Chereads / psychopath diary / Chapter 10 - Pesta Tuan Putri

Chapter 10 - Pesta Tuan Putri

Hai... kalian tahu aku sekarang masih berada di mobil bersama pangeranku menuju istana tuan putri. perjalanannya cukup jauh dari mall tadi sekitar 1jam 30menit hingga kami sampai ditambah dengan macetnya perkotaan.

Baik akhirnya sampai juga, kami masuk ke istana Linda tuan putri kita. rumahnya megah, agak berbeda dengan rumahku memang besar rumahku, tapi terlihat menakutkan ketimbang megah. Akh benar-benar seperti melihat kastil tuan putri.

Aku segera mengekori pangeran beruang, setelah tangannya tiba-tiba menarikku. Seperti halnya boneka baik tentunya.Selesai sudah aku mengagumi seperti orang udik yang baru masuk istana. Bukan karena kagum dengan kemewahan ini sebenarnya, melainkan kangen dengan suasana ini, seperti saat ada papa.

Saatnya pesta dimulai, Tuan putri turun dengan anggun dari tangga menggunakan gaun yang cukup elegan. aku dan pangeran beruang yang langsung fokus menatap kearahnya , terutama aku yang tanpa berkedip ini sekarang. Segera kami menaruh kado di tempatnya bersama kado-kado yang lain, kemudian Linda menghampiri kami dan menarik kami ketempat acara. lebih tepatnya menarik tangan pangeran beruang dan aku yang ditarik oleh paman beruang.

Saat ini kita sedang dalam acaranya, sudah mulai tiup lilin, lalu acara dilanjutkan dengan pesta meriah namun santai, kalian bisa bebas melakukan apapun, asal tak merusak semua yang ada dirumah. aku sedang menemani pangeran mengobrol dengan teman-temannya. tiba-tiba Linda menarik tanganku, aku hanya diam mengikuti kemana ia pergi.

Ternyata Linda mengajakku ke kamarnya. Aku memandang kamarnya, kulihat seperti kamar boneka, aku menyukai ini. banyak mainan, kemudian belum selesai aku mengagumi kamarnya ia menarikku ke sebuah ruangan,saat masuk aku agak terkejut, berbeda jauh dari kamarnya, ini seperti galeri pribadiku hanya agak berbeda karena yang terpajang bukanlah teman-teman boneka sepertiku melainkan tokoh fiksi slenderman, ternyata ia menyukai tokoh fiksi ini, dan percaya dia nyata.

Linda mengawali percakapan, ia mengetahui tentang diriku saat di klub, ia sebenarnya tak sengaja melihatku dan dia mengagumiku, ia ingin menjadi sepertiku. wow... ternyata dia maniak juga. aku tak tahu jika dibalik wajah polosnya dia ternyata sepertiku. baiklah kau harus menjadi penggantiku.

Aku sungguh tak sabar untuk memulainya, Linda dan aku beesepakat untuk bertemu esok hari. kami kemudian kembali kepesta ulang tahunnya lagi, kami tidak mau ada yang curiga. Aku juga mengatakan sepertinya kali ini aku memberikan kado yang tepat untuknya.

Kami menikmati pesta tuan putri kembali, disana banyak yang melakukan permainan, dance, dll, Aku memisahkan diri dari kerumunan setelah menyelesaikan urusanku dengan Linda. karena sifat kami berbeda, aku menyukai ketenangan, sedangkan Linda seorang maniak. Aku baru mengetahui kalau nasibnya tak jauh dariku. dia juga kehilangan papa, dan selama ini tinggal dengan papa dirinya, dan papa tirinya membuatnya berubah jadi monster karena seperti halnya Gadis, Linda juga pemuas nafsu untuk papanya. Bedanya Gadis sangat menyukainya, sedangkan Linda tidak, sejak saat itu ia hanya mempermainkan pria karena tak percaya dengan semua pria, termasuk pangeran beruang.

Dia sebenarnya ingin menjadi monster sepertiku, tapi dia masih tak berani, hati murninya masih menuntunnya untuk tak melakukan itu. sedangkan aku hati murniku sudah terperangkap oleh monster saat malam papa menghilang. Sepertinya aku akan memolesnya sperti yang mama lakukan. Aku kuambil kebahgiaanya untuk merubahnya. mungkin bisa, tapi harus ku cari tahu apa kebahagiaannya.

