Pangeran yang pertama yang tidak di ketahui namanya tapi dia sering di sebut Lius oleh kedua orang tuanya karena ingin merahasiakan nama asli Lius.
Pangeran yang kedua memiliki nama Nero dan terakhir sang Putri bernama Neri seperti nama Malaikat yang turun ke dunia.
"Di awal kau langsung bilang namamu!" Rira bingung.
"Anggap saja itu keren!" Nero kembali melanjutkan ceritanya.
Suatu hari, sang Raja berjalan-jalan dengan sang Ratu ke padang rumput dan padang bunga yang bersebelahan dengan kerajaan ke tigabelas. Tentu saja, Raja dari kerajaan ke tigabelas mengijinkan-nya untuk berjalan-jalan di kedua padang tersebut.
"Tapi ingat!! jangan kalian memetik bunga-bunga yang ada di sana karena itu bukan milikku melainkan milik orang lain." Raja kerajaan ke tigabelas memperingatkan Raja dari kerajaan ke delapan sebelum mereka berangkat.
Mereka berangkat tanpa adanya pengawal, kereta kuda mereka sangat mewah seperti di dalam rumah nanas yang begitu cantik.
Raja sama sekali tidak merasa khawatir kepada rakyat dan anaknya.
Di tengah perjalanan menuju padang rumput dan padang bunga, Ratu tampak cemas dan takut terjadi apa-apa jika mereka pergi ke kedua padang tersebut.
Raja menenangkan Ratu untuk tidak perlu khawatir karena dia bersama Raja tidak ada yang harus di takuti atau di khawatirkan.
Ratu kembali tenang dengan firasat yang sangat buruk.
Saat setelah sampai Raja dan Ratu itu pun berkeliling kedua padang itu. Tapi tiba-tiba Ratu jatuh sakit di padang bunga yang mereka berdua lewati.
Raja sangat panik dan segera memberikan pertolongan pertama kepada Ratu dengan memberikan bunga Selsa Gonius. Raja pergi menggendong Ratu untuk pergi ke tempat kereta kuda yang mereka tunggangi berdua.
Tapi, sayangnya kuda yang menarik kereta itu mati dan tubuhnya penuh dengan cakaran yang berukuran sedang, seperti cakaran serigala.
Raja bingung dan memasukkan Ratu ke dalam kereta kuda dan membaringkan-nya di tempat duduk, sedangkan dia pergi ke padang bunga untuk mencari bunga Selsa Gonius.
Raja mencari-cari bunga itu di padang tapi dia tidak bisa menemukan bunga Selsa. Raja tidak menyerah dia terus mencari keberadaan bunga itu.
Setelah berselang cukup lama, Raja menemukan bunga itu dan segera memetiknya untuk di berikan kepada Ratu.
Tapi sebelum memetiknya, Raja harus melewati lumpur yang mengelilingi bunga Selsa. Lumpur itu cukup dalam dan cukup luas dan menurut Raja kalau lumpur itu menjaga bunga Selsa supaya orang-orang yang melihat bunga itu tidak berani memetiknya.
Raja menggenggam kedua tangan-nya seperti sedang berdoa. Raja mengatakan bahwa dia sangat membutuhkan bunga Selsa, usaha memohon Raja di tolak sebab dia memiliki niat yang jahat.
Lumpur itu semakin meluas sepertinya lumpur yang mengelilingi bunga Selsa akan menenggelamkan Raja dan bunga Selsa tersebut.
Dengan terpaksa Raja mengambil bunga Selsa beserta lumpurnya dengan kekuatan tanah. Kekuatan tanah Raja menjulang tinggi supaya lumpur itu tidak menenggelamkan bunga Selsa.
Raja naik ke atas menggunakan kekuatan tanahnya untuk bisa memetik bunga Selsa sedangkan lumpur itu menghilang secara tiba-tiba. Setelah sampai puncak...
Raja memetik bunga Selsa, dan Raja langsung berlari untuk menuju ke tempat kereta kuda. Raja merusak bunga itu untuk di ambil cairan yang di hasilkan oleh bunga Selsa.
Ratu pun meminum cairan itu, lalu Ratu berdiri dan duduk di kursi kereta. Raja gembira karena Ratu sudah sembuh dari penyakit yang tidak di kenal.
