Malam ini aku berkencan dengan Bear, ia mengajakku ke sebuah club, sebenarnya aku tak mau karena aku tak suka keramaian, itu akan membuat gendang telingaku sakit dan kepalaku juga akan pusing melihat keramaian itu, tahu sendiri kan kalau aku benar-benar menyukai ketenangan. Tapi aku selalu tak bisa menolaknya, apalgi setiap melihat matanya secara otomatis aku langsung menurutinya, matanya memang selalu bisa menghipnotisku.
Aku berada di club sekarang, Bear mengajakku dudu di pojokan agar tak begitu membuatku pusing, dan tentu saja agar bisa meraba ku tanpa dilihat orang, kalian tahu sendiri kan kalau Bear tak menyukai jika tubuh molekku ini terekspos walaupun cuma seujung dada saja. Ia segera memesan vodka, lalu kami duduk menikmati alunan musik yang mulai membuat gendang telingaku sakit. aku memang benar-benar tak bisa mendengarkan musik semacam ini dari kecil. papa selalu mendengarkanku musik-musik lembut yang menenangkan. Bear sepertinya melihat ketidak nyamananku, ia kemudian menyumpal telingaku dengan earphone lalu menyalakan lagu pada ponselku, dan kemudian aku otomatis menjadi tenang. Ia tersenyum kearahku setelah aku mulai tenang, dia benar-benar mengerti aku, dan aku juga mengerti dia. karena seharusnya memang pasangan seperti itu kan?
pesanan kami sudah tiba, kami hanya membeli minuman, aku hanya dilarang mama membeli makanan, bukan minuman. ia selalu akan menyiapkan bekal untukku meskipun aku tak pergi kemanapun. Bear masih di perbolehkan karena memang dia sudah biasa makan jajanan, sedangkan aku sebenarnya dari kecil selalu makan masakan buatan orang rumah, jadi tak mengetahui rasa makanan selain di rumah. tapi aku tetap menikmatinya, toh makanan buatan papa dulu dan mama sekarang tidak kalah enak dengan buatan chef profesional diluaran sana.
Bear menuangkan vodka ke gelas kita berdua sambil bergoyang mengikuti irama lagunya dan kami menenggak minuman itu. setelah itu ia kembali menikmati musik di club ini lagi tentu saja tanpa melepaskan pelukanny dariku, entah kenapa ia benar-benar tak mau terpisah walau sebentar, ia akan langsung memelukku. Aku tak sengaja melihat seorang gadis dari bangku samping yang tak henti melihat kearah Bear, ia tak merasa canggung meskipun aku menatapnya, seolah tak melihatku berada disamping Bear, dan itu cukup membuatku kesal, beraninya dia menatap pasangannya, milikku. padahal ia sedang asik bermesraan dengan pasangannya.
Ciuman Bear yang tiba-tiba mendarat di pipiku menghentikan aktifitasku menatap gadis itu. Bear menggodaku, ia mengira ingin melakukan apa yang di lakukan kudua orang itu. ia kemudian membuka kancing bajuku dan memasukkan tangannya untuk bermain dengan dadaku. Aku mendekat kewajah Bear agar gadis itu tak melihatnya sambil Bear masih memelukku dan tangannya yang lain bermain dengan dadaku. aku mengatakan pada Bear bahwa aku bukan sedang ingin melakukan ini Bear, tapi aku tak suka melihat gadis itu menatapmu, seakan dia sedang memikirkan melakukan itu denganmu. Bear segera menghentikan aktifitas tangannya menutup kancing bajuku kembali, ia berbisik kepadaku jika memang itu menggangguku lebih baik kita hilangkan parasit yang telah melukai mataku ini karena melihatnya. Bear selalu tahu apa yang ku maksud. Bear mencoba memancingnya, sebenarnya aku tak suka Bear menggoda wanita lain selain diriku, tapi ini demi mendapatkannya agar aku bisa membuat perhitungan padanya, akhirnya aku harus sedikit nerelkn dia menggoda wanita lain, aku tahu sih dia juga tidak sudi melakukan itu ke wanita lain.
