Aku sekarang di rumah Andrio, di atas pohon bersama wanita gila yang usil. aku tak akan memperdulikan wanita gila ini hanya bisa menangis dan tertawa cekikikan saja. Aku akan fokus pada Andrio, pangeran beruang ku. aku sudah seperti mata-mata lagi aku sangat senang. tapi moodku hampir hancur karena wanita gila disampingku.
Sepertinya ia akan bergegas tidur. Aku akan masuk ke kamarnya saat semua rumah mulai sunyi aku akan mencari tahu dari dekat dan saat semua sesuai rencana dia akan menjadi milikku. aku tak akan membunuhnya seperti yang lain akan ku jadika dia teman tidurku, untuk keluarganya akan kupikirkan nanti.
Lampunya sudah dimatikan, satu jam mulai dari sekarang, aku akan menemanimu pangeranku, setelah berhasil turun dan meninggalkan wanita gila aneh itu aku bergegas masuk kekamar Andrio, setelah kurasa cukup sepi, tak perlu waktu lama untuk masuk ke kamar Andrio karena dekat dari pohon pengintaiku. Aku tinggal menaiki tangga dan membuka jendela.
Aku sudah berada dalan kamarnya, aku melihat-lihat isi kamarnya seperti seorang pencuri, mencari barang berharga yang akan ia bawa. Saat melihat kearah Andrio yang sedang tertidur pulas, tiba-tiba ada perasaan aneh muncul, aku seperti tak ingin menyakitinya, seperti bukan aku, tiba-tiba aku melihat sosok papa di dekatnya tersenyum dengan sedih. Aku merasa hati murniku mulai melesak keluar dari perangkap monster. tidak jangan dulu, aku harus membuat karya terakhir dengan mama. aku harus segera merobek tangan Andrio dengan nancy dan kemudian pergi. aku berkata pada papa untuk tidak menampakkan wajah seperti itu atau aku tak bisa membalas mama.
Aku kemudian berkedip beberapa kali dan papa hilang lagi, aku segera menghampiri Andrio dan hati murniku mulai terperangkap, diam-diam kucium bibir Andrio lalu kemudian ku sayat lengan Andrio dengan cepat, ia kaget dan melihatku di kamarnya, aku tersenyum sinis dan kemudian pergi, sepertinya kali ini aku takkan menemui Andrio lagi, aku akan melupakan ia takkan ku buat ia menjadi pangeranku lagi. Aku tak tahu apa yang akan di perbuat Andrio, dia melihat keluar jendela dan melihatku telah berjalan di kegelapan sambil melihatnya dari kejauhan. Ah...sial kenapa momen ini harus berantakan karena papa.
Aku kemudian pulang dengan berjalan kaki meninggalkan Andrio yang masih melongo di kamarnya menahan rasa sakit ditangannya. ponselku berdering terus menerus selama Aku berjalan pulang, aku sengaja tak mengindahkan karen aku tahu itu dari Andrio. aku akhirnya sampai di rumah dengan berjalan kaki uang jaraknya cukup jauh untuk membuat kaki kalian patah. sayangnya tak kutemukan satupun untuk kujadikan mangsa untuk mkanan kami. ponselku masih saja berbunyi aku tak mau mengangkat panggilan itu, aku memilih untuk tidur dan mengbaikannya
Aku terbangun dari tidurku pagi harinya, kepalaku terasa pusing karena tak tidur nyenyak semalam. papa kenapa harus muncul disaat yang tidak tepat, aku jadi tak mood untuk melakukan apapun hari ini, aku hanya berada di galeriku pagi ini, rencanaku pada Linda akan kuserahkan pada mama saja kali ini.
Ponsel di tanganku berbunyi semalaman hingga pagi ini masih terus berbunyi kemudian kulihat ternyata panggilan kali ini dari Linda, suara dari seberang sana mengatakan kalau ia sudah menunggu di taman dekat rumahku. ia berencana menginap dirumahku, aku segera menjemputnya, aku keluar dari galeriku dan segera pergi ke taman tanpa berganti baju atau mandi, aku hanya membawa kin penutup mata untuk tuan putri. aku tak mau ia tahu dimana lokasi rumahku, sehingga semua akan tetap normal dan semua kejahatan tak tercium polisi, aku tak ingin membusuk di penjara dengan mama.
