Anwa membuka pintu kamar dan merebahkan tubuhnya mental langit-langit kamarnya,hari sudah mulai petang entah mengapa mata nya sangat sayup sayup mendengar kan irama musik di kamarnya tanpa sadar,gadis itu mulai terlelap dari tidurnya.
****
Tok....tok....tok....tok
"Neng sudah ditungg abi diruang makan" kata bi Mira didapan kamar Anwa sambil menempelkan. Telinga nya dipintu Anwa,tak ada jawaban dari Anwa.Kamarnya sunyi tanpa suara Mira mencoba mengetuk lagi pintunya.Anwa dengan berat melakangah sambil mengucek mata nya membuka pintu.
"Iya bi ada apa bi" ucap Anwa sambil meluruskan otot-ototnya.
"Maaf neng ganggu waktu istirahat nya,itu ditunggu sama pak Sanjoyo di ruang makan"
"Oh iya bi bentar lagi,nanti Anwa turun Anwa cuci muka dulu bi" ucap Anwa.
****
Anwa langsung menuruni anak tangga untuk menuju meja makan menggunakan piama pink dan jilbab instan dengan warna senada.
"Sini kak suami sama Ziko" ucap Ziko.Ziko adalah anak bungsunya pak Sanjoyo yang masih duduk dikelas 2 SD Ziko sangat sayang pada Anwa walaupun ia terakhir lihat Anwa saat Ziko umur 2 tahun,tapi hal ini tidak membatasi komunikasi nya saat Anwa berada di Eropa.
Anwa langsung menarik kursi disebalah Ziko.
"Nak,kamu sudah bicara dengan prof.Dimas yang akan mengarahkan mu besok untuk bekerja di rumah sakitnya".Ucap pak Sostro,Anwa langsung menengok kearah abunya sambil meminum air putih.
"Sudah bi,katanya si besok pagi Anwa sudah harus bekerja disana" ucap Anwa.
"Jadi kakak Anwa kerjanya nyuntik-nyuntik orang dong? Hiiiiii serem nanti aku disuntik lagi" ucap Ziko dengan muka yang menggemaskan itu.
"Iya nanti klo Ziko nakal kak Anwa suntik" ucap Anwa meledek Ziko.
Ziko langsung memanyunkan bibirnya.
"Hahahhahah" semua ketawa saat mendapat Ziko,ruang makan malam pertama Anwa di setelah beberapa tahun tidak pulang akhirnya iya merasakan kehangatan makan malam tersebut.
"sudah Ziko habiskan makannya setalah itu pergi tidur". Ucap Risa sambil menuangkan susu untuk Ziko
"Eh iya kak Risa gimna perusahaan disana,banyak kendala gak kak?" Tanya Anwa pada Risa kakak sulung nya itu.Risa adalah kepala perusahaan di Jakarta dia hidup dengan dunia bisnis ia memulai nya dari nol sekali,sampai saat ini pun Risa belum mau menikah padalah umur nya hampir memasuki kepala 3
"Namanya juga dunia perbisnisan dek kadang ya ada meleset-melesetnya sedikit dek inti kita itu tekun ulet gitu aja sii" kata Risa sambil menatap adiknya itu
"Semangat ya kakak.bangga deh punya kakak kaya gini hihihi udah cantik,kerjanya ulet tapi sayang belom bawa cowok kesini hihihi" Ucap Anwa pada Risa sambil menyenggol nyenggol tangan Risa dengan sikunya.
"Iya ini sa...kapan mau ngenalin pasangan kamu ke Abi" ucap pak Sastro meledekinya
"Eh malah ngomong jodoh si.Jodah kan udah ada yang ngatur wa,bi.hubungan aja masih semu semu gini" ucap Risa menggerutu Abi dan adiknya itu.
Makan malam yang begitu hangat berlangsung begitu saja bi Mira langsung membereskan piring-piring yang ada di meja, Anwa menaiki anak tangga bersama Ziko.
Anwa mematikan lampu tidurnya,menarik selimut dan dengan cepet terlelap tidur.
Besok hari pertama Anwa kerja jadi ia memastikan esok bangun badanya sudah fress.
Pagi-pagi sekali Anwa sudah duduk di depan kaca rias,hari ini hari pertama Anwa manjadi seorang dokter di Indonesia,paras nya yang cantik dipadukan dengan hijab dengan warna yang senada dengan kulitnya membuat wajah Anwa nampak berseri didepan kaca.
Jarum jam menunjukkan pukul 06:38.Anwa melangkah menuruni anak tangga sampai dirubah tamu sudah ada Abi, Risa,dan ziko untuk siap-siap berangkat sekolah.
