Masih dengan gaya yang Lebay dan alay.Rahmat mencoba turun gunung,seperti dalam kisah nenek lampir.tapi hampir tak pernah bisa letoy Rahmat selalu siap berenergi,tantangan akan selalu menghadang,dan siap tarik ulur seperi layangan serta melambai seperti pohon kelapa.ha..ha..
Seperti kisah yang tak akan terlupakan sampai hayat yang mengandung si hayati.sesampainya di kota impian Rahmat tercengo heran,melihat keindahan gedung gedung tinggi walaupun tak lebih indah dari gunung-gunung di pedesaan,hawanya memang segar tapi tak sesegar minum es campur di tengah hari yang terik.maksud hati memeluk gunung tapi apa daya di kota banyaknya gedung gedung tinggi doang.sehingga yang ada kita cuma menengada keatas dan tak bisa tunduk lagi.melihat apa tidak tau.he,sampai leher pegal.
Di pagi menjelang siang kabut asap mulai terbuka sedikit demi sedikit,tak sebanding mampir ke desa yang banyak embun. tapi rasanya terbukanya tidak pernah bisa pull karena yang pull cuma milik si Ipul,bagai mana tidak banyak asap disini bagaikan sebuah perusahaan, yang tak akan bisa bangkrut walau produksinya sangatlah kecil terimbas masa pandemi. "Pandemi-pandemi,bikin kacau ekonomi aja padahal yang nyebarin dia si mata sipit,kenapa jadi nyari duit susah bingit."
Walau begitu Rahmat tetap sabar dan berlaku seperti orang kebanyakan duit,tetep jaga imec dan tak mau di bilang kampungan walau makan di tanggung dari hasil jual kebon.jakarta memang mengubah segalanya sampai otaknyapun terubah dari otak udang menjadi otak lobster.
Dari tadi Rahmat memang memperhatikan Jakarta, tak lebih dari sekedar tumpukan sampah yang tidak bisa terurai,di bandingkan dengan kampungnya yang selalu identik dengan sayur hijau yang lunak-lunak dan mudah terurai oleh cacing tanah,tidak seperti bongkahan batu bata dan kaca yang keras di kunyah pun tidak bisa walau harus gosok gigi pakai pasta gigi yang super mahal.
Kehidupannya pun mungkin super keras walaupun tak semua benar kehidupan Ibukota lebih kejam dari ibu tiri buktinya,dirinya bukan di kejamin ibu tiri tapi malah di sukai Ibu tirinya yang mengakibatkan keperjakaannya hilang hingga dia nekat kabur kekota menghindarinya.
Tapi yang jadi persoalan adalah bukan kabur kekotanya,disini tak ada sanak saudara sama sekali yang bisa Ia singgahi hanya modal nekat dan berani tampil beda aja yang Ia punya.Seperti biasa gaya yang Lebay dan alay melambai tak pernah luput dari perhatian,dengan modal kecrek dari tutup botol kecap dia kelilingi seputaran taman yang begitu luas demi mendapat sekaleng receh demi sesuap nasi yang dia telan sendiri untuk menyambung hidup di sekitaran Ibukota.
keringat seketika mengucur dari dahi Rahmat,dan langsung Ia usap dengan sapu tangan handuk yang tidak pernah absen Ia bawa kemana-mana,mulut menyeruak tajam kedepan dibarengi hembusan napas naga yang kalau mungkin ada orang di dekatnya bisa-bisa kabur menjauh karena aromanya.ternyata Rahmat sedang ngantuk berat,kenangan semalam pada saat ia ronda menunggui nyamuk yang tak henti hentinya ia tampar sampai koit.
Dengan tidak berpikir panjang lagi Rahmat langsung mencari posisi di mana Ia dapat merebahkan badannya yang sudah gontai menahan rasa kantuk yang begitu berat,sambil memilih Milah kursi besi mana yang mau Ia pilih karena kursi tamannya begitu banyak dengan kondisi tidak ada yang sedang duduk walau orang lalu lalang lewat jalan pintas itu.Di bersihkan ya kursinya dengan tangannya sambil bibirnya monyong monyong meniupi agar debu yang menempel di kursi beterbangan.
Tidak ada hitungan jam Rahmatpun tertidur pulas sampai tak terasa hari mulai petang.terdengar burung hantu suaranya merdu,perutnya mulai menyanyi lagu keroncong,di bukanya tas yang setiap hari setiap saat berada di pundaknya yang tak bisa lepas,Rahmat pun bergumam duit yang Ia bawa dari Desa sudah mulai menipis,di tambah penghasilan Ia selama ngecrek,walaupun tak seberapa.
Segeralah Rahmat mencari rumah makan yang mungkin ada di sekitar situ,lalu tidak begitu jauh Rahmatpun bertemu dengan rumah makan yang Ia idam idamkan.Ibarat bertemu idaman hati,ia pun langsung sumringah memandangnya penuh dengan kegembiraan.
Warung nasi mbok mirah namanya,warung nasi lumayan terkenal dan rame yang melayani masih muda dan cantik tapi sangat sulit untuk di dekati walaupun berjubel laki-laki yang antri mau memilikinya,banyak yang patah hati,mungkin karena cintanya bertepuk sebelah tangan dan mirah tidak mau ambil pusing dalam menanggapinya karena mirahpun takut mboknya sakit,memikirkan dia.
Rahmat makan sangat lahap sekali,mungkin karena seharian dia belum makan.di sela-sela makannya mirah lirik-lirikan sama Rahmat.Mirah tersipu malu dipandangi oleh Rahmat tapi Rahmat mamandang Mirah bukan dari napsu kepingin memilikinya tapi hanya sekedar teman,dan cuma sebagai sahabat yang hanya tidak ada setrum-setrumnya.seperti sahabat sesama jenis.
Sudah tahu Rahmat alay dan melambai,Mirah terus menggoda katanya ganteng dan menawan.Tapi Rahmat tetap aja kaku,dan dingin.Setelah selesai makan Rahmat langsung pergi meninggalkan warung makan tersebut,setelah membayar dengan uang recehan yang di dapat dari hasil ngecrek.
Melihat Rahmat langsung meninggalkan warung makannya Mirah langsung mencari sesuatu cara untuk membuat Rahmat betah di sisinya,Mirah pun langsung menawarkan kerjaan di Warungnya."Bang maukah kamu kerja di sini,daripada kamu bekerja melantur kemana mana cape?"dengan gaya yang melambai Rahmatpun menjawab."oh..my good!!serius kamu Mirah?Aku mau.. aku mau!!"Mirahpun tersenyum seakan akan taktik bulusnya tercapai,bola mata Mirahpun berkilau kilau seakan akan tak percaya.
Dengan segera Rahmatpun mengerjakan tugasnya,apa yang di suruh mboknya Mirah.Menyiapkan hidangan mencuci piring dll.Mirahpun tersenyum bangga pada pujaan hatinya,ia merasa puas telah membuat Rahmat bahagia.Di sela-sela Rahmat sedang bekerja,Mirahpun bergaya genit genit centil,sambil menggoda goda manja gitu.Tapi Rahmat tetap saja
dingin bagaikan salju,pantesnya pacarannya sama pinguin kalau begitu mah.
"Abangku yang ganteng kaya sekuteng,Abang kok dingin bangat sih! sama Mirah.Mirah kan ingin juga
dapat perhatian lebih dari Abang! Abang tidak suka ya,sama Mirah karena Mirah kurang menarik?"kata Mirah sambil manyun-manyun manja.Tapi Rahmat sama sekali tidak menghiraukan Aktingnya Mirah sampai akhirnya Mirahpun kesal.
Mirah membanting piring sampai pecah,di belakang pun mbok mirah tersentak kaget."Mirah!! ada apa ini?"Rahmat mbok yang memecahkan ini semua!!jawab mirah sambil menunjuk pecahan piring yang berantakan.Sontak mboknya Mirah melampiaskan kemarahannya pada Rahmat,yang merasa tidak melakukan itu,Rahmatpun tertunduk gemeteran di maki maki seperti itu."Kamu mending sekarang keluar!!kamu dipecat..."Oh..oh..oh..sambil mondar mandir kaya orang kebelet pipis,Anwar pun berteriak."Tidak!! tidak aku tak melakukannya?
Oalah..hahaha..banci banci!!! Mirahpun tertawa geli
melihat adegan tersebut."ternyata dia tidak konek sama aku banci toh!!" pikir Mirah dalam hati."Mirah kamu?sungguh teganya teganya oh..pada diriku!!"teriak Rahmat sambil memutar kepalanya gaya gaya bebek gitu...haa..
