Bear sibuk memotong-motong bagian tubuh si jalang yang aku tak tahu namanya, dan aku tak perlu tahu. setelah selesai ia menghampiriku dan memelukku dengan hangat. Aku masih terdiam sambil mendengarkan lagu papa. setelah semua selesai ia segera turun kebawah dan memasukkan daging perempuan jalang itu ke lemari es. kemudian Bear segera kembali ke galery untuk menghampiriku ia kemudian memelukku. Sepanjang malam kita berada di galery, tertidur di ruangan itu sambil mendengarkan alunan lagu dari Gadis.
Pagi harinya aku terbangun dengan moodku yang kembali normal, aku membangunkan Bear untuk mengajaknya mandi, aku sudah memberi tahunkalian kan? ia tidak akan suka jika aku mandi sendiri, ia selalu menempel kepadaku dan takkan lepas dan aku menyukai itu, karena dia milikku hanya milikku. Selesai mandi kami segera berganti pakaian dan turun ke bawah untuk sarapan. Mama begitu kaget melihat ada daging segar baru di salah satu lemari es kami, Mama selalu membuka semuanya satu persatu agar tahu mana daging yang masih segar dan daging yang sudah mulai berubah. Ia segera memasak daging itu, ia meracik bumbu dan memasukkan semua jadi satu. lalu kemudian memasukkannya ke microwave. setelah matang kit langsung menyantapnya sampai habis.
Kami kembali ke kamar, aku begitu bosan hari ini, hanya di kamar dan galery saja hari ini, tak memiliki rencana apapun. Sepertinya Bear mengerti kebosananku, dia seoertinya mulai bisa membaca moodku. Ia mengatakan jika hari ini ingin mengajakku pergi ke pantai. karena disana keluarganya memiliki rumah kecil yang selalu dikunjungi setiap akhir minggu, Aku begitu antusias aku ingin pergi kesana, sudah lama aku tidak pergi ke pantai, terakhir yang kuingat saat masih ada papa.
segera ku siapkan semua yang kami butuhkan, lalu kami segera berangkat setelah berpamitan pada mama, mama tampak senang karena hari ini ia juga akan punya rencana bersama calon mainannya dirumah dan tidak ingin di ganggu siapapun, sebenarnya ia mau mengusir kami agar tak pulang dua hari ini. tapi kami duluan yang berencna keluar 2-3hari ini untuk liburan ke pantai.
Selama perjalanan aku akan memakai earphoneku, lalu kemudian menutup mata, karena tak seperti biasanya jalanan disekitar sini begitu padat. Setiap kali kulewat daerah sini tidak seramai ini sampai membuat macet. Berhasil juga kami melewati kemacetan, ternyata ada kecelakaan di jalanan dekat pantai. Kami segera pergi berlalu untuk segera menuju pantai.
Sesampainya di pantai, Bear memarkirkan mobil ke pondok kecil. rumah terbuat dari kayu, di sana hanya ada tempat tidur besar, sofa dan bar kecil dan pintu kaca yang memperhatikan pemandangan langsung kearah pantai, lalu di luar ada tangga kecil menuju keatas pondok. Bear menaruh barang-barang kami ke dalam lemari dekat pintu masuk. Lalu Bear mengajakku naik keatas pemandangan lebih indah terlihat disana, ada alat untuk berbequ di letakkan di tengah-tengah, kemudian ayunan kecil, katanya ia sering melihat bintang disini bersama saudaranya waktu kecil.
Bear kemudian menarik tanganku untuk turun kembali. dan mengajakku ke pantai, banyak pondok-pondok.lain berjejer disekitar pantai, sepertinya memang banyak orang membuat pondok disekitar sini untuk disewakan. aku benar-benar menikmati kesunyian pantai ini karena pondok Bear berada di ujung, jadi tidak banyak orang berkunjung disini, mungkin hanya orang-orang yang sedang butuh ketenangan sepertiku, karena batas pondok Bear adalah batuan karang.
