Pagi ini aku mendapat panggilan di ponselku, aku lihat dari Andrio mungkin ia mengajakku berkencan lagi, namun yang kudengar adalah ia mengatakan ingin mengajakku kepesta ulang tahun Linda, ternyata kemarin tuan putri menyebar undangan pesta, aku tak pernah merayakan ulang tahunku setelah papa menghilang.
Aku akan bersiap-siap nanti, tapi pagi ini aku tak melakukan apa-apa baiklah gadis aku sedang bosan, kau harus menghiburku. kenapa hari ini aku tak mendengar tangisanmu lagi gadis? apa kau tertidur? saat aku lihat ia sudah menutup matanya, tidak.... mata cantiknya tidak akan bisa kulihat, bukalah matamu, aku bilang buka matamu atau kuiris kelopakmu, baiklah kau memilih itu. aku mengambil gunting di meja dan kugunting kelopak matanya, tak ada respon sepertinya nafasnya juga sudah menghilang. setelah itu kupasang bulu mata palsu, kemudian aku merapikan lagi riasannya. ok... terlihat cantik lagi. kemudian kuputar kotak musikku, sungguh menenangkan.
perutku lapar, mama sepertinya masih menggila di kamarnya, karena dari tadi ku tak mencium bau masakan sama sekali. Aku segera turun dan mengetuk pintu kamar mama seperti anak kecil yang sedang kelaparan. mama keluar dalam keadaan basah kuyup sepertinya keringat, ya sudahlah aku tak mau mengganggunya, aku memberikan ponselku pada mana setelah sebelumnya mengambil foto gadis. aku berkata pada mama agar memperlihatkan ponselku pada paman serigala, beberapa hari ini dia tak melihat ballerinaku.
Aku menuju dapur meninggalkan mama yang kemudian melanjutkan aktifitasnya lagi. di dapur hanya ada si buntal yang blm matang, aku berteriak pada mama apakah tidak ada daging yang sudah matang untuk dimasak? mama menjawab dari kejauhan untuk menunggunya sebentar lagi. dan aku hanya minum air putih di meja sambil menunggunya.
Akhirnya keluar juga dari kamar kemudian ia langsung memasak, dia sudah berpakaian rapi tentunya, dan ia juga mengembalikan ponselku yang tadi kuberikan, ia mengatakan bahwa paman serigala sungguh miris, ia sampai berkata pada mama kalau lebih baik ia mati dari pada mendapatkan siksaan seperti ini, jadi mama mengabulkannya. ia akan segera menguburkannya di ruang bawah tanah. aku disuruh membantu pastinya, tapi kali ini aku tak bisa aku ada janji dengan Andrio. mama hanya memandangku kemudian pergi sambil berkata aku mengawasimu tanpa mengeluarkan ekspresinya lagi.
Segera kuhabiskan sarapan pagiku hari ini, kemudian aku menuju ke kamarku lagi. aku memilih-milih baju yang terbaik, tunggu! kenapa aku melakukan ini? tidak... aku tidak boleh terlihat menawan, aku harus terlihat menjadi boneka baik di depan pangeran beruangku. jadi aku akan memakai baju selayaknya boneka. aku tidak sedang jatuh cinta, aku hanya menginginkan dia untuk menemaniku mungkin seperti mama, ya aku harus seperti mama.
setelah selesai, dan berdandan seadanya aku segera pergi, aku berpamitan pada mama yang melanjutkan aktifitas di kamarnya. tunggu bau apa ini? wangi, tak pernah rumahku sewangi ini, apa yang mama kerjakan? aku kira dia melanjutkan aktifitasnya. baiklah aku harus segera pergi, tiba-tiba aku punya rencana akan kerumah gadis kembali, aku butuh uang sekarang, rencanaku rumahnya akan kujual, dan uangnya akan ku belikan kado untuk tuan putri. pasti tuan putri akan menyukainya.
