Chereads / Shina the blackcat / Chapter 2 - Pertemuan

Chapter 2 - Pertemuan

Di sebuah persimpangan jalan ada dua orang yang berpisah dalam perjalanan pulang sekolah bersama.

"Sampai jumpa besok Yuki!" anak perempuan itu berteriak sambil melambaikan tangan

"Ya, sampai jumpa Karin" anak laki laki membalas.

Mereka menggunakan baju seragam dari sekolah khusus bernama "Gristeria Academy"

salah satu sekolah elit di kota ini.

Setelah berpisah dengan temannya Yuki melanjutkan perjalanan pulangnya tidak jauh dari tempatnya di sebuah gang sempit ada seorang anak kecil yang sedang di palak beberapa preman,

"Kubilang berikan uangmu atau kau mu kupukul heh?!" mengancam anak kecil,

"Tidak jangan, tolong jangan pukul aku" ketakutan

"Hey!, apa yang kalian lakukan?" Yuki tiba tiba menyela mereka

salah satu preman menoleh dan menyuruh Yuki pergi

"Pergilah ini bukan urusanmu, apa kau berani dengan kami!" mengusir Yuki pergi

"Kalian hanya berani memalak anak kecil dasar preman rendahan" mengejek para preman,

"Apa?, berani juga kau bocah!"

preman tadi tiba tiba langsung menyerang Yuki, dengan sigap Yuki menangkap tangan preman itu lalu memukul tepat di uluh hati, dengan segera preman yang merupakan bos dari preman lainnya terkapar hanya dengan satu serangan, preman lain ketakutan lalu menandu bos mereka yang terkapar.

"Terimakasih kak, kalau kau tidak menolongku aku tidak tahu apa yang akan terjadi" anak kecil tadi berterimakasih,

"Sudahlah jangan berlebihan ini bukan masalah, aku pertama kali melihatmu apa kau baru datang hari ini?" bertanya kepada anak kecil itu,

" ya aku baru datang ke kota ini aku pindah ke rumah nenekku untuk bersekolah di sini" menjawab pertanyaan Yuki

"kalau begitu lain kali hati hati ya" memperingatkan,

"eh kak, maaf tapi bisakah kau mengantarkan ku ke alamat ini?, sebenarnya aku tersesat" meminta bantuan,

Yuki melihat alamat itu,

"oh alamat ini aku tahu tempatnya tidak terlalu jauh dari sini ayo aku antar"

Yuki pun mengantar anak itu sampai ke alamat yang di maksud.

setelah mengantarkan anak itu Yuki melanjutkan perjalanan pulang, di tengah perjalanan dia melihat para preman yang tadi dia melihat seorang gadis dengan jaket hitam dan pakaian serba hitam di bawa ke sebuah tempat, melihat hal itu Yuki mencoba membuntuti mereka.

saat sampai di sebuah gang kecil mereka berhenti dan mencoba memerkosa gadis itu,

Yuki ingin menghentikan mereka tapi badannya tidak dapat di gerakan dia merasakan hawa yang tidak enak, hawa yang menyeramkan.

"jleb" suara pisau menusuk bagian perut salah satu preman itu,

sontak dua preman lainnya ketakutan tapi mereka tidak bisa kabur karena mereka ada di gang buntu, gadis itu terus mendekat dengan tatapan yang kosong seperti hantu yang tidak memiliki jiwa. Melihat hal itu akhirnya Yuki bergerak walaupun dia merasakan hawa yang mengganggu dia memaksakan dirinya, Yuki menarik pistol yang ada di pinggangnya dan menembak dengan tepat persis di dekat kepala gadis itu.

" jangan bergerak atau tembakan selanjutnya akan ku arahkan ke kepalamu!" berteriak memberi peringatan,

gadis itu menoleh ke arah Yuki,

"kau dari sekolah Griteria Academy kan, kenapa kau menggangguku bukankah tugas kalian menghentikan kejahatan, atau itu semua hanya omong kosong?" bertanya kepada Yuki dengan wajah datar tanpa ekspresi,

"tugas kami memang menghentikan kejahatan tapi bukan berarti membunuh pelaku" menjawab gadis itu ,

"menarik, kalau begitu apakah aku sudah termasuk penjahat, kalau aku menyerangmu apakah kau akan membunuhku" gadis itu menambahkan pertanyaannya yang aneh,

"sudahlah tutup mulutmu dan angkat tanganmu!" Yuki memerintahkan untuk menyerah,

wanita itu mengambil posisi untuk menyerang,

"kalau kau tidak mau menjawab aku akan mencari tahunya sendiri",

setelah mengatakan itu wanita itu menyerang ke arah Yuki gerakannya cepat dia sepertinya sudah terlatih, tapi Yuki berhasil menghindar dari serangan itu.

