satu hari sebelum perkenalan di Gristeria Academy.
Kriet... suara engsel berkarat, pintu ke bawah tanah tanah di buka. tap tap suara langkah kaki di tangga menuju ke bawah, dari suara langkah kaki yang berat nampaknya yang datang adalah seorang laki-laki. pintu ruangan di buka dan nampak seorang gadis yang lehernya di rantai tergeletak di tanah, dia nampak tidak punya tenaga sama sekali.
"Hai bagaimana kabarmu?" laki laki itu bertanya,
"Apa kau tidak punya otak, kalau kau punya otak seharusnya kau tahu kondisiku kan?" gadis itu menjawab, suaranya pelan sekali dia nampaknya sudah tidak punya tenaga sama sekali.
"Aku punya sebuah penawaran, dengarkanlah aku" kata laki laki itu dnegan wajah serius,
"Tawaran, kalau kau mau melakukan kontrak aku tidak akan pernah melakukannya",
"Sudah kubilang dengarkan aku, tidak perlu melakukan kontrak kau cukup melakukan apa yang aku katakan, aku adalah pemimpin negara magieval untuk sekarang" laki laki itu membalas.
"Jadi kau keturunan orang itu, raja magieval ke 11?" bertanya untuk memastikan
"Aku bukan keturunan orang itu, magieval sekarang bukan lagi kerajaan jadi sekarang siapapun bisa jadi pemimpin jika dia di dukung banyak orang."
"Baiklah kalau begitu akan ku dengarkan tawaranmu" sahut gadis itu
" Aku akan melepaskanmu, jika kau mau menjadi murid Griteria Academy, di sekolah ini aku sebagai kepala sekolah melatih siswa dan siswi agar bisa bertarung untuk membantu polisi melawan kejahatan, kota Eiderny yang merupakan ibu kota magieval"
"Uhuk", laki laki tadi batuk karena debu yang banyak di ruangan tersebut.
"Sebenarnya Gristeria Academy ada beberapa di daerah lainnya tapi aku membutuhkanmu di kota Eiderniry karena di kota itu tidak banyak terdapat Gristeria, kebanyakan karena takut terluka saat menjalankan misi karena di kota Eiderny misi berbahaya kadang terjadi lebih sering dari di kota lain, jadi bagaimana kau tertarik?", sambung laki laki itu.
"memerintahkanku tanpa membuat kontrak bagaimana kau yakin melakukannya, asal kau tau aku mungkin akan berkhianat" jawab gadis itu
"Ya aku tau, tapi tidak salahnya mencoba" sahut laki laki itu
"Kau aneh, aku ambil tawaranmu jika kau bisa membuka rantai ini".
lalu dia memeriksa rantai itu dan mencoba menghancurkannya dengan mengalirkan energi sihir yang terbalik dengan rantai itu , rantai jiwa rantai yang dapat mengikat orang yang punya kekuatan iblis tidak akan mudah di buka, laki laki itu berusaha sekuat tenaga untuk mencabut segel rantai itu.
"Apa kau bisa melakukannya tanpa menggunakan kuncinya?, kau mungkin tidak akan bisa melakukannya" berkata dengan nada meremehkan ,
"Prang" rantai itu pecah.
"Seusai perkataanmu bersiaplah kau akan ku berikan misi pertama, aku ingin kau menangkap tiga orang ini, namaku Charles Wayne dan kalau tidak ada orang lain, panggil saja aku Charles aku tidak ingin dipanggil pak oleh orang yang jauh lebih tua" sambil tersenyum dan memberikan sebuah foto dan bingkisan berisi jaket berwarna hitam dan pakaian lainnya.
Dua belas jam kemudian.
"Dor" suara tembakan hampir kena di kepala wanita tadi.
"Kepada blackcat segera mundur! hey kau mendengarkanku kan?!"
karena tidak di jawab akhirnya Charles segera berlari dia membawa beberapa media dan siswa Griteria.
dia bertemu dengan Yuki di sana dan menyuruhnya untuk pulang begitu juga dengan gadis yang tadi, Yuki penasaran dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi dia di paksa pergi.
"Ringkus dua orang lainnya dan segera bawa yang terluka ke rumah sakit sambil di kawal satu orang!" memerintahkan orang orang yang ikut bersamanya
setelah semuanya selesai dia menemui gadis tadi.
