AUTHOR POV
"Baru adik nya, belum kakaknya" Pria berjas hitam yang dengan santai nya berkata sambil menghisap rokoknya.
"Ada yang mencoba ikut campur Sir, gadis itu tidak kenal takut" Balas seorang pria muda yang tak lain adalah orang yang rela melakukan apapun yang di suruh oleh pria berjas hitam itu.
"Kau sudah melakukan apa yang sudah kita rencanakan? Aku yakin sekali itu akan terjadi, dia rela mengambil jalan yang salah demi ambisinya, dasar gadis bodoh"
"Tentu akan kulakukan apapun untukmu, permainannya baru saja dimulai Adele yang malang kakaknya yang bersalah, tapi dia yang menjadi percobaan pertama" Balas pria muda itu.
"Bahkan seorang Helena saja tidak bisa menghentikan kita, target selanjutnya adalah orang yang berani ikut campur dan kita akan memanfaatkan Arthur pria bodoh itu, dia sama bodohnya seperti Leana" Pria berjas hitam itu kembali menghisap rokoknya dan meminum white wine dengan santai, dia adalah pria kejam yang tak kenal rasa kasihan.
"Kau harus melakukan nya dengan baik boy, kau harus mendapatkan kembali hati wanita itu"
Kedua pria itu di butakan oleh ambisi yang membuat orang lain menderita. Ya, dia adalah Rudolf Grisham.
Flashback Helena return to the past ( Kembali ke masalalu Helena)
"Kau salah dia baik, aku mencintainya tidak seharusnya kau melakukan itu pada Edward, sekarang dia koma karena mu" Dia berkata dengan meninggikan suaranya.
"Aku melakukan ini karena aku mencintaimu Helen, Daddy mu tidak pernah mengizinkan hubungan kalian, aku akan melakukan apapun untukmu, kenapa kau selalu mengingat nya hah...." Balas pria di depan Helena, dengan frustrasi.
"Kau hanya terobsesi denganku, kalau benar kau mencintaiku seharusnya kau rela berkorban dan mau mengikhlaskanku bersama Ed" Balas Helena, bukannya Helena egois tapi itu adalah sebuah kebenaran baginya.
"Well, jika itu maumu kita lihat pengorbanan apa yang akan aku lakukan untukmu Helena" Jawab pria itu sambil tersenyum sinis.
"Sekarang aku mau tanya, apa yang kau lakukan pada Ellio huh? Kau mengurungnya dimana?" Bentak Helena, karena Ellio adalah sepupu sekaligus sahabat Helena.
"Ellio aku tidak tahu dimana" Ucap pria itu acuh.
"Bohong... Aku bisa membaca pikiranmu teman gaibku mengatakan kau menyembunyikan Ellio cepat katakan dimana dia?!" Bentak Helena lagi, dia geram pria di depannya hanya mendengarkan ocehannya.
"Kau pikir aku sebodoh itu akan memberitahumu, kau selalu mengandalkan temanmu itu hah, kau bahkan sama saja seperti Leana yang terlalu berambisi menolong orang" Balas pria itu.
"Leana? Siapa dia?" Tanya Helena yang hanya di dengarkan oleh pria itu, lalu pria itu pergi tanpa sepatah kata, sehingga membuat Helena penasaran dengan nama Leana, ya sebenarnya bukan sekali dia mendengar nama itu, dia juga pernah mendengar Ayah nya menyebutkan nama yang sama, tetapi ia sungkan untuk bertanya.
Helena tinggal bersama Ayah dan sepupu nya yang bernama 'Ellio' dia tidak tinggal berasama ibunya karena ayah dan ibunya sudah lama berpisah, dia bahkan tidak tahu bagaimana kabar ibunya dan kakaknya sekarang, karena ia tidak diberikan akses dan tidak diizinkan untuk mencari tahu informasi apapun tentang Ibunya, jujur walaupun dia sangat merindukan ibu dan kakaknya. Ellio selalu berusaha membantu Helena dalam memecahkan masalah, sehingga Helena tak pernah kesepian dan kesusahan. Ya, karena Helena homeschooling, dia berbeda dari kebanyakan lainnya, banyak teman yang tidak bisa menerimanya dikarenakan Helena merupakan seorang anak Indigo.
