Shina dan Yuki bertarung dengan dua orang lainnya, Ellena mengejar orang yang satunya. Ellena berhasil mencegat dan bicara dengannya, tapi orang itu malah menyerangnya. "Sepertinya Ellena masih bertarung, mungkin aku bisa menontonnya, kalian jaga dia jika terjadi sesuatu kalian akan tahu akibatnya" Shina menyuruh para preman yang di bawanya lalu pergi untuk menonton pertarungan, Ellena.
Saat dia sampai di sana Ellena dan orang itu sudah tampak kelelahan, "Mereka memaksakan diri sampai ke akhir, dasar manusia memang makhluk yang aneh, atau mungkin hanya aku yang tidak bisa mengerti" Shina menonton pertarungan itu. Orang itu berlari mengelilingi Ellena dengan menggunakan sihir percepatan, dia melemparkan pisaunya ke arah Ellena. Tapi harimau yang di panggil Ellena berhasil menangkis dan mematahkannya, "Ellena sebenarnya dia bisa memanggil berapaya?, kalau tebakanku sepertinya dua sudah sulit" gumam Shina. "Kath hentikan ini semua!, mereka tidak pernah mengusirmu, meskipun kakek membencimu karena kau tidak bisa melakukan sihir pemanggil, tapi ayah dan ibu tidak membencimu" ucap Ellena, "Berisik!" ucap orang itu lalu menyerang Ellena, dia menyerang Ellena dengan melempar pisaunya, serangan itu meleset dari Ellena, tapi siapa sangka pisau itu hanyalah tipuan. orang itu menyamar menjadi pisau yang di lempar, orang itu menendang Ellena yang membuat Ellena terjatuh dari Aquila. Orang itu mendekat ke Ellena dan melakukan serangan berturut turut, "Kemana wajah percaya diri tadi, kau kira aku tidak bisa bertarung dengan tangan kosong?" orang itu memukuli Ellena hingga Ellena sampai kesulitan berdiri.
Melihat hal itu Shina bermaksud untuk menolong, saat dia berusaha menolong Ellena berdiri meskipun kesulitan melakukannya. "Dia masih sanggup berdiri, baiklah kalau begitu aku tidak jadi turun tangan" ucap Shina.
Kedua hewan yang di panggil Ellena menghilang, "Sekarang bagaimana kau akan melawanku, kau harus mengistirahatkan kedua hewan tadi agar bisa aktif lagi, sekarang apa yang akan kau lakukan?" ucap orang itu meremehkan Ellena. "Kau yang memaksaku melakukan ini" ucap Ellena, dia menggigit jarinya untuk mengeluarkan darah dan meneteskannya di tanah. "Sihir pemanggil, Sihir spesial keluarlah wahai Dewa kematian!" keluarlah sosok menyeramkan dengan tubuh tutupi dengan jubah hitam membawa semacam sabit. "Wah sepertinya dia masih punya kejutan" ucap Shina menyaksikan pertarungan itu. Makhluk itu menyerang orang yang di maksud, karena kelelahan orang itu tidak dapat bergerak secepat dalam keadaan normal, orang itu berhasil menghindari serangan pertama dari makhluk itu. "Kath, kumohon berhentilah, Katherine!"Ellena meminta orang itu berhenti, orang itu tidak mengindahkan peringatan dari Ellena dan maju menyerang, karena menyerang terang terangan kedepan, apalagi dengan keadaan seperti itu dia terkena serangan makhluk itu. Serangan itu berbentuk seperti tangan yang sangat gelap, tangan itu memiliki semacam cakar. Tangan itu membentuk kepalan dan memukul orang itu, dia langsung terkapar namun dia masih berusaha bangun. Dengan tertatih-tatih dia bangun meskipun itu sangat sulit, belum sempat dia bangun dia tersengat serangan listrik yang sama dengan dua orang lainnya. "Kupikir karena berasal dari keluarga Colins seperti anak yang bisa memanggil hewan dan makhluk aneh itu kukira dia hebat" ucap seseorang dengan nada kecewa lalu mematikan monitor yang dipakainya.
Orang itu tersengat listrik yang membuatnya terkapar di tanah, Ellena mendatangi orang itu. "Katherine kau tidak apa apa, hey jawab aku, jangan mati jangan tinggalkan aku, kah satu satunya keluarga yang kumiliki" ucap Ellena sambil menangis. "Sudah selesai dramanya?" Shina mendatangi mereka, "Apa kau yang melakukannya, apa kau yang menyerang Katherine!" Ellena marah kepada Shina. "Maaf saja tapi bukan aku pelakunya, dan juga bukannya keselamatan orang ini seharunya prioritasmu" Shina memeriksa kondisi orang itu, "Dia masih bernapas, tapi jantungnya lemah, dia harus mendapatkan penanganan medis segera" ucap Shina. Tiba tiba ada Charles yang datang entah dari mana, "Sudah kuduga ini ulah kalian, untung aku membawa medis di bawah, mereka sedang memeriksa keadaan Yuki, cepat bawa dia kita bicarakan apa yang terjadi nanti!" Shina dan Ellena segera membawa orang itu ke tempat yang di maksud Charles.