Baru sehari kerja Rahmat pun meninggalkan
warung mbok Mirah,dengan membawa sebuah tas Gemblok yang berisi bajunya.Uang gajinya sudah Rahmat terima "Dadah Mirah,aku akan selalu merindukanmu cup..cup..oah!!"Mirahpun berkaca kaca,melepas Rahmat." Maafkan aku Rahmat aku yang sudah mempitnah kamu,kamu si tidak respon sama aku."Rahmatpun berjalan keluar meninggalkan warung dan sampai bayangannya tidak terlihat lagi.
Sambil ngecrek diperjalanan Rahmat bertemu dengan seorang Kakek misterius saking misteriusnya Rahmat bilang Kakek tersebut terlalu mengada ada dan ingin rasanya dia menyelami kehidupannya,sosok kakek tersebut berjanggut panjang sampai menyentuh tanah,badannya kurus,perutnya gendut seperti orang cacingan,dan bongkok seperti orang nahan sakit pinggang.Tapi yang membuat kagum Rahmat udah tua renta tapi masih hidup.ha..ha..
Kakek tersebut menegur Anwar dan bertanya."Nak bolehkah kakek main kerumah kamu?"Rahmat yang di tanya begitu merasa kaget,dan menyangka si kakek meledek.dengan muka dan gaya malu-malu Rahmatpun menjawab ini jawaban Rahmat"Kakek mau mampir kerumah saya?rumah saya di bawah langit dan diatas bumi seperti yang kakek sedang lihat sendiri,jadi kakek tidak perlu mampir posisi saya sudah termasuk rumah saya"sambil membendung air mata agar tidak jebol keluar Rahmatpun bergaya gaya HEPI dengan bersiul didepan kakek tua tersebut,namun si kakek tau dalam hatinya Rahmat sedang sedih,tapi si kakek tetap saja memaksa bahwa dirinya ingin mampir kerumahnya apapun alasannya.
Rahmat semakin bingung,ada apa dengan si kakek apa dia tidak waras,gumam Rahmat dalam hati.
Rahmat semakin bingung ingin rasanya,la les kembali agar soalnya bisa terjawab benar seperti soal matematika,tapi apalah daya kini di sudah tidak sekolah lagi.Yang ada kini dia harus ngitungin bintang,lalu anwarpun balas bertanya lagi"Maksud kakek apa?kalau kakek ingin kerumah saya saya cuma punya satu rumah keabadian yaitu kuburan kalau kakek mau ikut nanti kalau saya mati!! iya kalau situ yang mati duluan gimana?" ucap Rahmat dalam hati.
Si kakek terus memaksa dan memaksa,hingga
Rahmat semakin bingung yang berkecamuk di tambah esmosi meletup-letup yang hampir saja tak tertahankan dan sedikit lagi kakek tersebut jadi sasaran pamukulannya,belum sampai tangannya melayang ke wajah si kakek akhirnya terucap darip mulut tua renta tersebut kata-kata"aku biar sudah tak berdaya begini ingin rasanya menyelami kehidupanmu, mungkin dengan kerentaan ini kakek dan kamu dapat di berikan rejeki yang banyak demi membantu ekonomi yang sedang kamu rintis,
Kakek rela kamu jadiin mesin pencari uang."mendengar ucapan si kakek Rahmat lalu menangis tersedu-sedu,di peluklah kakek berjanggut tersebut oleh Rahmat sekuat-kuatnya sampai tubuh si kakek gelagapan.kakek itu tersengal sengal dan sampai akhirnya di lepaslah..
lalu Rahmat dan kakek saling bertatapan tajam.
Lalu Rahmat berpikir.si Kakek ingin menyelami ke-
hidupanku,"bedah rumah kali!!"tapi si kakek tetap bersedia mengikuti Rahmat kemanapun Ia pergi,berada dalam perbudakan dirinya si kakek di jadikan bahan untuk nyapir.Dengan bermodalkan tongkat dan baskom yang tidak terlalu besar Rahmat dan si kakek berkeliling mengitari pelosok kampung mencari belas kasihan orang.begitu seterusnya keseharian Rahmat dan si kakek,dalam mencari sesuap nasi.Hingga pada akhirnya setelah Rahmat sudah memiliki banyak uang dan tabungan si kakek meminta pensiun ke Rahmat yang menjadi majikannya.
Sudah cukup lama Rahmat menjalin hubungan persahabatan hingga tak terasa kini dirinya dan si kakek bagaikan sebuah nyawa dan jasad tak mungki di pisahkan,melekat sudah seperti saudara yang saling membutuhkan,tapi bagaimana mungkin kini kisah mereka harus segera di akhiri agar kehidupan Rahmat menjadi mandiri."cucuku Rahmat,kini Kakek mau pamit ya! kakek sudah menyelami kehidupan mu sampai kakek mengerti Kamu sebenarnya orang baik dan mampu untuk berubah,menjadi orang hebat.Pesan kakek yang utama lepaslah Kamu dari dunia gay dan jadilah orang yang normal karena Tuhan membenci orang yang menyalahi kodrat dan berlebih lebihan."Sambil melambai-lambaikan tangan kakek itupun tersenyum lebar diiringi untaian jenggotnya yang panjang nyengser ketanah tertiup angin berhembus lembut,dan akhirnya dengan sekejap
mata si kakek hilang bagai di telan bumi.
Rahmat yang sejak tadi berada tidak jauh di samping dia dengan masih memakai peci sisa sisa sembahyang,terheran-heran.Di kucek-kuceklah matanya siapa tau ini mimpi tapi memang ternyata
kenyataan si kakek sudah tidak ada.dengan wajah yang sendu Rahmat meneteskan air mata tak kuasa menahan kesedihan yang melanda,di sibaknya rambut yang menghalangi mata dia sampai tersibak kebelakang lagi, sehingga terlihat jelas begitu tampan wajahnya.
Kini kenangan bersama si kakek begitu banyak menghiasi memorinya.dan membekaskan kehidupan ekonomi Rahmat meningkat drastis kini
Rahmat sudah bisa membeli sebuah rumah di Jakarta walaupun tidak mewah,dan tabungannya bermilyar-milyar saldonya,semua berkat bantuan si kakek misterius itu.Rahmat tak luput untuk bersyukur kepada Tuhan karena kakek itu telah mengubah nasibnya menjadi lebih baik.kini dengan
uang yang Ia punya Rahmatpun membuka sebuah usaha minimarket diberbagai cabang sampai akhirnya dapat menciptakan sebuah panti asuhan bagi orang orang yang duafa dan yatim.
Dengan keahlian yang Ia punya Rahmat menciptakan sebuah panti yang di kelola masyarakat sekitar lingkungan dekat rumahnya.
masyarakatpun jadi terbantu dengan adanya panti tersebut.Rahmatpun bersyukur karena dia bisa andil dalam membantu masyarakat yang kondisinya seperti dirinya ketika masih dalam keadaan susah dahulu.
Tapi penyakit alay lebay melambainya masih tetap menempel dalam pribadinya,Rahmat tak kuasa untuk menghilangkannya walaupun dalam hatinya ada niat untuk berubah tapi jalannya belum di temukan serasa masih ada serpihan harapan yang ingin di capai Rahmat yang memang sangat sulit untuk di realisasikan olehnya seakan bentengnya masih kokoh berdiri yang tak akan mungkin dapat di robohkan apalagi runtuh.Tapi secercah harapan masih terus digali siapa tahu suatu hari nanti keajaiban akan datang.
Mungkin ini sekelumit kisah Rahmat yang terhalang oleh tembok yang kokoh.Seperti kokohnya pertahanan Rahmat terhadap wanita-wanita cantik di luaran sana yang masih antri dan mendamba belaian kasih seorang pemuda yang mapan dan menawan.banyak sekali Wanita wanita yang mengharap cinta dari seorang pemuda idaman,tapi semuanya harus menelan ludah yang sangat pahit akibat dari penolakan sang Pangeran.di tambah rasa kecewa yang mendalam karena sang pangeran menolak mentah mentah tawaran cinta sang permaisuri.Apakah babak selanjutnya sang pangeran akan bertemu pujaan hatinya.Kita tunggu.
