Chereads / Shina the blackcat / Chapter 17 - Black Hawk

Chapter 17 - Black Hawk

Yuki membawa Katherine ke tempat yang aman, dia mendekat ke tempat Charles. Mereka segera memberikan pertolongan pertama, mereka mengkhawatirkan Shina yang masih ada di sana.

"Kenapa dia tidak mau ikut keluar?" tanya Charles.

"Dia bilang dia akan mengatasi hal ini karena dia yang membuat Ellena seperti itu" jawab Yuki, tidak lama kemudian terdengar suara ledakan yang cukup keras. Yuki berdiri dan ingin pergi membantu Shina, tapi dia di tahan Charles.

"Tidak, biar aku saja yang kesana, jika ada murid ku yang terluka lagi selagi aku di sini, aku tidak pantas disebut sebagai seorang guru", Charles segera pergi ke tempat Shina.

Shina berusaha melawan Ellena, tapi dia kerepotan. Dia mencoba mendekat dan menyerang, tapi serangannya tertahan. Dia melompat ke belakang untuk mengindari serangan. Tidak lama kemudian datang sekelompok orang, mereka melemparkan peledak. Karena ledakan itu Shina terpental tapi dia selamat dari ledakan itu, ledakan itu membuat Dewa Kematian yang di panggil Shina marah, dia mengeluarkan sabit yang ada di punggungnya. Dan menyerang orang orang itu, karena badannya yang besar mereka mengira gerakan Dewa Kematian lambat, tapi mereka salah ternyata gerakan cepat dan karena itu mereka terlambat menghindar sehingga salah satu dari mereka terluka. Mereka yang selamat dari serangan itu segera menyerang Ellena, tapi Ellena masih yang ada di dalam Dewa Kematian tidak terkena serangan. Mereka mengeluarkan rantai dan melilitkannya ke Dewa Kematian. Itu adalah rantai yang khusus di buat untuk menyerap energi lawannya sehingga membuat lawannya lemah.

Shina bangun dan langsung menyerang salah satu dari kelompok orang orang itu, orang itu terpental cukup jauh.

"Bukan cuma kau yang bisa membuat orang lain terpental tahu!" ucap Shina dengan nada keras. Melihat hal itu Shina segera di hadang beberapa orang dari kelompok itu, mereka bertarung dengan Shina. Mereka menyerang Shina, dan Shina berhasil menghindar lalu memberikan serangan balasan. Salah satu dari mereka menggunakan sihir Lanjutan dan membuat serangan dari es yang tajam, Shina menangkis serangan itu dengan pedang. yang entah muncul dari mana, dia langsung di serang oleh seorang dari mereka. Setelah serangan itu Shina belum siap menerima serangan selanjutnya, dia pun di serang secara bertubi-tubi dan dia tersungkur. Dewa kematian juga sudah berhasil di rantai, dan dia mulai melemah. Karena Dewa kematian di serang serangan itu juga menyakiti Ellena.

Shina berdiri dan secara cepat seorang dari mereka menyerangnya, serangan itu di tahan oleh Charles. Orang yang menyerang segera mundur.

"Ada apa denganmu, kau seperti jauh lebih lemah akhir akhir ini" ucap Charles.

"Sudahlah bukan itu yang di permasalahkan sekarang, jumlah mereka ada 13 orang" balas Shina.

"Prioritas kita menyelamatkan Ellena, bukannya menghabisi mereka" setelah mengatakan itu Charles menyerang orang orang itu.

"Aku sudah berjanji untuk tidak membunuh seseorang lagi, aku harus menahan diri" ucap Shina dalam hati.

Tidak lama kemudian ada seseorang yang datang dari helikopter, dia adalah ketua kelompok itu. Dia bersama dengan seorang wanita di sampingnya.

"Akhirnya aku bisa bertemu secara langsung dengan kalian" ucap orang itu.

"Siapa kau, apakah kau pemimpin mereka" tanya Charles.

"Namaku tidak penting, yang harus kalian tahu aku adalah pemimpin dari organisasi Black Hawk" jawab orang itu.

"Apa tujuannmu, kenapa kau menyerang murid-murid ku" tanya Charles lagi.

"Sebenarnya niatku hanyalah untuk berkenalan, tapi jika di lakukan dengan cara biasa itu tidak akan menyenangkan, jadi aku mengawasi kalian dari pagi tadi, dan sepertinya kalian sedang berpesta jadi aku menyuruh anak buahku untuk bergabung dengan kalian, aku tertarik karena sepertinya kelompok kalain berhasil mengalahkan anggota salah satu anggota terbaikku, dan tak kusangka aku bertemu dengan anak berbakat dari keluarga pemilik sihir pemanggil terhebat, padahal aku sudah susah payah membawa adiknya ternyata adiknya tidak seperti yang ku harapkan, dia sangat lemah" ucap orang itu.

Sreeng, sabit dari Dewa Kematian menyerang ke arah orang itu. Tapi serangannya di tangkis menggunakan pedang yang terbuat dari darah.

"Hah, pedang itu bukankah itu..."

"Tepat sekali seperti yang kau pikirkan, ini adalah pedang yang sama seperti yang di pegang oleh gadis yang ada di sebealmu" orang itu memotong perkataan Charles.

