Aku dan Bear sedang bercinta di depan si wanita, yang terdiam melihat kemesraan kami, seperti menonton adegan film porno secara live. ia sepertinya terkejut sekaligus ketakutan. Aku menatap ke arah Bear yang begitu tampan saat memenangkan tubuhku, wajahnya memang tampan, tak ku pungkiri itu, tubuh atletisnya kini juga menghipnotisku dengan pelukan hangatnya pada tubuhku saat bercinta denganku, selain itu mata coklatnya yang sayu saat memandangku juga selalu membuatku tak dapat menoleh kearah lain selalu tertuju padanya. Aku benar- benar sudah mendapatkan dia seutuhnya.
Kami berhasil memuaskan nafsu kami segera saja Bear memakai celananya lagi, aku tak mau wanita itu memandangi milik Bear terlalu lama, karena itu hanya milikku. Lalu Bear segera membantuku memakai bajuku juga, ia juga tak ingin tubuh molekku di lihat oleh pria lain, makanya setiap keluar aku akan di dadang oleh Bear seperti boneka baik. berbeda jika di rumah. Tubuhku sudah seperti aset yang berharga yang harus dia lindungi dan sembunyikan tak boleh ada yang melihat atau menyentuhnya.
Bibir tipis Bear menyeringai kearah wanita itu sambil menghampirinya, membuat wanita itu begidik ngeri karena Bear sedang membawa tongkat baseballnya saat menghampiri wanita yang ku tahu bernama Siska itu. Bear memberitahuku di sela-sela aktifitas nafsu kami. aku segera menghampiri mereka setelah selesai merapikan rambutku yang berantakan sebelumnya. Bear memelukku dari belakang dengan hangat dan mencium pundakku masih di depa Siska tentunya, Lalu aku menyentuh kaki Siska ia begitu gemetaran sepertinya dia benar-benar ketakutan, atau dia sedang sakit? entahlah, apa kalian tahu?
Arya sudah membuka matanya setelah pingsan cukup lama, ia terkejut melihat dirinya sadar di tempat asing dengan keadaan tubuhnya terikat di papan kayu yang besar, ia lebih terkejut lagi karena disampingnya ada kekasihnya yang juga terikat dengan kaki yang terluka akibat senjata tajam yang di lemparkan Bear, mata kekasihnya yang sembab dan berkaca-kaca seperti membuatnya menyesal, karena ia memperlihatkan rasa penyesalan itu dari tatapan matanya. Aku dan Bear sedang berpelukan mesra memandang momen dramatis itu. sungguh pasangan yang menyedihkan, karena bertengkar hebat mereka harus berakhir disini, harusnya mereka seperti kami yang selalu mesra dimanapun dan kapanpun, melakukan sesuatu bersama, seperti olahraga dan bermain seperti sekarang ini.
Aku tiba- tiba ingin bereksperimen dengan tubuh sempurna mereka, segera ku bisikkan pada Bear keinginanku dan ia mengiyakanya kemudian ia melepas pelukannya dan mencium keningku lalu pergi untuk mempersiapkan alat-alatnya. sudah lama aku tak bereksperimen dengan teman-teman baruku, aku segera merobek baju Siska dan menariknya sehingga ia hampir bugil sekarang dan Arya melihat itu, seoertinya Arya bernafsu melihat tubuh setengah telanjang Siska, karena ia langsung tertegun melihatnya dan kulihat selangkanganya mulai menggembung. Bear datang membawa alat yang ku butuhkan, aku melihat dada siska kendur kurang berisi, segera aku menyiapkan silikon cair kedalam suntikan. dan kemudian menyuntikkan silikon cair itu berkali-kali di dada Siska, aku ingin melihat hasilnya saat jadi, juga membantu siska agar lebih menarik lagi dimata Arya. Arya hanya tertegun melihatnya ia bahkan tak memalingkan matanya ke arah lain, ia sepertinya juga penasaran dengan yangbterjadi selanjutnya pada dad Siska. kemudian aku menyuntikkan cairan pengawet mayat pada tubuh mereka secara bergantian, Siska hanya bisa menangis tanpa mengeluarkan suara karena lakban di mulutnya sedangkan Arya meronta-ronta ingin di lepaskan, ia juga mencoba melepaskan diri tapi ikatan yang kita buat berasal dari benang senar yang tajam, jika semakin memaksa akan semakin membuat terluka.