Awal mula pertemuan dia dengan Edward yang dengan secara tak sengaja dan membuat Helena jatuh cinta pada Edward, sampai dia melupakan batasannya, bahwa ayahnya melarang Helena berteman dengan orang asing, sehingga Helena memaksa untuk di sekolahkan di sekolah pada umumnya, dia sangat senang karena bisa satu sekolah dengan Edward, sehingga menjadikan mereka berdua sebagai sepasang kekasih, karena Edward menerima Helena yang apa adanya. Tetapi bahkan Edward sendiri tidak pernah mengetahui siapa keluarga Helena.
Next... Flashback pada saat Ellio masih ada.
"Helen" Panggil Ellio. (Helen adalah nama panggilan nya)
"Ada apa?"
"Kamu tahu, aku sedang jatuh cinta pada seseorang, dia tidak satu sekolah denganku tetapi dia baik dan menarik" Balas Ellio.
"Oh, ya kumohon beritahu aku siapa nama gadis itu huh?" Tanya Helen, karena baru kali ini sepupunya itu mengatakan hal tentang perempuan, bukan karena Ellio tidak laku atau tak tertarik pada perempuan, hanya saja Ellio selalu acuh soal percintaan.
"Namanya Adele Celine kalau tidak salah" Balasnya.
"Wow, nama yang cantik, aku yakin dia memiliki kepribadian yang tegar, dan baik" Jawab Helena dengan respon yang baik.
"Of course, ku harap Adel juga akan membalas cintaku suatu hari nanti" Balas Ellio tersenyum, dia bukan seorang peramal masa depan, tapi sekedar berharap tidak masalah.
Flash back off ( Sekian gambaran author about Helena)
Kembali ke kisah sebelumnya...
"Boleh aku gabung?" Tanya Ellard, sepertinya pria itu suka sekali ikut campur.
"Aku mau ikut , If you don't mind. Aku tau Ellio siapa" What aku kaget dia sepertinya tahu semuanya.
__
"Tunggu kau tahu dia siapa, memangnya siapa Ellio?" Tanya Leana, sepertinya dia sangat bersemangat mendengarkan Ellard buka mulut.
"Tunggu darimana kau tahu, sebenarnya siapa kau?" Sergah Isellia.
"hahahaha, kau pikir aku mata-mata huh, aku ini hanya pria biasa titisan darah pangeran tampan, dan berwibawa" Kekehan Ellard membuat Leana langsung berdiri dari tempat duduknya, merasa Ellard hanya berbual saja.
"Hell ya, kami serius kau hanya berbual kan" Kali ini Leana benar-benar kesal.
"Calm down girls, Aku hanya bercanda, dia itu pria yang disukai oleh Adel" Leana langsung duduk kembali, ternyata yang diduga Isel sebelumnya benar.
"Lea, aku ingin berbicara sesuatu denganmu" Aland yang tiba-tiba datang entah kapan, yang membuat Isel hanya membuang muka malas, dan Ellard tidak melanjutkan ucapannya, entah sihir apa yang terjadi, tiba-tiba Leana hanya mengangguk dan ikut dengan Aland.
"Akan ada Prom nanti, selain Prom acara ini juga untuk merayakan ulang tahun sekolah kita, akan ada pentas dan acara lainnya selain Prom itu sendiri. Do you wanna be my partner?" Tanya Aland yang di balas anggukan secara spontan oleh Leana.
( Prom adalah serangkaian acara yang di buat untuk membuat party atau sebagainya yang biasa dilakukan siswa/siswi di sekolah pada hari perpisahan) *catatan buat yg gk tau aku search it on Google.
