Drtttt drtttt drtttt....
Anwa langsung merogoh ponsel di dalam baju berjas putih itu.
"Assalamualaikum, halo sinyo...." Ucap Anwa dengan bahagia.
"Waalaikumsalam, Anwa maaf telfonmi tadi gak ke angkat tadi aku lagi ada meeting hehhe"
"No problem sinyo" ucap Anwa sambil melanjutkan kan langkah mailing menuju kursi yang taman.
"Gimna kabar mu wa? Baik baik ajakan?" Tanya sinyo. "Kurang baik nih sin" ucapnya lirih.
"Lohh kenapa bukan bahagia-bahagian aja kan di Indonesia?" Tanya sinyo.
"Iya bukan itu masalahnya sin" ucap sinyo dengan nada pelan.
"Lalu...oh jangan-jangan kamu lagi dilema ya" Ucap sinyo
"Aku bingung dengan perasaanku sekarang sin susah deh pokoknya di ceritain nya tu" ucap Anwa sembari menyenderkan punggungnya di kursi.
"Widihhh sahabat aku udah mau merasakan cinta aja nih" ledek Sinyo
"Ya sudah lah gak papa wa namanya juga perasaan kamu aku gk bisa kasih saran kalo yang ini, aku dukung kamu setiap langkah kamu wa bisanya" ucap Sinyo menasehati Anwa.
"Iya sin it's ok aku paham, eh sin tadi aku" Tut tut tut Tut sambungan ponsel tiba-tiba putus.
"Yahh pake lowbat Segala lagi nih hp"pekik Anwa menggoyangkan hp nya.
Sekarang Hanaya dan kebingungan di jati Anwa, ia tidak mau jatuh cinta jika harus mengganggu perkataan dan karir nya itu sama sekali tidak ada di pikiran Anwa. Tapi kenapa ini datangnya tiba-tiba.Lama skelaia Anwa duduk ditmab akhirnya iya memutuskan untuk pulang.
"Eh kak Risa mau kemana?" Ucap Anwa yang baru saja pulang.
"Eh Anwa udah pulang,ini Kaka mau ketemuan hahah" Ucap Risa bahagia.
"Cie normal juga ya ternyata kakaknya Anwa hihihi,sama cowok ya kak?" Ucap Anwa meledek Risa.
"Ya iyalah masa sama kamu kan gak asik" ucap Risa menyugingkan seyum kecut nya.
"Ya Rabb jahat sekali kakak ku ini,dah sama pergi deh kak" ucap Anwa mendorong pelan tubuh Risa.
"Astaghfirullah punya adek satu kelakuan sama kakak nya gak ada sopan-sopan nya" Ucap Risa mencubit kecil pinggang Anwa.
"Hahaha ya udh kak sana pergi nanti telat Lo" ucap Anwa nengok di balik pintu.
"Kalau mau makan go food aja!!!!" Ucap Risa teriak karena pintu sudah di tutup oleh Anwa.
"Oke!!!!!! Kak" begitulan jawaban dari Anwa terdengar samar-samar.
Risa memasuki kafe mini ia sedang mencari seseorang, dan akhirnya.
"Derr!!!!"
"Astaghfirullah, kamu ngagetin aja si mas" ucap Risa memegang dada nya yang jantungnya hampir putus.
"Hahahha nyari in aku kab kamu" ucap laki-laku yang membuat Risa kaget.
"Engga nyariin bang ojol" uca Risa smabil memanyukan bibirnya.
"Hahah udh ah jangan ngambek nanti cantik nya ilang lo,udah pesen yuk minumannya" ucap pria itu langsung merangkul bahu Risa.
" Bisaan kamu mah" ucap Risa mencubit kecil pinggang laki-laki itu.
"Mbak pesen coffe tea nya dua ya " ucap laki-laki pada pelayan kafe itu.
" Oh ya mas, gimna pekerjaan kamu baik-baik ajakan?" Ucap Risa membuka obrol dengan laki-laki yang ada didepannya itu.
