Chereads / psychopath diary / Chapter 8 - boneka dan sang putri

Chapter 8 - boneka dan sang putri

San putri, aku sungguh begitu kesal di buatnya, kalau saja dia tidak bertemu Andrio aku pasti tidak akan diabaikan olehnya. sepertinya mereka masih saling menyukai!,hem... tidak akan bisa, dia milikku sekarang. Jika kau berani mendekatinya. Aku harus segera menyingkirkanmu.

Tiba-tiba Andrio datang menghampiriku, dia berkata jika mencariku, aku beralasan pergi ke toilet, dan aku harus pulang segera. mama menunggu untuk makan malam, ia ingin mengantarku pulang sebagai permintaan maaf karena sudah mengabaikanku gara-gara Linda, tapi aku tak mengijinkannya, bukan karena aku marah padanya, aku kan sudah berjanji untuk menjadi boneka baik Sekrang ini, jadi aku tak boleh marah padanya dulu. Aku hanya tak mau jika semua terbongkar seperti halnya Brama dulu, kali ini aku tidak boleh lengah, dan selain itu juga ada mama, dia pasti akan mengincar Andrio untuk menjadi makan malam selanjutnya. tidak... aku tak mau itu terjadi, bisa-bisa aku tak memiliki pangeran beruangku nantinya.

Aku harus segera mengikuti sang putri, itu yang ku rencanakan sebenarnya, sebelum aku pulang untuk makan malam aku harus mengetahui dimana ia tinggal, dan seperti apa dia, bagaimana kehidupannya dan keluarganya. Aku harus menyingkitkannya atau rencanaku mendapatkan Andrio benar-benar gagal, karena ia bisa mempengaruhi Andrio dengan sifat licik dan sok polosnya agar mengabaikanku.

setelah meninggalkan Andrio aku segera mengikuti Linda menggunakan taksi online yang sudah ku pesan sebelumnya. ternyata ia tinggal di perumahan yang cukup elit aku turun tepat di depan pintu masuk perumahan. ada satpam disana berjaga 24 jam, aku harus memiliki rencana yang tepat, oh... tepat saat aku sampai Linda sudah berbelok kearah rumahnya, ternyata tak jauh dari pos satpam, baiklah aku akan menggambar denahnya, kemudian kau akan merasakan akibatnya.

Sudah sore dan sepertinya mama sudah tidak bisa menahan laparnya. aku harus bergegas atau ku tak dapat jatah makanan. sebenarnya tak apa karena aku bisa beli makanan di luar, tapi itu tak mungkin mama akan selalu tahu apa yang aku perbuat, sepertinya mama memiliki mata-mata, atau ia menanam chip di badanku? Entahlah, karena ia pasti akan tahu jika aku makan di luar, dan siap-siap saja aku merasakan cambuk itu, kemudian siksaan lainnya, aku tak sudi, walaupun aku sudah mulai terbiasa. karena hukuman itulah aku menjadi monster ini,

saat aku mau pergi Linda baru keluar dari mobilnya, lihatlah pemandangan yang paling kubenci ini, orangtuanya kelihatan menyayanginya ia di berikan uang oleh orang tuanya, dan barang lainnya, sepertinya ini hari ulang tahunnya, pantas saja dia berlagak. aku jadi kangen papa saat melihatnya. tapi kalian tahu monster di dalam tubuhku mengatakan jangan sampai nuranimu kembali, atu kau gagal menemukan papa.

Aku segera pergi, dan membuat rencana untuknya. kehidupan boneka dan tuan putri ini benar-benar sungguh berbanding terbalik. Aku sudah memesan taksi online lagi. saat menunggu aku melihat pemandangan lain di rumahnya, setelah kedua orang tuanya pergi, ia tiba-tiba terlihat murung di atas, sepertinya itu area kamarnya, kemudian ia berteriak tak jelas ke semua orang sepertinya. aku tak tahu kepada siapa. terserahlah, taksiku sudah datang, Aku harus segera pulang, mama teru menelpon ponselku. Aku akan tetap mengincarmu tuan putri.