"Eh nak,,,sarapan dulu gih ni Mira udh siapin makanan untuk kamu tuh" ucap abi pada anwa.
"Aduh bi Anwa makan di sana aja deh ya bi" ucap Anwa sambil menggunakan sepatu slopnya.
"Abi Anwa berangaktt dulu ya" ucap Anwa sambil mengangkat punggung tangan abunya dan menciumnya
"Ziko juga ya bi,,,,da dan abii" ucap Ziko setelah berpamitan dengan ayah nya.
"Yuk dek kakak anter sekalian kan rumah sakit sama kantor kakak searah" ucap Risa sambil menepuk punggung Anwa.
"Boleh kak Alhamdulillah gk jadi naik ojol deh"
"Assalamualaikum Bu" ucap 3 anaknya itu secara bersamaan.
Kini tinggal pak Sostro di depan teras rumah nya itu,ia menatap kepergian mobil Risa samping keluarr gerbang rumah nya,dalam hati nya berkata "Terimakasih ya Allah kau titipkan mereka padaku,,Ami pasti kau senang disana melihat kedua putri dan 1 putra mu tumbuh menjadi anak yang baik,kadang aku sering membayangkan masa tua bersamamu tapi Allah lebih sayang dulu kepadamu" tak lama melamun mata pak Sostro berbinar-binar menunjukan raut muka yang sedih mengahapus airmata dengan tangannya sendiri.
****
Didalam mobil Anwa melihat bangunan-bangunan nan besar menjulang tinggi ia menoleh kearah Risa,yang sedang fokus menyetir mobilnya.
"Kak biasanya kedatang profesor di rumah sakit kira-kira jam berapa ya?" Ucap Anwa yg membuat Risa menoleh kearah nya
"Mungkin sekitar jam delapan dek,eh prof yang mau kamu temui itu prof.Dimas Wijaya bukan?" Tanya risa.
Jalan kota metropolitan begitu padat saat jam-jam seperti ini.sampai Risa harus menunggu panjang antrian lampu merah.
"Iya kak,kakak kenal dengannya? Jawab Anwa .
"Kenal sedikit,prof Dimas itu masih muda lo dek udh ganteng,baik,pinter,jadi profesor muda lagi,persis ganteng nya kaya jookook jadi duh" ucap Risa membangga-banggakan prof Dimas.
Membuat Anwa menggeleng kan kepalanya karna dari dulu Risa itu ngefans dengan orang ganteng ya sebut saja di itu demam oppa-oppa korea,yang sama sekali Awna gk pernah kenal semua 21 tahun ini.
"Kenapa si km dek bahagia doang mau ketemu orang ganteng kan" celetuk Risa pada anwa.
"ih mulai dehhh," dengus Anwa karna memang dihati Anwa belom ada laki-laki yang pernah ia kagumi.
"Eh iyaa kamu nih belom ada tah dek yg kamu suka gitu,emng tipe kamu kaya mana si? Dek" tanya Risa sambil memberhentikan mobilnya didepan gedung bernuansa merah dan putih itu.
"kaya abu sama kaya Rasullulah" ucap Anwa datar.
"Ya mana ada Anwa" gemas Risa pada adik nya itu yang sama sekali tidak ingin menikmati cinta dihidupinya.
"Udah deh kakak Ziko pamit ya assalamualaikum ucap Ziko yang turun dari mobil dan melambaikan tangan nya"
" Hati hati ya tunggu kakak jemput kamu ya jangan pulang sendiri" kata Risa dibalik kaca mobilnya.
"Emang Ziko pernah pulang sendiri kak" tanya Anwa pada Risa Yangs Edang menjalankan mobilnya.
"Iya dek,waktu itu Ziko naik angkutan umun,pulangnya" ucap Risa dengan nada cemas.
****
Anwa masuk menuju pintu rumah sakit,ia harus menyusuri jalan,banyak orang yang memperhatikan nya Anwa agak sedikit risaih namun ia tetep fokus pada tujuannya,banyak orang yang berseliweran lalu lalang dihadapanya.Anwa fokus mengarahkan langkah kakinya hingga berhenti di titik tuju.
"Assalamualaikum sus" ucap Anwa pada salah satu susternya.
"Waalaikumsalam ada yang bisa saya bantu mba" ucap suster itu dengan sopan.
"Saya ingin bertemu profesor Dimas Wijaya sus"
"Ohh ya Anda dokter baru ya disini Dokter Anwa kan"ucap sus itu,Anwa hanya mengangguk.
"Anwa,,,," suara pria dari belakang itu membuat tubuh Anwa menyusuri sumber suara itu.
#Jangan lupa tinggalin jejak ya reader♥️