Di senja hari yang indah Rahmat mencoba jjs ke tepi pantai.kalau di Jakarta tidak ada lagi pantai selain pantai Ancol maksudnya ia kesitu,Rahmat mencoba menikmati sunset yang cahayanya jingga
membentang di penjuru pantai sambil di temani Isti anak panti asuhan yang ia temukan di jalanan ketika ia jalan jalan malam di putaran ibukota.Isti gadis kecil imut berkulit putih yang selalu menemani Rahmat kemanapun ia pergi,umurnya baru 9 tahun,tapi lebih tampak dewasa di bandingkan anak-anak sebayanya,mungkin karena ia sudah di tinggal kedua orang tuanya sejak lahir.
Isti memang beruntung di pungut menjadi salah satu anggota penghuni panti oleh Rahmat.Karena Rahmat sangat begitu baik sama Isti,Isti di perlakukan ibarat adik kandungnya oleh Rahmat di jamin kehidupannya sampai di sekolahkan olehnya.Istipun begitu senang dengan kehidupannya bersama Rahmat,karena Rahmat begitu sangat perhatian sampai-sampai pernah suatu hari Isti ulang tahun ia di beri sebuah sepeda,yang memang sangat di idamkan Isti dari dulu.
Di tengah jjsnya di pantai Ancol Isti mendapati Rahmat sedang memandang sunset begitu sangat serius sambil melamun,di dekatinya kakak angkatnya itu."Dorr!!! lalu Rahmat sontak loncat sambil berteriak Aw..Aw..Istipun tertawa kegelian melihat kakaknya bertingkah sangat lebay."Oh my good Isti untung kakak tidak jantungan,tak Pites kamu Isti"sambil mengejar Isti yang berlari-lari kecil
menjauhi Rahmat,akhirnya dengan mudah Rahmat dapat menangkap Isti,lalu di gendong adik angkatnya dengan penuh kasih sayang oleh Rahmat sambil di cubit-cubit kecil.sore itu begitu sangat menyenangkan buat pasangan adik dan kakak itu.
Di dudukanlah Adiknya di samping Rahmat,lalu di
Rahmat bertanya hantu kepada Isti"adikku yang cantik adikku yang lucu menurut kamu kakak itu cantik,tidak?"Lantas Istipun tertawa geli sekali,sambil berbisik ke telinga Rahmat" masa
kakak cantik sih...,kakak kan cowok!! Kakak itu ganteng bangat." Puji Isti."Sekarang Kakak jangan kaya cewek lagi ya,janji!!!"Rahmat lalu tertegun,seakan akan marah," Kakak,kalau tidak jadi cowok,Isti akan pergi nih dari panti kakak." ancam Isti."Jangan-jangan Isti!!iya-iya kakak, akan berubah jadi cowok tulen."jawab Rahmat."Nah gitu dong! Isti kan jadi sayang kakak."Aw..Aw..!!Rahmat menjerit ketika ada kumbang menghampirinya."Kakak!! kakak!! mana janjinya,
"Eh..iya!! Rahmatpun langsung diam dari jeritannya,
ketika Isti mengacung acungkan telunjuknya memberi kode harus berhenti dari teriakannya.
lalu pecahlah tawa mereka membumingkan jagat raya.
Di setiap harinya Isti yang membimbing Rahmat bertingkah seperti cowok tulen,dengan tidak merasa lelah Isti selalu menterapinya,supaya Rahmat tidak lebay dan alay,lalu sedikit demi sedikit Rahmat mengalami kemajuan dari perubahan sikapnya.Istipun bersyukur usahanya ternyata tidak sia-sia.
"Kakak!!sekarang saya mau menguji kamu ya?"Apaan itu,cepatlah kakak sudah siap.Lalu Istipun membuat permainan yang pastinya sangat menguji nyalinya Rahmat yaitu merayu seorang wanita,"kakak,sekarang rayu wanita yang lewat itu supaya dia tertarik pada kakak,dalam hitungan sampai tiga.1...2...3...mulai!!"lalu Rahmatpun buru-
buru menghampiri wanita yang lewat di depan
dirinya.
"Hai cantik,parfummu wangi aku suka.bolehkah aku berkenalan? namaku Rahmat istana fauxy umurku masih muda,pokoknya paslah buat kita mengikat janji suci."stop! stop! teriak Isti menyelesaikannya."Kakak sudah bisa ternyata,sekarang tinggal kakak mencari tambatan hati kakak!!"apaan tuh tambatan hati? akar kali ah...!!"ha..ha..
"Terimakasih adikku yang imut dan lucu dan cantik..."gurau Rahmat sambil mencubit pipi dan hidung Isti.sekarang kakak mau tanya "Isti masih ingin punya kakak seperti kak Rahmat tidak?"tentu dong Kak!! kakak yang baik sedunia.
Di tengah malam yang sepi Isti terbangun,lalu di
ambilah air wudhu,dan sembahyang dia.setelah selesai Istipun berdoa sambil menangis" Ya Tuhan
berikanlah kekuatan kepada kakakku Rahmat,agar dia mampu untuk menjalani perubahan sikapnya
dan sembuhkan dia dari penyakit kebanci-bancian
nya,aku sangat begitu sayang kepada kakakku, dia setiap hari galau memikirkan hidupnya,dan berikanlah dia pendamping hidup yang sayang kepadanya dan selalu menyemangati dikesehariannya,aku tak rela bila dia hidup penuh kesedihan,ya Tuhan."
Isti mengangkat kedua tangannya sambil menangis sedih,mendengar jeritan malam yang sayup-sayup terbawa angin sampai ke rumah
Rahmat.memang panti singgah Isti bersebelahan
dengan rumah Rahmat,jadi setiap kejadian pasti akan terdengar jelas seperti halnya suara Isti tiba-
tiba membangunkan Rahmat yang sedang lelap di
peraduan.pelan pelan Rahmat mengendap-endap menuju kamar Isti,dan berhenti di depan pintu,diam diam di sibakanlah tirainya,lalu terlihat Isti lagi berdoa sangat khusyu sampai-sampai dia tidak tahu Rahmat memperhatikan dirinya,di dalam doa
-doanya Isti memanggil manggil dirinya.
Rahmatpun meneteskan air mata melihatnya,isi doanya isti mengharap Rahmat bisa sembuh dari kelainannya."Aku janji Isti kakakmu ini akan berubah demi kamu,dan akan menjadi laki-laki yang tulen.pelan pelan Rahmat meninggalkan panti dan balik lagi kerumah,di Rumah Rahmat merenungi doa yang di panjatkan Isti dan Rahmat
pun ingin berubah ini demi adiknya yang di sayanginya.
Keesokan harinya Isti mengajak Rahmat ke sebuah taman di Jakarta,taman tersebut menjadi saksi penuh kenangan saat-saat dia masih dalam keadaan susah.Teringat masa-masa itu lalu Rahmat membayangkan betapa sangat menderitanya dirinya dan ingin rasanya dia mem
bagikan kepiluannya pada seorang kekasih yang Ia cintai tapi siapa?ini yang jadi pertanyaan besar Rahmatpun menjadi bingung rasanya bintang sudah mulai bertaburan muter-muter di kepalanya.Lalu Isti mengusulkan supaya Rahmat cepat-cepat menikah.
Tapi Rahmat bertanya dengan siapa.Dengan ayam,kucing,apa kambing,Isti terbahak-bahak mendengar candaan Rahmat.tapi Isti bilang dengan manusialah,kan perempuan di dunia ini banyak katanya. isti berjanji akan berusaha membantu mencarikannya,biar secepatnya dia punya kakak baru.
"Terima kasih Isti adikku,kamu baik bangat!! kamu
jangan repot repot mencarikan jodoh buat kakak,
kakak bisa cari sendiri.Kamu cukup doakan saja."
berkata Rahmat pada adiknya."Iya,kakak! pasti aku
selalu mendoakan kakak,tapi..aku takut nanti setelah kakak menikah kakak akan melupakan
Isti"sanggah Isti sambil menempelkan jari telunjuknya kedekat bibirnya menandakan betapa takutnya keadaan itu terjadi.Lalu Rahmatpun mendekati Isti sambil merangkul dirinya."Isti adikku
tenang sayang,aku akan selalu ada di sisimu,sampai kapanpun."Istipun tersenyum merona,betapa Ia sangat yakin akan jawaban kakaknya itu,akhirnya mereka berpelukan betapa sangat takutnya seandainya perpisahan itu terjadi.
