Awan yang gelap hampir menutupi seluruh daerah pegunungan, dengan perasaan kesal, David memimpin anak buahnya ke tempat tertinggi yang dimaksud Shina, saat mereka sedang mendaki tiba tiba salah satu dari mereka terjatuh ke lubang jebakan dan langsung jatuh mati tertusuk duri yang di siapkan.
"Hey jangan coba coba bermain main denganku!" Terlihat dari eksperinya David benar benar marah.
Karena emosi dia memukul Yuki dengan keras, Yuki tersungkur David terus memukulnya. David melihat ke arah Tiara, ekspresi David membuat Tiara ketakutan. Dengan penuh emosi dia mencoba melayangkan pukulan ke arah Tiara, tanpa diduga Yuki menendang kaki David dan membuatnya kehilangan keseimbangan tapi tidak sampai terjatuh.
Dari belakang ayah Rafa muncul dan menghentikan David, "Cukup".
"Jika mereka sampai terluka bisa saja Rafa terkena imbas"
"Tuan, aku yakin mereka tidak akan berani melukai Rafa, aku yakin mereka tidak akan sanggup melakukannya"
"David, jangan membantah"
"..."
Mereka melanjutkan perjalanan, tapi kali ini mereka membuat Yuki jalan paling depan sebagai antisipasi adanya jebakan yang lain. Sekitar 10 menit kemudian mereka sampai di puncak bukit, setibanya mereka mereka malah bertemu dengan 2 orang murid gristeria yang sedang membawa Rafa. Karin dan Riki yang tidak tahu menahu terkejut saat bertemu dengan orang orang itu, di antara pepohonan yang daunnya berguguran dan memenuhi tanah, mereka berhadapan di sisi puncak bukit tertinggi antara pegunungan yang berbeda.
David melihat ke Karin dan Riki dia menyadari tidak ada Shina di sana, "Dimana bocah berengsek itu?".
"Aku tidak tahu siapa kalian, tapi kalau yang kau maksud gadis dengan jaket hitam aku setuju kalau dia memang berengsek" Jawab Karin, dia tahu kalau orang orang itu punya masalah dengan Shina.
"Aku rasa kau tahu siapa yang ku maksud, aku rasa selain dia tidak ada orang lain lagi disini"
Ayah Rafa menyela mereka, dia ingin segera menyelesaikan hal ini dan membawa Rafa pulang bersamanya. Tapi Karin mentah mentah menolak.
"Kalian berdua segera serahkan anakku dan aku akan menyerahkan teman kalian"
"Tidak akan!, aku memang kesal dengan sikap Shina tapi aku yakin dia ingin melindungi anak ini" Karin mengambil senjata api yang di bawa di punggungnya, "Aku tidak akan membiarkan kalian menyentuh anak ini". Riki mengikuti Karin dan mengambil senjatanya.
David dan anak buahnya juga melakukan hal yang sama, David tertawa melihat tindakan Karin dan Riki, dia memberikan tawaran kepada mereka. "Hahaha, apa kalian sadar kalian ada dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Kalian hanya berdua sedangkan kami ada lima belas, lagi pula orang itu sudah melarikan diri dan membuat kalian menanggung hal ini"
Karin mulai terpancing emosi dia mengarahkan senjatanya dan bersiap menembak tapi Riki menahannya. "Karin dengar, dia benar kita dalam keadaan tidak menguntungkan, meskipun kita memaksakannya bisa saja kita atau sandra yang terluka, bukankah kau bilang prioritas kita adalah melindungi Rafa" Karin menurunkan senjatanya.
David tersenyum "Pilihan yang bagus, David mendekat membawa Yuki dan Tiara mendekat, dia berhenti di tengah tengah, dia mundur perlahan. "Sepertinya aku salah, anak itu tidak melarikan diri, dia pasti ada di sekitar sini, aku hampir saja membuat kesalahan besar".
Semua orang keheranan dengan tindakan David, David menjelaskan apa yang di maksud.
"Kalian bisa menciumnya, ini bau dari bahan bakar mobil". David mengatakan yang sebenarnya, bau bahan bakar kendaraan memang tercium dari tengah tengah mereka di tumpukan dedaunan"
David melihat tajam ke arah pepohonan, "Aku tidak langsung menyerang kedua temanmu meskipun kami sangat di untungkan oleh jumlah karena aku tidak meremehkan kalian, dugaanku benar seandainya aku meremehkan kalian mungkin kami saat ini sudah jadi daging panggang. Tapi kau kurang beruntung aku menyadari ada yang salah dan aku berhasil menghancurkan rencanamu, sekarang menyerhalah kita selesaikan ini dengan cepat, bantuan kalian tidak akan segera tiba. Pasukan tentara reguler perlu waktu bersiap, jadi mereka tidak akan segera sampai, aku sudah menang bocah, JADI SEKARANG MENYERAHLAH!"
Tanpa diduga dari bawah tumpukan daun tiba tiba ada tali yang mengencang menarik kaki beberapa anak buah David sehingga membuat mereka terjatuh. Dari balik dedaunan ternyata Shina muncul dari lubang yang di tutupinya dengan daun.
Shina menyerang David dan berhasil melukai wajahnya, karena terkejut David melompat kebelakang meninggalkan Yuki dan Tiara yang terikat tanpa penjagaan. Shina mengambil kesempatan itu untuk menarik Yuki dan Tiara kearah mereka.