"Tak kusangka kau juga menggunakan senjata itu, kau bilang kau ingin menjaga perdamaian, tapi kau mempunyai senjata pembunuh, aku tahu kalau mereka memang cuma tiruan dari iblis yang sebenarnya, tapi kau lihat betapa kuatnya mereka, kalau begitu sampai jumpa kau harus menangani muridmu yang kehilangan kendali " ucap orang itu dan segera menaiki tangga yang di keluarkan dari helikopter.

Ketika orang itu hendak naik Yuki muncul dan melihat orang itu.

"Kau terlambat, aku sudah akan pergi tapi ini kenang kenangan untuk mengingatkanmu" ucap orang itu melemparkan sesuatu kepada Yuki. Yuki menggenggam erat benda itu dan dia seperti menahan emosi yang sangat besar.

"Ada yang ingin ku tanyakan pada kalian" ucap Yuki.

"Tapi sebelumnya kita harus mengatasi Ellena terlebih dahulu" sahut Charles.

Tapi bagaimana kita mengatasinya?" tanya Shina.

"Rantai itu, dengan menggunakan itu mereka menyerap kekuatan Ellena dan membuat Dewa kematian melemah" jawab Charles.

Mereka pun mencoba untuk mengambil rantai itu, meskipun beberapa kali terhalang oleh Dewa kematian namun akhirnya mereka berhasil mengambilnya dan mengikatnya ke dewa kematian. Dalam waktu beberapa detik rantai itu mulai menyerap kekuatan Ellena melalui Dewa Kematian dan membuat tenaga Ellena terkuras. Hal itu membuat Dewa Kematian melemah, Dewa Kematian mengunakan kekuatannya yang tersisa dan membuat udara berguncang hebat. Karena guncangan yang kuat Shina hampir melepaskan pegangannya, untungnya pada saat yang tepat Katherine datang. Mereka menahan rantai itu bersama hingga Dewa kematian benar benar lemah dan menghilang.

"Bruk" Ellena terjatuh dan tak sadarkan diri, mereka segara mengantarkannya ke rumah sakit.

Mereka menunggu di luar ruangan Ellena, sambil membicarakan tentang orang yang mengaku dirinya adalah pemimpin dari organisasi Black Hawk.

"Orang itu dia adalah ayahku, yang dia lemparkan tadi adalah kalung yang selalu di pakai ibuku" ucap Yuki sambil melihat kalung yang di berikan orang tadi.

"Tidak mungkin, tapi kenapa wajahnya berubah?" tanya Charles.

"Entahlah, tapi kalung ini membuktikan kalau itu adalah dia" jawab Yuki.

"Lalu tentang Shina bagaimana?, apa maksudnya kalau dia adalah senjata, dan tiruan dari iblis?" Yuki balas bertanya.

Mendengar hal itu Shina hanya berdiam, Charles ingin memberi tahu Yuki tapi dia ragu ragu, dia bingung harus mengatakannya seperti apa. Seorang perawat keluar, "kalian sudah bisa menemuinya" mereka pun segera mask.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Yuki.

"Aku sudah baik baik saja, ngomong ngomong di mana Shina?" jawab Ellena, lalu dia menanyakan Shina.

"Aku di sini" jawab Shina, dia sengaja berdiam agak jauh dari Ellena.

"Bisa kalian tinggal kami, aku ingin bicara dengan Shina, bukankah seharusnya kau juga memeriksakan diri Katherine?" ucap Ellena. Yuki dan Katherine pun segera keluar.

"Maaf aku menyusahkan kalian, khususnya kau"

"Tidak aku juga minta maaf, seharusnya aku tidak terlalu mencampuri urusan orang lain" balas Shina.

"Mungkin ini terdengar egois tapi aku mohon jangan beri tahu mereka tentang hal itu" Ellena memohon kepada Shina.

"Tenang saja, aku tidak akan mengatakan ini kepada mereka, tapi kalau kau butuh bantuan jangan ragu untuk mencariku" ucap Shina.

"Tapi kalau menurutku itu bukan salahmu, kau bukan bermaksud seperti itu, kau hanya berusaha melindungi Katherine, jadi jangan menyesali hal itu, kau melakukannya untuk melindungi hal yang berharga bagimu" sambung Shina.

Mendengar hal itu Ellena tersenyum, kepada Shina, Shina membalasnya dengan ikut tersenyum. Setelah berpamitan Shina segera pergi. Saat dia di luar, Yuki menunggunya di tempat duduk yang ada di lorong. Yuki mendekatinya,

"Bagaimana keadaan Ellena?" tanya Yuki.

"Dia akan baik baik saja, dia hanya butuh istirahat, lalu dimana Katherine" Shina balas bertanya.

"Dia sedang di periksa, dia bilang dia ingin menemani Ellena. Dan soal pertanyaan ku sebelumnya, Charles bilang kau saja yang menjawabnya" ucap Yuki.

"Ya akan ku beri tahu, tapi tidak sekarang, tunggu saja akan ku katakan yang sebenarnya" ucap Ellena lalu berjalan menjauh.

Akhirnya dalam perjalanan pulang mereka hanya diam tak berbicara sepatah kata pun.