Isti menceritakan bahwa Ia mempunyai kenalan baik yang dulu pernah menolong dia,ketika dia masih berkelana di jalanan. Ia adalah mba Siska yang baik hati yang sering memberi nasi bok yang
tak pernah absen kepadanya.Dia juga memberi alamat rumahnya yang tinggal di daerah bilangan Jakarta.Istipun pernah di ajak main kerumahnya yang begitu mewah,untuk sekedar bermain dan tau
dimana rumahnya.
Keesokan harinya Isti mengajak Rahmat kerumah Tante Siska,dengan mobil mewahnya Rahmat
meluncur kerumah Siska bersama Isti,setelah sampai di depan pagar rumahnya Isti langsung
membuka pintu mobilnya dan meloncat mencari bel rumah Siska,di pencetnya bel rumah Siska dan tak ada jawaban dan di pencetnya sekali lagi sampai terdengarlah teriakan suara parau seorang wanita meminta masuk kedalam rumahnya.Di parkirlah mobil Rahmat di halaman rumah Siska yang kondisinya masih luas dan ada beberapa mobil juga terparkir di situ,tiba tiba keluarlah sesosok wanita cantik keluar dari balik pintu rambutnya yang panjang terurai di biarkan mengegeletak di seputaran bahu sampai ke pinggang yang lekukannya sangat terlihat jelas.
Setelah membuka pintu mobil Isti langsung menghambur keluar langsung memeluk siska
Siskapun langsung menyambut Isti dan memeluk
balik dan langsung menggendongnya,di pelukannya Istipun berkata"Tante aku kangen sekali,sama Tante udah lama kita tidak bertemu."
Iya sayang Tante juga kangen!! balas Siska.merekapun berpelukan dengan jeda begitu lama sampai lepas semua kerinduan mereka." Eh iya tante,kenalkan nih kakak saya!!"Isti memperkenalkan Rahmat yang sejak tadi tertegun melihat kejadian pelepasan kerinduan mereka.
Rahmatpun mengulurkan tangannya menyalami tangan Siska sambil memandang wanita cantik
yang berada di depan dirinya.
Lalu siskapun menyambut uluran tangan Rahmat
dan balik menatap mukanya yang begitu terlihat sumringah,Rahmatpun tersenyum manis.mereka
lalu saling bertatapan mengagumi raut muka masing-masing.dengan tidak menunda lagi,Siska
mempersilahkan duduk.Rahmatpun duduk mengambil posisi yang tidak jauh dari Isti adiknya.
Rahmat yang masih takut-takut sama lawan jenis gemeteran dan terlihat grogi,namun kegrogian Rahmat jadi pertanyaaan Siska terhadap Isti,namun Isti secepatnya menjelaskan kepada Siska.Siska mengerti setelah mendengar penjelasan yang di paparkan isti.
"Halo!!perkenalkan,saya Siska erabels."sambil mengulurkan tangan ke arah Rahmat.Rahmat pun menyambut uluran tangan Siska sambil gemetaran menahan rasa malu yang meletup-letup,dan keringat dingin membasahi wajah tampannya dan mengucur ke kemeja warna biru yang ia gunakan.Siska yang memperhatikannya tersenyum simpul dan berusaha untuk tenang dan berpikir tak akan sedikitpun untuk mengguruinya dan membiarkan kejadian ini sealami mungkin,Isti yang berada di sampingnya menyaksikan kejadian tersebut tanpa bisa berbuat apa-apa,dan memberi kode delikan mata ke arah Siska agar dia memakluminya.
Setelah tangannya menempel di tangan Siska.Siska dapat merasakan betapa dinginnya tangan Rahmat,bagaikan salju di Arktik dan Siska merasakan betapa ia seperti beruang kutub."e,e nama Saya Rahmat Istana fauxi." balas Rahmat dengan memaksa."Bagus juga ya namanya!!serasi
dengan wajahmu yang tampan."puji Siska.Rahmat
yang di puji seperti itu rasanya bagaikan balonku ada lima melambung tinggi dan meletus satu jatuh lagi kebawah,deg deg seerr.geer bangat.Siska yang
memang suka humoris menganggap itu sih biasa.
Tanpa basa basi lagi secepat kilat dan replek dilepaskan lah uluran tangan Siska oleh Rahmat,
dan tak tau di bawahnya ada gelas dan menerjang gelas tersebut dan mengakibatkan gelas itu terjatuh dan pecah berantakan ke bawah meja.
Sontak Rahmatpun kaget wajahnya pucat pasi dan memerah menahan malu"Tidak apa-tidak apa!! biarkan saja,santuy-santuy."lontar Siska sambil tersenyum lalu bergegas memanggil bi Ipah pembantunya untuk membersihkan.Tak lama kemudian obrolan mereka di sambung lagi sampai menjelang sore hari Rahmat dan Istipun berpamitan.
Tiba tiba ketika mereka akan pulang terjadi tragedi yang sangat romantis.Ketika Siska melakukan pe-
ngantaran sampai ke gerbang depan tiba-tiba Siska
tersandung batu,dan terpeleset.Rahmat yang melihat kejadian tersebut sontak langsung menangkap Siska sehingga mereka saling berpautan dan terjadilah saling tatap di antara me-
reka,mata mereka terasa bagaikan mau copot dari kelopaknya saling melotot mengagumi pribadi masing-masing"Rahmat kamu tampan juga,aku inginkan kamu jadi pacarku"Tukas Siska dalam hati.Rahmat yang merangkul Siska gemeteran hebat dan tak kuasa menahan malunya akhirnya
Siska terlepas dari rangkulan Rahmat dan Siskapun terjatuh sampai akhirnya Siska tak sadar
kan diri,terlalu kerasnya badan Siska membentur lantai marmer rumahnya.Melihat kejadian itu Rahmat segera membawa Siska kerumah sakit ter
dekat.
Sementara di Rumah sakit Rahmat merasa cemas
menunggu Siska di ruang IGD,Rahmatpun mondar mandir seperti gosokan menunggui Siska sadarkan diri dari pinsannya.Lalu terdengarlah Pintu kamar IGD,dengan segera Rahmat menghampiri dokter jaga yang menemani Siska di ruangan."Gimana dok,keadaan teman saya apa baik-baik saja?"Dia mengalami cidera di bagian kepala,dan harus di tangani secara serius,dan harus di rawat beberapa hari di sini."jawab dokter,lalu Rahmatpun mengiyakan kata-kata dokter dan bertanggung jawab menunggui Siska selama dalam perawatan.
"Siska,maafkan aku sis,aku telah mencelakaimu
Aku benar-benar tak kuasa menahan grogi berdekatan dengan wanita cantik seperti dirimu."Siska yang belum sadarkan diri seperti mengalami kedutan-kedutan kecil di sanubarinya
yang sedikit mengepek kedalam ruang angan-
angan kosong di kehidupan keduanya.hatinya se-
akan terhanyut ke dalam mimpi yang entah di mana ia ketahui tapi samar-samar terdengar sahutan orang-orang yang mungkin menemuinya
di kehidupan nyatanya,termasuk kata kata yang di lontarkan Rahmat selama menemaninya selalu,
Sesekali Rahmat menatap wajah pucat Siska yang
terbaring kaku di atas ranjang dan tak urung mem-
betulkan selimutnya yang kadang lecek tergeser gerakan-gerakan kecil Siska,namun terbesit di hati
Rahmat ingin rasanya menyelesaikan tugasnya menunggui Siska dan buru-buru melihat Siska tersadar dari mimpi panjangnya.
Di setiap selipan waktu Rahmat selalu meminta kepada Tuhan agar Siska lekas di beri kesembuhan
dan mampu bercanda kembali seperti masa-masa pertama kali bertemu.Rahmat sangat merasa bersalah sekali terhadap Siska menjatuhkannya ke lantai hingga keadaannya seperti sekarang.
Isti yang selalu bersama Rahmat,merasakan betapa gundahnya fikiran Rahmat sekarang,Isti
ingin sekali mencarikan jalan keluar dari masalah yang dialami Rahmat tapi sungguh apa daya,dia
hanya bisa berdoa kepada Tuhan semoga di beri
kemudahan dan kelancaran dari setiap momen
kehidupannya."Kak Rahmat,sabar ya?"semangat
Isti sambil mengelus pundak kakaknya yang dari
tadi memandangi wajah Siska yang berbaring tak
berdaya.Di tariknya tangan Isti yang sedang mengelus pundaknya dan di genggamnya di iringi
gerakan Isti yang maju ke arah samping Rahmat."
Terimakasih Isti adikku,kau yang selalu menyema
ngati kakak,semoga Siska cepat sembuh ya,agar
kita dapat bersua seperti dulu lagi".balas Rahmat
sambil sesekali menghapus air matanya yang me
ngalir tak terasa dipipinya.