Anak buah David yang berdiri menembak ke arah mereka, tapi beruntungnya mereka sempat berlindung di balik pohon besar sebelum peluru mengenai mereka. Karin dan Riki melepaskan beberapa tembakan tapi sayangnya tak mengenai satu pun dan kini mereka juga jadi target.
"Berlindung"
Sialnya Riki terkena beberapa peluru dan mengenai tangan kanannya. Lukanya tak terlalu dalam tapi Riki tidak dapat menggerakkannya atau lukanya akan melebar dan akan menjadi luka yang sangat parah. David dan anak buahnya segera mengambil posisi mengepung. Shina dan lainnya tidak bisa pergi dari tempat itu, disana terdapat jurang yang curam dan dalam, di dasar jurang itu terdapat bebatuan yang tajam karena terkikis hujan.
Ayah Rafa, David dan bawahannya mendekat secara perlahan, mereka maju dengan perlahan sambil terus membidik ke pohon tempat berlindung murid murid Gristeria.
Shina melepaskan ikatan Yuki dan Tiara, sementara David dan bawahannya sampai pada suatu titik beberapa dari mereka berhenti dan mereka bersiap dengan posisi menembak, sementara sisanya terus maju mendekat dengan pelan.
Berusaha menembak orang yang maju Shina bersiap untuk melakukan hal itu, tapi sedikit saja bagian tubuhnya keluar peluru melayang hampir mengenai dirinya, Shina berlindung secara spontan.
"Kau tidak apa apa?" tanya Yuki pada Shina
"Yah tadi itu hampir saja".
"Sepertinya mereka berhenti, aku rasa mereka benar benar memperhitungkan pergerakan kita".
"Yah sebagai tentara bayaran dan veteran mereka benar benar profesional".
Yuki mengamati orang orang itu, "Mereka bergerak benar benar kompak dan sesuai komando dari David" Yuki mengingat apa saja yang bersangkutan dengan mereka lalu lanjut bicara. "Mereka benar benar terorganisir, tapi saat kau menarikku beberapa dari mereka menembak tapi lainnya tidak..."
"Mereka kesulitan menangani hal tak terduga" Shina menyelesaikan perkataan Yuki. "Aku punya ide" ucap Shina.
Mendengar itu Yuki dan lainnya melihat tajam ke arah Shina. Menyadari sesuatu pandangan Shina tertuju ke bawah. Meskipun pandangannya ke bawah tapi matanya terlihat kosong, Shina memikirkan keputusan terbaik yang harus di ambil, dia memikirkan apakah pilihannya adalah pilihan terbaik.
Karena Shina bilang dia punya ide semuanya merasa heran dengan sikap Shina yang tiba tiba tidak yakin dengan rencannya sendiri. Bagian belakang formasi anak buah David maju, di susul David dan ayah Rafa. Shina masih diam, Karena tidak tahan melihat sikap Shina Karin angkat bicara.
"Hey apa rancanamu katakanlah"
Shina bergeming lalu bicara, dia kesulitan mengatakannya, dari suaranya sepertinya benar benar berat untuk mengatakan hal itu. "Aku akan mengatakan ini sekali saja, jika terjadi sesuatu yang buruk aku akan bertanggung jawab penuh atas semua ini".
Tanpa berkata apa apa lagi Shina menarik Rafa yang berlindung di dekatnya, Shina keluar dengan menodongkan pistolnya ke kepala Rafa. Anak buah David terkejut dan mereka ingin melepaskan tembakan tapi David menghentikan mereka.. Shina melangkah kedepan dan berhenti sekitar 5 meter dari formasi terdepan David.
Semua orang bahkan termasuk David terkejut dengan hal itu, hal nekat yang bahkan hampir bisa dibilang gila itu membuat semuanya seperti tidak percaya karena saking terkejutnya dengan hal itu.
David membuka mulutnya dan mulai bicara,
"Kau memang sesuatu huh"
"Aku anggap itu pujian" balas Shina
"Biar kutebak, kau ingin agar teman temanmu bebas dan menukarnya dengan Rafa"
"Wah wah, sepertinya pak tau ini sudah berubah jadi semacam dukun"
"Apa kau pikir aku akan menerima itu?"
Shina melekatkan pistolnya ke pelipis Rafa, "Yah ini bukan keputusanmu, ini adalah keputusan ayah dari anak ini" melihat tajam ke ayah Rafa yang ada di samping David.
"Jadi apa keputusanmu?" tanya Shina.
Ayah Rafa diam saja tak menjawab apapun.
Door,...
Sebuah tembakan tunggal terdengar dari belakang, tembakan itu dari Yuki. Yuki menembak tangan salah satu anak buah David yang mencoba menembak Shina dengan pistol yang dimilikinya. Shina melihat ke arah orang itu, orang itu ada di sisi kanan mereka. Lalu Shina mengalihkan pandangan ke ayah David. Jaraknya dan ayah David terpisah sekitar 9 meter terpisah oleh formasi depan anak buah David.
"Kalian pikir aku tidak serius soal ini?" setelah mengatakan hal itu Shina menurunkan pistolnya ke tangan kanan Rafa, dia menembak dan itu melukai tangan Rafa, peluru itu tembus dan mengenai orang yang mencoba menembak Shina , Shina kembali menaikan pistolnya ke pelipis Rafa.
Melihat itu membuat Karin marah ia tak bisa menahan emosinya, ia bermaksud mendatangi Shina tapi Riki menahan tangannya. Riki menggelengkan kepalanya, "Hey lepaskan!", Riki tak menggubrisnya ia hanya diam.