyra diam. Mereka berdua bersiap pergi ke tempat selanjutnya, sambil tertawa di dalam hati bahkan air mata mereka sampai keluar.
"A-ada apa?" Nero melihat Katanci menangis.
"Aku senang kau bahagia." Katanci berusaha tidak menangis.
"Bahagia dari mana tadi aku hampir terbunuh?"
Mereka bertiga pun berjalan lagi menuju desa terdekat untuk menginap. Dan pada saat di perjalanan Lyra bertanya panjang lebar kepada Nero kemana Rira akan pergi setelah pantinya hangus.
Nero memberi tahu bahwa Rira dalam bahaya karena dia dikira adalah Lyra yang membuat pangeran sulung kerajaan ketiga harus membunuhnya sebelum sejarah hitam itu terulang kembali.
artinya, Pangeran pertama harus membunuh Rira sebelum sejarah gelap itu atau suram itu akan terulang kembali dan membuat dunia ini dalam bahaya.
Kejadian itu sudah pernah dirasakan oleh pangeran pertama Ia menginginkan sejarah yang damai, aman, dan tentram tapi kenapa tidak pernah berhasil.
Karena selalu bermunculan masalah yang disebabkan oleh Lyra. Oleh sebab itu, saat mendengar Lyra terlahir kembali, Pangeran pertama dari kerajaan ketiga segera bersiap bersama pasukannya untuk melawannya.
Tapi sebelum itu dia harus memastikan terlebih dahulu apakah benar dia berrenkarnasi kembali atau hanya sekedar kembar. Oleh sebab itu dia mengirim Nero dan Neko untuk pergi ke desa tak bernama itu atau desa Rira untuk mencari tahu detail dari Lyra yang mirip ini.
Setiap kerajaan pasti memiliki alasan kenapa mereka tidak mau menyerang Desa Rira ini. Meskipun mereka sudah tahu Lyra kembali terlahir atau hanya kembar saja tapi mereka sama sekali tidak menyerang.
Bahkan mereka membiarkannya begitu saja mungkin mereka berpikir bahwa dia mungkin ancaman bagi mereka semua tapi bukan untuk saat ini.
Setiap pasukan di dunia atau lebih tepatnya ke 15 kerajaan yang ada di dunia selalu waspada ataupun bersiap-siap untuk berperang. Namun ancaman yang mereka hadapi bukan hanya satu melainkan banyak yaitu munculnya 3 utusan yang tiba-tiba saja mulai ingin menghancurkan dunia ini.
Mulai dari menciptakan monster-monster yang mengancam banyak orang dan fenomena alam yang sering berganti-ganti.
Kembali Nero...
"Tapi Neko memberi tahuku untuk membawa Rira ke kerajaan kedelapan," Nero mengingat isyarat yang di berikan Neko di desa Rira.
"Karena Rira sangat berbahaya! itu yang di katakan, Neko." sambung Nero dengan cemas karena tidak mengerti kenapa Neko menggatakan hal itu.