Chereads / ENDLESS BLUE / Chapter 21 - Girl's Talk

Chapter 21 - Girl's Talk

Di tengah kegalauan parah, Nura selalu ingin menemui Aliyah untuk disadarkan dan ditampar dengan kata-kata logis nan dingin.

Seperti biasanya, Nura langsung pergi ke rumah Aliyah tanpa mengabarinya lebih dulu karena Aliyah hampir selalu berada di rumah.

"Eh Dek, kak Aliyah ada?", tanya Nura pada Aira, adik perempuan Aliyah ketika tiba di rumah Aliyah .

"Gak ada kak, dia kan lagi les IELTS, full dari Senin-Sabtu", jawab Aira.

"Oh ya, ya, kakak lupa Dek. Ada dia bilang mau les, cuma kakak lupa tanya kapan", ucap Nura.

"Oh ya, sibuk gak Dek. Kalau gak kawanin kakak ke Darussalam boleh bentar?", lanjutnya.

"Oh boleh kak, sekalian Aira juga mau beli Thai tea", ucap Aira.

Dalam perjalanan Nura mulai bercerita tentang Adit pada Aira. Meskipun lebih muda darinya, Aira yang seorang mantan playgirl, lebih paham tentang cinta darinya.

Aira juga sudah tidak asing dengan sosok Adit, karena sering menimbrung ketika sesi curhat Nura dengan Aliyah dan tidak jarang memberikan beberapa saran.

Ditambah lagi, Aira lebih hidup dan lebih ekspresif dibanding Aliyah, sehingga terkadang Nura merasa sejiwa dengan Aira, apalagi mereka berdua sama-sama hobi shopping.

Tetapi karena Aliyah dan Aira adalah saudara kandung, mereka tetap memiliki beberapa kesamaan; yaitu sama-sama logis dalam urusan cinta dan hal lainnya. Mereka lebih mengandalkan logika daripada hati.

"Dek, menurut Adek bang Adit cinta gak sama kakak?", tanya Nura ketika sedang berkendara.

"Menurut Aira dia cinta kak, tapi ada ragunya juga. Adit itu sama kaya mantan Aira, dia gak bisa lepasin Aira tapi masih tetap jalan sama cewek lain. Pas Aira putusin, dia minta balik lagi, cuma Aira sih ogah kak. Nah, bang Adit, gitu juga menurut Aira. Cuma bedanya, kak Nura itu nurutin dia, jadi dia seenaknya karena sadar posisi dia aman dan gak tergantikan", ucap Aira.

"Coba deh kakak sekali aja tegas ke dia, jalan sama orang lain, baru dia kapok", lanjutnya.

"Kakak kemarin tu jalan dek sama bang Davi, cuma kakak tetap cintanya sama bang Adit", ucap Nura.

"Oh bang Davi yang kawan sepupu kakak, yang tajir itu kan ?", ucap Aira.

"Iya, dia dek", jawab Nura.

"Udah, sama dia aja kak. Dia lebih jelas, dan masa depannya cerah. Ini bukan masalah matre, tapi realistis kak. Kita hidup makan nasi kak, bukan batu", ucap Aira.

"Tapi kakak cintanya sama bang Adit", jawab Nura.

"Memang kakak hidup makan cinta? Terus emang kakak bisa shopping bayar pakai cinta? Terus kalau kakak punya anak, emang anak kakak bisa kenyang dikasih cinta?", celetuk Aira.

"Kalau kata kak Aliyah yang sok jadi ratu rasional, dia aja bilang gini kak, kebutuhan primer itu pangan, papan, sandang, dan SKINCARE", ucap Aira.

"Dan itu semua gak bisa dibeli pakai cinta kak. Kakak bisa gak kalau udah nikah nanti, dalam sebulan kakak gak bisa shopping sama sekali?", lanjut Aira.

"Kayanya gak bisa sih Dek", jawab Nura yang mulai ragu dan terpengaruh kata-kata Aira.

"Nah, itulah. Jadi sekarang kakak harus milih, cinta tapi hidup pas-pas-an atau dia yang tampan dan menjamin kemakmuran kakak. Coba kakak pikir-pikir bakal lebih bahagia hidup sama siapa? Cinta itu bisa datang seiring kita menghabiskan waktu bersama", ucap Aira.

Lalu, Nura benar-benar terdiam dan tertegun dengan ucapan Aira karena jika dipikir-pikir ucapannya ada benarnya.

🍁🍁🍁