Di tengah keributan itu lalu muncul seorang laki laki dewasa menggunakan jas abu abu dan beberapa murid Griteria Academy dan tenaga medis.

"Kalian berdua berhenti!" memerintahkan Yuki dan gadis itu berhenti,

gadis itu berhenti menuruti perintah laki laki itu, rupanya laki laki itu adalah kepala sekolah dari Griteria Academy sekaligus pemimpin negara magieval.

"segeralah pergi dari tempat ini biar kami yang mengurus sisanya" memerintahkan gadis itu untuk pergi,

gadis itu segera pergi dari tempat itu,

"Bagaimana keadaanmu Yuki kau tidak apa apakan?" bertanya dengan nada khawatir

" aku baik baik saja tapi preman yang tadi dia ter..."

"dia sudah di tangani oleh tim medis sepertinya lukanya tidak terlalu parah sepertinya dia menikamnya bukan di tempat yang fatal tapi kita harus secepatnya membawa dia ke rumah sakit, kau pulanglah dan tolong rahasiakan ini kau akan segera paham siapa gadis itu" memotong perkataan Yuki dan menyuruhnya pulang

Sesampainya di rumah Yuki kebingungan dengan semua yang terjadi, dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

setelah itu dia pergi ke kamarnya dan menjatuhkan diri ke kasur, setelah berbaring ke kasur matanya tertuju ke sebuah kalung peliharaan di atas meja, itu adalah kalung dari peliharaan Yuki yang baru saja meninggal, tidak lama kemudian Yuki terlelap karena kelelahan.

"tet tet tet" suara alarm digital di kamarnya Yuki, dia bangun lalu mematikan alarm itu kalau dia melihat kalender memperlihatkan tanggal 4 Juli 2026. Yuki sarapan lalu mempersiapkan diri untuk pergi sekolah, Griteria Academy bukanlah sekolah biasa itu adalah sekolah untuk melatih siswanya bertarung untuk membantu menekan kejahatan di kota ini yang merupakan ibu kota negara magieval.

Seperti hari hari biasa dia berangkat sekolah bertemu dengan Karin dan Riki yang merupakan teman dekatnya. mereka mengobrol singkat di kelas sambil menunggu jam pelajaran, meskipun tidak seperti sekolah biasa tapi pelajaran yang lain seperti fisika bahasa dan sebagainya juga di pelajari di sini.

suasana yang tenang seperti tanpa gangguan memulai kelas pertama, lalu di lanjutkan oleh pelajaran khusus kali ini tentang cara bertarung jarak dekat dengan menggunakan senjata atau tidak. melihat guru pelatih menunjukkan sikap awal untuk menyerang dengan pisau Yuki mengingat gadis yang kemarin, Yuki tidak mungkin melupakan hal seperti itu dengan mudah tapi bagaimana tadi dia hampir saja melupakannya.

Tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi Karin dan Riki mengajak Yuki ke kantin

"Yuki bagaimana kalau kita membeli makanan di kantin" Karin mengajak Riki dan Yuki,Riki setuju mereka akan makan di kantin,

"maaf aku harus ke kamar mandi dulu kalian duluan saja nanti aku akan menyusul",

Karin dan Riki pergi duluan ke kantin.

Di kamar mandi yukimembasuh mukanya dia benar benar kebingungan dengan apa yang terjadi,

"krieng krieng" Yuki mendengar suara bel kecil yang ada di kalung kucing peliharaannya yang baru saja meninggal. Bagi Yuki kucing itu sangat berharga sudah seperti keluarganya sendiri Yuki sangat sedih ketika kucing itu mati, Yuki kadang berimajinasi seperti suara bel kucing.

Kelas selanjutnya dimulai dan Yuki segera pergi ke kelas

"Kau kemana saja kau bilang akan menyusul kami" Karin bertanya kepada Yuki Riki mengangguk menandakan dia juga bertanya apa yang terjadi, belum sempat Yuki menjawab Bu Sely datang dan kali ini dia datang dengan menyeret seorang gadis yang setengah tidur, Betapa terkejutnya Yuki melihat gadis yang ada di seret Bu Selly adalah gadis kemarin.

"Nah anak anak perkenalkan dia adalah murid baru semoga kalian bisa akrab" Bu Selly mengenalkan gadis yang di bawanya.