Di perjalanan aku asik melamun, dimana dulu mama merubahku menjadi monster, Saat itu papa mengetahui mama adalah monster dan aku baru tahu juga, saat aku diikat dan di hukum disana, ternyata selama ini mama berkencan dengan semua teman kencannya di ruang bawah tanah buatannya, sekarang jadi tempatku menyimpan tulang juga. kemudian mama menghukumku sebagai alat agar papa tak memberitahu pada polisi atau yang lain. aku di cambuk dan disengat dengan stun gun milik mama, untung diumur 15th itu tubuhku sudah kuat menerima siksaan itu. lalu papa yang tak terima memukul mama, dan di depan mataku mama menusuk papa berkali-kali setelah itu papa tumbang, kemudian ia menyeret papa, dan menyembunyikan papa. aku hanya bisa teriak memanggilnya kala itu, krena mama terlalu kencang mengikatku. dan ia kembali menyiksaku memakiku, kemudian ia berkata sambil memeluk dan menangis, bahwa aku harus kuat, aku hrus mengeluarkan monster di dalam tubuhku, dan membalas perbuatan mama ke papa hari ini. mama menungguku melakukannya. dan saat itu tiba ia ingin tertidur bersama papa karena mama sangat mencintai papa, dan mama akan memberi tahu dimana papa supaya aku bisa menidurkan mereka berdua. Kemudian iamencambukku lagi, lagi, dan lgi hingga bekasnya masih terlihat jelas di tubuhku, makanya aku selalu menutupi bekas luka ini.

sampai juga di rumah, aku segera menemui mama, disana ia sudah menunggu di meja makan dengan wajah datarnya, aku tak bisa menangkap ekspresinya. ini yang membuatku masih takut pada mama, dan harus menurutinya, atau hal mengerikan akan datang dihadapanku. aku segera makan masakan mama dengan lahap bersama mama yang kali ini hanya diam. sepertinya karena aku terlambat. andai papa mama seperti orangtua tuan putri tadi hidupku tak semenggenaskan ini. aku iri padanya. dan juga Andrio dia bisa mendapatkan perhatian pangeranku itu dengan cepat dan Andrio mengabaikan berjam-jam untuk bicara padanya. sial aku jadi tak nafsu makan.

Mama melihatku bertingkah aneh sepertinya, kemudian ia mendekat dan berkata apa aku sedang jatuh cinta? dan saat ia mengetahui diriku apa ia akan mau bersamaku, coba aku lakukan apa yang mama lakukan padaku jika ia masih bertahan dan mendekatiku berarti ia menerimaku, namun jika dia tak mendektiku lagi berarti aku harus membunuhnya. kemudian mama mengatakan untuk segera menghabiskan makananku, atau merasakan jadi santpan mama.

Aku langsung makan dengan lahap setelah terapi dari mama yang tiba-tiba dengan wajah date tanpa ekspresinya itu. Aku membayangkan bagaimana kehidupan tuan putri diistananya pasti dia sedang makan enak, dan melahp makanan yang di buat oleh babu istananya, bercengkrama dengan orangtuanya. Aku segera menghabiskan makan malamku dan bergegs menuju ke kamar meninggalkan mama tanpa melihat wajahnya. aku memikirkan perkataan mama, apa benar aku jatuh cinta? sepertinya tidak aku hanya ingin memiliki pangeran beruangku, terlalu cepat untukku jatuh cinta sepertinya,

Apa yang kulakukan td memang tidak seperti aku biasanya. biasanya laki-laki yang mendekatiku akan merayuku lalu mengajak berkencan ditempat sepi dan kemudian aku menghabisinya. aku tak pernah melakukan hal ini, oh iya saat itu bersama Brama aku juga melakukan hal itu aku sampai melindunginya dari mama juga. aku tak mau lengah lagi, karena yang ku ingat perasaan cinta itu hanya saat memiliki papa. oh sakit sekali saat mengingat papa. Entahlah perasaan apa yang ada dalam diriku cinta atau perasaan yang lain. Aku tetap ingin memilki pangeran beruangku. Hai gadis kau harus menghiburku karena aku gagal lagi melihat Andrio malam ini.