Sudah sebulan lebih Rahmat menunggui Siska di RS,dan bergantian dengan Isti,tapi Siska belum menampakan akan sadar dari komanya,Siska yang
sebatang kara hidupnya harus menjalani perawatan tanpa sanak saudara sama sekali,tapi sesekali Rahmat menyuruh pembantunya untuk menunggui disaat Rahmat pulang kerumahnya.
ketika Rahmat giliran menunggui dan Rahmat menginap di RS,di tengah malam tiba-tiba Rahmat
di kejutkan oleh sadarnya Siska,Rahmatpun langsung berhambur mendekati Siska secepatnya,
"Aku di mana??apa yang terjadi!!"itulah kalimat
yang pertama keluar dari mulut Siska,"Siska !!tenanglah kamu ada di RS,kamu sekarang sedang
dalam perawatan,setelah terjadi kecelakaan."jawab Rahmat.Rahmat langsung menggenggam tangan Siska dan meyakinkan agar dia tenang setelah sadar dari tidur panjangnya."Oh jadi kamu Rahmat
yang telah menunggui aku selama aku koma,
terima kasih ya mat!!aku harus membalas dengan apa atas semua kebaikan kamu"kata Siska,sambil menarik tangan Rahmat dan menciuminya.Rahmat spontan menarik tangannya yang di ciumi siska perlahan lahan."Sama-sama Siska,kamu tidak usah
membalas apa-apa,cuma menikahlah denganku!!eh..maaf aku cuma bercanda kok,hm..."jawab Rahmat sambil malu-malu kucing.siskapun berpikir dia telah memanfaatkan dirinya disaat di terbujur tak berdaya,"tapi boleh juga,dia ganteng dia baik mengapa harus aku tolak"celoteh Siska dalam hati sambil mengerutkan jidatnya."ehm..tapi!!...aku,"
Kamu keberatan atas permintaan aku!!sambung Rahmat menimpali." Aku ..aku..mau mat menikah denganmu!!!degh..jantung Rahmat berdetak keras
mendengar jawaban Siska.lalu Rahmatpun mengucap syukur walaupun tidak terdengar Siska
di raihlah tangan Siska dan di tempelkan nya di dadanya."Sis,makasih sis!!telah menerima lamaran
aku setelah pulang dari sini kita langsung me
nikah."Isti yang mendengarnya pun ikut berbahagia.
Setelah pulang dari RS,Siska langsung di nikahi Rahmat dengan ala sangat mewahnya.di sebuah mesjid dekat rumahnya.mereka sangat berbahagia sekali,tanpa tahap pacaran sedikitpun akhirnya jadi juga Siska di persunting oleh Rahmat.mereka melewati tahaf resepsi dengan lancar tanpa ada hambatan apapun,mulus dan sukses
dan tibalah kini untuk tahaf membelah duren pertama kali,jam sudah menunjukan
jam sembilan malam,resepsi sudah mulai bubar tibalah mereka berdua untuk malam pertama,di rangkulnya tangan Siska oleh Rahmat menuju kamar pengantin."uhp...lelahnya,akhirnya tiba juga saat yang ditungggu-tunggu."cetus Rahmat."di pandangnya wajah wanita yang baru di nikahinya dalam-dalam tanpa berkedip sedikitpun, "cantiknya! kamu sudah siap?" kemana?jawab Siska belaga pilon,"terserah mau kemana,yang penting Heppy hik..hik..balas Rahmat di sambut gelak tawa mereka bersamaan."kita nikmati malam pertama
ini sayang!!sampai pagi...tak terasa mereka sudah saling berdekatan, Siska mengalungkan tangannya ke leher Rahmat sampai tak ada jarak antara mereka.Di pepetnya area bawah Siska sampai mentok ke area paling intimnya atas juga bawah,
Rahmatpun mulai bernapsu,di kecup bibir Siska dengan lembut.sampai terdengar bunyi cipokan, siskapun tak mau kalah di balasnya ciuman tadi sampai bibir Rahmat amblas kedalam mulutnya,lidah mereka mulai bermain sampai saling berkuluman,napas mereka saling memburu seakan akan ada pertarungan sengit di tengah hutan.dilucutinya gaun Siska yang menempel di badannya,dan di lemparkan sembarang oleh Rahmat lalu tersembulah bulatan seperti pepaya menggantung di badannya,di jilatinya puting Siska pun menggelinjang menahan gelinya sedotan
manis diputingnya,Rahmatpun menyusuri setiap lekuk tubuh Siska sampai mendarat diarea paling sensitipnya,Rahmatpun semakin menggila seakan akan kerasukan setan distimulasinya setiap area tubuh Siska sampai Siska kerepotan menghadapi keganasan Rahmat terutama ketika Rahmat menjilati mekinya seketika itu melelehlah cairan putih merembes keluar,tanda Siska sudah angot angotan Siska mengerang keras dan membuat jantung Rahmat semakin berdebar-debar ingin segera memasukan rudal scudnya,"sitsh.. nanti dulu !!Siska langsung mengubah posisinya dan di pegangnya rudal scud Rahmat yang menjulang kedepan dimasukannya kedalam mulutnya"ehm
..em manisnya,serasa makan lolipop"racau Siska.
Rahmat yang merasakan dijilati barangnya terengah-engah kegelian,diiringi dengan erangan-
erangan panas yang pasti orang napsu kalau men
dengarnya.Rahmatpun sudah tidak kuat lagi me
nahan gejolak syahwatnya yang sudah pool ke level tingkat paling tinggi,tanpa basa-basi lagi di tariknya badan Siska yang masih berlutut tersebut,mengarahkannya
untuk merubah keposisi telentang,lalu di tusukannya rudal Scud Rahmat yang cukup tegang itu ke mekinya Siska,bless!!ah...Siska pun menjerit
histeris.mengalirlah cairah merah dari meki siska,akhirnya gawangpun jebol,melihat kejadian itu Rahmatpun berpikir"ternyata istriku masih perawan ting-ting,tidak seperti aku yang sudah termakan oleh ibu tiri ku" pikir Rahmat dalam hati."ah..ah.ah. terus sayang !!YESS biarpun perih,pentokin yang dalam"racau Siska.Rahmatpun mengikuti panduan Siska ,di percepatlah gerakannya dan sampai ke yang paling dalam,oh..oh..enak sayang terus!!! Rahmatpun terengah-engah sampai di rasakannya rudalnya sudah mulai terasa sangat begitu besar dan menyempiti mekinya Siska sampai pada akhirnya Rahmat mulai tidak tahan menahan bendungannya dan akhirnya ah... serr..di tembakinya lubang gelap Siska dengan cairan panasnya "dor..dor..ahh.."siskapun merem melek dibuatnya,hari itu terjadi adegan panas begitu lama beronde ronde,sampai mereka terkulai lemas bersama sampai pagipun menjelang tiba.
Hari itu menjadi momen paling indah buat mereka berdua,tak ada batasan waktu dan tempat di mana mereka mau ngesek di situ terjadi pergulatan sengit,itulah namanya pasangan muda yang haus cinta.
Isti yang merasakan kakaknya mereguk kebahagia
an merasa sangat senang dan bahagia, seperti yang telah di pesan hatinya tak ingin rasanya menyianyiakan momentum ini yang akan selalu menghadang mereka berdua, pergi meninggalkan rumah dan taman bersama dengan orang yang memiliki nilai yang lebih baik,Istipun begitu sangat
puas melihatnya.
Namun kendala yang dihadapi oleh Rahmat sekarang adalah bagaimana?apakah benar? dia sudah mulai berubah kepemininnya sebelum semuanya terbongkar, permintaan Rahmat untuk melakukan
bloking sepihak adalah bagaimana dia harus menghamili istrinya secepat mungkin agar dia di katagorikan cowok tulen dan topcer.semua yang sedang dilakukan oleh Rahmat ini merupakan ketentuan dari Tuhan juga, jadi tak ada manusia yang sempurna.punya anak ataupun tidak ini sebuah takdir yang telah di gariskan.