Setelah membawa orang yang terluka ke rumah sakit, dan membawa kedua mayat untuk di periksa lebih lanjut. Di kantornya Charles menanyai apa yang terjadi, Shina menjelaskan apa yang terjadi, Charles juga menanyai Ellena tentang orang itu. "Dia adalah adikku dia satu satunya keluargaku yang tersisa, namanya Katherine 4 tahun yang lalu dia menghilang setelah beberapa hari ada di rumah bibi, sebenarnya orang tua kami meninggal beberapa hari sebelum dia pergi ke rumah bibi, polisi bilang penyebabnya adalah kecelakaan, tapi aku rasa mereka tidak bisa mebdmy penyebabnya, Katherine tidak menerima kepergian mereka, dalam kesedihan itu sepertinya seseorang mengubah ingatannya dan membuatnya benci padaku, aku tidak pergi ke rumah bibi, aku tinggal di rumah kakek aku di latih kakekku hingga sekarang, kakek tidak menyukai Katherine karena dia tidak bisa menguasai sihir pemanggil, keluarga kami terkenal dengan sihir pemanggilnya tapi jujur saja sihir ini adalah salah satu teknik yang sulit di pelajari, hanya orang orang tertentu yang bisa melakukannya terkecuali dengan keluarga kami, hampir semua generasi bisa melakukannya kecuali Katherine, tapi aku bersikeras jika aku bisa menemuinya aku akan menjaganya meskipun seluruh keluarga menentang ku" Ellena menjelaskan orang yang di kerjanya.
Charles memahami hal itu dan dia mempunyai ide untuk saudarinya Ellena, dengan satu syarat Ellena akan menjamin Katherine tidak akan melakukan tindak kejahatan. Ellena setuju, "Dia ada di ruang isolasi, dia selamat berkat cip itu eror, sengatan listrik tidak mengenai otaknya seperti dua orang lainnya, dia sepertinya tidak bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi padanya" ucap Charles, mendengar itu Ellena meminta izin untuk pergi dan menemui saudarinya itu.l, Charles mengijinkannya dan Ellena segera pergi.
"Kalau begitu aku juga mohon undur diri" Shina bermaksud menghindari Charles. "Jangan pikir aku lupa, jelaskan tentang orang orang yang kau pekerjaan, dan kenapa kau tidak melaporkan hal ini?" tanya Charles. "Bukannya aku tidak ingin melaporkannya, hanya saja aku tidak ingin Ellena terluka, dan tentang orang orang itu, aku tidak kenal mereka" jawab Shina mengeles. "Hahaha, hebat sekali kau tajuk seseorang terluka, bagaimana kalau kita buktikan hal itu, bawa kelima orang itu!" tidak lama kemudian lima orang yang di pekerjaan Shina datang. "Bagaimana kalau aku melukai salah satu dari mereka, apa kau akan mengaku atau kau tetap akan berbohong" Charles mengancam Shina. "Coba saja memangnya kau bisa melakukannya" tantang Shina, "Baiklah" Charles mendekatkan pisau yang di pegangnya ke leher orang itu. "Mengaku saja! hey brengesek!, kau mendengarkukan, kubilang mengaku saja!"teriak salah seorang dari mereka. "Akan ku hitung sampai tiga, Satu..., dua..." "Tunggu!" Yuki menyela Charles, lepaskan mereka!, kami yang menyewa mereka" ucap Yuki. Charles berhenti dan meletakkan pisaunya, "Kalian tahu satu hal?, ini hanya pisau mainan, tapi kau beruntung kalau tidak ada Yuki dan ini pisau sungguhan kalian mungkin akan terbantai, orang itu tidak akan membiarkan kalian terbunuh asal dirinya aman" ucap Charles menunjuk Shina.
"Heeee, bukan salahku mereka yang mau melakukannya bukan salahku kan?" bala Shina, seketika seluruh ruangan melihat ke arah Shina. "Apa kau tidak punya perasaan sama sekali?" tanya orang yang di ancam tadi, "Tidak juga, aku pernah melihat dia menangis" Ucap Yuki. "Diamlah, itu tidak akan pernah terjadi lagi" ucap Shina, "Kalau begitu kalian semua silahkan bubar, dan kalain berlima jangan melakukan tindak kejahatan, kami sudah memasukkan kalian dalam daftar orang yang harus di waspadai" Charles memerintahkan bubar dan semua orang pergi.