06:00 am
Leana POV
"Kamu sudah siap untuk sekolah?" Tanya Mommy.
"Of course mom" Jawabku.
"Tapi dadd, sudah berangkat sejak tadi"
"Tidak apa, kami bisa naik bus ya kan Isel?" Tanyaku pada Isel kami satu sekolah.
"Iya"
"Baiklah, tapi hati-hati" Balas Mommy
"Of course, kami pamit"
"Oke Take care girls"
"Yea mom"
--------------------
Kami harus berjalan kaki menuju halte bus, melewati beberapa perumahan warga, seperti biasa Isellia akan menggunakan earphone, walau tidak diperbolehkan menggunakan earphone dijalan, aku menuntunnya. Karena kenapa? Untuk menghindari suara-suara misterius dari setiap rumah, jika hanya melihat Isellia sudah terbiasa, cuma dia akan terus memperhatikan pandangan nya jika ada suara-suara, dan maka dari itu Mommy menyarankan untuk menggunakan earphone.
(Klakson mobil) *bayangin sendiri bunyinya.
"Hi, morning nona-nona. Butuh tumpangan?" Tanya Ellard, dia adalah Thomas Ellard Dalbert, satu sekolah dengan kami dia menyukaiku, tapi aku menolaknya, karena aku tidak suka dia.
"Tidak, Ellard Thanks" Balasku singkat.
"Are you sure? It's okay aku menawarkan mu juga Isel kau mau ikut dengan ku?" Tanyanya lagi.
Isel sejak tadi tidak fokus, dia melihat ke rumah di sebrang kami dan terfokus pada jendela rumah itu.
"Isel are you okay?" Tanyaku berbisik menyadarkannya.
"Um.. iya kenapa?" Tanya Isellia kaget.
"Ku rasa kau butuh tumpangan Isel" Jawab Ellard.
"Oh ya, apakah boleh?" Tanya adikku ini, oh no bahkan aku berusaha menolak, tapi dia malah menerima nya. Apa yang terjadi dengan mu Isel? Aku benar-benar kesal.
"Of course" Jawab Ellard
"Ayo Lea"
"Hm.." aku mendengus kesal, bagaimana jika dia meminta balasan, setiap hari selalu saja cari perhatian.
"Ayolah Lea, aku tidak akan meminta balasan apapun" Jawabnya, what! Dia bisa membaca pikiranku.
"Kau lucu, kau pikir aku bisa membaca pikiranmu huh, lupakan" Jawabnya lagi sambil terkekeh.
Aku hanya memutar bola mata malas, dan langsung masuk ke mobil.
"Ku rasa Ellard bukan pria sembarangan" bisikku sangat pelan pada Isel.
"Hm.. kau aneh dia hanya pria biasa"
"Ekhem.." Ellard berdehem, sepertinya dia menyadari pembicaraan kami.
"Kurasa dia bisa membaca pikiran orang" Jawab Isellia menggunakan suara normal, OMG pasti dia dengar.
"Hahaha, kau bercanda Is itu mustahil, sorry El adikku hanya bercanda" Ucapku, ya kami duduk di belakang, dan Ellard sebagai supir, karena aku menolak duduk di sampingnya.
"Well, aku rasa mungkin adikmu benar, hahah" Ucapnya ikut tertawa.
"Aku tidak percaya"
"Terserah saja" Jawabnya.
Akhirnya sampai juga..
Camp Hill High School, PA, Amerika Serikat, di daerah South 24th Street, Camp Hill.
(Tempat nya nyata, tapi ceritanya hanya imajinasi ya)
"Thanks, Ellard" biar bagaimanapun dia sudah memberi tumpangan untuk kami.
"You're welcome. " Balasnya.
"Lea aku ke kelas, temui aku istirahat nanti ya" bisik Isellia
"Bye, Ellard" Ucapnya langsung pergi.
"Mau ku antar ke kelas?"
"Tidak, tidak perlu aku bisa sendiri" Balasku.
"Why not?" Tanya Ellard.
"Aku punya mata dan kaki"
"I know, kau takut kekasih mu akan marah kan" Jawab Ellard
"Sok tahu sekali, aku tidak memiliki kekasih" Jawabku, karena aku baru saja putus dengan kekasihku namanya 'Aland Henderson' lupakan lagipula aku ingin melupakan nya.
"Oh ya, bagaimana dengan si 'Aland huh?" Tanyanya menyenggol ku.
Dan kurasa ada yang tidak nyaman dengan kedekatan kami, entah kenapa aku langsung menggenggam dan menarik tangan Ellard, dan berlalu pergi, dan Aland hanya kesal melihat kami. Aku putus dengan alasan yang tak jelas baginya, aku tidak suka dia bergaul dengan teman-teman nya, yang suka merokok, dan mungkin 'minum' entahlah aku tak peduli, so, dia juga lebih memilih temannya di banding aku.
"Kau kenapa? Berubah pikiran huh? Tadi kau sendiri yang bilang kalau kau tak mau ku antar" Tanya Ellard.
"Hm.. aku hanya tidak suka saja masih ada yang sok peduli denganku" Aku langsung pergi masuk kedalam kelas.
Istirahat..
Aku segera menuju kelas Isellia, aku mengedarkan pandangan ku ke dalam kelasnya, kenapa dia tidak ada.