"What this is crazy" Gumam Isel, ya mereka yaitu Isel dan Ellard diam-diam menguping pembicaraan Aland dan Leana.
"Kurasa ini sihir" Jawab Ellard, Isel hanya mendelik.
--------------
"Are you okay?" Tanya Isel pada Lea.
"Ayolah, aku baik-baik saja kau ini kenapa huh" Balas Lea yang terlihat normal-normal saja.
"Aku kenapa? Kau yang kenapa, tiba-tiba saja mau menjadi partner Aland, padahal kau sendiri yang bilang ingin melupakannya, seperti seolah-olah tersihir oleh ucapannya" Balas Isel.
"Come on, itu hanya untuk Prom No more, lagi pula aku sendiri bingung kenapa aku setuju, hanya saja sepertinya Aland akan meminta maaf padaku dan mengajakku untuk kembali bersamanya" Jawaban Lea yang membuat Isel ternganga tak percaya apa yang terjadi pada saudara perempuan nya kali ini.
"Kamu yakin? Kemarin kamu acuh sekarang kamu seperti terhipnotis Lea" Sergah Isel tak percaya.
"Aku baik-baik saja, sudah ku bilang kan, sejujurnya aku masih menyimpan rasa pada Aland" Jawab Lea tersenyum sendiri.
'Bagus sepertinya pengaruhku berhasil, aku akan membuatmu kembali percaya padaku honey' Batin Aland yang diam-diam menguping Leana dan Isellia.
Bel pulang sekolah berbunyi, Isel dan Lea pulang bersama, mereka memutuskan untuk berjalan kaki ya... Lumayan jauh untuk sampai ke halte bus.
"Hey" Sapa seseorang.
"Kau, kenapa kau lagi dan lagi, aku bosan denganmu dasar pria pembohong, apa sebenarnya tujuan mu hah?" Tanya Lena spontan pada pria yang menyapa mereka di jalan, ya pria itu ternyata adalah Edward.
"Aku hanya ingin meminta bantuan pada kalian, ya aku mengakui aku yang meneror mu dengan suara-suara tapi soal di kamar mandi itu bukan aku."
"Kumohon bantu aku mencari pembunuh Adel adikku, maafkan aku sebelumnya membohongi kalian" Lanjutnya.
"Okay kami memaafkanmu demi Adel, kami akan membantu" Balas Isel.
"Lea aku meminta tolong padamu, tolong datang kerumahku dan tenangkan ibuku, sejujurnya dia selalu menangis dia bahkan belum bisa mengikhlaskan kepergian Adele" Pinta Edward dengan wajah yang murung.
"Ed, apa sebelumnya tidak ada yang bisa melihatmu selain kami?" Tanya Lea tiba-tiba.
"Aku tidak mau bohong lagi pada kalian, ada. Kekasihku dulu bisa melihat ku sekarang dia entah kemana, seolah-olah dia hilang di telan bumi semenjak Adel drop di rumah sakit. Um... Mungkin tiga minggu lalu hampir satu bulan" Jelas Edward merasakan sakit yang tidak berdarah, mengingat wanita yang dicintainya yang selalu menemaninya entah kemana sekarang, di tambah lagi kematian adiknya yang sengaja dilakukan seseorang entah siapa. Semenjak ia dekat dengan Helena banyak kejadian aneh yang dia alami tapi dia menganggapnya itu hanya takdir.
"Kekasihmu yang mirip Kakakku kan?" Tanya Isel tiba-tiba.
"Apa yang kau katakan itu tidak mungkin" Dan ya wajah Leana memerah seketika, entah apa yang terjadi, dia merasa seperti sudah mengenal Edward sebelumnya.
"Itu benar Lea, bahkan ada sedikit kemiripan dari nama kalian" Jawab Edward singkat, dan membuat Leana hanya diam.
TBC
A/N: So kalian udah tau kan siapa itu Ellio, soal babang Ellard maybe one day you understand why :)