27 May 2020
Mereka kembali bertemu setelah seminggu berlalu tanpa kabar.
Aditya datang ke rumah Nura, memaksa padanya dan setengah memohon untuk bertemu meski sebentar saja.
Nura menyetujuinya seperti biasa meskipun selalu mencoba menolak pada awalnya.
"Kenapa mau jumpa?", tanya Nura ketika Adit sudah berada di depan rumahnya.
"Abang cuma mampir, mau kasih sesuatu", ucap Aditya.
"Nih ambil!", lanjut Adit sambil menyerahkan jam Gucci.
"Apa nih?", tanya Nura.
"Hadiah", jawab Adit
"Hadiah untuk?", tanya Nura.
"Hadiah. Sebenarnya udah mau kasih lama, cuma baru dikirim sekarang", jelas Adit.
"Oh. Makasih ya Bang. Tapi, Nura juga punya sesuatu untuk abang", ucap Nura.
"Apa?", tanya Adit.
Nura menyerahkan sebuah bingkisan yang sudah dibungkus dengan sangat rapi. Dia memberikan baju sebagai hadiah untuk sang kekasih tercinta.
"Kok kita kaya janjian mau kasih kado ya?", jawab Adit.
"Itulah kan, padahal kita gak janjian sama sekali", balas Nura.
"Karena kita sehati", jawab Aditya yang sambut senyum malu Nura.
Setelah mengobrol sekitar 15-20 menit, Aditya pulang.
Mereka berdua menutup hari dengan bahagia. Bagaimana tidak, setelah berpacaran selama beberapa tahun, untuk pertama kalinya mereka saling memberi kado.
Sungguh, unik.
Hubungan yang menahun bisa bertahan tanpa pernah saling memberi atau menerima kado.
Apakah mereka terlalu apatis?
Apakah mereka tidak mengerti cara untuk saling memberi apresiasi dan perwujudan dari kasih sayang melalui kado?
Entahlah, hanya mereka yang tahu.
Hubungan mereka selalu bermasalah menjelang hari bahagia mereka, seperti ulang tahun keduanya. Bahkan, Aditya pernah membuang hadiah yang telah dipersiapkan jauh-hauh hari untuk ulang tahun Nura hanya karena keduanya tidak jadi bertemu hari itu.
Kejadian-kejadian seperti itu terus terjadi, sehingga itu adalah pertama kalinya mereka bisa saling bertukar kado setelah 4 tahun pacaran dan putus-nyambung.