"Alhamdulillah lancar sa,gimna bisnis kamu ada kendala tidak?" Ucap pria. "Alhamdulillah lancar besok aku buka cabang mas" ucap Risa menatap laki-laki itu dan terseyum, "oh iya mas adikku baru pulang seminggu yang lalu dari Eropa"lanjut Risa.
"Kok kamu gk kabarin ku si sa,aku belum pernah Lo liat adik kamu " jawab laki-laki itu, "Sebenernya kamu ni udah saling ketemu cuma gak paham aja" ucap Risa sambil menyeruput minuman yang di pesannya, "Lo kok gitu.." ucap pria itu pada Risa, "iya kan adikku berker.." ucapan nya terputus "ini mba,mas makanannya" ucap pelayan itu memutus omongan Risa. "Oh iya sa, ni ada sesuatu buat kamu,dibukanya nanti aja ya sa dirumah" ucap pria tersebut memberikan kotak kecil berwarna biru muda. "apa ini, buat aku? " Ucap Risa mengembangkan senyum nya bahagia pada pria yang ada didepan nya itu. "Kamu suka kan? tapi nanti aja ya dibukanya" ucap pria itu. "Suka banget mas,makasih ya mas Dimas" ucap Risa sambil menyebut namanya, ya Dimas pria yang ada didepan nya itu adalah kekasih nya Risa.
Risa membuka kotak biru yang diberikan Dimas tadi ia tidak sabar membuka isi kotak itu dengan hati yang berdebar-debar Risa,dengan pelan membuka kotak kecil berwarna biru itu.Dan akhirnya terbuka sebuah jam rolex barnd yang tertata harga nya Dangan mahal itu mambuat Risa terkejut.Dan langsung mengembangkan senyumnya "ya ampun so sweet banget si kamu mas" ucap dalam hati.
Cklek pintu kamar Risa pun terbuka ternyata yang datang adalah gadis dengan piaya biru dan jilbab Senanda menghampiri Risa kakaknya yang sedang duduk. "Kak ini kok banyak sampah gini bekas apa" Anwa melihat banyak percerakan sampah bekas Risa membuka kado. "Ini dek tadi kakak abis buka kado hehhe" ucap Risa sambil mengangkat kan satu tangan kiri nya yang terpampang arloji barunya. "Wah jam nya keren banget kak pasti dari abis ketemuan tadikan "ucap Anwa menebak-nebak.
"Iya dek oh iya kak mau ngomong boleh gak tapi jangan bilang Abi dulua ya de" ucap Risa dengan berbisik-bisik,Anwa hanya mengangguk iya "jadi ini tu dari pacar kak dek" ucap nya sambil menunjukan kotak itu, "idihh punya pacar bukan nya langsung nikah ya,malah banyakin dosa nikah kak nikah," ucap Anwa yang tak suka dengan pacaran itu. "Duh dek sabar dulu lah dek kakak belom siap" ucap Risa. "Dari pada hubungan yang terlalang" umsergah Anwa,"Bukan gitu dek,udh deh jangan bilang apa apa sama abi ya" ucap Risa dengan mengutup kedua tanganya.Anwa yang berhati lembut itu menarik nafas panjang-panjang.Dan mengiya permintaan kakaknya. "Oh iya aku mau tanya ada niatan mau nikah gak si kak?" Ucap anwa menatap sinis kakaknya."Iya ada lah dek kakak tu mau buat surprise abi,gini-gini juga calon istri profesor" ucap Risa dengan mentertawakan adiknya Anwa hanya melipat tangan nya kedua ia setengah berfikir istri profesor teripang Dimas dalam benak nya "andai dia juga tau apa yang kurasa" ucap Anwa dalam hati. "Dek kok diem si kesambet kamu" ucap Risa yang melihat adik nya itu malamun. "Ha e-engga kok kak hehhe aku ikut seneng kok kak"uacao Anwa kaget akan lamunannya.
"Kalo boleh tau emnga siapa si kak namanya?" Ucap anwa penasaran siapa sebenarnya laki-laki yang membuat Risa sebahagia ini.
" Namanya itu profesor dim.." belum saja Risa melanjutkan pembicaraan sifat terputus.
bersambung.....