Memang benar,sebelum Rahmat bertemu Siska,
yang sekarang resmi jadi istrinya.Rahmat telah
memegang status perjaka yang ternoda dia sempat di gauli ibu tirinya ketika dalam kondisi sedang tidur.Waktu itu dalam keadaan ayahnya sedang dinas keluar kota,Rahmat yang sedang
tidur terlentang di kamarnya di lucuti celananya
oleh ibu tirinya."Aw..Aw..mamah OMG jangan mah!!
jangan lakukan itu!!"teriak Rahmat ala preman pensiun gitu.tapi ibu tirinya telah menghunuskan pisau ke mukanya yang membuat Rahmat gemeteran,"hey!
tampan,layani aku malam ini,atau kau akan mati."
ancam ibu tirinya.Rahmat yang sudah di jepit badannya tak bisa berbuat apa-apa sementara Ibu tirinya terus bersusah payah melucuti pakaian
Rahmat hingga kondisi Rahmat telanjang bulat tak
sehelai benangpun menutupinya,Ibu tirinya yang melihat kondisi Rahmat seperti itu langsung bernafsu seakan ingin menerkam dirinya,badan
Rahmat yang bidang dan atletis menjadi daya pikat
wanita itu sehingga ibu tirinya terpikat,dipandangi
nya sekujur tubuh Rahmat tapi ada yang aneh kenapa si Otong Rahmat tidak berdiri,apakah sedang kedinginan,seakan tidak tertarik kepada wanita cantik nan montok di hadapannya.Tapi Ibu tirinya Rahmat,tidak kehilangan akal diapun menari
nari seksi memikat Rahmat sambil melepas satu
persatu pakaiannya sehingga terpampang tubuh dirinya tanpa busana,dipeganginya buah dadanya yang montok seperti semangka,sambil di remas remas ala mengadoni kue,Rahmat yang terpaku di
pojokan tempat tidur menatap dengan tatapan sedikit melotot,memperhatikan tingkah ibu tirinya
yang pulgar,tapi mengapa sedikitpun Rahmat tidak
ada sedikit rasa pun terhadap Ibu tirinya,dan si
otongnya pun kenapa tidak tegang,melihat kejadian itu Ibu tirinya langsung menghisap dan
melumatnya dengan sangat bernafsu sehingga
Rahmat menggelinjang menahan gelitikan itu.
Dan akhirnya otong Rahmat mulai berkembang menjadi tegang dan keras.melihat kejadian itu ,Ibu
tirinya langsung memasukkan penisnya Rahmat ke
mekinya,"Ahh... Rahmat!!uh....nikmat!!! terus yang dalam" racau Ibu tirinya.Rahmat yang terasa terbius oleh kata-kata Ibu tirinya langsung mendalamkan goyangannya dan makin cepat."ah..ah..!!ayo mat keluarkan ..aku sudah tidak tahan...ah.....!!" Ibu tiri
nya Rahmat berteriak histeris mereguk nafsunya.
Akhirnya keluarlah semburan dasyatnya Rahmat
dan membasahi mekinya mengalir ke sela sela pahanya.raut muka Ibu tirinya sekarang begitu sangat merasa puas setelah di tinggal suaminya begitu lama yang sampai sekarang belum kembali.
Ternyata sudah lama kejadian itu berlangsung, dan Rahmat di jadikan budak sex Ibu tirinya, yang akhirnya jadi menciderai fsikis Rahmat dan mengubah Rahmat menjadi lelaki peminin.Namun selama Ayahnya beristrikan wanita yang sekarang menjadi Ibu tirinya itu belum pernah dia mencurigai kelakuan Ibu tirinya yang bejad itu,tapi Rahmatpun tidak pernah cerita dengan kejadian itu, dia takut rumah tangga ayahnya akan hancur jadi Rahmat lebih baik diam membungkam.
Ayahnya Rahmat bekerja sebagai sopir sebuah perusahaan yang mungkin tidak setiap hari dia ada di rumah,kadang kalau lagi ada tugas di luar kota
bisa berbulan-bulan sampai bertahun tahun dia meninggalkan istrinya,dan pulang kerumahnya cuma sekedar singgah sehari, kemudian berangkat lagi,walaupun
begitu nafkah lahir saja sangat terpenuhi sekali makanya dari ekonomi dia tidak terlalu memikirkan, postur tubuh Rahmat dengan ayahnya memang sama,dari perawakannya juga
tidak berbeda,walaupun lebih tampan rahmat.Itulah yang membuat istri kedua ayahnya itu kelepek-kelepek di depan Rahmat.
Ibu tirinya memanfaatkan Rahmat sebagai pelampiasan nafsunya,setiap hari saat Ibu tirinya
sedang merasakan sange.Tapi kebetulan pada saat Ibu tirinya sedang belanja ke pasar,Rahmat bisa melarikan diri dan pergi meninggalkan ibu tirinya itu
pergi jauh merantau ke lbukota.
Kini Rahmat sudah menjadi orang berhasil di Ibukota,walaupun memang benar pepatah bilang
Ibu tiri tak lebih kejam di bandingkan dengan ibukota.Tapi menurut dirinya Ibutirilah yang lebih kejam yang membuat masa bujangannya hancur berkeping keping bagai sampah kompos.
Hari ini dan seterusnya Rahmat tidak merasa dendam kepada ibu tirinya karena mungkin dia mengerti walaupun begitu dia adalah merupakan Istri dari ayahnya.dan Rahmat tidak ingin ayahnya hancur mengetahui bahwa dirinya pernah di ajak sex oleh ibu tiri nya.jadi selamanya ia akan merasa
kan masalahnya itu walaupun dirinya sangatlah tersiksa bathinnya.
"Halo!! Ayah ini Rahmat yah,Rahmat ada di Jakarta
ayah main kemari yah!! bicara Rahmat ketika dia menelpon Ayahnya yang berada d luar kota.Dalam hati Ayahnya," kenapa Rahmat berada di jakata sekarang,dan dia tinggal sama siapa?mungkinkah sama temannya."lantas di hati Ayahnya ingin sekali menjumpai anak semata wayangnya di Jakarta dan dia langsung meminta alamat jelasnya kepada Rahmat. suatu ketika ayahnya dapat giliran di tugaskan bekerja di Jakarta,saat liburan tiba ayahnya mengunjungi alamat yang telah di berikan Rahmat waktu itu.______________________________
"Inikah,alamat yang di berikan Rahmat waktu itu?
besar sekali rumah ini,benarkah Rahmat tinggal
di sini!!"gumam ayahnya ragu.Lalu di dekatinya pagar rumah itu dan di belnya,"Ting tong!!! keluarlah seorang wanita cantik bertubuh seksi keluar ,dan menghampiri pagar tempat tadi ayahnya berdiri mematung,"cari siapa ya pak?
..tanya Siska."benarkah Rahmat tinggal di sini?"tanya kembali ayahnya."oh iya saya Istrinya,maaf anda siapa ya?"lalu si ayah terkejut dan bengong, benarkah ini rumah anaknya yang kini sedang di carinya.Lalu keluarlah lelaki dari balik pintu,"siapa sayang!! tanya Rahmat pada istrinya.dengan replek setelah Ayahnya yakin bahwa Ia adalah anaknya,bapak-bapak setengah baya itu langsung menyongsong anaknya,Rahmat
yang dalam keadaan tidak konsen tersentak kaget
dan langsung menghambur ayahnya juga."Ayah kemana saja Yah??ayo yah kita masuk!!"perintah Rahmat kepada ayahnya.diperjalanan masuk ayahnya bertanya ini rumahnya,dan apakah benar yang menyambut dia pertama kali itu istrinya.
ayahnya begitu terharu melihat kini Rahmat anak
nya telah berhasil menjadi orang kaya,"kenapa kamu,tidak bilang ayah bahwa kamu akan pergi ke Jakarta?lalu kamu tega meninggalkan Ibumu sendirian!!sedangkan kamu tahu ayah pergi juga untuk bekerja? mencari nafkah buat kamu sekolah?Rahmat yang di bedodor pertanyaan menangis tersedu-sedu di depan ayahnya,melihat kejadian tersebut ayahnya pun heran dan langsung
memeluk anaknya dan menempelkannya di pundaknya,sambil kepala Rahmat masih berada di
pelukannya Rahmatpun menjawab"Ayah aku tuh sayang sama Ibu!! aku sengaja pergi meninggalkan Ibu supaya aku tidak jadi makanan Ibu sehari hari".
lalu di pikiran ayah pun bingung"apa maksudmu??" "Ayah...hik hik!!!aku di jadikan budak sex nya Ibu,aku di jadikan pemuas nafsu bejadnya Ibu ayah,maafkan Rahmat Ayah apabila Rahmat baru terbuka hari ini,ini sudah berlangsung lama,".Ayahnya yang mendengar kata-kata Rahmat
langsung geram.