Aku sebelumnya sudah janji menemui pembeli yang dulu pernah mebelponku setelah aku memajang foto rumah gadis, aku menunggunya di rumah gadis, pembeli ini adalah pasangan baru ia ingin memiliki tempat tinggal yang minimalis seperti milik Gadis. mereka datang dan segera melihat rumahnya, aku berpura-pura menjadi perantara, surat-surat sudah kuambil sebelum mereka datang dan surat lain yang tersisa dan kebutuhan tentunya. mereka lumayan kaget melihat isi rumah berantakan dan baju-baju aneh, aku mengatakan bahwa pemilik rumah sebelumnya memang memiliki cara tersendiri bersama pasangannya, dan mereka menyetujui membeli rumah ini, uang sudah berpindah tangan mereka membayar langsung sesuai harga kesepakatan
lumayan memakan waktu, karena aku harus membantunya membersihkan rumah dan membuang semua pakaian gadis dan juga barang milik aneh-aneh Gadis. aku harus bergegas ke toko untuk membeli kado Linda, aku membeli sebuah boneka tuan putri yang cantik, kemudian aku membeli kertas kado berwarna pink dengan gambar putri, lalu kemudian aku menuju swalayan aku membeli sebuah pisau dapur dan selotip juga kardus kecil. aku harus membungkus sendiri kadoku.
setelah selsai aku menuju ke taman depan swalayan, cukup sepi hari ini mungkin karena jam kerja, dan aku hanya gadis pengangguran. kemudian ku bungkus kado dariku di taman itu sebelum Andrio datang. aku melilitkan selotip pada boneka tuan putri, kemudian ku robek mulut tuan putri, dan ku tancapkan pisaunya tepat di dada, setelah selesai kilumuri saus dengan tulisan Linda. selesai aku segera membungkus kado cantikku.
Aku segera menghubungi Andrio bahwa aku sudah menunggunya di tman depan swalayan. segera kubtutup ponselku untuk mengakhiri panggilan, hari ini moodku sedang baik aku tak ingin merusaknya. aku menunggu sekitarsetengah jam dan Andrio datang, kemudian memesan taksi online.
Sebelum menuju ke rumah Linda, Andrio mengajakku ke sebuah mall, ia sengaja mengajakku berkencan, dan membelikan aku sebuah gaun karena ia melihat bajuku kotor karena debu dan noda merah saos, awalnya ia curiga lau aku berkata bahwa ini hanya saos sisa makananku tadi yang tertempel. Aku menolak pemberiannya, karena gaun yang ia berikan akan membuatku terlihat seperti gadis yang elegan, aku tak menginginkan itu. aku tetap ingin menjadi boneka seperti yang diinginkan mama. jadi aku tetap memakai gaunku ini aku hanya membersihkan gaunku saja, dan membeli cardigan cantik dengan uangku sendiri memang tidak mahal tapi cardigan ini akan terlihat imut jika ku pakai,
Andrio kemudian mengajakku memilih kado untuk Linda, aku menyarankan untuk membeli benda yang mahal karena sepertinya ia sepertinya menyukai barang mahal, Andrio mengatakan kalau Linda adalah kutu buku yang maniak dengan semua buku, sepertinya di akan berpacaran dengan buku, jadi ia membelikan buku novel padanya, aku tak tahu novel apa, dia asal mengambilnya kemudian menyuruh kasir untuk sekalian membungkus dengan kertas kado. dia menanyakan ingin membelikan kado juga biar sekalian ia membayarnya. namun ku jawab aku sudah menyiapkannya dan sudah ku bungkus rapi.
kami berdua kembali berputar-putar mall, ia berkata bahwa ia lapar, kami pergi ke restoran siap saji, aku hanya menemaninya makan, ia sepertinya mulai tertarik dan percaya padaku, dengan menjadi boneka baik, aku akan segera mendapatkannya. ia mulai berani menggandeng tanganku dan memeluk pinggangku, kita sudah seperti pasangan. kami kemudian pergi setelah ia selsai makan.
kmi memesan taksi online untuk menuju rumh Linda. Tuan putriku sepertinya sudah menunggu kami di istananya, ia akan kaget mendapatkan kado cantikku ini. selamat ulang tahun tuan putri, selamat menikmati kadomu ini. kami segera berangkat menuju rumah Linda setelah taksi online pesanan kami datang, aku tak sabar melihat pesta ulang tahun tuan putri Linda sekarang.