Tiba-tiba Andrio menghampiriku saat aku sedang memikirkan ini semua, ia mengajakku masuk ke pesta kembali, namun aku berkata aku tak suk keramaian, lebih nyaman menyendiri disini dengan musik dari ponselku. Andrio mencoba ikut mendengarkan, ia tak mengira aku menyukai musik-musik yang indah ini, di juga tidak akan mengira siapa yang sedang ia kencani ini. kami mendengarkan musik berdua meninggalkan kerumunan didepan kami yang meriah,

Selesai juga akhirnya pesta tuan putri, aku ingi segera pulang karena aku sudah lapar. Andrio ingin mengantarku, tapi aku menolaknya. itu cukup membuatnya agak bersedih. Aku hanya tak mau terulang seperti Brama, karena terlalu berekspresi, dan terlalu percaya diri aku akan mendapaytkan Brama lalu yabg terjadi seperti itu, dan berakhir dengan tak menyenangkan.

Aku memesan taksi online, setelah taksiku datang aku kemudian berpisah dengan Andrio, ia juga pulang bersama tema-teman yng ad di pesta tadi sedangkan aku sendirian. sebenarnya rencanaku setelah makan malam di rumah dengan mama, kemudian aku akan menjadi mata-mata Andrio lagi, aku akan melihatmu semalaman setelah berkali-kali moodku menggagalkan semuanya.

Aku tak mau hari ini gagal, aku sudah mengetahui rumahnya, aku hanya perlu melihat siapa saja yang ada dirumah itu, dan berpura-pura menjadi boneka baik untuk bisa mendapatkan pangeran beruang ku. aku tak sabar menantikan itu dimana aku akan merubahmu menjadi milikku selamanya, dan kita tak akan terpisah.

Sampai juga aku dirumah, segera ku buka pintu rumah dan langsung menuju dapur, mama sepertinya sedang berpesta di kamarnya, aku bertanya apa mama sudah makan? karena sekarang aku sangat lapar, aku tak mau menunggu mama. dari dalam kamar mama menjawab dengan suara aneh bahwa aku bisa makan terlebih dahulu, ia akan menyusul nanti. Aku tak ragu lagi segera kuambil hidangan yang tersedi di meja dengan lahap, saat asik menyantap daging sisa si buntal tiba-tiba aku mencium bau wangi lagi, tunggu ini benar rumahku? kenapa jadi berbeda begini? aku selalu mencium bau darah dan daging diseluruh rumah harusnya.

Mama muncul saat aku sedang berusaha mencari asal bau yang kucium, sepertinya mama tahu kebingunganku. ia mengatakan bahwa sekarang memproduksi sabun dari mainan mama yang tak terpakai, dan bisa menjualnya dari pada harus terbuang sia-sia,ini bisa menghasilkan uang. berarti paman serigala juga sudah menjadi sabun. ini mungkin bau paman serigala. aku lega, aku mengira aku salah masuk rumah.

Aku segera menyiapkan semuanya setelah menyelesaikan makanku. aku berpamitan pada mama, kalau akan berkamping di suatu tempat jika aku mendapatkan mangsa lgi akan kuhadiahkan untuk mama. mama sebenarnya tahu jika aku akan kerumah Andrio, ia selalu tahu apa yang kulakukan. tapi kali ini anehnya dia tak mempedulikan. apa mama percaya padaku setelah mengetahui Andrio? entahlah.

Aku juga mengatakan pada mama sebelum pergi, kalau besok aku akan memberinya murid baru, dia ingin menjadi monster, aku berharap mama mau memolesnya bersamaku, mama begitu antusias mendengarnya, namun ia juga curiga bagaimana anak itu tahu tentang aku, aku berkata ia tak sengaja melihatku membawa si buntal malam itu, ia tak mengatakan pada siapa pun, karena i juga ingin menjadi sepertiku. mama masih merasa aneh, tak pernah ada anak seperti itu selama ini, mama mengatakan tapi jika Linda sudah mengetahui lebih jauh nantinya dan sampai macam-macam mama yang akan menghukumnya. aku menyutujuinya dan kemudian segera pergi menuju rumah Andrio. saat keluar terdengar suara ponsel ternyata dari Linda sebelumnya ami sudah bertukar nomor, ia berkata menyukai kado dariku, katanya kado dariku yang paling indah. Terimakasih hanya jawaban itu yang kusampaikn. kemudian lngsung kuputuskan panggilan Linda, dan segera bergegas menuju ke Andrio setelah taksi ku datang.