Bear mulai mencari tahu tentangnya dengan bertanya pada lelaki yang tadu menjadi pasangannya tentunya, yang asik bermain bersama gadis itu, yang kurasa sudah tidak gadis lagi. Bear kemudian kembali setelah mendapatkan info, yang ternyata dia hanyalah wanita jalang yang siap di perbudak lelaki tadi dimanapun dan kapanpun pria itu menginginkan, meskipun di.tem0at umum. ternyata hanya budak sex, dan dia berani menatap milikku. aku akan memberi dia pelajaran aku harus mendapatkan gadis itu bagaimanpun caranya. Bear mencoba membeli gadis itu dan ternyata tuanya setujunkarena sudah bosan dengan permainannya. Baguslah ini mempermudah urusanku.
Kami kemudian segera pulang dan membawa wanita itu kerumah. Lihatlah si jalang ini dia begitu senang karena Bear membelinya, lihat saja sebentar lagi kau akan tahu rasanya menjadi mainan kami. akan ku buat kau menyesal berani memandang milikku. Sesampainya di rumah aku segera menggandeng lengan Bear dan ia juga langsung memelukku, sedangkan si jalang itu mengikuti kami dari belakang. dia pasti tahu batasan kita sekarang, jalang ini harus tahu bahwa dia hanyalah kelas rendahan untuk mendapatkan pangeran seperti Bear, tidak akan ada cerita seperti cinderella kau tahu.
Aku langsung menarik rambut wanita jalang ini begitu kita sampai di kamar, segera kuseret dia kegalery saat ia akan mencoba menyentuh Bearku. Lihatlah betapa kagetnya ia melihat hasil karya kami, ia langsung berteriak dan meminta untuk keluar dari ruangan ini. Tidak bisa semudah itu jalang, aku sudah membelimu, dan kau harus tunduk padaku. kau akan jadi bidak catur yang akan ku kontrol semauku. aku menyeretnya lagi mendudukkan ia ke sebuah kursi, aku mengikatnua pada kursi itu. segera ku ambil gunting dan Nancy milikku kugunduli rambutnya, kemudian aku menyayat matanya, membuat mata itu benar-benar rusak. Bear dari kejauhan melihatku dengan tersenyum, dia tahu apa yang terjadi jika mendekati aku dalam keadaan mood yang seperti ini. sebelum aku memuaskan kemarahanku ia tidak akan mendekat padaku.
Ku ambil garpu dan segera ku hujamkan benda itu ke kaki dan seluruh tubuhnya ia hanyalah berteriak kesakitan, Siska dan Arya begitu ngeri melihat keadaan si jalang itu, karena aku melakukannya didepan mereka. hanya kepala mereka yang bisa bergerak sekarang karena tubuh mereka tak mampu, hanya bisa menyatu seperti itu. aku tahu nasib mereka juga tak akan lama, tapi mungkin yang lebih dulu adalah si jalang ini. aku hujamkan pisau kecilku ke dadanya berkali-kali lalu kusayat mata yang satunya, ia benar- benar buta sekarang. Aku kembali menghujamkan senjata tajam itu tanpa henti ke seluruh tubuhnya dan terakhir aku mengambil hummer baruku segera kuhantamkan sekeras mungkin pada kepalanya dengan sekali hantaman ia langsung tak bergerak. itu membuatku tersenyum puas, sedangkan pasangan itu hanya bisa menatap diam smbil menelan salivannya karena ngeri. Bear kemudian mendekatiku setelah melihat senyumanku, ia langsung memelukkundan mencium bibirku. ia kagum dengan emosiku yang begitu meledak-meledak seperti tadi. Itu pujian bagiku, aku tersenyum segera kami bereskan kekacauan yang kami buat. Aku menyuruh Bear mengambil gergaji yang baru, aku ingin tubuhnya terpotong rapi untuk makanan kita nanti, mama akan senang mendapatkan ini, ku perintahkan Bear untuk memenggal kepalanya dan segera bakar kepalanya aku tak mau melihat wajah si jalang ini. ia dengan senang hati melakukannya. Ia segera mengerjakan bagiannya. sedangkan aku duduk dan menyalakan Gadis kotak musikku. Aku benar-benar membutuhkannya sekarang.