Davin Sanjaya namanya. Cowok sekelasku yang gemar cari masalah denganku. Tiap hari, kalau nggak cari ribut, ya cari masalah. Eh, sama aja ya?
By the way, hari ini adalah hari yang luar biasa. Kenapa? Karena hari ini Davin nggak masuk sekolah. Aku bersyukur banget karena artinya aku nggak perlu susah payah ngurusin siswa bandel itu. Paling tidak, aku bisa menghela nafas lega dan menjalani hari-hari di sekolah dengan lebih tenang.
"Si biang kerok nggak masuk?" tanya Della-teman sebangkuku-yang sadar akan ketidakhadiran Davin. Si biang kerok? Itu nama sebutan Della untuk Davin. Aku sama sekali nggak mempermasalahkannya. Malah setuju banget dia menyebut Davin sebagai si biang kerok. Ya, kan, Davin hobinya emang cari masalah denganku.
Aku menggeleng pelan.
"Sakit?"
"Nggak tau gue," aku menjeda ucapanku. "Dan nggak mau tau."
Della geleng-geleng kepala. Dia emang selalu menanggapiku seperti itu tiap kali mendapatkan jawaban dariku mengenai Davin. Salahnya sendiri. Ngapain nanya si biang kerok sama musuhnya?
Obrolan kami tersudahi karena tidak adanya topik pembahasan selanjutnya. Jam masuk masih lama. Ya..kalau dihitung dari sekarang, mungkin masih ada sepuluh menit lagi sebelum bel masuk berbunyi. Di saat-saat seperti ini, aku memutuskan untuk tidur.
¤¤¤