Aku benar- benar melepaskan emosiku saat ini, bebanku semua terasa hilang. Aku benar-benar sedang liburan sekarang. Aku saat ini sedang tiduran di pasir beralaskan kain bersama Bear ia hanya memakai celana pendeknya. sedangkan aku hanya mini dress, dan bikini di dalamnya. kami benar-benar hanya berdua di pantai darah pondok Bear, sedangkan di pondok-pondok lain begitu ramai, itu yng kulihat. kami berjemur cukup lama, sampai kulitku berubah merah seperti.kepiting rebus. tidak dengan kulit Bear yang menjadikan dia tambah terlihat seksi denga kulit eksotisnya coklat kemerahan karena terbakar matahari.
Malam ini kami akan memasak daging yang sudah dibawakan mama, dengan saos barbequ yang sudah kami beli di swalayan saat perjalanan menuju kesini. kami segera menyiapkan peralatannya. sepertinya akan enak, aku hanya berharap semoga tak gosong saat aku yang memasaknya, krena itu akan memalukan. Kami siap berpesta malam ini. Saatnya memasak....
Kami segera memakannya setelah matang, ini enak walupun agak gosong, tpi kami sangat menikmatinya karena hasil jerih payah kami. pesta barbequ yang sangat menyenangkan di temani cahaya bulan dan bintang di langit. Setelah kenyang aku memutuskan untuk beristirahat dan tidur. Sedangkan Bear memilih menikmati suasana pantai di malam hari.
kudengar sayup-sayup ada suara orng sedang mrngobrol, suara laki-laki, dan itu berhasil membuatku terbangun. aku segera menuju kearah suara, ternyata Bear sedang berbicara dengan seseorang, aku tak tahu siapa itu. Bear kemudian mendatangiku saat ia mengetahui keberadaanku. ia meminta maaf karena sudah mengganggu istirahatku. Ternyata Bear sedang berbicara dengan seorang pemabuk yang kelaparan. Bear memberikan sisa makanan kita tadi, orang itu tak tahu jika itu bukanlah daging biasa. itu yang dikatakan Bear padaku. Aku hanya bisa menahan tawa mendengarnya. Lihatlah dia begitu lahap memakannya.
Setelah selesai ia mercon mendekat kearahku, ia hampir menyentuhku namun tangan Bear sigap menahannya. Ia berkata bahwa ingin meminta yabg lain, uang bahkan minuman yang lain yang kami punya. kalau perlu barang yang kami punya ingin dia ambil, jika tidak aku akan menjadi gantinya. Kau slah berurusan dengn kami. Aku mengajaknya masuk, sepertinya nafsunya sedang tinggi saat melihatku. aku menyuruh Bear agar bersiap-siap dengan peralatannya. Bear mengambil linggis di dekatnya yng sengaja tadi kubawa saat mendengar suara untuk berjaga-jaga, lalu Bear segera memukul kepalanya dengan keras membuat kepalanya pecah seketika karena linggis itu menancap tepat di kepalanya. ia seketika tak bergerak. ini tak asik kita jadi tak bisa bermain-main denganmu.
Bear begitu marh, ia menatap kearahku dengan mata yang berbeda, karena saat memancing pria itu masuk aku harus membuka slimut yang ku pakai dan memperlihatkan bikini yang kupakai. Bear jelas-jelas tak menyukainya. bersiap-siaplah Bana untuk hukuman yang kau dapat dari Bear nanti. aku mencoba merayunya agar hukuman itu tak dia lakukan, karena aku benar- benar sedang ingin istirahat. tapi ia tak menggubris rayuanku, aku sedikit bernego dengan menempelkan kepalaku ke lengannya, namun sepertinya tk mempan juga. Ia segera mengambil tali dalam tasnya, lalu tangan di taruh belakang lalu tangan dan tubuhku diikat bersamaan, sehingga aku benar-benar tak bisa bergerak ia kemudian menggendonggku ke ranjang dan menyelimuti tubuhku, mulutku di bekap dengan bajunya aku sudah tak tertolong lagi sepertinya. hukuman yang tak pernah ku dapat darinya sepertinya akan kudapat sekarang. ia kemudian meninggalkanku terikat disitu. Ia mengatakan jika aku bisa melepaskan diri dari ikatan itu dia akan memaafkanku. baiklah ini sulit, tak ada benda yang bisa ku pakai untuk membukanya, jika aku menarik paksa yang ada aku akan mati tercekik.