"Hey Vanny, kau melihat Isellia?" Tanyaku pada teman sekelas nya.
"Um.. tidak, dia tidak terlihat sejak pelajaran terakhir"
"Okay, thanks"
Ada yang aneh, hufft ada apalagi ini, temannya juga sepertinya tidak ada satupun yang peduli, dia tidak memiliki sahabat dikelas.
'Brukk' ku rasa dunia ini sempit aku menuju kantin, dan tak sengaja menabrak seseorang, ternyata Aland.
"Mm.. Sorry" Ucapku langsung bangun dan pergi.
"Wait... Ballpoint mu jatuh" Cegahnya.
"Oh I see, thanks"
"Kau kenapa huh?" Dia bertanya lagi, astaga padahal aku benar-benar bingung mencari Isel kemana.
"Aku sedang mencari Isellia" Aland tahu kalau Isellia Indigo, dan dia merahasiakan nya dia sudah berjanji pada kami, kalau dia membocorkan rahasia ini, aku yang akan memberinya pelajaran.
"Aku akan membantu mu" Jawab Aland.
"Never mind, aku tidak butuh bantuanmu" Jawabku.
"Kamu masih marah padaku? Aku hanya berniat membantumu tidak ada maksud lain" Balas Aland.
"Nanti temanmu merasa risih, tidak perlu" Tegasku.
"Tidak akan, aku akan tetap membantu" Balasnya lagi.
"Up to you" Susah untuk bilang tidak padanya, aku tidak mau ada masalah baru.
Kami mencari nya ke halaman, lapangan, perpustakaan, kantin pun bahkan tidak ada, akhirnya aku memutuskan untuk berpencar. Kamar mandi wanita ya, aku lupa mungkin dia ada di sana pikirku.
Tapi bahkan tidak ada Isellia, dia dimana Oh Lord.. aku lelah mencari nya, dia pernah hilang tetapi kemudian aku menemukan nya di kamar mandi, kalau tidak dia merenung di perpustakaan sekolah, tapi ini tidak ada.
Akhirnya aku memutuskan untuk mencari Aland.
"Aland kau sudah menemukannya" Tanyaku.
"Maaf, belum"
"Kau mencari Isellia right?" Tanya Ellard tiba-tiba.
"Kau tahu dia dimana?" Tanya ku .
"Tentu saja aku tahu, justru aku mencarimu Lea, aku ingin mengatakan dia bilang bahwa dia pergi karena ada urusan, dia akan kembali mungkin 2 jam lagi" Jawab Ellard.
"Itu tidak mungkin, kau menghayal yah, dia bahkan tidak akrab denganmu " Balas Aland, iya juga ya, tapi tidak mungkin kalau Ellard berbohong.
"Untuk apa aku berbohong?"
"It's okay, terimakasih Ellard"
"Sama-sama" Ucap Ellard tersenyum, dan hanya melirik sekilas pada Aland.
"Aland terimakasih sudah membantu ku mencari Isellia."
"Tidak apa-apa, senang bisa membantu mu, tapi apa kau yakin dia akan baik-baik saja"
"Maksudmu?" Tanyaku
"Um.. Tidak, maksudku tidak mencari nya lagi? Aku akan mengantarmu jika kamu mau" Balasnya.
"Oh, tidak aku tahu dia kemana, feeling ku merasakan dia akan kembali" Jawabku, bisa jadi dia pergi menemui pria itu, ya pria yang kemarin kami temui di rumah sakit.
Isellia POV
Aku tahu dia pasti akan mencari ku tapi kali ini aku benar-benar penasaran, akhirnya aku memutuskan untuk mencari nya, karena rumah sakit itu kebetulan tidak terlalu jauh dari sekolah kami.
"Oh begitu, baiklah Ellio, kita bisa berteman"
"Senang bisa mendapatkan teman" balas Ellio.
"Iya, lalu mengapa kamu datang ke rumah sakit pada waktu itu?" Tanyaku.
"Adikku di rawat disana, ibuku terpukul, aku koma, maaf tidak bisa bercerita banyak untuk saat ini" Jawab Ellio.
"It's okay, kamu masih sekolah?" Tanyaku.
"Tentu saja, aku merindukan semuanya" Jawabnya murung.
"Berapa usiamu" Tanyaku
"Delapan belas kalau tidak salah" Jawabnya.
"Oh.. aku pikir kau seumuran dengan kakakku"
"Kakak mu yang kemarin?" Tanya Ellio.
"Yups, dia kakakku"
"Okay"
"Maaf tak bisa lama-lama, aku harus kembali ke sekolah, banyak yang mencariku nanti" Balasku.
"No problem, terimakasih sudah mengunjungi ku" Jawab Ellio, mungkin sekarang Lea masih tidak percaya padaku, tentang Ellio kupastikan dia akan jatuh cinta jika melihatnya ups... Hahah aku tidak menyukai Ellio, dia hanya teman baruku.
"Tunggu Isel, aku ingin bilang kakak mu mirip dengan kekasihku" Ucapnya membuatku kaget dan langsung berbalik.
"Are you sure?" Tanyaku.
"Of course lupakan, orang yang berbeda hanya mungkin sedikit mirip" Jawabnya.
"Okay, see you next time, bye.."
"Bye.."
TBC