"Bukannya aku sudah bilang jangan sampai melukai target, tugasmu hanya memancing mereka" ucap laki laki itu dengan nada marah
"Ya maaf, aku hanya kelepasan" dengan nada acuh tak acuh
"Yah..., terserah saja tapi kalau bisa hapus ingatan dari anak tadi, kau bisa melakukannya kan?"
"Aku tidak yakin akan bisa 100% , tapi akan ku coba"
gadis itu mengikuti Yuki, dan menghapus ingatannya saat malam hari.
" Sang mentari menyinari pagi, dan kehidupan memulai lagi hari yang baru.."
"dan seseorang harus pergi sekolah hari ini" menyela.
"memangnya kau tidak di ajari ibumu kalau menyela pembicaraan orang tidak baik" berbicara dengan nada marah
"aku rasa kalau kau tidak apa apa, soalnya kau kan bukan orang, tapi tak kusangka kau bisa membuat kata seperti itu" dengan ekspresi mengejek.
"Pokoknya aku tidak akan pergi", tanpa basa basi gadis itu segera pergi. Charles langsung mengejar gadis itu, mereka kerjar kejaran ke sana kemari. Berlari dari lantai 4 sampai lantai 1, lalu naik lagi ke gedung selanjutnya.
Dari lantai tertinggi gadis itu melompat ke gedung yang lebih rendah dan melakukan hal hal yang seharusnya mustahil jika bukan ahli dan tanpa bantuan sihir, tapi Charles masih bisa mengejarnya.
setelah kejar kejaran cukup lama akhirnya gadis itu kehabisan energi dan tertangkap oleh Charles.
"Nampaknya kau kecapekan, apa kau sudah kehabisan energi?. oh iya aku lupa, aku hanya memberi sebungkus darah dari tempat pendonoran ya", sambil membuat ekspresi mengesalkan,
"Berisik!, kalau bukan karena kehabisan energi aku tidak akan bisa kau tangkap" ucapnya dengan nada kesal.
"Yah aku sudah menduga hal ini mungkin terjadi jadi aku sudah menyiapkan sesuatu untukmu, istirahat jam kedua cari aku di kantor kepala sekolah".
Charles membawa gadis sampai ke depan ke kantornya dan memberikan seragam, dan menyuruhnya pergi ke ruang ganti.
setelah selesai berganti baju gadis itu kembali ke kantor kepala sekolah.
"Sudah selesai sekarang apa yang harus kulakukan?",
"Pergilah ke kelasmu" Charles menarik gadis itu keluar pintu.
"Nah sampai di sini kau berjalanlah, kelasmu adalah kelas 2-3".
"Kau serius, aku harus berjalan dan menaiki tangga" protes karena dia tidak ingin menggunakan tenaga sama sekali.
"Aku tahu kalau bagian iblismu itu mengambil jiwa dari kucing hitam, tapi kau jangan bermalas malasan seperti kucing beneran, yasudah berjuanglah untuk pergi ke keslasmu". setelah selesai bicara dia mengacungkan jempol.
Dengan kesal gadis itu berjalan menuju ke kelas, dia sampai di tangga dan menaiki anak tangga dari yang pertama sampai yang terakhir.
"Tangga merepotkan aku menyerah aku berhenti di sini" dia duduk dan tidak mau bergerak, mulai terlelap.
seorang wanita datang dan menghampirinya,
"Apa yang kau lakukan di sini kelas akan dimulai", bertanya kepada gadis itu
"Aku tidak punya tenaga untuk menaiki tangga, tapi kepala sekolah yang kejam menyuruhku pergi ke kelas 2-3" menjawab sambil setengah tidur,
"Hey apa kau tertidur?, ayo bangunlah!, apa yang harus kulakukan?, dia bilang kelas 2-3 berarti dia murid baru itu"
Dengan terpaksa wanita itu menyeret gadis yang setengah tidur itu.
"Selamat pagi anak anak, nah anak anak perkenalkan dia adalah murid baru semoga kalian bisa akrab" mengenalkan gadis itu dengan nafas yang terengah-engah karena kecapekan menyeret gadis itu.