Aku sudah sampai di taman, kali ini menggunakan mobil pribadiku untuk menjemputnya. setelah berhasil bertemu dengan Linda kemudian segera ku berikan syarat agar menutup matanya kemudian aku akan mengajaknya kerumahku untuk bertemu guru sesungguhnya, ia tampak antusias berbeda denganku yang tak mood dan malas-malasan karena kejadian semalam. Aku berharap semoga tak bertemu dengan pangeran beruang disini. setelah selsai menutup mata Linda ia segera kutuntun menuju mobilku.
Menuju ke mobil, tiba- tiba ada tangan kekar yang diperban menarik lenganku, aku terkejut tapi segera kututupi dengan muka datarku, karena yang menarik tanganku adalah Andrio, ternyata ia tak sengaja bertemu Linda dan karena mulut bocornya Andrio mengetahui kalau kita akan bertemu. Andrio kemudian diam-diam mengikuti Linda. Andrio sedikit curiga saat aku menutup mata Linda, ia curiga namun aku hanya menjawab bahwa itu bukan urusannya, aku juga memberi tahunya bahwa akulah yang melenyapkan si buntal dan wanita yang menciumnya di club malam itu, dan aku sudah memakan si buntal, ia sudah tahu semua dan aku sudah tak peduli, jika ia melaporkanku ke polisi makan semua berakhir, dendamku pada mama akan gagal. sebenarnya aku tak mau itu terjadi, tapi hati murniku yang terperangkap di tubuh monsterku menyuruhku melakukan itu.
Andrio hanya terdiam setelah mendengar pernyataanku, sepertinya ia terkejut, atau mungkin begitu shock mendengar kenyataan, bahwa selama ini ia berkencan dengan seorang monster yang sebenarnya ingin menyakitinya atau bahkan membunuhnya. Kemudian tanpa menunggu apa yang akan ia perbuat, aku langsung masuk mobilku dan berlalu meninggalkan Andrio yang masih mematung di tempatnya berdiri.
Selama di perjalanan aku hanya diam, tak berbicara apapun pada Linda. Aku hanya mengatakan kalau dia terlalu ceroboh, dan Linda sepertinya merasa bersalah, aku maklumi karena katanya ia tak tahu jika mereka belum sedekat itu, ia mengira kami adalah pasangan. menurutku dia begitu bodoh, bagaimana bisa dia percaya pada Andrio, dan bercerita begitu lagunya, sedangkan kemarin dia cerita padaku kalau tak mempercayai lelaki setelah apa yang diperbuat ayah tiriny. aku jadi mulai ragu padanya.
Aku menepikan mobil dan keluar untuk menghubungi mama, aku menceritakan semua, membuat mama benar-benar marah, ia berkata akan menyiksa Linda karena mulut lancangnya, dan juga aku bakal kena juga, tapi sepertinya kali ini aku akan menerimanya dengan pasrah. seengganya aku tidak sendirian mengalminya. Aku segera kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan menuju kerumah, tak sampai 15menit kami sudah sampai di rumah, segera ku berikan Linda pada mama yang sudah terlihat tak berekspresi tapi ekspresi inilah yang menyeramkan.
setelah memberikan Linda pada mama aku segera ke kamar untuk menunggu waktunya. kali ini aku siap menerimanya, karena aku memang harus merangkap kembali hati murniku agar aku tak melakukan kesalahanku ini lagi untuk ketig kalinya, yang mungkin akan membuatku kesulitan nantinya. aku mengutuki diriku sendiri kenapa harus bertemu pangeran beruang, kenapa harus merasa berekspresi saat di dekatnya dan menjadi boneka yang benar-benar baik di hdapannya. Aku ceroboh sungguh ceroboh. Aku berharap tak bertemu dengannya dan dia juga tak mau menemukan lagi.
Aku memainkan kotak musikku di galeri pribadiku, sambil menunggu waktu penghukumanku, diiringi suara teriakan nyaring dari ruang bawah yang. Suara Linda yang sedang merasakan hukuman dari mama karena perbuatannya di hari pertama ia memasuki dunia monster. Selamat datang di altarmu tuan putri selmt menikmati perbuatnmu.