Chereads / Cinta Perkilo / Chapter 14 - uwuphobia

Chapter 14 - uwuphobia

Mobil Vano sudah berhenti tepat didepan rumah Felina,saat ini juga orang tua Felina serta Elena sedang sibuk dan hanya Valen serta Felina yang berada dirumah.

"Makasih yang Van udah antarin gue...gue berterima kasih banget Ama elu" ucap Felina saat mereka bertiga keluar dari mobil.

Vano tersenyum kepada Felina dan itu adalah salah satu hal yang paling Vansa benci. Bagaimana tidak? Cewek yang dia sukai bertatap muka dengan Abang tirinya bahkan tersenyum,tidak Vansa tidak akan membiarkan itu.

"Fel...gue mau pulang ajah deh soalnya bibir gue perih" ucap Vansa pura-pura tidak peduli lalu melangkah tanpa menatap.

Felina yang tersadar langsung menangkap tangan Vansa membuat pria gagah itu menoleh kebelakang mendapati Felina yang menatapnya penuh arti.

"Apaan dang...gue bisa pulang sendiri lagipula kan gue udah panggil supir gue untuk jemput mobil gue...yaudah deh gue pulang dulu" jelas Vansa dan ingin melangkah pergi.

Tapi Felina menahannya "elu disini dulu gue pengen bilang sesuatu Ama elu"pinta Felina membuat Vansa ingin tersenyum tapi berusaha keras untuk tetap santai.

Sedangkan Vano seperti patung yang hanya menatap kedua Joli yang saling tatapan aneh bagi Vano.

"Oh yah Fel...gue haus nih boleh ngak gue minta minum elu?" Vano menyudahi tatapan sejoli itu dan berpura-pura membuat Vansa ingin menonjok wajah Vano sekali ini saja.

Baru saja dia berbicara manis dengan Felina dan Vano sudah menghentikan semua adegan manis ini.

Felina juga langsung melepas genggamannya  lalu menatap Vano sambil tersenyum membuat Vansa sekali lagi cemburu.

"Boleh ajah....malahan gue seneng banget yaudah yuk kita masuk" ajak Felina lalu masuk kerumah dan menyiapkan minuman untuk kedua pria yang tidak dia tahu apakah mereka saling kenal.

Tapi itu tidak penting baginya karena yang dia inginkan hanyalah Vano dan Vansa segera baikan setelah pertengkaran yang Felina tidak tahu penyebabnya.

Tiga minuman dingin sudah selesai Felina buat lalu dia bawa keruang tamu untuk segera diminum.

Dilihatnya Vano dan Vansa hanya diam,tidak berkata sedikit pun bahkan bertatapan saja tidak.

"Nih minumannya...ini buat Vano dan ini buat Vansa" ucap Felina mengisi suasana yang dingin tanpa iringan suara.

Vano dan Vansa langsung mengambilnya dan menengok Minuman itu setengah lalu meletakkan nya kembali.

"Makasih yah Fel...jadi repot gini"ucap Vano sambil tersenyum manis kepada Felina.

Sedang Vansa masih memantau.

"Iya sama-sama....lagian gue senang kok kita bisa kumpul diluar sekolah, kapan-kapan juga elu bisa kesini apalagi mama gue suka banget kalau teman aku datang kesini"jawab Felina dan Vansa juga masih memantau kalau-kalau mereka bertatapan lebih dari 5 detik.

"Aduh Fel...gue pulang deh bibir gue perih nih apalagi tadi abis minum...bye" ucap Vansa tiba-tiba lalu bangkit berdiri dan melangkah pergi.

Dengan sigap Felina menangkap tangan Vansa dan menarik pria itu jauh dari ruang tamu, seketika Vansa mendadah kepada Vano dengan senyum yang penuh dengan kemenangan.Vano yang didadah tetap jaga-jaga meski dari jarak jauh.

Saat menuju tangga, Vansa dan Felina berpapasan dengan Valen yang terlihat biasa saja.

"Val...elu tolong yah ambilin P3K...soalnya nih orang lagi sakit"pinta Felina dan Valen hanya diam lalu menuruti perkataan Felina.

Felina juga langsung membawa Vansa kekamarnya yang penuh hiasin biru langit yang sederhana namun indah dipandang. Kamar rapi dan ranjang yang penuh hiasin boneka itu terlihat tenang untuk dipandang.

"Elu duduk sini,dan gue keluar sebentar" ucap Felina lalu melangkah keluar. Belum sempat Vansa berkata gadis itu sudah tidak nampak lagi.

Sambil menunggu, Vansa menatap setiap foto yang terpasang dengan ukiran yang unik termasuk foto kecil Felina yang dimana gadis kecil itu sedang memakan permen lollipop pink dengan pakaian putih serta topi coklat yang indah sembari duduk diatas rumput nan hijau itu.

"Manis...." Satu kata itu akhirnya keluar dari mulut Vansa yang tidak luput dari foto yang begitu mewah bagi Vansa.

Saat itu tiba-tiba Valen datang membuat Vansa menoleh menatap Valen yang tengah menaruh P3K itu kemeja belajar Felina.