Raja dan Ratu itu pun pulang ke kerajaan mereka dengan jalan kaki dan melupakan kejadian yang terjadi pada hari ini. Saat hampir sampai ke kerajaan mereka, terlihat seorang gadis sedang mengawasi Raja dengan mata yang sangat dingin.
"Ada masalah, nak?" Ratu bertanya kepada anak itu.
Tapi, anak itu tidak menjawab dan anak itu pergi meninggalkan Raja dan Ratu. Setelah sampai di depan pintu gerbang kerajaan-nya, terdengar suara orang yang sedang berteriak histeris.
Raja dan Ratu langsung masuk ke dalam wilayah kerajaan mereka. Dan betapa terkejutnya mereka setelah melihat semua rakyatnya berubah menjadi batu.
Rakyatnya terus berteriak histeris sambil menangis karena mereka kehilangan orang yang sangat berharga bagi mereka. Mulai dari anak kecil yang menangis di pelukan ibunya yang sudah menjadi batu.
Seorang kakak yang sedang berteriak karena kehilangan adiknya di depan matanya. Dan masih banyak lagi, bukan hanya Rakyatnya tetapi hewan ternak dan hewan peliharaan juga ikut menjadi batu.
Ratu sibuk menolong orang-orang yang masih belum menjadi batu karena Ratu dapat memberikan jarum sihirnya kepada rakyatnya supaya mereka tidak berubah menjadi batu.
"Ambil jarum ini dan simpan di kantong bajumu supaya tidak hilang." Ratu membagi-bagikan jarumnya ke semua rakyatnya.
Sedangkan Raja menuju ke dalam kerajaan untuk melihat ketiga anaknya. Saat membuka pintu aula kerajaan, seorang pengawal pribadi Lius datang menghampiri Raja.
"Yang mulia...Tuan muda Lius, Nero dan Nona Neri terkena penyakit yang sangat parah!" Pengawal itu memberi tahu apa yang terjadi kepada kedua Putra mahkota dan Putri mahkota.
"APA!!" Raja yang mendengar itu segera menuju ke tempat anaknya dengan di pandu oleh Pengawal tersebut.
Setelah sampai Raja langsung tersungkur setelah melihat keadaan ketiga anaknya. Lius terlihat memiliki simbol bunga Selsa yang berada di tengah dahinya,
Nero terkena demam tinggi karena tidak sengaja menjatuhkan tumpukan es batu di ruang penyimpanan yang sangat besar dan dia tertimpa tumpukan es batu tersebut selama dua menit.
Selama dua menit, Nero berusaha untuk keluar dari tumpukan es tersebut dengan menggunakan kekuatan fisiknya. Tapi dia kesulitan dan pingsan di tempat tersebut,
Seorang pelayan dan seorang koki atau juru masak masuk ke dalam tempat penyimpanan es batu dan secara tidak sengaja mereka berdua menemukan sebuah tumpukan es.
Lalu muncul tangan kanan Nero yang keluar dari tumpukan es tersebut. Mereka berdua langsung berteriak ketakutan dan segera melarikan diri dari tempat penyimpanan es tersebut.
Pelayan yang melarikan diri bertemu dengan dua orang yang bertugas menjaga pintu masuk kerajaan. Pelayan tersebut memberi tahu kepada kedua penjaga itu mengenai kejadian yang ada di ruang penyimpanan es batu.
Setelah itu banyak penjaga dan pengawal yang datang ke ruangan tersebut lalu melihat tangan kanan Nero. Para penjaga dan para pengawal segera menarik tangan kanan itu,
Betapa terkejutnya mereka bahwa yang ada di dalam tumpukan es tersebut adalah Pangeran kedua. Salah satu penjaga langsung membawa atau menggendong Nero menuju ke tempat perawatan untuk di hangatkan.
Sembari berlari penjaga itu memberikan bajunya supaya Nero tidak kedinginan. Tubuh Nero yang beku sedikit demi sedikit mulai hangat kembali.
Setelah sampai Nero di rawat hingga membaik. Saat Nero sadar dia melihat adiknya yaitu Neri sedang terbaring sakit.
Neri terkena penyakit kulit yang terlihat seperti terkena kobaran api karena kulitnya melepuh dari wajah sampai kaki.
"Kenapa hal ini terjadi?"