"Sari...tega benar kamu kepadaku!! sudah di bela-belain aku nyari nafkah buat kehidupan kita malah kamu tega memakan anaku!!"geram ayahnya sambil memukulkan tangannya ke meja tak jauh dari tempat ia duduk."awas kamu,Sari..!!".
Siska mendekati mertuanya dan berusaha mene
nangkan mertuanya dan menyandarkan tubuh
mertuanya ke sandaran sofa yang di dudukinya.
"aAyah tenang dulu ya,biar nanti sama-sama kita selesaikan masalah ini,Ayah menginaplah beberapa hari di sini".tukas Siska."Tapi Ayah ingin
segera pulang,biar ayah bisa menceraikan dia"jawab ayahnya."Tapi Ayah..,nanti sama-sama kita pulang biar Ayah aku antar!!"mendengar jawaban Rahmat, Ayahnya pun terdiam dan mengiyakan dengan menganggukan kepalanya.
Ayahnya Rahmat Akhirnya menginap,tak sengaja
si Ayah mendengar suara berisik di tengah malam
yang sepi.Suaranya terdengar jelas ke kamar Inap
ayahnya.sepasang manusia yang sedang berebut omong.sengaja si Ayah menghampiri di mana
suara tersebut terdengar,ternyata dari sebuah kamar,kamar Rahmat anaknya.Pertengkaran Rahmat dan Istrinya terlihat jelas dari jendela yang terbuka, sengaja tidak ditutup karena memang malam belumlah begitu larut.dari kejauhan terlihat jelas terexpos, akibat dari lampu kamarnya tidak di
matikan."Kamu ya mat!!tidak jujur kepadaku,bahwa kamu tidak bujangan lagi.Aku kecewa!!"bentak Siska dengan nada yang volumenya sangat memekankan telinga,Rahmatpun lantas menempelkan jari telunjuknya ke dekat bibirnya sendiri,menyinggung agar suara istrinya jangan keras-keras takut di dengar orang."Siska,aku tuh bukan tidak mau cerita,aku takut kamu menolak
aku,karena aku sangat tertarik padamu semenjak
pada pandangan pertama waktu itu,aku bukan bujangan lagi itu semua unsur pemaksaan ibu tiriku,"Tapi aku takut,ibu tirimu tidak akan melepaskan kamu dari jeratannya takut dia ingin
memilikimu seutuhnya Rahmat".balas Siska.Lalu Rahmatpun langsung berhambur bersimpuh di hadapan istrinya sendiri dan takut Siska meminta cerai kepadanya,sambil dipeganginya tangan Siska."Siska tolong Siska,maafkan aku sis! Aku
tidak jujur padamu karena aku takut kehilang
anmu kamu jangan mintai cerai ya..ya!!"hiba Rahmat,sambil berlinang air mata.Tiba-tiba seseorang memaksa masuk kedalam kamar,
dan membuat tersentak kedua pasangan suami-istri itu,lelaki setengah baya itu langsung meminta maaf kepada Rahmat dan Siska."Anak-
anakku tak usah ribut-ribut lagi ini semuanya kesalahan Ayah,kenapa ayah harus pergi bekerja
keluar kota meninggalkan, ibumu. sehingga ibumu kesepian dan nyari kepuasan yang lain,sehingga kamu jadi korbannya,ayah menyesal!!!teriak ayahnya sambil mengambrukan badannya dan pasrah dengan posisi jongkok kelantai sambil memegang menutupi muka dengan kedua telapak tangan sambil aliran air matanya tak habis-habis
mengucur,Rahmat dan Siska yang melihat ayahnya berputus asa menarik tangannya agar kembali keposisi berdiri dan berjalan menuju tempat tidur yang cukup dekat dengan di mana ia berada.
"Ayah jangan ngomong begitu ini tak sepenuhnya
kesalahan Ayah,Ibu memang hiper sex Ayah!" berkata Rahmat kepada ayahnya."makanya besok tolong kamu bantu Ayah ya!" lalu di bisikannya sebuah ide oleh ayahnya di pendengarannya Rahmat,dan Rahmat pun mengangguk-angguk
mengiyakan, seakan-akan Ia merasa yakin akan ide Ayahnya.
keesokan harinya pasangan suami istri dan ayahnya berangkat menuju kampung halamannya
di suatu daerah di Garut.Dengan mobil warna
putih dan masih mentereng mereka pergi hendak menemui ibu tirinya Rahmat yang sudah 10 tahun
tidak berjumpa.setelah sampai di depan rumahnya, Rahmatpun langsung menuju ke arah pintu,di ketoknya pintu tersebut dengan perlahan-
lahan ,menunggu lima menitan di bukanya pintu rumahnya"hah...!!!Rahmat,kamu sudah pulang?kemana saja kau, mamih sangat kangen sama kamu!!"di ciuminya mukanya Rahmat hingga
akhirnya menjalar menciumi bibirnya dengan erotis
yang menjadikan libidonya naik menjadi seratus derajat Celcius,sekarang gaya si mamih sudah ibaratkan seperti orang kesurupan setan Ancol bergaya seksi-seksi gitu,di gibaskan rambutnya yang panjang tergerai untuk memikat lawan jenis di pegangnya pinggang Rahmat dari depan dengan kedua tangannya, Rahmatpun memandangi ibu tirinya dengan terheran-heran tanpa bisa berkedip sedikitpun matanya melotot, ibu tirinya menarik kemeja yang dipakai Rahmat hingga kancingnya terlepas dan menggelinding ke kolong meja,kini Rahmat sudah bertelanjang dada di usapnya dada bidang Rahmat yang penuh bulu oleh ibu tirinya itu,napasnya mulai memburu tak beraturan sangat
terangsang,Siska dan si ayah yang menunggu di dalam mobil mulai bosan, dan Siska bergegas menyusul Rahmat,tapi kemudian di tarik tangannya oleh ayahnya jangan sampai menghampiri mereka tunggu kode darinya,tapi Siska mulai tidak sabar di tarik kembali tangannya dengan kasar hingga akhirnya terlepas
dan Siska langsung menyongsong berlari menuju ke arah pintu masuk yang tadi sempat di lewati
Rahmat,namun tiba-tiba begitu terkejutnya Siska melihat pemandangan di depan mata nya"Rahmat apa yang kamu lakukan!!"bentak Siska,sontak Rahmat dan mamih pun kaget dan langsung rapi-rapi keadaan,di tatapnya mereka berdua hingga raut wajahnya memerah ibarat buah yang sudah matang,"Tadinya aku yakin kamu tidak bersalah, tapi setelah melihat kejadian ini aku tidak percaya lagi padamu Rahmat,tolong hari ini juga cerai kan Aku"teriak Siska kembali ,sambil menangis sejadi jadinya, ayahnya yang mendengarnya langsung keluar dari mobil dan berhambur mendekati Siska, Lantas ayahnya
tersentak juga melihat Rahmat dan istrinya bertelanjang dada dan masih dalam posisi saling berpelukan."oh..oh..oh..jadi begini yang kalian lakukan selama tidak ada aku,bejad kalian !!! inikah balasan kalian atas jerih payah yang aku lakukan
selama ini."tukas si Ayah kepada anak dan istrinya yang selama ini dia nafkahi dengan pontang-panting hingga tak ingat waktu pulang seperti bang Toyib.mereka berdua tertunduk dan terdiam sejenak,sampai terdengar lagi ceramahan dari mulut ayahnya,"sekarang aku akan mencerai kanmu!! dan kau Rahmat jangan pernah kau meng
akui aku sebagai ayahmu lagi,"Tapi Ayah!!Aku tidak bersalah,aku tidak berdaya setiap dia mendekati aku, seakan ada magic didirinya."hiba Rahmat kepada Ayahnya."Alasan saja kamu mat!! bukannya kelakuan kucing itu sama kalau di beri ikan."timpal
Siska istrinya."Tapi aku bukan kucing sis!! buktinya aku sama kamu biasa saja."balas Rahmat."alah kamu!!..kamu..!!balas si ibu tiri,sambil jarinya di tunjuk- tunjuki ke suaminya dan Siska."kamu suami
tidak perduli kebutuhan bathin aku,aku tuh butuh
belaian mas!!hik hik..tapi kamu tak memperdulikan
hasratku.dan kamu perempuan!!tidak bisa memberikan servis yang baik pada suaminya,gimana tidak tergoda sama ibu tirinya
sendiri..ha..ha.."jawab si Ibu tiri,sambil berkacak pinggang merasa puas.
