Monster-monster itu berjumlah hampir ratusan tapi itu tidak membuat Nero takut karena dia adalah kakak dari Neko dan seseorang yang peduli rakyatnya.
Katanci sedikit mrngambil persiapan dengan berjongkok dan kedua tangan di tanah, dan menatap monster-monster itu dengan penuh ketelitian.
"Jika aku bilang tiga langsung serang!" Lyra mengangkat tangan kirinya seperti ingin menekan pelatuk pistol ke udara.
Katanci dan Nero di penuhi aura sihir mereka karena mereka tahu sifat Lyra yang tertulis di buku sejarah kerajaan bunyinya, "Saat Lyra tidak bertarung maka sekitarnya akan hancur dan pada saat bertarung melawan monster pastikan bahwa monster itu harus di bunuh semua sebelum satu jam."
"Satu...dua....lima–" Lyra melihat mereka berdua langsung menyerbu monster-monster. Dengan marah Lyra menghentikan waktu dan mengulanginya sebelum dia menghitung.
"Kenapa? tadi aku maju sekarang aku di sini lagi?" Katanci terlihat bingung dan monster yang sempat dia serang masih baik-baik saja dan tidak terluka.
Lyra marah sambil mengangkat kedua tangan-nya karena mereka menyerang duluan sebelum hitungan ketiga tapi mereka menyerang pada hitungan kelima,
Nero dan Katanci terlihat sangat merenung karena tidak mendengarkan hitungan Lyra dengan benar.
Dan diulangi lagi pada hitungan kedua dan dor! Lyra menyebut angka tiga. Setelah mendengar itu Katanci dan Nero langsung menyerang secara bersamaan dari arah yang berlawanan.
"Kiseki arrow... dan kiseki lancer!" Nero berlari dan meloncati punggung monster-monster sambil menyerang menggunakan sepuluh anak panah yang mengelilinginya dan tombak apinya, dia bertarung sambil meloncati punggung monster-monster itu kemudian menusuk mata mereka dengan anak panah, Nero menebas monster-monster itu jadi dua setelah dia melompatinya.
"Aku tidak suka menahan diri, datanglah sihir pemanggilan....hewanku yang ternama Violet Spider Loss!!" Katanci memanggil VSL legendaris yang berukuran sangat besar dan warna VSL sangat unik yaitu bewarna hitam keunguan yang menjadi ciri khasnya.
Monster-monster itu terus menyerang tanpa ampun yang membuat Nero terluka pada bagian lengan, kaki, dan perut. Nero langsung meloncat tinggi dan melemparkan tombaknya ke tanah dan menciptakan sihir petir yang menjalar jauh sampai terkena Katanci.
"OI....KA-KA-KALAU MEN-MENYERANG MUSUH JANGAN REKAN-NYA DI LIBATKAN!!" teriak Katanci marah karena badan-nya bewarna hitam karena sihir petir Nero.
"SIAPA YANG SUSAH KALAU MONSTER-MONSTERNYA BANYAK MAKA DARI ITU BUTUH PENGORBANAN HAHAHAAA." jawab lantang Nero dan melanjutkan petarungan mereka.
Saat sedang bertarung Nero bilang ke Katanci siapa rekan-nya sebelumnya dia hampir di bunuh olehnya. Katanci bersenang-senang saat membunuh monster-monster itu dan membuat Nero kesal.
"Siapa juga yang butuh jawabanmu, AKU TADI TIDAK TANYA LOO?" Nero melihat Katanci yang mengabaikan-nya untuk kedua kalinya.
Nero menebas semua monster yang menyerangnya dan menghalanginya untuk bicara kepada Katanci. Nero menggunakan pedang yang berbentuk sama yang di sebut Duo Flips untuk memotong monster-monster yang menghalanginya.
Nero terlihat melewati semua monster dengan cepat, pada saat Nero berada di depan Katanci, monster yang ia lewati terbunuh tanpa sisa bahkan tanah membentuk tulisan. Jika di baca maka akan seperti ini, "Jangan mengabaikan orang bicara!"
Katanci hanya berkedip tanpa menggatakan apa-apa. Tanah tiba-tiba bergetar lalu muncul retakan yang cukup besar dengan sedikit guncangan dari dalam tanah.