Eksperimenku memakan waktu seharian, tapi berhasil, dada milik Siska semakin menggoda, jadi aku harus menjaga Bear sekarang, sedangkan celah selangkangan Arya semakin menggembung, aku jadi ingin mencoba jika ku suntikkan silikon pada barang miliknya apakah akan sama? aku memasukkan cairan silikon ke suntikan lagi, lalu mendekati Arya yang sedang nafsu melihat tubuh kekasihnya, tiba-tiba Bear mengambil alih tugasku, aku tahu Bear tak mengijinkan aku menyentuh selain miliknya. baiklah... ku serahkan padamu Bear. Bear kemudian mengeluarkan tongkat keramat Arya, seperti gay saja mereka. Lalu Bear menyuntikkn silikon itu pada senjata keramat Arya. aku mencoba sedikit dulu untuk melihat hasilnya, aku tak mau jika tiba-tiba meledak itu akan menjijikan.
Arya hanya bisa berteriak saat suntikan demi suntikan sekali lagi masuk kedalam tubuhnya. itu membuatku pusing, karena telingaku risih mendengar jeritan itu aku menyuruh Bear untuk memotong lidah Arya dengan satu sabetan senjata tajam lidah Arya langsung terpotong dan darah segar mengalir deras keluar dari mulutnya. wow... itu sangat indah. ku lihat siska begitu shock melihat yang terjadi pada kekasihnya, ia hanya bisa menangis. matanya bahkan sampai sembab, tak lama kemudian Arya tak sadar lagi. Aku merasa lapar segera ku ajak Bear untuk keluar, namun sebelum keluar aku ingin memberi hadiah pada Siska juga, kubuka lakban di mulutnya, kutarik lidah miliknya, dan kupotong lidah milik siska juga, sesaat kemudian siskapun juga pingsan, aku melakukannya karena pasangan harus bersama, harus kompak, jadi jika kekasihnya tak memiliki lidah, maka pasangannya juga harusnya begitu.
Ku bawa lidah mereka berdua untuk ku berikan pada mama, lalu kami turun kebawah untuk makan bersama mama, ia begitu senang melihat dua lidah yang kami bawa. ya... aku tau seleramu mama. kami menikmati makanan mama hari ini, Bear selalu memesan makanan lebih ke mama, kemudian kan membawanya ke galery, makanan itu akan di berikan pada keluarganya yang tengah terbaring di tempat tidur khusus yang di buat Bear. Kami segera kembali setelah menyelesaikan pesta makan siang kami. kemudian aku dan Bear kembali ke galery, sepertinya mereka masih tak sadar. akan memakan waktu lama kurasa. aku segera melihat hasil eksperimenku, dan ternyata tubuh mereka seperti boneka lilin di musim lilin, mereka kaku, tapi masih begitu lentur kulit mereka masih seperti manusia sepertinya aku harus segera merubah gaya mereka sebelum benar-benar kaku sepenuhnya. Aku dan Bear segera merubah posisi mereka seperti layaknya pasangan sebelum mereka tersadar. posisi ini sepertinya bagus, posisi mereka, Arya sedang memangku Siska, dan Siska merangkul Arya, kemudian ku buat tubuh mereka harus menyatu lalu bibir mereka beesentuhan. Bagus ini indah sekali, aku menyuruh Bear untuk melepas semua pakaian Arya, sedangkan aku membuka sisa pakaian Siska. dan sepertinya eksperimenku pada keluar Arya berhasil juga membuatnya seperti menegang sempurna. sebaiknya segera disatukan kedalam tubuh Siska. Beres, tinggal ku tunggu mereka membuka mata, mereka akan sangat senang kami menyatukan mereka, merka sungguh bisa menjadi pasangan yang abadi seperti keinginan kami. Bear kemudian memelukku setelah menyelesaikan karya kami.
Aku begitu terharu melihatnya, Bear menyeka air mataku lalu kemudian mencium bibirku dengan mesra. lalu kami keluar dari galery, Bear tak melepas pelukannya padaku sama sekali, aku juga bergelayut manja padanya.