"hey!!dasar pelakor kamu!!...Rahmat!! sekarang aku
minta kamu memilih, aku!atau dia!!"sewot Siska sambil mengacungkan jari telunjuknya kedirinya dan ibu tirinya.Di beri pilihan begitu Rahmat merasa kebingungan dan tiba-tiba Rahmat merasakan sakit kepala hebat sehingga ia meraung-raung seperti macan,di jatuhkanlah tubuh
nya kelantai karena tidak kuat menahan rasa sakit kepala yang begitu berat,dan berputar-putar.ketiga orang yang berada
di situ kebingungan dan tak tau harus berbuat apa.
Dibaringkanlah Rahmat ketempat tidur,dengan keaadan masih bertelanjang dada akibat terciduk tadi.Rahmat masih terngalon-alon menahan sakit kepalanya yang begitu berat,lalu di hampirillah oleh istrinya"Mas,aku tidak akan pernah bisa bahagia apabila kamu masih tetap berkomunikasi dengan Ibu tirimu.Aku ingin kita terpisah jauh dari tempat yang akan selalu mengenang masa-masa kamu berikan kelajangan kamu pertama kali."celetuk
Siska."iya, sayang kita akan pergi jauh dari sini".ucap Rahmat dipesakitannya."aku tidak akan melepaskanmu begitu saja Rahmat, setelah kamu
menanam benih di rahimku yang kini sudah hampir jalan dua bulan."sambung ibu tirinya,semua yang mendengar perkataannya barusan terperanjat
kaget."bukankah itu benih dari aku suamimu,timpal si ayah."Mana mungkin!!kamu sudah tidak menggauli aku sekian lama,semenjak bertugas di luar kota."sambung istrinya.
"jadi ini benihnya kamu Rahmat?" sontak Siska bertanya sambil raut mukanya di kerutkan menahan kecewa."besok kamu harus menikahi ibu tirimu Rahmat kita panggil ustad kemari!! aku tak mau menanggung malu,aku telah meninggalkan ibumu selama bertahun-tahun itu tandanya sudah jatuh talaknya,kamu boleh menikahi ibumu aku ikhlas walaupun harus sakit hati."pinta ayahnya, wejangan ini keluar dari mulutnya yang mencirikan
sedikit kedewasaan dari seorang ayah yang terdjolimi."maafkan Rahmat Ayah!! aku tak bisa berbuat apa-apa,hanya jalan inilah cara membuat keluarga kita bersih dari kotoran dosa.Lalu keesokan harinya menikahlah Rahmat dan si ibu tirinya dengan memanggil seorang ustadz.
Siska tidak bisa berbuat apa-apa lagi,Siskapun ber lari keluar rumah saat menyaksikan suaminya menikah lagi dengan wanita lain.Si ayah yang melihat kejadian tersebut berlari menyusul nya.Sambil terisak-isak Siska bersender di sebuah pohon besar depan rumahnya."hik..hik.. mengapa kau tega melakukan ini Rahmat,kenapa kau tidak jujur padaku bahwa kamu telah digagahi ibu tirimu sendiri,sampai hamil lagi!!kalau aku tau pasti tidak akan terjadi pernikahan ini, aku menyesal tidak pacaran dulu,dan mengenal kamu lebih dekat".Di hampirillah Siska oleh ayahnya,siska tersentak kaget dan terperanjat,lantas ayahnya langsung meraih tangan
Siska dan memaksa Siska menuju ke arah sebuah kamar kecil di samping rumah itu.Di ciuminya bibir Siska tanpa ada basa-basi lagi Siska keheranan,dan Siska tidak bisa berbicara lagi apa yang ingin di katakan isi hatinya karena bibir ayahnya terus saja menyumpal bibirnya,dan semakin kuat pagutannya siska pun ter ngalon ngalon seakan tidak bisa bernapas,Si
ayah semakin ganas menyerang Siska, semakin lama semakin cepat menggerayangi menuju ke arah leher,kuping dan bagian-bagian yang paling sensitif lainnya ,di jajakinya semuanya membuat tubuh Siska menggelinjang hebat,menahan rasa geli."ayah!! apa yang.."tanya Siska dan perkataanya langsung di potong."sest...bukankah ini yang kamu mau??". Siska terdiam dan mengiyakan saja dipaksa seperti itu,di tambah posisinya sudah di jepit badan ayahnya semakin tak bisa berontak saja.Kini bajunya di kuliti satu persatu oleh ayahnya,tersembulah bulatan segar yang menyerupai buah melon tersebut setelah itu ayahnya terus langsung mengarahkan bibirnya ke arah sebuah puting yang berwarna kecoklatan di sedot nya dengan lembut benda tersebut sehingga Siska makin terlihat tak berdaya di buatnya.sambil menahan rasa nikmat yang luar biasa Siska mengerang keras dan membuat mereka berdua beradu semakin buas,kondisi mereka sekarang sama-sama tidak dalam balutan kain apapun sehingga terlihat jelas terexpos,rudal Scud ayahnya mengeras tegang melihat pemandangan itu Siska terhanyut nafsunya dan langsung menarik dengan tangannya dan memasukkan ke dalam mekinya," blebb..ahh.. nikmat sekali!!" racau siska.rudal Scud ayahnya yang sudah masuk poll ke meki Siska di gerakkan keluar masuk, semakin
lama semakin cepat hingga menimbulkan gonjangan seperti gempa lokal, berasa panas akibat gesekannya, kalor tersebut melelehlah cairan putih kental dari meki Siska dan
membuat Siska sangat puas,dia mengalami orgasme duluan, sementara ayahnya terus melanjutkan gerakannya hingga peluh mengucur deras dari tubuhnya membasahi seprai."ah..ah..ah..!!!Siska tersengal sengal menahan gerakan yang dilakukan oleh mertuanya yang semakin lama semakin bertubi tubi sehingga menimbulkan benturan",plok.plok..plok..!!ah ah ah..."Siska kemudian merasakan rudal Scud ayah mertuanya begitu besar di mekinya seakan sesak menyeruak di dalam,yang rasanya semakin lama semakin
panas.Ayah mertuanya mengerang hebat dan akhirnya muncratlah cairan pejuhnya menembaki dinding rahim Siska "ahhhhh serr...!!"yang membuat
Siska merem melek di buatnya.siskapun begitu puas hari itu,telah di gagahi bapak mertuanya sehingga tersimpul senyum bahagia di keduanya.
cepat- cepat mereka berdua merapikan pakaiannya.dan kembali ke tempat berlangsung
pernikahan Rahmat dengan ibu tirinya.
"Alhamdulillah.pernikahan telah selesai"tukas pak ustadz.marilah sama-sama kita berdoa supaya pernikahan ini menjadi sakinah,"amin" jawab tamu
undangan yang menyaksikan pernikahan itu.
para undangan pun berpamitan satu persatu sehingga menyisakan empat orang saja,yaitu Rahmat,Siska, Sari,dan Bondan."Rahmat,kini kamu sudah resmi menikahi wanita mantan istri ayah,tapi ayah belumlah pernah menyetubuhi dia
ketika itu ayah langsung pergi bertugas karena di suruh bos ayah. jadi ayah belum sempat bermalam
pertama.tolonglah ayah titip agar dia bisa berbahagia bersama kamu," nasihat ayahnya."kamu tak usah sok menasehati,karena Aku tahu harus di bawa rumah tangga ku!!" sambung sari menimpali."kalau begitu,baiklah ayah hanya bisa berdoa,semoga kamu berbahagia mat." jawab ayah dengan sesekali menghapus air matanya."Rahmat aku sudah tak kuat menahan beban berat ini aku ingin bercerai dari kamu,aku rela bila kita tidak bisa seperti dulu lagi karena aku tidak sanggup untuk di poligami, apalagi lawan poligami ku adalah mantan ibu tirimu sendiri,"omong Siska sambil menangis,dan sesekali matanya melirik ke arah pak Bondan."baik siska,kalau memang itu maumu, terserah kamu!! karena sesungguhnya dari materi aku mampu menghidupi kamu tapi aku akan tetap menceraikan kamu,demi kebahagiaan yang kamu pilih."jawab Rahmat, bincang- bincang mereka semakin seru
saja sampai larut malampun belum usai dan akhirnya mata merekapun tak kuat menahan kantuk,akhirnya mereka bubar satu persatu masuk kedalam kamar masing-masing.
bersambung.ke episode berikutnya beri dukungan ya!! dan setia membaca karya novel saya.