"Elu siapa kakak gue yah?" Tanya Valen lalu duduk sambil menggecek handphonenya.

"Oh gue orang yang selalu ada untuk Felina dan elu masih SMP tapi kok gaya elu gaya anak SMA yah" Vansa duduk dan mendekati Valen.

"Oh soalnya gue punya geng yang sebagian anak SMA gitu"jawabnya, setelah itu Valen pergi.

"Gue saranin deh...elu jaga kakak gue,karena secerewat apapun dia...dia akan selalu sayang sama satu orang karena udah cukup hati kakak gue disakiti hanya karena dia gendut" ucap terakhir Valen dan akhirnya keluar dari kamar biru itu.

Sedangkan Vansa masih mencerna ucapan Valen yang barusan dia dengar hari ini. Disakiti?hanya karena gendut? Itu sudah biasa bagi setiap orang. Padahal Vansa berharap bahwa dia orang pertama yang mengisi hati gadis lugu itu.

Tiba-tiba Felina datang dengan pakaian ganti lalu melihat Vansa yang sedaritadi bengong. "Eh Van sorry yah udah nungguin... soalnya gue panas banget pake baju sekolah terus jadinya gue ganti" ucap Felina seraya duduk diranjang dan mengambil P3K yang tadi dibawa Valen.

"Eh iya ngak papa gue juga ngak bosen dikamar elu terus,btw elu umur juga waktu kecil" ucap Vansa membuat Felina salting dan menatap foto kecilnya yang ternyata lupa dia simpan agar tidak ketahuan Vansa.

Tapi itu sudah terlambat dan ini akan menjadi bahan ejekan dari Vansa nantinya.

"Elu kok bego banget si Fel....Kan ketahuan jadinya,uhhh" batin Felina sambil cengengesan.

Vansa segera mendekat kearah Felina kau tersenyum,mulai berpikir kalau Vansa tidak akan meninggalkan wanita manis yang berada tepat didepan nya itu.

"Van...sini dekat biar gue obatin bibir memble elu"ucap Felina sedikit mengejek,dan Vansa hanya tersenyum lalu maju satu langkah sehingga jarak antara dia dan Vansa hampir dekat.

Dan Felina segera mengobati luka yang sudah kering akibat hantaman dari Vano yang tidak Felina tahu kenapa.

"Sakit ngak?"tanya Felina yang masih fokus mengobati dan tidak sadar kalau Vansa sudah menatap nya sedaritadi.

"Kalau elu yang buat sih kagak sakit malahan pengen ditonjok terus biar kayak gini" gombal Vansa dan Felina langsung mencubit pinggul pria itu hingga meringis kesakitan.

"Lain kali kalau elu kayak gini,gue kagak mau deh ngobatinnya" Felina menyudahi aktivitas nya lalu menutup P3Knya.

"Makasih yah Fel...."

"Iya sama-sama..."

Felina kemudian bangkit berdiri lalu meletakkan P3K nya dimeja belajar pink yang dihiasi buku novel serta mapel yang tersusun rapi.

"Fel..."

"Hmmm...."

Felina menoleh kebelakang dan Vansa segera mengode untuk menyuruh Felina duduk disampingnya. Felina dengan sigap duduk dan penasaran dengan panggilan Vansa yang tiba-tiba lembut.

"Elu masih marah sama gue?" Tanya Vansa dan Felina hanya tersenyum.

"Gue tahu gue selalu salah tapi gue bukan bermaksud untuk ngejauhin elu, malahan gue pengen terus sama elu tapi jalur hidup gue ngak sama dengan apa yang gue harapkan...jadi elu bisakan ngertiin gue?"jelas Vansa dan kini mulai menatap Felina penuh arti.

Felina langsung menangkup wajah Vansa dan mendekat," Van...gue ngerti kok lagian elu santai ajah keles,guekan hanya teman elu"

"Oooo....yaudah ngimana kalau elu jadi pacar gue?" Tembak Vansa tiba-tiba dan kini giliran Vansa yang menangkup wajah Felina hingga jarak mereka semakin dekat.

Felina yang ditanya langsung terdiam apa yang dikatakan Vansa tadi.

Bagaimana pria seperti Vansa dengan gampangnya menembak wanita seperti Felina. Apa Vansa tidak tahu kalau Felina butuh yang romantis seperti film yang selalu dia tonton saat ada waktu.

"Kenapa diam?"

Felina tersadar lalu sedikit menjauh dan melepas tangannya dari wajah tampan Vansa yang begitu juga melepas tangannya dari wajah Felina.

"Elu ngak mau yah... yaudah deh gue tahu kok...kalau gitu gue pulang dulu yah soalnya Vano udah nunggu lama tuh diluar" Vansa bangkit berdiri lalu melangkah keluar dari kamar.

Dengan cepat Felina menangkap tangan Vansa membuat pria itu menoleh, menatap wajah manis Felina.

"Gue mau jadi pacar elu..."

Bersambung...

Nah loh Felina Nerima kayaknya.terus ngimana kabar Vano yang ternyata suka sama Felina?terus Vansa apa kabar dengan jantung nya?

Tungguin part berikutnya okeee

Sekali-sekali uwuwwww dulu :v