Dari dalam tanah muncul ular yang jumlahnya tiga berukuran kecil dari retakan tadi. Katanci dan Nero mengabaikan-nya karena ketiga ularnya tidak kelihatan.
Ketiga ular itu memperbesar badan-nya supaya mata mereka berdua pecah setelah melihat perubahan yang begitu menakjubkan.
Ukuran ketiga ular itu sama seperti pohon besar yang berada di belakang Lyra. Ukuran-nya sama persis hanya saja ularnya yang lebih panjang.
"Aku satu, Nero satu, Loss satu." Katanci membagi tugas.
"Satu...dua...tiga sana pergi!" Lyra menyuruh mereka bertiga pergi melawan ular itu.
Loss menyemburkan jaring ke wajah ular yang berada di depan-nya kemudian Loss melompat lalu mengigit badan ular untuk di ambil darahnya.
Ular yang Loss serang membanting dirinya sendiri ke tanah supaya Loss melepaskan gigitan-nya.
Katanci menggunakan tangan kosong untuk menyerang bertubi-tubi kepada ular yang dia lawan. Baru pukulan pertama ularnya langsung jatuh pingsan, tentu saja Katanci memotong badan ular itu lalu membakarnya sampai matang dan menyantap daging ular itu bersama Lyra sambil menonton Nero.
Ular menyemburkan racun ke arah Nero yang sedang berlari ke arahnya. Semburan itu berhasil di hindari dengan lari ke arah kanan lalu meroda ke kiri saat semburan-nya ke kanan.
Ular membuka mulutnya lalu masuk ke bawah tanah. Nero berhenti berlari sambil mencoba merasakan sihirnya, Nero melihat ke bawah dan ular itu langsung menelan Nero sebelum dia menggunakan sihirnya.
Ular yang di lawan Loss sudah mati dan mendatangi Katanci untuk menyantap daging bersama yang ia bakar sambil menonton flim tegang yang berjudul "Nero di telan ular lalu warisan makanannya akan di habiskan."
KRIUKKK...KRIUKKK...
Lyra sedang memakan berondong jagung. Katanci bertanya dari mana dia dapat berondong jagung, Lyra menggatakan kepada Katanci soal tas sihir Nero jika ada bahan yang di perlukan tinggal katakan maka akan datang sendiri.
Katanci mengambil berondong jagung juga dari tas sihir Nero. Sedangkan pemilik tas sihir itu sedang terdesak Katanci dan Lyra siap mengambil semua barang yang ada di tas sihir Nero jika dia sudah mati.
Lyra dan Katanci menyemangati ular itu tapi hal itu membuat Nero merasa kesal karena tindakan mereka berdua yang sedang bersantai-santai.
Nero tidak tahu kalau berondong jagungnya di makan oleh mereka berdua. Meskipun begitu kenyataan hilangnya berondong jagung Nero tidak akan berubah.
Ularnya menggeliat-liat lalu ularnya jatuh dan mati. Lyra dan Katanci yang melihat itu langsung menghabiskan berondong jagung mereka.
Nero berhasil keluar dari dalam tubuh ular dan melihat mereka berdua sedang menyantap daging bersama Loss. Petarungan mereka pun berakhir dalam waktu tiga puluh menit saat melawan ular dan monster tadi.
Nero menatap mereka berdua yang sedang asyik melakukan sesuatu. Sedangkan Katanci dan Lyra membersihkan sisa-sisa dari berondong jagung.
Dengan wajah yang suram, Nero mendatangi mereka berdua. Setelah berada di depan mereka berdua, Nero menggatakan kepada mereka berdua tentang makanan yang baru saja mereka makan.
Lyra tersenyum dengan wajah cerah seperti tidak tahu apa pun sedangkan Katanci bersiul.
Loss hanya bisa diam lalu memberikan Nero daging yang masih tersisa.
Sekali gigitan dagingnya langsung habis. Wajah Lyra masih cerah tapi tidak untuk Katanci yang semakin pucat karena terlalu bersiul.
"KALIAN BERDUA PELAKUNYAAAAAAA!!!!" Nero berteriak sambil menunjuk jari ke arah Lyra dan Katanci.
Katanci bersujud sembari meminta maaf, namun di dalam hatinya merasa bersyukur bisa makan berondong jagung. Lain halnya dengan Lyra yang menurunkan jari Nero yang mengarah kepadanya.